Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
RIAN ANGGA PUSPITA
B.2010.0096
ii
iii
Angga, Rian. 2013; Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
ANC Dengan Ketepatan Kunjungan ANC Di Puskesmas Gatak Kabupaten KTI D
III Kebidanan Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta. Pembimbing I Munayya
Fitriyya, SE, SST, M.Kes, Pembimbing II Nur Hidayah, SST.
iv
MOTTO
Belajarlah selagi yang lain sedang tidur, bekerjalah selagi yang lain
sedang bermalas-malasan, bersiap-siaplah selagi yang lain sedang
bermain, dan bermimpilah selagi yang lain sedang berharap. (William
Arthur Ward)
Tak selalu orang terpintar yang mendapatkan yang terbaik; orang yang
mempunyai kegigihan membaca dan tak pernah menyerahlah yang
mencapai sukses. (W.E Corey)
Apa yang kamu lakukan hari ini, tentukan bahagia masa depanmu.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini ku persembahkan untuk :
ALLAH SWT, Subhanallahkuasamu tak hentinya memberikan anugrah yang
sering kali tak kusadari, maaf jika hambamu seringkali merasa kurang mensyukuri
rahmatMu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan pernah lupa
kulantunkan untukMu.
Ibu dan Bapak, yang tiada kata lelah selalu mendukung, memotivasi serta
memberikan doa yang tulus untukku dan memberikan apa yang terbaik yang mereka
punya hanya untuk kesuksesan anakny. Jerih payah dan setetes keringatmu adalah
seribu semangat yang telah mengantarkan anakmu sampai pada akhirnya berada
dititik ini.
Adik-adikqu tersayang, Kadang dengan mempeributkan hal kecil, kita bisa
menyadari hal yang lebih besar,, Terima kasih atas segala support sehingga aku bisa
menyusun puzzle kehidupanku dengan lebih baik.
Ibu Munaaya Fitriyya, SE., SST., M.Kes dan ibu Nur Hidayah, SST yang selalu ada
waktu kapanpun untuk diskusi dan tidak pernah bosan memberikan bimbingan,
nasehat, serta motivasinya (maaf yaa bu, Rian sering ngerepotin ibu ).
Semua dosen yang telah rela dan ikhlas memberikan bimbingan serta bekal ilmu
pengetahuan selama 3 tahun terakhir.
Teman teman seperjuangan, tak terasa 3 tahun sudah kita bersama. Trimakasih atas
canda, tawa serta tangis yang kita lalui selama ini.
Semua pihak yang telah membantuku yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Almamater tercinta.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobilalamin, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan Ketepatan
Kunjungan ANC Di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah
ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta Program Studi
DIII Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini mengalami
banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan tersebut dapat
teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Weni Hastuti, S.Kep., M.Kes, selaku ketua STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta.
2. Sri Mintarsih, S.Kep., Ns., M.Kes., sebagai Pembantu Ketua I STIKES PKU
Muhammadiyah
3. Tria Puspita Sari, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
4. Munaaya Fitriyya, SE., SST., M.Kes, selaku dosen pembimbing I, dengan
sabar dan bijaksana membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam
mengoreksi, merevisi serta melengkapi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
vii
5. Nur Hidayah, SST, selaku dosen pembimbing II, dengan sabar dan bijaksana
membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam mengoreksi, merevisi serta
melengkapi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
7. drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM selaku Kepala Puskesmas Gatak yang telah
memberikan izin penelitian.
8. Seluruh ibu hamil di Puskesmas Gatak bersedia menjadi responden.
9. Ibuku dan ayah tercinta serta adik-adikku yang telah memberi dukungan
kepada penulis baik secara moril atau materiil untuk menyelesaikan karya tulis
ini.
10. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES PKU
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010, terima kasih atas semangat dan
kekompakannya selama ini, baik dalam suka maupun duka.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini
yang tidak bias disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada Karya Tulis
Ilmiah ini, untuk itu peneliti mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari
pembaca. Peneliti berharap semoga ada manfaat yang diperoleh setelah membaca
Karya Tulis Ilmiah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta,
Juni 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ii
iii
ABSTRAK ...........................................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vi
vii
ix
xi
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
22
23
D. Hipotesis ...................................................................................
24
25
25
25
26
BAB II
ix
27
28
28
30
38
39
39
42
42
43
C. Pembahasan ...............................................................................
50
D. Keterbatasan ..............................................................................
55
56
A. Simpulan ....................................................................................
56
B. Saran ..........................................................................................
56
58
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
22
23
44
45
46
47
xi
48
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
28
29
Tabel 4.1
44
Tabel 4.2
45
Tabel 4.3
46
Tabel 4.4
47
Tabel 4.5
48
Tabel 4.6
xii
49
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa
indikator yang dapat digunakan. Indikator tersebut pada umumnya tercermin
dalam kondisi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Angka
kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat
secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan
fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka tersebut dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembangunan kesehatan (Dinkes Jateng, 2011; h.10).
Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,
melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,
keturunan dan faktor lainnya (Dinkes Jateng, 2011; h.10).
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan menurunnya
angka kematian bayi (AKB), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk, serta meningkatnya Umur
Harapan Hidup (UHH). Di Indonesia, data menyatakan (SDKI, 2007) AKB
telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000
kelahiran hidup (2007). Sementara AKI menurun dari 307 per 100.000
kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007).
Sementara target yang harus dicapai sesuai kesepakatan Millenium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yaitu AKB adalah 24 per 1000
kelahiran, dan AKI adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Pusat
Komunikasi Publik, Sekretaris Kesehatan RI, 2012)
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (011 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti
status kesehatan di wilayah tersebut rendah. AKB di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar 10,62/1.000 kelahiran
hidup.
Dibandingkan
sebesar 116,01/100.000
kelahiran
hidup, mengalami
fasilitas
pelayanan
kesehatan
kesehatan
ibu
yang
berkualitas,
terutama
pelayanan
terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun).
(Dinkes Jateng, 2011; h.13)
Salah satu upaya dalam menurunkan kematian ibu sesuai dengan
tujuan MDGs ke-4 dan ke-5 yang berbunyi mengurangi kematian anak dan
meningkatkan kesehatan ibu (Arsita Eka, 2012; h.2) adalah dengan
meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan (ANC: antenatal care) oleh
tenaga kesehatan. Indikator yang digunakan untuk memantau cakupan
pemeriksaan kehamilan tersebut adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal (K1) yang merupakan indikator akses, dan
cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal empat
kali sesuai distribusi waktu dan sesuai standar (K4) yang menggambarkan
tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah (Dinkes DIY, 2011; h.55).
Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan
antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang
menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Ibu hamil
dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada
setiap trimester, sedangkan trimester akhir sebanyak dua kali (Manuaba, 2010;
h.109).
Cakupan kunjungan
Kabupaten
Sukoharjo,
Kabupaten
Blora,
Kabupaten
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut : Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di Puskesmas Gatak?.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di
Puskesmas Gatak.
2. Tujuan Khusus :
a.
b.
c.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
a.
Bagi Responden.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para
responden untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.
b.
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
pemahaman yang lebih memadai mengenai tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang ANC dengan keteraturan kunjungan ANC.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam
meningkatkan pelaksanaan asuhan kebidanan dan sebagai bahan masukan
penelitian berikutnya yang berhubungan dengan antenatal care.
E. Keaslian Penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Nanda Putriana Dewi (2012) dengan judul
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan
Pencapaian Standar Minimal Kunjungan ANC di BPS Sri Wahyuni Surabaya
dengan faktor yang diteliti adalah tingkat pengetahuan dan standar minimal
kunjungan ANC. Desain penelitian analitik-cross sectional. Populasi adalah
seluruh ibu hamil di BPS Sri Wahyuni Surabaya sebesar 36 responden, sampel
ibu hamil sebanyak 15 responden, dengan tekhnik simple random sampling.
