Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGERTIAN
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (brunner&suddarth).
Keluarnya
(bercerainya)kepala
sendi
dari
mangkuknya,
dislokasi
dari
tempatnya.
Dengan
kata
lain:
sendi
rahangnya
telah
mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi
bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka
sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi
yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi
kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
2.
KLASIFIKASI
Dislokasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Dislokasi congenital :
Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.
b.
Dislokasi patologik :
Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor,
infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
c.
Dislokasi traumatic :
Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami
stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena
mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat
mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak
struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi
pada orang dewasa. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :
1)
Dislokasi Akut
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan
pembengkakan di sekitar sendi.
2)
Dislokasi Kronik
3)
Dislokasi Berulang
Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang
berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang.
Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.
Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang / fraktur yang
disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya
trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan.
3.
ETIOLOGI
Dislokasi disebabkan oleh :
a.
b.
c.
d.
Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
e.
4.
PATOFISIOLOGI
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus
terdorong kedepan ,merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid
teravulsi.Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur.Mesti jarang
prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan
luksasio erekta (dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh
membawa kaput ke posisi da bawah karakoid).
5.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri terasa hebat .Pasien menyokong lengan itu dengan tangan sebelahnya
dan segan menerima pemeriksaan apa saja .Garis gambar lateral bahu dapat
rata dan ,kalau pasien tak terlalu berotot suatu tonjolan dapat diraba tepat di
bawah klavikula.
6.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dengan cara pemeriksaan Sinar X ( pemeriksaan X-Rays ) pada bagian
anteroposterior akan memperlihatkan bayangan yang tumpah-tindih antara
kaput humerus dan fossa Glenoid, Kaput biasanya terletak di bawah dan
medial terhadap terhadap mangkuk sendi.
7.
KOMPLIKASI
a.
Dini
1)
2)
3)
Fraktur disloksi
b.
Komplikasi lanjut
1)
sendi
bahu,
terutama
pada
pasien
yang
berumur
40
3)
8.
a.
Kelemahan otot
PENATALAKSANAAN
Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan
anastesi jika dislokasi berat.
b.
c.
Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan
dijaga agar tetap dalam posisi stabil.
Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus 3-4X
sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi
d.
Memberikan
penyembuhan.
kenyamanan
dan
melindungi
sendi
selama
masa
PENGKAJIAN
a.
b.
c.
d.
2.
a.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan discontinuitas
jaringan
b.
c.
d.
3.
a.
INTERVENSI
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan discontinuitas
jaringan
b.
c.
Berikan informasi yang benar tentang prosedur yang akan dijalani pasien
d.