Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Apa penyebab dan bagaimana mekanisme Fariz, anak laki-laki usia 10 bulan:
-
a. Bagaimana dampak ketuban pecah 20 jam sebelum lahir dan BBLR pada kasus?
Ketuban pecah sebelum waktu lebih dari 14 jam akan meningkatkan stress janin di dalam
rahim dan penigkatan reiko terjadinya chorioamnionitis serta infeksi pada janin. Stress
pada janin akan memicu keluarnya mekonium. Aspirasi mekonium dan cairan amnion
yang mungkin terinfeksi akan menyebabkan neonatal asphyxia dan bronkopneumonia
pada kasus ini. Infeksi bronkopneumnia dapat menyebar secara hematogen maupun
secara langsung yang dapat bermanifestasi sebagai sepsis neonatorum, meningitis, dan
lain-lain. BBLR juga meningkatkan resiko terjadinya asfiksia pada neonates dan juga
sindrom aspirasi ketika cairan amnion bercampur dengan mekonium dan lengket di paruparu. Selain itu BBLR juga meningkatkan resiko terjadinya cerebral palsy.
a. Apa indikasi neonatus dirawat di NICU?
Secara umum penderita yang akan dirawat di NICU harus memenuhi criteria indikasi
sebagai berikut :
1. Berat badan lahir 1000 - 1500 gram, dengan komplikasi Respirasi Distres Sindrom
(RDS).
2. Masa gestari kurang dari 28 minggu dengan komplikasi Respirasi Distres Sindrom (RDS)
3. Gangguan Pembekuan Darah
4. Kelainan bawaan yang dapat dikondisikan
5. Asfiksia berat
6. Sepsis Berat
7. Bayi dengan bantuan ventilator
8. Bayi Post Laparatomi & Thorakotomi
tipe CP
tipe CP
tipe kasus
spastic
diskinetic
ataxic
Lk>Pr
Lk>Pr
Lk>Pr
Lk
kasar Terlambat
Terlambat
Terlambat
Usia 8 bulan
(tengkurap)
dan statis
dan statis
dan statis
belum bisa
Anak pertama
>>> 62,5%
>>> 62,5%
Usia Ibu
>40th
>40th
>40th
36 tahun
87,5%
87,5%
Usia kehamilan
75%
75%
75%
Aterm
aterm/preter
aterm/preter
aterm/prete
rm
FR
FR
FR
ANC 3 kali
>>+
>>+
Langsung
Jenis kelamin
Motorik
ANC
Tidak
langsung >>+
menangis
menangis
Apgar Score
BBL
Motorik
Asfiksia
Asfiksia
Asfiksia
berat
berat
berat
ringan
BBLR
BBLR
BBLR
BBLR
terlambat
terlambat
halus terlambat
(makan
biscuit
sendiri,
meraih
benda,
Asfiksia
BB
Resiko
Belum
bertambah
karena
mengoceh
pada
orofaring
quadriplegis
terkena
otot
bisa
Oromotor
terganggu
terganggu
terganggu
mikrocephali
+pada
Jarang
menurun
menurun
Kekuatan
Quadriplegia karena
kognitifnya
jarang kena
Gerak yang tidak _
terkontrol
Reflex
primitive +
(Moro,
menggenggam,
tendon meningkat
Kekuatan
kedua menurun
dan +
(menurun)
_
untuk
ditekuk
b. Bagaimana penatalaksanaan dari diagnosis pada kasus?
Perawatan pada anak CP memerlukan pengertian dan kerja sama yang baik dari pihak orang
tua/keluarga penderita. Hal ini akan tercapai dengan baik jika diorganisasi terpadu pada satu
pusat klinik khusus. Cerebral palsy yang dikelola tenaga tenaga dari pelbagai multidisipliner
( missal: dokter anka, neurologis, ahli bedah ortopedi, bedah saraf, THT, guru luar biasa).
a. Obat obatan
1. Obat anti spastisitas
Biasanya indikasi pembarian obat obatan anti spastisitas pada penderita C.P. karena :
Spastisitas penderita sangat hebat yang disertai rasa nyeri sehingga mengganggu
program rehabilitasi.
Keadaan hiperefleksi yang sangant mengganggu fungsi motorik (misalnya: ada
Alat bantu: pada fisioterapi banyak sekali dijumpai jenis alat bantu yang bertujuan
untuk melatih dan membangkitkan aktifitas reflektoris dan membantu melakukan