Instrumen menggunakan kuesioner dan buku KIA. Hasil dianalisis
menggunakan uji statistik rank spearman dengan nilai kemaknaan (0,05).
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nanda Putriana Dewi
dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menggunakan judul
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2010; h.27) pengetahuan adalah hasil
pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang
diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan indra penglihatan
(mata).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan
formal. Pengetahuan sangat erat hubunganya dengan pendidikan,
dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuanya. Pengetahuan tidak
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat
diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang
tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang,
semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan
10
11
2. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat
menginterpretasikan secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya dalam konteks
atau situasi yang lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang
ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
12
yang
menunjang
kesehatan
sehingga
dapat
banyak
merupakan
cara
mencari
nafkah
yang
13
h.18)
pengetahuan
seseorang
dapat
diketahui
dan
14
2. Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010; h.75).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai minggu ke-12, triwulan
kedua dari minggu ke-13 sampai minggu ke-28, triwulan ketiga dari
minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (Esti Nugraheny, 2010; h.1).
3. Antenatal care
Perawatan Antenatal adalah asuhan yang diberikan oleh bidan atau
tenaga medis mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan
berdasarkan keadaan fisik, emosional, kebutuhan sosial dari ibu, janin,
pasangan, anggota keluarga. Asuhan perawatan pada ibu hamil sangat
diperlukan untuk menjamin kesehatan ibu dan janin (Serri Hutahaean,
2009; h.37). Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasikan kesehatan maternal dan fisik ibu hamil, sehingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010;
h.111). Sehingga dapat di simpulkan bahwa asuhan antenatal adalah
15
asuhan yang dilakukan atau diberikan kepada seorang ibu hamil sampai
persalinan (Siswosudarmo dan Emilia, 2010; h.56).
a. Tujuan Asuhan Antenatal
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang ibu dan tumbuh kembang bayinya.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian asi
eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar bayi dapat tumbuh kembang secara optimal (Yeyeh dkk,
2009; h.3).
Dalam menggali beberapa aspek kehamilannya dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan khusus obstetri,
pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan laboratorium khusus yaitu
pemeriksaan reaksi serologis, pemeriksaan faktor rhesus, hepatitis, dan
AIDS. Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan besarnya rahim dan pemeriksaan spekulum untuk menilai
16
17
ini dengan distribusi sekali pada triwulan pertama dan kedua dan dua
kali pada triwulan ketiga (Dinkes Jateng, 2011; h.46).
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu dengan :
1) Satu kali pada trimester pertama pada umur kehamilan 0 12
minggu.
2) Satu kali pada trimester kedua pada umur kehamilan 13 28
minggu.
3) Dua kali pada trimester ketiga pada umur kehamilan 29 36
minggu dan diatas 36 minggu (Prawirohardjo, 2009; h.90).
Pada setiap kunjungan ulang mempunyai tujuan sebagai berikut :
a) Kunjungan I (> 16 minggu) dilakukan untuk :
(1) Penapisan dan pengobatan anemia.
(2) Perencanaan persalinan.
(3) Pengenalan
komplikasi
akibat
kehamilan
dan
pengobatannya.
b) Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
dilakukan untuk :
(1) Pengenalan
komplikasi
akibat
kehamilan
dan
pengobatannya.
(2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan.
(3) Mengulangi perencanaan persalinan.
18
19
20
meliputi
kesehatan,
riwayat
biodata,
riwayat
kehamilan,
menstruasi,
persalinan,
dan
riwayat
nifas,
21
22
B. Kerangka Teori
Faktor Internal
Pengetahuan :
1.F Umur
ANTENATAL CARE:
1. Pengertian kehamilan.
2. Pengertian ANC.
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
3. Tujuan ANC.
4. Standar Asuhan
Kehamilan.
