Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengertian
Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.
Tujuan
Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien.
Pelaksanaan :
1. Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan peralatan
3. Lengan baju pasien dibuka atau digulung ke atas
4. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi luar lengan.
5. Pompa tensimeter
6. Denyut arteri brachialis diraba, lalu di stetoskop ditempatkan pada
daerah tersebut.
7. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya
balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air
raksa didalam pipa gelas naik
8. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun,
dengarkan bunyi denyutan pertama
9. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan
pertama disebut tekanan sistolik (misalnya 120 mmHg)
10. Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala permukaan
air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut tekanan distolik
(misalnya 80 mmHg)
Page
b.
SISTOLIK (mmHg)
DISTOLIK (mmHg)
Neonate
2 6 tahun
75 105
80 110
45 75
50 80
7 tahun
85 120
50 80
8 9 tahun
90 120
55 85
10 tahun
11 12 tahun
95 130
95 135
60 85
60 85
13 tahun
100 140
60 90
14 tahun
105 140
65 90
92 104 mmHg
105 114 mmHg
115 mmHg
130 mmHg
Pengertian
Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada
Tujuan
Page
Pelaksanaan:
a. Pengukuran suhu pada ketiak :
1. Bila perlu lengan pasien dibuka, dan ketiaknya harus dikeringkan
terlebih dahulu
2. Periksa thermometer apakah air raksa tepat pada angka nool, lalu
jepitkan tepat ditengah ketiak, dan lengan pasien dilipat ditengah
dada.
3. Setelah 10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca
dengan teliti, kemudian catat hasilya.
4. Thermometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, lalu dilap
dengan kassa atau tissue, kemudian dimasukkan ke dalam larutan
desinfektan, selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan
dikeringkan
5. Thermometer diletakkan pada tempatnya dan dapat dipakai untuk
pasien berikutnya.
b. Pengukuran suhu tubuh pada mulut:
1. Untuk tiap pasien harus digunakan satu thermometer
2. Letakan ujungnya sampai batas reservoair dibawah lidah pasien
Page
NORMAL
36,5C 37,5C
HIPOTERMIA
< 36C
FEBRIS/PANAS
>37,5 C
Pengertian
Menghitung denyut nadi dengan cara meraba :
a. Arteri radialis pada pergelangan tangan
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu
menit.
Page
Pelaksanaan
1. Menghitung
denyut
nadi
dilakukan
bersamaan
dengan
pengukuran suhu
2. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar benar
istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
3. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan
jari tengah di atas arteri selama setengah menit, dan hasilnya
dikalikan dua.
4. Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu
menit.
5. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi
Denyut nadi normal
4.
Umur 1 6 bulan
Umur 6 12 bulan
Umur 1 2 tahun
Umur 2 - 6 tahun
Umur 6 10 tahun
Umur 10 14 tahun
Umur 14 18 tahun
Usia lanjut
MENGHITUNG PERNAFASAN
Pengertian
Mengitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam
satu menit.
Tujuan
Page
Mengetahui
sistem
fungsi
pernapasan
yang
terdiri
dari
Pelaksanaan
1. Penghitungan
pernapasan
dilakukan
bersamaan
dengan
Pernafasan normal
Kecepatan/frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :
BAYI
30 60 kali/menit
ANAK
20 30 kali/menit
REMAJA
15 - 24 kali/menit
DEWASA
16 20 kali/menit
Page
Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan
metros artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri gizi
adalah berhubungan dengan berbagai macam
dan
Keunggulan Antropometri
Kelemahan Antropometri
1. Tidak sensitif
2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.
4. Kesalahan terjadi karena:
a. Pengukuran
b. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
c. Analisis dan asumsi yang keliru
d. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
e. Latihan petugas yang tidak cukup
f. Kesalahan alat atau alat tidak ditera
Page
D.
Jenis Parameter
1. Berat badan
Alat
yang
digunakan
di
lapangan
sebaiknya
memenuhi
beberapa
persyaratan:
a. Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
b. Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
c. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d. Skala mudah dibaca
e. Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Cara menimbang/mengukur berat badan:
a. Langkah I
Gantungkan dacin pada:
- Dahan pohon
- Palang rumah atau penyangga kaki ktiga
Page
b. Langkah 2
Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat
c. Langkah 3
Dipakai, letakkan bandul geser pada angka 0 (nol)
d. Langkah 4
Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung timbang yang
kosong pada dacin.
e. Langkah 5
Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang
f.
Langkah 6
Anak di timbang dan seimbangkan dacin
g. Langkah 7
Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul
geser.
h. Langkah 8
Catat hasil penimbangan di atas pada secarik kertas
i. Langkah 9
Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam tali
pengaman, setelah itu bayi baru anak dapat diturunkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
a. Pemeriksaan alat timbangan
b. Anak balita yang ditimbang
c. Keamanan
d. Pengetahuan dasar petugas.
2.Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut
Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur
penuh dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.
3.Tinggi Badan
Cara mengukur:
Page
a. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
sehingga tepat 2 meter.
b. Lepaskan sepatu atau sandal.
c. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
d. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku
harus lurus menempel pada dinding.
e. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoa.
4.Lingkar Lengan Atas
a. Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat
mendapat pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia.
b. Kesalahan pengukuran LLA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur)
relatif lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas
antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada LLA dari pada tinggi
badan.
c. Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan.
Cara mengukur:
Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri Lengan dalam
keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian. Pita dilingkarkan pada
pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur keliling
lingkaran lengan.
5.Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis,
yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau
peningkatan ukuran kepala.
Page
6.Lingkar Dada
Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala
dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.
Alat dan tehnik pengukuran:
Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah, biasanya terbuat dari
serat kaca (fiber glas). Pengukuran dilakukan pada garis puting susu. Masalah
yang sering dijumpai adalah mengenai aku`rasi pengukuran (pembaca), karena
pernapasan anak
Berat badan
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
Page
ANTROPOMETRI
Page
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
TUJUAN
KEBIJAKAN
1. Pasien baru
2. Anak dengan kondisi tertentu mis:diabetes,
jantung, nefritis
3. Anak yang dirawat
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
PROSEDUR
PELAKSANAAN
nol
2. Anjurkan anak melepas alas kaki
sepatu/sendal
3. Mintalah anak untuk berdiri diatas
timbangan injak
4. Baca penunjuk angka
5. Beritahu anak bahwa kegiatan telah
selesai
6. Rapikan anak
7. Catat pada lembar keperawatan
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan
kontrak
untuk
kegiatan
selanjutnya
4. Rapikan alat
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan di dalam catatan
keperawatan
Page
ANTROPOMETRI
(MENGUKUR TINGGI BADAN)
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
PERALATAN
PROSEDUR
PELAKSANAAN
kegiatan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan di dalam catatan
keperawatan
Page
ANTROPOMETRI
(MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS)
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
PROSEDUR
PELAKSANAAN
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan
kontrak
untuk
kegiatan
Page
selanjutnya
4. Rapikan alat
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan di dalam catatan
keperawatan
Page
ANTROPOMETRI
(MENGUKUR LINGKAR KEPALA)
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
PERALATAN
PROSEDUR
PELAKSANAAN
kegiatan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan di dalam catatan
keperawatan
Page