Você está na página 1de 16

ASI

PENGERTIAN

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 6 bulan
tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi
pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI
eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap beragam penyakit pada usia selanjutnya.1
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang
akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan
jamur. ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih
telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim,
zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan
seimbang satu dengan yang lainnya.2
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain, walaupun
hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah itu diberi makanan padat
pendamping yang cukup dan sesuai. sedangkanASI tetap diberikan sampai usia 2
tahun atau lebih. 3
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United
Nation

Children

(UNICEF)

dan

World

Health

Organization

(WHO)

merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling
sedikit enam bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah berumur 6
bulan, pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (WHO,2005).
Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mengubah rekomendasi lamnya
pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. 4
Dalam laporan Riskesdes (2010), pola menyusui dikelompokkan menjadi
tiga kategori, yaitu menyusui eksklusif, menyusui predominan dan menyusui
parsial sesuai defenisi WHO. Menyusui eksklusif adalah tidak memberi bayi

makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui (kecuali obatobatan dan vitamin atau mineral tetes;ASI perah juga diperbolehkan). Menyusui
predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau
minuman berbasis air, misalnya teh, sebagai makanan/minuman prelakteal
sebelum ASI keluar. Menyusui parisal adalah menyusui bayi serta diberikan
makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan lainnya
sebelum bayi berumur enam bulan, baik diberikan secara kontinyu maupun
diberikan sebagai makanan prelakteal.5
Menurut Van (2009), ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang
diberikan hingga usia 4-6 bulan. Selain dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI
juga memiliki sejumlah keunggulan yakni memiliki zat kekebalan untuk
melindungi tubuh dari bahaya penyakit, infeksi dan higienis. Memberikan ASI
secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua, bayi akan lebih sehat, cerdas,
dan berkepribadian baik, ibu akan lebih sehat dan menarik. Perusahaan,
lingkungan dan masyarakat pun lebih mudah mendapatkan keuntungan.6
.
MANFAAT ASI EKSKLUSIF
Penelitian tentang manfaat pemberian ASI bagi bayi telah banyak
dilakukan. Menurut Utami Roesli,6 manfaat tersebut antara lain:
a. Sebagai nutrisi terbaik dan sumber kekebalan tubuh. ASI merupakan
sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang karena
disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya. ASI
adalah

makanan

yang

paling

sempurna,

baik

kualitas

maupun

kuantitasnya. Dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang tepat dan


benar, produksi ASI seorang ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bagi
bayi normal sampai dengan usia 6 bulan. Secara alamiah, bayi yang baru
lahir mendapat zat kekebalan atau daya tahan tubuh dari ibunya melalui
plasenta. Akan tetapi, kadar zat tersebut akan cepat menurun setelah
kelahirannya. Adapun kemampuan bayi membantu daya tahan tubuhnya
sendiri menjadi lambat, maka selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya

tahan tubuh. Kesenjangan tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI
sebab ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh
b. Melindungi bayi dari infeksi. ASI mengandung berbagai antibodi terhadap
penyakit yang disebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit yang
menyerang manusia
c. Mudah dicerna. Kandungan enzim pencerna pada ASI memudahkan bayi
mencerna makanan pertamanya. Sementara itu, susu sapi sulit dicerna
karena tidak mengandung enzim ini, padahal sistem pencernaan bayi
belum terbentuk seecara sempurna
d. Menghindarkan bayi dari alergi. Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini
dapat menderita lebih banyak masalah, misalnya asma dan alergi.
ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:
a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis,
ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi
b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu
buatan. Di dalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat
yang bermanfaat untuk; 1) menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat
patogen, 2) merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin, 3)
memudahkan

terjadinya

pengendapan

calsium-cassienat,

dan

4)

memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,


magnesium
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti immunoglobin, lysozyme, complemenC3
dan C4, antistapiloccocus, lactobacillus, bifidus,dan lactoferrin
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulinyang dapat menyebabkan alergi
pada bayi;
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayi.

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui bayi juga dapat


memberikan keuntungan bagi ibu yaitu:
a.