5. Kebijakan program dalam
ANC.
6. Keuntungan ANC.
7. Standar Minimal
Pelayanan ANC.
8. Ketepatan Kunjungan
ANC.
a. Setiap bulan sampai
UK 6 sampai 7 bulan.
b. Setiap 2 minggu
sampai UK 8 bulan.
c. Setiap 1 minggu sejak
UK 8 bulan sampai
terjadinya persalinan.
Faktor Eksternal
Pengetahuan :
1. Faktor
Lingkungan.
2. Sosial
Budaya.
23
Ibu Hamil
TINGKAT
PENGETAHUAN
TENTANG
ANTENATAL CARE:
1. Pengertian
kehamilan.
2. Pengertian
ANC.
Variabel Terikat
KETEPATAN
KUNJUNGAN ANC :
a) Setiap bulan sampai
UK 6 sampai 7 bulan.
b) Setiap 2 minggu
sampai UK 8 bulan.
c) Setiap 1 minggu sejak
UK 8 bulan sampai
3. Tujuan Anc.
terjadinya persalinan.
4. Kebijakan
program dalam
ANC.
d)
5. Keuntungan
ANC.
PARAMETER:
6. Standar Minimal
Pelayanan ANC.
Cukup : 56-75 %
Baik
: 76-100%
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 2.2
24
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di
Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo tahun 2013. Dimana:
Ho
Ha
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat
menggunakan
pendekatan
cross
sectional
yang
2.
25
26
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ari
Setiawan, 2011; h.88). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Pukesmas Gatak dengan
jumlah populasi 60 orang pada bulan Maret 2013.
2.
Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz Alimul, 2009; h.34).
Menurut Nursalam (2003) yang dikutip oleh Ari Setiawan (2011; h.99)
besarnya sample dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Solvin
sebagai berikut :
N
n=
1 + (N . e2)
Dimana : n
: jumlah sample
: jumlah populasi
n=
1 + (60 x 0,12)
27
60
n=
1,6
n = 37,5
Dari perhitungan rumus diatas didapatkan hasil akhir 38 orang responden.
3.
Teknik Sempling
Teknik sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu teknik
penentuan sempel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang tersebut cocok sebagai sumber data. (Ari Setiawan, 2011; h.96)
D. Variabel Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005) yang dikutip oleh Ari Setiawan (2011;
h.103) variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu. Penelitian ini terdiri dari :
1. Variabel independen (variabel tidak terikat / bebas)
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.
2. Variabel dependen (variabel yang terikat / yang dipengaruhi )
Ketepatan kunjungan ANC.
28
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk mempermudah pengumpulan data
dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup
variabel (Ari Setiawan, 2011; h.104).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel
1.
Baik
: 76-100%,
Cukup :56-75 %,
Kurang : < 56 %
2.
Definisi
Operasional
Tingkat
Adalah
pengetahuan pengetahuan ibu
ibu hamil
hamil tentang
tentang ANC asuhan yang
diberikan oleh
bidan atau tenaga
medis mulai dari
konsepsi sampai
persalinan.
Ketepatan
Adalah ketepatan
Tepat :
kunjungan
kunjungan yang
ANC
dilakukan ibu
hamil dalam
melakukan
Tt
pemeriksaan
a.
kehamilan.
Tepat :
Kuesioner Nominal
Apabila jawaban pertanyaan
nomer 5, 6 dan 7 benar
semua.
Tidak Tepat :
Apabila jawaban pertanyaan
nomer 5, 6 dan 7 ada yang
salah.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengunakan Kuesioner. Kuesioner dapat diartikan sebagai daftar pertanyaan
yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana reponden (dalam hal
angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban
atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Pentingnya kuesioner sebagai
alat pengumpulan data adalah untuk memperoleh suatu data yang sesuai
dengan tujuan penelitian tersebut. Oleh karena itu isi kuesioner adalah sesuai
dengan hipotesis penelitian tersebut (Notoadmodjo, 2010; h.152).
