Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id/2015/03/Pajak
-Penghasilan.html#more
Penyusutan Metode Garis Lurus | Straight Line
Method
Penyusutan Metode Garis Lurus
Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13,000,000 1.000,000) : 10 tahun] = Rp 699.999 ==> kita bulatkan saja
Rp 700.000
# darimana angka 7/12 ?
Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai juni, seandainya mesin
tersebut diperoleh tanggal 1 januari, maka dihitung dengan cara =
12/12 x [(Rp 13,000,000 1.000,000) : 10] .dan seterusnya
Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi menggunakan 12/12
Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :
31 Desember 2014
Debit | Depreciation
Kredit |
Rp700.000
Accumulated
Depreciation
Rp700.000
# Pada akhir periode, penyusutan ini juga harus dilakukan jurnal penyesuaian, untuk mengakui adanya
beban pada aset mesin ini. penyesuaian atas penyusutan aset tetap ini sejumlah akumulasi penyusutan
selama periode berjalan.
Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:
Rp700.000
Rp700.000
Dalam kondisi tertentu, banyak alasan perusahaan harus memutuskan untuk melakukan penjualan aset
tetap, kondisi kondisi seperti:
Perusahaan berganti jenis produk, sehingga mesin atau peralatan tertentu tidak dapat digunakan
dan mubadzir
Membutuhkan dana atau kekurangan dana, untuk bayar hutang atau modal kerja
Upgrade aktiva tetap, misal mobil yang sudah tua tua yang maintenance mahal diganti dengan
yang baru, atau komputer yang sudah tidak suport diganti dengan yang lebih canggih
Penjualan Aktiva Tetap merupakan salah satu jenis penarikan aktiva. Bagaimana prosedur dan Perlakuan
akuntansinya?
Perlakuan Akuntansi Pejualan Aset Tetap
Dua langkah yang dilakukan dalam prosedur penjualan aset tetap:
1.
Update Nilai Buku Aset Tetap yang dijual
2.
Langkah Langkahnya:
Rp12.000.000
Accum.Deprec
Rp12.000.000
Jurnal tersebut menambah Biaya penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan mesin sebesar Rp
12.000.000 Sehingga "Accum Deprec Mesin" per tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut
Accum Deprec per 31 Dec 2014 + Accum Deprec 01 Jan - 6 Juli '15
Rp 70.000.000 + Rp 12.000.000
= Rp 82.000.000
Dan nilai Buku Aktiva Tetap Mesin per 6 Juli 2015 adalah:
Rp 240.000.000 Rp 82.000.000 = Rp 158.000.000
150.000.000
82.000.000
8.000.000
Aktiva Tetap
Mesin
240.000.000
Notes:
Menghapus Aset Tetap Mesin dan juga akumlasi penyusutannya. penghapusan ini terjadi krn
posting aset tetap mesin dimasukkan di kredit dan akumulasi penyusutan dicatat ke sisi Debit.
Mencatat kas masuk/mengakui piutang sebesar harga penjualan, jika transaksi penjualannya
dibayar tunai, maka akun kas yang di pakai, tetapi jika opsinya penjualan secara kredit, maka piutang
yang dipakai.
Mengakui Rugi penjualan aset tetap mesin sebesar selisih nilai buku terbaru/terupdate dengan
harga nilai penjualan
Bagaimana jika aset tetap dijual dengan harga diatas nilai buku aktiva setelah di update? ya tinggal di
balik saja jurnalnya, dari rugi menjadi akun Laba
LIFO, yang berakronim Last In First Out, adalah barang yang terakhir masuk, akan dijual paling awal
(lebih dahulu). aneh? bisa dibilang iya, karena dengan metode ini akan membuat HPP akan menjadi tidak
realistis. Coba dipikirkan, biaya yang dibebankan mempergunakan cost dari pembelian yang terakhir dan
tidak memperhitungkan bahwa ada kemungkinan barang dagang yang dijual bercampur antara
persediaan barang yang menggunakan harga yang lama dengan persediaan barang baru dengan harga
yang berbeda (harga baru). di Amerika, metode LIFO ini tidak dianjurkan untuk diimplementasikan dan
dianggap sebuah praktek yang ilegal, pun bila ada yang menggunakan metode LIFO akan diawasi dengan
sangat ketat oleh pemerintah disana.