Memberi rasa kebanggaan bagi ibu karena ia dapat memberikan

b.

kehidupan kepada bayinya


Hubungan yang lebih erat antara ibu dan anak baik secara psikis karena

c.

terjadi kontak kulit


Menyusui membuat rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan

d.
e.

pengembalian keukuran sebelum hamil


Mempercepat berhentinya pendarahan post-partum;
Kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberapa bulan sehingga

f.

menjarangkan kehamilan
Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
Penelitian lebih jauh mengatakan bahwa ASI sangat diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Rulina, 7 penelitian pada anakanak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah 7-8
poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif. Anak-anak yang
tidak diberi ASI secara eksklusif juga lebih cepat terjangkit penyakit kronis seperti
kanker, jantung, hipertensi dan diabetes setelah dewasa. Resiko penyakit
degeneratif pada usia dewasa akan berkurang jika pada waktu bayi diberikan ASI.
Misalnya, diabetes tipe I pada orang dewasa dapat dicegah sampai 30% jika pada
waktu bayi diberikan ASI sampai usia 3 bulan.
Keunggulan pemberian ASI bagi kesehatan serta proses tumbuh-kembang
bayi sudah banyak dibuktikan oleh para ahli di dunia. Salah satu bukti terbaru
dilaporkan oleh kantor berita Prancis AFP, 14 Mei 2004. Di dalam berita
disebutkan bahwa ASI memiliki kemampuan untuk menghambat atau mencegah
terjadinya ikatan lemak-protein yang bisa menyebabkan sakit jantung, khususnya
jantung koroner.
Rulina menyatakan bahwa terdapat lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI
antara lain AA, DHA, Taurin, dan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu
sapi, dan tidak ada satu pun jenis susu lain bisa menyamainya. 8 Meskipun
produsen susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya

tetap tidak bisa menyamai kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. Selain itu,
tidak semua zat gizi yang terdapat dalam susu formula bisa diserap oleh bayi.
FISIOLOGI PENGELUARAN ASI
Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara
rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormon. Kemampuan ibu
dalam menyusui/laktasipun berbeda-beda. Sebagian mempunyai kemampuan yang
lebih besar dibandingkan yang lain. Laktasi mempunyai dua pengertian yaitu
pembentukan ASI (Refleks Prolaktin) dan pengeluaran ASI (Refleks Let
Down/Pelepasan ASI). 9
Pembentukan ASI (Refleks Prolaktin) dimulai sejak kehamilan. Selama
kehamilan terjadi perubahan-perubahan payudara terutama besarnya payudara,
yang disebabkan oleh adanya proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel
kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara. Proses
proliferasi ini dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan plasenta, yaitu
laktogen, prolaktin, kariogona dotropin, estrogen, dan progesteron. Pada akhir
kehamilan, sekitar kehamilan 5 bulan atau lebih, kadang dari ujung puting susu
keluar cairan kolostrum. Cairan kolostrum tersebut keluar karena pengaruh
hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari hipofise. Namun, jumlah
kolostrum tersebut terbatas dan normal, dimana cairan yang dihasilkan tidak
berlebihan karena kadar prolaktin cukup tinggi, pengeluaran air susu dihambat
oleh hormon estrogen.9
Setelah persalinan, kadar estrogen dan progesteron menurun dengan
lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada lagi
hambatan terhadap prolaktin oleh estrogen. Hormon prolaktin ini merangsang selsel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu ibu. 9
Penurunan kadar estrogen memungkinan naiknya kadar prolaktin dan
produksi ASI pun mulai. Produksi prolaktin yang berkesinambungan disebabkan
oleh bayi menyusui pada payudara ibu. Pada ibu yang menyusui, prolaktin akan
meningkat pada keadaan : stress atau pengaruh psikis,anestesi, operasi,

