Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM PERNAPASAN
terjadinya
ketidakseimbangan
ion
hidrogen,
kalium,
dan
mengaktifkan
saraf
fagus
lalu
menyebabkan
medula
oblongata
meningkatkan ventilasi.
Pada orang dengan kadar karbon dioksida tinggi dan kronis, kontrol
hiperkapnea untuk mengatur karbon dioksida dapat menghilang karena adanya
penyesuaian diri. Pada beberapa orang perubahan pada PO2 serta respons badan
karotid dan aortik dapat memberikan rangsangan untuk menyelaraskan ventilasi.
Pada orang dengan kadap PCO2 yang tinggi dan kronis, serta PO2 yang rendah,
medula oblongata ditekan oleh hiperkapnea, sehingga rangsang satu-satunya
untuk pernafasan adalah hipoksia. Pemberian oksigen untuk klien hiperkapnea
jangka panjang dan hipoksia dapat menyebabkan berhentinya pernafasan atau
apnea.
Secara normal, reseptor perifer memainkan peran minor dalam ventilasi.
Rangsang emosional secara umum meningkatkan ventilasi. Kecepatan dan
kedalaman ventilasi telah ditunjukkan meningkatkan sebelum latihan dan
menimbulkan hipotesis bahwa pengenalan ancaman latihan dapat memengaruhi
medula oblongata.
Refleks kemoreseptor terhadap keseimbangan (homeostasis) O2, pH dan CO2
Stimulasi
pusat
pernafasan
Respons
refleks
Stimulasi
kemoresepto
r
Gangguan
homeostasis
Peningkatan Frekuensi
Pernafasan
Stimulasi
pusat
akselerasi
gerak
jantung
Penurunan
Peningkatan
curah
jantung
respons ke
pusat
penghambat
gerak jantung
Stimulasi
pusat
vasomotor
Terjadi
vasokonstri
ksi
Penurunan
kadar O2 dan
pH
Peningkatan
CO2 dalam
darah
Homeostasi
s
Kadar O2,
pH dan CO2
dalam
batas
normal
Kadar O2,
pH
meningkat
dan CO2
menurun
Homeostati
s
dipertahank
an
Referensi:
Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
pernapasan. Jakarta: Salemba Medika