Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses alami dan normal. Masa ini merupakan salah
satu fase dalam kehidupan wanita pada masa reproduksi. Wanita normal akan
mengalami sekali, dua kali bahkan berkali-kali hamil dalam kehidupannya
(Kasdu, 2005:1). Bagi ibu hamil pada umumnya keadaan perubahan yang terjadi
berlangsung normal. Namun beberapa ibu hamil mengalami hambatan atau
gangguan dalam kehamilannya. Keadaan ini tidak sama pada setiap ibu hamil dan
kehamilannya. Berbagai keluhan atau gangguan akan mengganggu aktivitas dan
kebugaran

tubuh

sehari-hari.

Bahkan,

pada

beberapa

gangguan

dapat

mengganggu kesehatan tubuh ibu hamil. Merupakan hal yang mengkhawatirkan


apabila gangguan itu sampai mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin
(Kasdu, 2005).
Gangguan yang dimaksudkan tidak lain dan tidak bukan adalah Morning
Sickness. Morning Sickness merupakan rasa mual dan muntah yang terjadi pada
masa awal kehamilan hampir terjadi pada separuh wanita di tiga bulan pertama
kehamilan (Suririnah, 2005).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Avon, 1992 dan Wesson, 2002
dengan menggunakan desain prospektif yang sampelnya adalah wanita belum
hamil sampai hamil, dengan terus menerus mengikuti perkembangan kehamilan
mereka yang melibatkan 15 ribu wanita secara bersamaan. Seribu wanita pertama
ditanyai tentang kehamilan mudanya ketika mencapai umur kehamilan delapan
belas minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa 67% merasakan mual-mual dan 41%
muntah-muntah.
Sebagian ibu merasakan bahwa hal ini sangat tidak nyaman dan
mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan banyak dari wanita hamil yang harus

mengkonsumsi obat-obatan atau tindakan altematif lain untuk mengatasi mual dan
muntah. Obat-obatan yang sering diberikan pada wanita hamil yang mengalami
mual muntah adalah obat yang mengandung efek anti mual seperti vitamin B6
(Laura, 2009).
Di samping itu, obat tradisional pun bisa digunakan sebagai alternatif
dalam

mengurangi

rasa

mual

dan

muntah

tersebut.

Seperti

perilaku

mengkonsumsi jamu oleh ibu hamil guna menghilangkan mual muntah,


menghilangkan lesu dan lemah, menguatkan janin dan menenangkan pikiran
(Sukoharjokad, 2013). Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan
budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi
untuk kesehatan. Secara turun-temurun jamu di konsumsi oleh masyarakat, ada
pendapat bahwa khasiat jamu tidak kalah penting dengan obat-obatan kimia
(Romana, 2013). Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa referensi penelitian
yang mengatakan banyak efek samping yang di timbulkan bila mengkonsumsi
jamu saat hamil, salah satunya adalah menyebabkan keguguran, misalnya untuk
jamu kunyit asam karena bersifat membersihkan rahim (Sukoharjokad, 2013).
Oleh sebab itu, kini banyak para ibu hamil yang sudah meninggalkan
tradisi meminum jamu alih alih sebagai obat tradisional di masa kehamilannya.
Alternatif lain yang patut dicoba dalam menghilangkan rasa mual dan muntah
adalah dengan mengkonsumsi ramuan tradisional dalam batasan yang wajar.
Rasa mual pada awal kehamilan tentu dapat di kurangi dengan
menggunakan terapi komplementer antara lain dengan tanaman herbal atau
tradisional yang bisa dilakukan dan mudah di dapatkan seperti jahe, daun
peppermint, lemon, dll (Ira, 2012). Di India, jahe dibuat sebagai minuman untuk
mengatasi rasa mual pada wanita hamil. Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai
bentuk seperti minuman, permen, atau manisan. Tetapi wanita hamil tidak boleh
mengkonsumsi jahe secara berlebihan karena jahe dapat merangsang uterus. Oleh
karena itu, ibu hamil yang pernah mengalami keguguran tidak dianjurkan untuk