29
Pengukuran
pengetahuan
ibu
hamil
tentang
antenatal
care
menggunakan skala Ghuttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas
dan konsisten dengan memberikan jawaban benar atau salah. Skala Guttman
pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, apabila
skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 (Aziz Alimul, 2011; h.103).
Pengkatagorian pengetahuan :
1. Baik : hasil presentase 76-100%
2. Cukup : hasil presentase 56-75%
3. Kurang: hasil presentase < 56%
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan ibu hamil tentang ANC
No
Materi Pertanyaan
Nomer Pertanyaan
A.
Pengetahuan ibu hamil tentang ANC
1. Pengertian kehamilan
1, 2, 3
2. Pengertian ANC
4, 5, 6
3. Tujuan ANC
7, 8, 9, 10, 11
4. Kebijakan program ANC
12, 13, 14, 15
5. Keuntungan ANC
16, 17
6. Standar minimal ANC
18, 19, 20, 21, 22
B. Ketepatan Kunjungan ANC
1. Ketepatan Kunjungan ANC.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Total Keseluruhan
Jumlah item
3
3
5
4
2
5
8
30
30
31
32
: Koefisien korelasi
Xi
Yi
: Jumlah responden
Jika nilai r hitung > r tabel berarti pertanyaan tersebut valid demikian
sebaliknya, jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak
valid.
33
b) Uji reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
harus didahului validitas (Ari Setiawan, 2011; h.111). Dalam
mengukur reliabilitas peneliti memilih mengunakan rumus Spearman
Brown (Aziz Alimul, 2011; h.113).
34
rb
35
4. Pengelolaan data.
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah
dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik,
informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan
keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis (Aziz Alimul, 2011;
h.121). Menurut Notoatmojo (2010; h.174-176) dalam proses pengolahan
data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :
a. Editing.
Hasil wawancara yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner
perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data
atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan
wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out).
b. Coding.
Memberikan kode jawaban dengan angka atau kode lain yaitu untuk
nilai kalimat positif (favoureable) untuk jawaban benar diberi nilai 1
dan untuk jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan kalimat negatif
(unfafoureable) untuk jawaban benar diberi nilai 0 dan untuk jawaban
salah diberi nilai 1.
c. Data Entry.
Mengisi kolom-kolom atau kontak atau kotak-kotak lembar kode atau
kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
36
d. Tabulasi.
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan oleh peneliti.
5. Analisis Data.
Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari
seperangkat data hasil pengumpulan. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisa data univariat dan analisa bivariat. Analisa univariat,
data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik. Analisa data
bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik
berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Ari Setiawan, 2011; h.123124).
Data primer (tes pengetahuan ibu hamil) dianalisis dengan menggunakan
teknis deskriptif kuantitatif dengan perhitungan presentas menggunakan
rumus:
Jumlah jawaban benar
X 100%
Jumlah item
Kemudian hasil perhitungan presentasi ini akan dikategorikan menurut
skala ukur ordinal menjadi 3 kategori yaitu :
a. Baik
( 76-100% )
b. Cukup baik
( 56-75 % )
c. Kurang
( < 56% )
37
fk
fb
38
Keterangan :
k : banyaknya kolom.
b : banyaknya baris.
4) Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel :
Jika X2 hitung X2 tabel maka Ho ditolak artinya signifikan.
Jika X2 hitung X2 tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.
Dimana :
Ho
Ha
H. Alur Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dari persiapan hingga akhir penelitian
adalah:
1. Tahap persiapan
a.
b.
c.
39
2. Tahap Pelaksanaan.
a. Melakukan pengambilan data di Puskesmas Gatak meliputi : jumlah ibu
hamil, jumlah cakupan K1 dan K4, target cakupan K1 maupun K4
untuk membuat studi pendahuluan. Setelah diperoleh data ibu hamil,
kemudian diambil sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila
dipandang cocok sebagai sumber data.
b. Melakukan olah data dan mengurus laporan penelitian di bawah arahan
pembimbing.