rangsangan puting susu, hubungan kelamin, pengaruh obat-obatan. Sedangkan


yang menyebabkan prolaktin terhambat pengeluarannya pada keadaan: ibu gizi
buruk, dan pengaruh obat-obatan.10
Pengeluaran ASI (Refleks Letdown/pelepasan ASI) merupakan proses
pelepasan ASI yang berada dibawah kendali neuroendokrin, dimana bayi yang
menghisap payudara ibu akan merangsang produksi oksitosin yang menyebabkan
kontraksi sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel ini akan memeras air susu yang
telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus untuk selanjutnya
mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi sehingga ASI tersedia
bagi bayi.9
Faktor-faktor yang memicu peningkatan reflex letdown/pelepasan ASI
ini yaitu pada saat ibu : melihat bayinya, mendengarkan suara bayi, mencium
bayi, dan memikirkan untuk meyusui bayi. Sementara itu, faktor-faktor yang
menghambat reflexletdown/pelepasan ASI yaitu stress seperti : keadaan
bingung/psikis kacau, takut, cemas, lelah, malu, merasa tidak pasti/merasakan
nyeri.
Oksitosin juga mempengaruhi jaringan otot polos uterus berkontraksi
sehingga mempercepat lepasnya plasenta dari dinding uterus dan membantu
mengurangi terjadinya perdarahan. Oleh karena itu, setelah bayi lahir maka bayi
harus segera disusukan pada ibunya (Inisiasi Menyusui Dini ). Dengan seringnya
menyusui, penciutan uterus akan terjadi makin cepat dan makin baik. Tidak jarang
perut ibu akan terus terasa mulas yang sangat pada hari-hari pertama menyusui,
hal ini merupakan mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya uterus ke
bentuk semula.9

KOMPOSISI ASI
ASI memiliki nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Hal ini membuat beberapa organisasi seperti World Health

Organization (WHO), UNICEF, dan

World Health Assembly (WHA)

merekomendasikan pemberian ASI saja selama 6 bulan.11 Departemen kesehatan


dunia juga menargetkan cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 80%.
ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan karena kandungan
gizinya yang sesuai. Kapasitas lambung bayi baru lahir hanya dapat menampung
cairan sebanyak 10-20 ml (2-4 sendok teh). ASI memiliki kandungan gizi yang
sesuai serta volume yang tepat sesuai dengan kapasitas lambung bayi yang masih
terbatas.12
ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel
darah putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang. Komposisi ASI bersifat
spesifik pada tiap ibu, berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan
dengan kebutuhan bayi saat itu.2
Roesli mengemukakan perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari (stadium
laktasi) sebagai berikut: 2
1. Kolostrum (colostrum/susu jolong)
Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau
dapat pula jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak dari
susu matang) dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke4/ke-7. Kolostrum membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan
mempersiapkannya untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan
dengan susu matang, kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih
rendah, dan total energi lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24
jam.

2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi
ASI yang matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat.
ASI ini keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
3. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan
seterusnya, komposisi relatif konstan.
4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI yang pertama disebut foremilk dan mempunyai komposisi
berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk
dihasilkan sangat banyak sehingga cocok untuk menghilangkan rasa haus
bayi. Hindmilk keluar saat menyusui hampir selesai dan mengandung
lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk, diduga hindmilk yang
mengenyangkan bayi.
5. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung
enzim lipase yang mencerna lemak. Susu formula tidak mengandung
enzim, sehingga bayi kesulitan menyerap lemak susu formula.
Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega6, DHA, dan asam arakhidonat) suatu asam lemak esensial untuk
myelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak. Lemak ini sedikit
pada susu sapi. Kolesterol ASI tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pertumbuhan otak. Kolesterol juga berfungsi dalam pembentukan enzim
metabolisme. Kolesterol yang mengendalikan kadar kolesterol di
kemudian hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan
arteriosklerosis pada usia muda.
6. Karbohidrat ASI
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula) dan kandungannya
lebih banyak dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar 20-30 %
lebih banyak dari susu sapi. Salah satu produk dari laktosa adalah
galaktosa yang merupakan makanan vital bagi jaringan otak yang sedang
tumbuh.

Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting


untuk pertumbuhan tulang. Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan
bakteri usus yang baik yaitu, Lactobacillis bifidus. Fermentasi laktosa
menghasilkan asam laktat yang memberikan suasana asam dalam usus
bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
7. Protein ASI
Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkan
protein utama susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio whey dan
kasein dalam ASI adalah 60:40, sedangkan dalam susu sapi rasionya
20:80. ASI tentu lebih menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah
dicerna dibanding kasein.
ASI