mengkonsumsi jahe karena dapat meningkatkan resiko keguguran (Dechacare,


2009).
Sehingga di satu sisi, para ibu hamil yang mengetahui dampak positif dari
konsumsi ramuan tradisional jahe ini akan mencoba mengatasi rasa mual dan
muntah yang ia derita selama masa kehamilan dengan ramuan jahe tersebut. Hal
ini tentunya akan merujuk pada sebuah perbandingan mengenai tingkat efektivitas
konsumsi jahe dan obat obatan kimia dalam mengatasi rasa mual dan muntah
selama masa kehamilan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian sebagai berikut: Apakah ada perbedaan tingkat efektivitas konsumsi
jahe dan obat obatan kimia dalam mengatasi rasa mual dan muntah pada pasien
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Kota Samarinda?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk melihat dan mengetahui perbedaan tingkat efektivitas dari konsumsi
jahe dan obat obatan kimia dalam mengatasi rasa mual dan muntah selama
masa kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui khasiat lebih dari ramuan tradisional jahe yang bermanfaat
mengatasi mual muntah selama kehamilan.
b. Melihat dan mengetahui perbandingan efek samping yang ditimbulkan
antara konsumsi jahe dan obat obatan kimia dalam mengatasi mual
muntah selama kehamilan.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan baru bagi peneliti mengenai manfaat dari konsumsi jahe
terutama selama masa kehamilan serta mengetahui perbedaan tingkat
efektivitas konsumsi jahe dan obat obatan kimia dalam mengurangi rasa
mual pada ibu hamil di Puskesmas Wilayah Kerja Juanda Kota Samarinda.
2. Bagi Masyarakat
Menambah dan mengetahui wawasan baru mengenai manfaat jahe yang dapat
digunakan sebagai alternatif selain obat obatan dalam mengurangi rasa mual
muntah selama masa kehamilan.
3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dapat menjadi juga menambah daftar penelitian terkait tema kehamilan di
perpustakaan fakuatas kesehatan masyarakat serta bisa digunakan sebagai
referensi sebagai data awal penelitian oleh peneliti lainnya.
4. Bagi Pemerintah

E. KEASLIAN PENELITIAN
Tidak diragukan lagi bahwa penelitian yang melibatkan tema mengenai gangguan
kehamilan mual dan muntah telah banyak dilakukan. Sedangkan, penelitian yang

akan

peneliti

lakukan

mengenai

perbedaan

tingkat

efektivitas

konsumsi

makanan/minuman pereda rasa mual pada ibu hamil belum pernah dilakukan di Kota
Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan desain
penelitian Cross Sectional yang memfokuskan pada perbedaan tingkat efektivitas
konsumsi jahe dan obat obatan kimia dalam mengatasi rasa mual muntah pada ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Kota Samarinda. Penelitian yang terkait
dengan penelitian ini adalah:
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Peneliti
1

(Tahun)
Kikak (2013)

Judul
Penelitian

Desain
Penelitian

Efektifitas

Quasi

Konsumsi Ekstrak

Experiment

Jahe

Dengan

Frekuensi

Mual

Muntah Pada Ibu

Random
Sampling

Hamil di Wilayah
Kerja

Puskesmas

Ungaran

Tahun

2013

Saswita

dkk Efektifitas

(2011)

Minuman

Quasi
Jahe

Experiment

Dalam Mengurangi
Emesis Gravidarum
Pada

Ibu

Hamil

Purposive
Sampling

Trimester I
3

Ayu Ardani
(2014)

Perbandingan

Non

Efektifitas

Equivalent

Variabel

Hasil
Penelitian

Pemberian

Terapi

Pretest-

Jahe

Postest

Minuman

Group

Minuman
Dengan

Kapulaga Terhadap
Morning
Pada

Sickness

Ibu

Trimester

Hamil

Purposive

Sampling

Dikelurahan
Ngempon
Kecamatan Bergas
Kabupaten
Semarang

Você também pode gostar