3. Tahap Pelaporan
Mempertanggung jawabkan hasil penelitian di depan Dewan Penguji
setelah memperoleh persetujuan dari pembimbing.
J. Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya yang menjadi subjek
penelitian adalah manusia maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya sehingga penelitian
yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.
Prinsip yang dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan
menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi
manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia. Selain itu
40
Informed Consent.
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informend
consent
tersebut
diberikan sebelum
41
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3.
Kerahasiaan.
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
42
43
B. Hasil Penelitian
Obyek penelitian ini
adalah
ibu
hamil
yang memeriksakan
44
a. Umur
Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Umur
Umur
< 20 tahun
20 29 tahun
30 39 tahun
40 tahun
Total
Frekuensi
3
21
13
1
38
Prosentase
7,9%
55,3%
34,2%
2,6%
100,0%
45
b. Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Responden menurut Pendidikan
Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
DIII
S1
Total
Frekuensi
1
4
14
15
2
2
38
Prosentase
2,6%
10,5%
36,8%
39,5%
5,3%
5,3%
100,0%
46
c. Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Pekerjaan
Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase
Swasta
IRT
Buruh
Wiraswasta
11
23
2
2
28,9%
60,5%
5,3%
5,3%
Total
38
100,0%
47
Frekuensi
23
9
6
38
Prosentase
60,5%
23,7%
15,8%
100,0%
48
Frekuensi
16
22
38
Prosentase
42,1%
57,9%
100,0%
49
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara pengetahuan tentang ANC dengan ketepatan kunjungan
ANC. Distribusi silang responden menurut kedua variabel digunakan
untuk mengetahui bentuk hubungan secara deskriptif. Uji chi square
digunakan untuk menguji hipotesis ada tidaknya hubungan yang signifikan
antara kedua variabel.
Tabel 4.7 Distribusi Silang dan Hasil Uji Chi Square Hubungan
Pengetahuan tentang ANC dengan Ketepatan Kunjungan ANC
Pengetahuan
ANC
Baik
Cukup
Kurang
Total
Ketepatan Kunjungan
Tidak
Tepat
Tepat
13
10
(34,2%)
(26,3%)
3
6
(7,9%)
(15,8%)
0
6
(0,0%)
(15,8%)
16
22
(42,1%)
(57,9%)
X2
23
(60,5%)
9
(23,7%)
6
(15,8%)
38
(100,0%)
6,609
0,037
Tabel 4.7 memperlihatkan distribusi silang dan hasil uji chi square
hubungan pengetahuan tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.
Dari distribusi silang dapat dilihat bahwa dari 23 reponden yang memiliki
pengetahuan
baik,
13
responden
(34,2%)
kunjungan
ANCnya
50
C. Pembahasan
1. Umur
Dari tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa umur responden mayoritas
adalah 21 responden berumur 20 29 tahun (55,3%). Hal ini sesuai
dengan teori Wawan dan Dewi (2010) , usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Ini berarti semakin cukup umur semakin
tinggi pula pengetahuannya dan ketepatan kunjungan yang dilakukan ibu
hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan semakin tinggi sehingga
kemajuan kehamilan dapat dipantau dan dapat mengenali secara dini
terjadinya komplikasi pada ibu hamil.
2. Pendidikan
Dari tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa mayoritas tingkat pendidikan
responden paling banyak adalah SMA 15 responden (39,5%). Dengan
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya ke Puskesmas Gatak sebagian besar pernah menempuh
51
52
53
pengobatan
sehingga
resikonya
dapat
dikendalikan,
54
55
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini tidak mengontrol variabel lain yang memungkinkan
mempengaruhi ketepatan kunjungan ANC, seperti faktor sosial, ekonomi,
budaya, maupun pengalaman seseorang.