mengandung

alfa-laktalbumin,

sedangkan

susu

sapi

mengandung lactoglobulin dan bovine serum albumin yang sering


menyebabkan alergi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dapat
menghindarkan bayi dari alergen karena setelah 6 bulan usus bayi mulai
matang dan bersifat lebih protektif.
ASI juga mengandung lactoferin sebagai pengangkut zat besi dan
sebagai sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Laktoferin
membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan membunuh bakteri
patogen. Zat imun lain dalam ASI adalah suatu kelompok antibiotik alami
yaitu lysosyme.
Protein istimewa lainnya yang hanya terdapat di ASI adalah
taurine yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan saraf, juga
penting untuk pertumbuhan retina. Susu sapi tidak mengandung taurine
sama sekali.
8. Faktor pelindung dalam ASI
ASI sebagai imunisasi aktif merangsang pembentukan daya tahan
tubuh bayi. Selain itu, ASI juga berperan sebagai imunisasi pasif yaitu
dengan adanya SIgA (secretory immunoglobulin A) yang melindungi usus
bayi pada minggu pertama kehidupan dari alergen.
9. Vitamin, mineral dan zat besi ASI

ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan
mudah diserap oleh bayi.

KOMPONEN ASI YANG BERFUNGSI IMUNITAS


Sistem

imun

adalah

mekanisme

yang

digunakan

tubuh

untuk

mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang


ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungannya.13
ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak hanya vitamin A saja tapi juga
bahan bakunya yaitu beta karoten. Vitamin A selain berfungsi untuk kesehatan
mata, juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan
pertumbuhan.14
ASI mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai pertahanan
nonspesifik maupun spesifik. Pertahanan nonspesifik diperankan oleh sel seperti
Sel monosit/makrofag sebanyak 59-63% ml, sel neutrofil 18-23% dan sel limfosit
7-13% dari seluruh sel dalam ASI. Selain sel terdapat juga faktor protektif larut
seperti lisozim, laktoferin, sitokinin, protein yang mengikat B12, faktor bifidus,
musin, enzim dan antioksidan. Sedangkan sel spesifik oleh sel limfosit dan
produknya. 13
Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat dalam ASI.
Sel limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E.coli dan mentransfer
kekebalan selular dari ibu ke bayi yang disusuinya.15
Di dalam ASI (air susu ibu) sebagian besar komponen sistem imun sudah
lengkap terseda sehingga sangat diperlukan bayi. Komponen ASI yang berfungsi
atau membantu sistem imunitas diantaranya IgA, sekretori, sel makrofag, sel
neutrofil, lisozim, komplemen, sitokin, laktoferin, perioksidase, erytrosit, faktor
bifidus, oligosakarida, limfosit T dan limfosit B. Sistem imun tersebut berfungsi
sebagai faktor bakteriologik khususnya pada saluran pencernaan dan pernapasan
sehingga bayi dan balita terhindar dari diare dan infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA).

PEMBERIAN ASI YANG TEPAT


ASI betapapun baik mutunya sebagai makanan bayi, tapi belumlah
merupakan jaminan bahwa gizi selalu baik, kecuali apabila ASI tersebut diberikan
secara tepat dan benar ibu tidak dapat melihat berapa banyak ASI yang telah
masuk ke perut bayi.16
Untuk mengetahui banyaknya produksi ASI, beberapa kriteria yang dapat
dipakai sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak menurut
Moehji16 yaitu: Air Susu Ibu yang banyak dapat merembes keluar melalui puting,
sebelum disusukan payudara merasa tegang, dan berat badan naik dengan
memuaskan sesuai dengan umur.
Untuk bayi baru lahir
Setelah persalinan, ibu harus segera menyusui bayinya pada 1 jam
pertama. Hal ini dapat membantu mengehentikan perdarahan pada rahim dan
mengembalikannya menjadi normal. Kontak kulit antara ibu dan bayi dan hisapan
bayi pada payudara ibu akan membantu produksi ASI. 17
Bayi baru lahir membutuhkan ASI pertama (kolostrum) yang keluar dari
payudara 2-3 hari setelah persalinan. Kolostrum ini memiliki semua bahan bergizi
yang dibutuhkan bayi dan melindungi bayi dari penyakit. Kolostrum juga dapat
membersihkan saluran pencernaan bayi. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan
tanaman, teh ataupun air untuk membersihkannya.
Bayi akan menghisap jika dia lapar dan haus, sedang sakit, sedang dalam
pertumbuhan yang cepat, atau membutuhkan kenyamanan. Jika anda tidak
mengetahui apa yang bayi anda inginkan, tetap berikan ASI.

Untuk semua bayi


Berikan ASI dari kedua payudara, tetapi usahakan bayi selesai menghisap
satu payudara terlebih dahulu baru kemudian dipindahkan ke payudara lainnya.