Baiklah, mari kita mencoba hitung Harga Pokok Penjualan atau HPP dengan metode LIFO ini. saya akan
tulis kembali soal yang sama seperti pada metode rata rata dan metode FIFO.
UD Albirin Asri yang merupakan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April
mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000. tampak beberapa transaksi
yang terlihad pada buku catatan UD Albirin Asri seperti berikut:
Unit
Price
Jumlah
Penjualan
40
4.500 180.000
pembelian
30
3.100
Penjualan
66
4.650 302.000
pembelian
25
3.200
pembelian
40
3.250 130.000
Penjualan
25
4.875 121.875
93.000
80.000
Rangkuman
Total Pembelian
95
Total Penjualan
130
303.000
604.000
LIFO METHOD
Date/Acc
01-Apr 10-Apr 10-Apr 20-Apr 30-Apr Total
Qty
100
60
60
25
50
50
Opening
300.00
155.00
Balance
Rp
180.000180.000 77.500
155.000
0
0
Qty
30
25
40
95
U/Prx
3.100
3.200 3.250
Purchase
130.00
Rp
93.000
80.000
303.000
0
Qty
40
30
35
25
130
Sold
U/Prx 3.000 3.100 3.000
3.200
(COGS)
120.00
Rp
93.000105.000
80.000398.000
0
Qty
60
60
50
50
65
65
Closing
180.00
205.00
Balance
Rp
180.000155.000157.500
205.000
0
0
Summary
:
Opening
Balance
Purchase
Sold (COGS)
Closing Balance
100
300.000
95
130
65
303.000
398.000
205.000
Summary
Opening Balance
Purchase
Sold (COGS)
Closing Balance
Average
Method
Qty Value
100 300.000
96 303.000
130 396.565
65 206.435
Value
300.000
303.000
393.000
210.000
Qty
100
96
130
65
Value
300.000
303.000
398.000
205.000
LIFO : 398.000
Closing Balance (Saldo Akhir) Qty sama, yakni 65 kg namun nilainya berbeda - beda:
Average : 206.435
FIFO : 210.000
LIFO : 205.000
Kajian Perpajakan
Akuntansi Perpajakan bisa memainkan HPP, Harga Pokok Penjualan (COGS) bersifat sangat vital
pengaruhnya dalam besaran perhitungan pajak. nilai besar kecilnya PPh yang akan di tanggung nantinya
sangat dipengaruhii oleh besaran HPP.
Dengan angka penjualan yang sama, makin besar harga HPP nya, maka laba yang diperoleh semakin
kecil, dan sudah barang tentu pajak yang harus ditanggung akan makin kecil juga.
Dear para pembaca, tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya tentang harga pokok penjualan
pada perusahaan dagang
Unit
Price
Jumlah
Penjualan
40
4.500 180.000
pembelian
30
3.100
Penjualan
66
4.650 302.000
pembelian
25
3.200
pembelian
40
3.250 130.000
Penjualan
25
4.875 121.875
93.000
80.000
Rangkuman
Total Pembelian
95
Total Penjualan
130
303.000
604.000
Permasalahan:
Berapakah Inventory Cost UD Albirin Asri pada akhir periode bulan April?
Berapakah Nilai Persediaan UD Albirin Asri pada akhir periode bulan April?
Berapakah Laba Kotor UD Albirin Asri apabila tidak ada biaya overhead?
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, persediaan tipe seperti ini bisa diukur dengan menggunakan tiga
metode. saya akan mencoba untuk menggunakan ketiga metode diatas. untuk kali ini saya akan
menggunakan metode rata rata (average method), untuk metode FIFO dan LIFO akan saya posting pada
postingan berikutnya.