ASI yang berwarna lebih putih yang keluar setelah bayi menghisap beberapa
menit mengandung banyak lemak dibandingkan dengan kolostrum. Bayi
membutuhkan

lemak

ini,

sehingga

lebih

baik

untuk

menunggu

bayi

menyelesaikan menghisap pada satu payudara sebelum dipindahkan ke payudara


lain. Bayi akan berhenti menghisap dengan sendirinya atau berpindah ke payudara
lain sesuai keinginannya. Jika bayi tersebut hanya menghisap satu payudara saja,
mulailah proses menyusui berikutnya pada payudara yang lain. 17
Berilah ASI pada bayi kapanpun dia lapar, pagi atau malam. Kebanyakan
bayi baru lahir akan menghisap tiap 1-3 jam, terutama pada bulan pertama.
Biarkan bayi menghisap selama dan sesering yang dia inginkan. Semakin banyak
dia menghisap, semakin banyak pula produksi ASI Anda.
Ibu tidak perlu memberikan bubur/sereal, susu lain, atau air gula, bahkan
pada cuaca panas sekalipun. Hal ini akan membuat bayi menghisap ASI lebih
sedikit dan dapat membahayakan jika dilakukan sebelum berumur 6 bulan.
KARAKTERISTIK IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF,
Karakteristik adalah ciri ciri khusus yang mempunyai sifat khas sesuai
dengan perwatakan tertentu . Menurut Ginting dikatakan karakteristik ibu
menyusui yang memberikan ASI Eksklusif meliputi : 18
1. Umur
Usia reproduksi sehat atau aman untuk kehamilan, persalinan, dan
menyusui adalah 20 - 35 tahun. Usia reproduksi sangat baik dan
mendukung dalam pemberian ASI eksklusif.
2. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu.
Menurut Perinansia (2007) seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin
akan mengalami masalah ketika menyusui hanya karna kurangnya
pengetahuan cara-cara menyusui yang sebenarnya dan apabila ibu
mendengar ada pengalaman menyusui yang kurang baik yang dialami
orang lain. Hal ini memungkinkan ibu ragu untuk memberikan ASI pada
bayinya.
3. Pendidikan

Pendidikan diperkirakan ada kaitan dengan pengetahuan ibu menyusui


dalam memberikan ASI eksklusif, hal ini dihubungkan dengan tingkat
pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat
pendidikan yang rendah.
4. Pekerjaan
Pekerjaan diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan dan kesempatan
ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Pengetahuan responden yang
bekerja lebih baik dibandingkan dengan pengetahuan responden yang
tidak bekerja disebabkan karena ibu yang bekerja memiliki akses yang
lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk mendapatkan informasi
ASI ekslusif. IDAI

mengatakan bahwa ibu bekerja masih dianggap

sebagai salah satu penyebab kegagalan menyusui disebabkan pendeknya


waktu cuti kerja, pendeknya waktu istrahat saat bekerja sehingga ibu tidak
mempunyai cukup waktu memerah ASI.17
PENGETAHUAN IBU MENGENAI ASI EKSKLUSIF
Pengetahuan merupakan perilaku paling sederhana dalam urutan perilaku
kognitif. Seseorang dapat mendapatkan pengetahuan dari fakta atau informasi
baru dan dapat di ingat kembali. Selain itu pengetahuan juga diperoleh dari
pengalaman hidup yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mempelajari informasi yang penting.19
Informasi maupun pengalaman yang didapat seseorang terkait pemberian
ASI eksklusif dapat mempengaruhi perilaku orang tersebut dalam memberikan
ASI eksklusif. Hal ini telah dibuktikan oleh Yuliandarin (2010), dalam
penelitiannya yaitu ibu yang memiliki pengetahuan yang baik berpeluang 5,47
kali lebih besar untuk menyusui secara eksklusif.20 Dalam penelitian Asmijati
2011) juga mendapatkan hasil serupa pada penelitiannya. Ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik memiliki kemungkinan 6,7 kali lebih besar untuk
menyusui secara eksklusif dari ibu yang memiliki pengetahuan rendah. 21
PERILAKU HIGIENE IBU MENYUSUI

Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya bersih. Kebersihan adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Kesehatan pribadi yang buruk pada masa tersebut
akan dapat mengganggu perkembangan kualitas sumber daya manusia.
Keadaan tangan dan kuku yang kotor serta kebiasaan-kebiasaan lain yang
salah tentang kesehatan pribadi tersebut akan dapat menimbulkan infeksi
pencernaan.22
Tangan sangat berperan dalam penularan penyakit, khususnya penyakit
yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang masuk ke mulut, misalnya
diare. Tangan kotor setelah mencebok pada waktu buang air besar atau memegang
kotoran lainnya harus dicuci dengan bersih agar terbebas dari segala bibit penyakit
yang melekat pada tangan. Mencuci tangan dengan benar berarti mencuci tangan
dengan air yang cukup dan menggunakan sabun. Menggosok tangan hendaknya
dilakukan dengan baik sehingga seluruh bagian dari tangan tercuci sempurna dan
menggunakan lap khusus untuk mengeringkan tangan. Pakaian yang mungkin
sudah kotor jangan digunakan.
Kebersihan tangan, kaki dan kuku secara wajar penting artinya bagi
manusia dalam usia berapapun. Untuk menjaga kebersihan tangan, kaki dan kuku
selalu melakukan mencuci tangan dengan benar harus dilakukan cara-cara
a. Membersihkan tangan sebelum makan dan setelah makan
b. Setelah buang air besar
c. Sebelum memasak atau menyiapkan makanan
d. Sebelum memberikan makanan bayi dan anak-anak (sebelum
memegang makanan).
e. Sebelum menyusui
f. Setelah memegang hewan, ternak atau benda-benda kotor lainnya.
g. Mencuci kaki sebelum tidur.
Sewaktu mencuci tangan bagian kuku hendaklah mendapatkan perhatian
yang lebih. Kuku yang panjang dan tidak terawat akan menjadi tempat
melekatnya

berbagai

kotoran

yang

mengandung

berbagai

bahan

dan

mikroorganisme diantaranya bakteri dan telur cacing. Kuku jari tangan yang kotor
kemungkinan terselip telur cacing akan tertelan ketika makan. Hal ini akan lebih

parah apabila tidak terbiasa mencuci tangan memakai sabun sebelum menyusui,
bahkan pada bayi dapat menyebabkan mudahnya terinfeksi bakteri maupun
cacing. 23
Teknik menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting susu dan aerola (lingkaran kulit
lebih gelap di sekitar putting). Olesan ASI ini berguna untuk mematikan kuman
karena ASI mengandung zat antikuman.
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan
menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar
ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat
dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung
bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola
yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2
minggu kemudian.24
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui.
Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila
sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI. 24

SOSIAL BUDAYA MENYUSUI


Faktor sosial budaya ditengarai menjadi faktor utama pemberian ASI
eksklusuf pada balita di Indonesia. Keridaktahuan masyarakat, gencarnya promosi
susu frmula dan kurangnya fasilitas tempat menyusui di tempat kerja dan publik
menjadi kendala utama. Faktr sosial buaday berupa dukungan suami terhadap

pemberian ASI eksklusif menjadi faktor kunci kesadaran ibu untuk memberikan
gizi terbaik bagi bayinya (Swasono, 2008).
Budaya adalah hasil cipta manusia didalam budaya dan terkandung
kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama, kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat, kebiasaan diperoleh dari budaya
yang mengandung nilai-nilai kepercayaan tentang segala sesuatu (Tripranoto,
2004). Menurut The American Herritage Dictionory (2005) mengartikan
kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan
melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan
pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia. Menurut Koentjaraningrat,
budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
cara belajar.
Banyak ibu-ibu yang mempunyai kebiasaan malu-malu serta sembunyisembunyi menyusui bayinya karena mereka menganggap menyusui tidak sopan.
Hal ini mempengaruhi tabiat gadis-gadis disekitarnya untuk berbuat sama, dan
menyusui anak merupakan sesuatu hal yang harus dihindarkan (Siregar, 2004).
Selain hal tersebut berbagai mitos juga menyebar di kalangan masyarakat yang
mengatakan berpantangan makanan seharusnya tidak dimakan oleh ibu yang
sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis sehingga
bayi tidak menyukainya. Angggapan tersebut tidak benar karena ikan
mangandung banyak protein dan tidak akan mempengaruhi rasa pada ASI
(UNICEF dan WHO,2004).

Você também pode gostar