Date/Acc
Opening Qty
Balance Rp
Qty
U/Pr
Pembelian
x
Rp
Qty
Sold
U/Pr
(COGS) x
Rp
Closing Qty
Balance Rp
Summary
openin balance
Purchase
Sold (COGS)
Closing
Balance
01-Apr
100
300.000
10-Apr
60
180.000
30
20-Apr
25
75.833
25
30-Apr
50
155.833
40
3.100
3.200
3.250
80.000
40
93.000
65
130.000
25
3.000
3.033
120.000
60
180.000
197.167
25
50
75.833 155.833
100
95
130
300.000
303.000
396.565
65
206.435
Notes:
Coba Perhatikan rangkuman (summary)
Total
50
155.833
95
303.000
130
3.175
79.398
65
206.435
396.565
65
206.435
Dasar pengenaan Pajak Bumi dan bangunan adalah NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yaitu harga rata rata
yang didapat dari sebuah transaksi jual beli yang wajar. Apabila tidak ada transaksi jual beli, penentuan
Nilai Jual Objek Pajak ditetapkan dengan cara membandingkan harga dengan objek lain yang masih
sejenis ataupun nilai perolehan yang baru atau NJOP Pengganti.
1.
Perbandingan harga dengan obyek lain yang sama jenis merupakan sebuah pendekatan dalam
penentuan nilai jual objek pajak yang dilakukan dengan cara memperbandingkannya dengan objek pajak
yang lain yang masih sejenis, lokasinya berdekatan, memiliki fungsi yang sama, serta sudah diketahui
nilai harga jualnya
2.
Nilai perolehan baru merupakan sebuah pendekatan dalam menentukan nilai jual sebuah objek
pajak yang dilakukan dengan cara menghitung semua biaya biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkan
objek pajak tersebut ketika penilaian dilakukan dan dikurangi penyusutan yang terjadi sesuai dengan
kondisi fisik objek pajak tersebut
3.
Nilai Jual Penggati merupakan sebuah pendekatan dalam menentukan nilai jual objek pajak yang
didasarkan pada hasil produksi oleh objek pajak tersebut.
Apabila kita membeli sebuah rumah besarta tanahnya atau tanah saja maka NJOP nya bukan nilai
transaksi pembelian rumah yang dilakukan. NJOP-nya adalah nilai penjualan secara rata rata yang
ditetapkan oleh kantor pajak.
Dalam menentukan NJOP beberapa faktor perlu diperhatikan seperti berikut:
Faktor yang menentukan dalam klasifikasi Bumi :
1.
Letak
2.
Pemanfaatan
3.
Peruntukan
4.
Kondisi Lingkungan
Faktor yang menentukan dalam klasifikasi Bangungan :
1.
2.
3.
4.
Sebelumnya istilah istilah yang terkait dengan pajak bumi dan bangunan :
PBB
NJOP
NJKP
NJOTKP
Dasar Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan adalah NJKP atau Nilai Jual Kena Pajak yang besarnya
berupa persentase tertentu atas NJOP. Persentase NJKP ditetapkan paling rendah 20% dan yang paling
tinggi hingga 100% yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Contoh :
NJOP atau Nilai Jual Objek Pajak besarnya Rp 1.000.000, Persentase NJOP misalnya 20 %, maka NJOP
atau Nilai Jual Kena Pajaknya sebesar :
20% x Rp 1.000.000 : Rp 200.000
Rumus cara menghitung PBB : 0,5 persen X tarif tetap
(Berdasarkan pada UU No 12 Tahun 1994)
Contoh sederhana :
Ahmad Sobirin memiliki rumah seluas 36 meter persegi yang berdiri diatas sebidang tanah seluas 72
meter persegi.
Diketahui harga tanah tersebut adalah 2.000,000 per meter dan bangunan dihargai Rp 1.000.000 per
meter persegi
Selain itu terdapat taman yang luasnya 36 mter persegi dimana taman tersebut permeternya senilai Rp
500.000, Dan jika Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ditetapkan sebesar Rp 10.000.000. maka
berakah Ahmad Sobirin harus membayar Pajak Bumi dan Bangunannya?
Beberapa data yang ada :
Tanah
7 2.000.00 144.000.00
x
=
2
0
0
Bangun
3 1.000.00
:
x
=36.000.000
an
6
0
Taman
3
x 500.000=18.000.000
6
Nilai
Bangunan
Bangunan
36.000.00
0
Taman
18.000.00
0
54.000.00
0
10.000.00
0
NJOPTKP
Nilai
Bangunan
44.000.00
0
Nilai
Bangunan
Rp
44.000.00
0
Nilai Tanah Rp
144.000.0
+
00
NJOP
188.000.0
00
Rp
PBB :
Nilai
Bangunan
0,50 20 R 44.000.00 R
x
x
= 44.000
%
% p
0 p
Nilai Tanah
Besaran nilai Pajak Bumi dan Bangunan Bpk Ahmad Sobirin yang harus dibayar sebesar Rp 188.000
Dalam Pembayaran PBB, seorang Wajib Pajak memiliki beberapa hak, diantaranya:
Mengajukan keberatan terhadap Pajak Bumi dan Bangunan
Melakukan SKP atau Pembetulan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan
Semoga artikel mengenai Pajak Bumi dan Bangunan ini bermanfaat untuk anda
Pajak penghaslan
Jawabannya tentu Tidak! Warga negara Indonesia yang dikenakan PPh hanyalah Subjek pajak yang
mempunyai penghasilan saja, Dan apakah seluruh Subjek Pajak yang memperoleh penghasilan akan
dikenai Pajak Penghasilan (PPh) ?
Jawabannya juga Tidak ! karena ada batasan penghasilan didalam satu tahun pajak dimana apabila
penghasilan Subjek Pajak masih dibawah batas yang ditentukan, maka Subjek Pajak tersebut tidak akan
dikenakan PPh. Batas yang dimaksud ini biasa kita kenal Penghasilan Tidak Kena Pajak atau lebih familiar
disingkat PTKP.
Yang perlu diketahui adalah penghitungan Pajak Penghasilan PPh dilaksanakan pada satu periode
tertentu, di Indonesia adalah satu tahun, jadi perhitungan PPh akan dilaksanakan setahun sekali. Pun
demikian dengan administrasi perpajakan akan dijalankan secara tahunan.
Menurut UU No 36 th. 2008 mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Subjek Pajak yang memperoleh
penghasilan disebut sebagai Wajib Pajak. Wajib pajak dikenakan pajak terhadap penghasilan yang
diperolehnya dalam waktu satu tahun atau bisa juga dikenakan pajak untuk penghasilan didlam bagian
tahun pajak jika kewajiban pajak subyektifnya diawali atau diakhiri dalam tahun pajak.
Perlu diketahui, Pajak Penghasilan adalah pajak subyektif yang kewajiban pajaknya menempel atau
melekat pada Subjek Pajak pihak yang bersangkutan, maksudnya kewajiban pajak tsb dimaksudkan
suapay tidak dilimpahkan kepada Sbujek Pajak yang lain. Maka dari itu penentuan waktu dimulai dan
berakhir sebuah kewajiban pajak subjektif sangat penting untuk memberi kepastian hukum.
Subjek Pajak Penghaslan ialah orang pribadi, warisan yang belum dibagi sebatai satu kesatuan,
menggantikan yang memiliki hak, Badan dan Bentuk Usaha Tetap
Subjek Pajak PPh terdiri atas Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri
Pajak Penghasilan PPh dikenakan kepada Subjek Pajak yang memiliki penghasilan melebihi batas
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dalam satu periode.
Apa hubungannya dengan Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang populer dengan istilah NPWP ?
NPWP merupakan alat pemerintah dalam mengawasi kewajiban pajak warga negaranya. Makin banyak
wajib Wajib Pajak yang memiliki NPWP atau terdaftar pada sistem administrasi perpajakan melalui
kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak maka semakin memudahkan pengawasan oleh pemerintah. Apabila
seorang Wajib Pajak sudah mempunyai NPWP, maka kewajiban melaporkan besarnya Pajak Penghasilan
menjadi suatu kewajiban.
Adakah pertanyaan atau sesuau yang perlu dikoreksi? silahkan tinggalkan komentar dikolom komentar,
terima kasih telah membaca tentang Pajak Penghasilan
Konsultan Pajak
Seorang konsultan pajak tidak hanya harus mengatahui tentang Akuntansi Perpajakan saja. Kita harus
memahami aturan main yang baru ini supaya bisa menjadi konsultan pajak yang memiliki integritas yang
tinggi dan profesional
Konsultan Pajak adalah pihakyang memberikan layanan konsultasi perpajakan kepada WP (wajib pajak)
dalam rangka menjalankan hak serta memenuhi kewajiban pajaknya yang sesuai dengan peraturan
perpajakan.
Siapa yang bisa menjadi seorang Konsultan Pajak ?
Orang yang bisa menjadi seorang Konsultan Pajak adalah tiap orang perseorangan yang bisa memenuhi
syarat syarat yang ditetapkan sebagai berikut:
Tidak terikat dengan jabatan atau di Negara atau Pemerintah dan atau BUMN ataupun BUMD
Memiliki kelakuan baik yang bisa dibuktikan melalui surat keterangan dari pihak yang berwenang
Mempunyai NPWP
Menjadi anggota Asosiasi Konsultan Pajak yang telah terdaftar di Dirjen Pajak
Seseorang yang pernah mengabdi sebagai pegawai di Dirjen Pajak dan mengundurkan diri sebagai PNS
(Pegawai Negeri Sipil) sebelum tiba batas usia pensiunnya, dan memenuhi syarat seperti dibawah ini:
WNI (Warga Negara Indonesia)
Tidak terikat dengan jabatan atau di Negara atau Pemerintah dan atau BUMN ataupun BUMD
Memiliki kelakuan baik yang bisa dibuktikan melalui surat keterangan dari pihak yang berwenang
Mempunyai NPWP
Menjadi anggota Asosiasi Konsultan Pajak yang telah terdaftar di Dirjen Pajak
Diberhentikan secara hormat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) atas permintaan orang itu
sendiri
sudah melewatkan jangka waktu dua tahun terhitung sijak tanggal pemberhentian sebagai PNS
Seorang pensiunan pegawai Dirjen Pajak, yang bisa memenuhi syarat syarat berikut ini
WNI (Warga Negara Indonesia)
Tidak terikat dengan jabatan atau di Negara atau Pemerintah dan atau BUMN ataupun BUMD
Memiliki kelakuan baik yang bisa dibuktikan melalui surat keterangan dari pihak yang berwenang
Mempunyai NPWP
Menjadi anggota Asosiasi Konsultan Pajak yang telah terdaftar di Dirjen Pajak
Masa bakti di kantor Dirjen Pajak diakhiri dengan mendapatkan hak pensiun sebagai PNS
Mengabdi pada Dirjen Pajak sekurang kurangnya selama dua puluh tahun dan selama pengabdian
di Dirjen Pajak tidak pernah dihukum karena kedisiplinan tingkat berat berdasar pada peraturan dibidang
kepegawaian
Sudah melewatkan jangka waktu dua tahun terhitung sijak tanggal keputusan pensiun
Apakah yang dimaksud Sertifikat Konsultan Pajak ?
Sertifikat Konsultan Pajak merupakan surat keterangan atas tingkat keahlian sebagai Konsultan Pajak.
Orang perseorangan yang mendaftar kepada Panitia Penyelenggara Sertifikasi Konsultan Pajak dengan
beberapa syarat seperti dibawah ini
Untukbisa mengikuti USKP tingkat A, seseorang harus mempunyai ijazah minimal Diploma III program
studi (prodi) akuntansi ataupun program studi (prodi) perpajakan, atau ijazah S1 (Strata 1) atau Diploma
IV yang berasal dari universitas yang terakreditasi maupun perguruan tinggi kedinasan
Untuk bisa mengikuti USKP tingkat B, seseorang harus: