Você está na página 1de 37

AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

Kel. IV :
Adriana Pradopowati
NIM 12030113410123
M. Syafaat Warandi
NIM 12030113410122
Ni Ketut Sri Arini
NIM 12030113410129

PENGERTIAN AUDIT
2

SUATU

KEGIATAN PENGUMPULAN DAN


PENILAIAN BUKTI-BUKTI YANG MENJADI
PENDUKUNG INFORMASI KUANTITATIF SUATU
ENTITAS
UNTUK
MENENTUKAN
DAN
MELAPORKAN SEJAUH MANA KESESUAIAN
ANTARA INFORMASI KUANTITATIF TERSEBUT
DENGAN
KRITERIA
YANG
TELAH
DITETAPKAN. AUDIT HARUS DILAKUKAN OLEH
INSTITUSI ATAU ORANG YANG KOMPETEN
DAN INDEPENDEN

(ARENS & LOEBBECKE)

DASAR HUKUM AUDIT LAPKEU PEMDA


3

UUD 1945
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Negara
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah
diubah dengan UU No 12/2008 tentang Pemerintahan
Daerah

HUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA
DPR/DPRD

PEMPU
S/PEM
DA

BPK

TUGAS BPK RI
5

Pasal 2 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan


Negara mengamanatkan bahwa Pemeriksaan yang menjadi tugas
BPK-RI meliputi pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
mengenai keuangan negara. Pemeriksaan tersebut mencakup
seluruh unsur keuangan negara. Secara garis besar, lingkup
pemeriksaan meliputi APBN, APBD, BUMN, BUMD, dan kekayaan
pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas
pemerintah.
Dalam UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pemeriksaan
keuangan Pemerintah Daerah dilakukan oleh BPK. Pemeriksaan
keuangan oleh BPK tersebut merupakan pemeriksaan pada
Laporan Keuangan (LK) Pemerintah Daerah. Hasil pemeriksaan
keuangan berupa pernyataan opini tentang Tingkat Kewajaran
Informasi
yang
disajikan
dalam
laporan
keuangan
pemerintah daerah.

JENIS AUDIT (BPK RI)


6

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)


bertugas melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan Negara. Audit yang
dilakukan BPK-RI meliputi 3 jenis yaitu :

Audit keuangan adalah pemeriksa atas laporan


keuangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
Audit kinerja adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi
dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas
yang lazim dilakukan bagi kepentingan manajemen
oleh aparat pengawasan intern pemerintah
Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan
yang dilakukan dengan tujuan khusus diluar
pemeriksaan keuangan dan kinerja.

PENGERTIAN PEMERIKSAAN
(AUDIT) KEUANGAN
7

Pemeriksaan atas laporan keuangan


(LK)
yang
bertujuan
memberikan
keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) bahwa LK telah disajikan
secara wajar dalam semua hal yang
material,
sesuai
dengan
prinsip
akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
atau
basis
akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia
(UU No 15 Tahun 2004)

OBYEK AUDIT KEUANGAN


8

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;


Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
Laporan Keuangan BI;
Laporan Keuangan BUMN;
Laporan Keuangan BUMD; dan
Laporan Keuangan badan-badan lain yang
diwajibkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku.

LAPORAN KEUANGAN
PEMDA
Menurut PP nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, setiap
pemerintah daerah wajib menghasilkan laporan keuangan
yang terdiri atas Neraca, Laporan Perhitungan APBD,
Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan.
Pelaporan keuangan tersebut merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam pertanggungjawaban kepala
daerah kepada masyarakat (public accountability).

Menurut PP 71/2010, komponen lapkeu: LRA,


Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, LPE,
& CALK

RUANG LINGKUP AUDIT KEUANGAN


10

Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan


pembiayaan;
Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana;
Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih
pembiayaan anggaran (SILPA) dalam laporan realisasi
anggaran dan ekuitas dana dalam neraca ;
Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti
disebutkan dalam SPKN;
Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas
pengendalian
intern
dan
kepatuhan
terhadap
peraturan perundang- undangan yang terkait dengan
pelaporan keuangan dalam LK.

KRITERIA AUDIT KEUANGAN


11

PP No. 71/2010 yang menggantikan PP No


24/2005
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP), terdiri atas kerangka
konseptual akuntansi pemerintahan dan
12
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (PSAP).

Opini Hasil Pemeriksaan atas Laporan


Keuangan
12

Opini adalah pernyataan profesional


sebagai
Kesimpulan
Pemeriksa
mengenai tingkat kewajaran informasi
(keuangan) yg disajikan dlm laporan
keuangan.
(Pasal 1 UU No 15 Tahun 2004 Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan


Negara)

ARTI WAJAR DALAM OPINI


13

Arti WAJAR, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

biasa sebagaimana adanya tanpa tambahan apa pun;

menurut keadaan yg ada; sebagaimana mestinya.

SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) mensyaratkan


Laporan Keuangan harus WAJAR, yaitu:

Apa adanya;

Sesuai kondisi riil;

Tidak kurang, tidak lebih.

Jenis-Jenis Opini Pemeriksa


Penjelasan Ayat (1) Pasal 16 UU No 15 Tahun 2004 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
14

1
Opini

WTP = Wajar Tanpa Pengecualian


(unqualified opinion)
WDP = Wajar Dengan
Pengecualian (qualified opinion)

TW = Tidak Wajar (adversed


opinion)

TMP = Tidak memberikan


Pendapat (Disclaimer of opinion).

WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP


15

Laporan Keuangan (LK) telah menyajikan


semua hal yg material,

secara wajar dlm

Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas,


telah sesuai dengan prinsip akuntansi yg berlaku umum.

Penjelasan laporan keuangan juga telah disajikan secara


memadai, informatif dan tidak menimbulkan penafsiran yang
menyesatkan.

Tidak ada pembatasan lingkup pemeriksaan.

Pemeriksa dpt menerapkan semua prosedur pemeriksaan yg


dipandang perlu utk meyakini kewajaran LK;

Bila pun ada pembatasan, TETAPI tidak material dan dapat


diatasi dengan prosedur pemeriksaan alternatif;

Tidak ada tekanan dari pihak lain kepada pemeriksa,

Tidak ada penyimpangan terhadap standar akuntansi. Bila pun


ada penyimpangan dari standar akuntansi, TETAPI tidak material.

WTP (2)
16

Sesuai dengan Standar Profesional


Akuntan Publik (SPAP) yang diberlakukan
dalam SPKN, BPK dapat memberikan
opini wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelas (WTP-DPP) karena
keadaan
tertentu
sehingga
mengharuskan
pemeriksa
menambahkan
suatu
paragraf
penjelasan dalam LHP sebagai modifikasi
dari opini WTP.

WAJAR DENGAN PENGECUALIAN


17

LK telah menyajikan informasi keuangan secara wajar, tetapi ada


bbrp unsur yg dikecualikan, namun pengecualian itu tdk
mempengaruhi kewajaran LK secara keseluruhan.
Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas,
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan atau sesuai dengan
prinsip akuntansi yg berlaku umum, kecuali untuk hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.
Ada penyimpangan terhadap standar akuntansi, yang menurut
pendapat pemeriksa dampaknya cukup material; atau ada
ketidakkonsistenan dlm penerapan prinsip akuntansi.

Tidak ada pembatasan lingkup pemeriksaan; sehingga pemeriksa


dapat menerapkan semua prosedur pemeriksaan yang dipandang
perlu untuk meyakini kewajaran laporan keuangan; atau

Bila pun ada pembatasan lingkup pemeriksaan, tetapi tidak


material dan dapat diatasi dengan prosedur pemeriksaan alternatif;

Tidak ada tekanan dari pihak lain kepada pemeriksa,

TIDAK WAJAR / ADVERSED


18

LK
tdk menyajikan secara wajar posisi
neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Laporan Arus Kas, sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan atau sesuai dengan
prinsip akuntansi yg berlaku umum.
Memang tidak ada pembatasan lingkup
pemeriksaan, juga tidak ada tekanan pada
pemeriksa, tetapi
ada
penyimpangan
terhadap standar akuntansi, yang sangat
material atau LK tidak disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yg berlaku umum.

TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT / DISCLAIMER


19

Pemeriksa Tidak Dapat Memberikan Pendapat


atas LK karena ada pembatasan lingkup
pemeriksaan atau ada tekanan kepada pemeriksa,
sehingga pemeriksa
tidak dapat menerapkan
prosedur pemeriksaan yang dipandang perlu.
Prosedur pemeriksaan alternatif juga tidak dapat
memberikan keyakinan yang memadai bagi
pemeriksa.
Pendapat disclaimer juga bisa diberikan bila
sistem pengendalian intern sangat lemah,
sehingga pemeriksa tidak
dapat memperoleh
kayakinan yang memadai; atau apabila pemeriksa
ragu thdp entitas.

KRITERIA PEMBERIAN OPINI ATAS


LAPKEU
20

Opini didasarkan pada kriteria:


1. kesesuaian dengan standar akuntansi
pemerintahan,
2. kecukupan pengungkapan (adequate
disclosures) = kejujuran untuk / dalam
menjelaskan,
3. kepatuhan terhadap peraturan perundang
undangan,
4. efektivitas sistem pengendalian intern.
(Penjelasan Ayat (1) Pasal 16 UU No 15 Tahun 2004
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara)

1 KESESUAIAN DENGAN SAP


21

1.Keberadaan dan keterjadian (existence & occurrence)


Saldo yg dinyatakan / tersaji dlm LK, benar ada, tidak fiktif, dan
dapat dibuktikan keberadaannya.
2.Kelengkapan (completeness)
Saldo yg dinyatakan / tersaji dlm LK, telah lengkap & mencakup
seluruh transaksi Pemda selama periode yg dilaporkan.
3.Hak dan kewajiban (right & obligation)
Saldo yg dinyatakan / tersaji dlm LK, benar-benar hak dan
kewajiban Pemerintah Daerah.
4.Penilaian dan alokasi (valuation & allocation)
Saldo yg dinyatakan / tersaji dlm LK, telah dinilai sesuai metode
penilaian yg disarankan SAP. Tidak dinilai dng cara lain yg tidak
disarankan
5.Penyajian dan pengungkapan (presentation & disclosure)
Saldo yg dinyatakan / tersaji dlm LK, telah disajikan dan
diklasifikasikan sesuai dng SAP.
Saldo yg tersaji, telah diungkap secara cukup jelas dan memadai.

KECUKUPAN PENGUNGKAPAN

22

Penyajian informasi ttg kebijakan fiskal, ekonomi


makro daerah, pencapaian target APBD, berikut
kendala dan hambatan yg benar-benar dihadapi.

Penyajian informasi ttg dasar penyusunan LK dan


kebijakan akuntansi yg dipilih utk diterapkan atas
transaksi dan kejadian penting lainnya

Penyajian pengungkapan informasi yg


diharuskan oleh SAP yg belum disajikan dlm
lembar muka Laporan Keuangan

Penyajian ikhtisar pencapaian kinerja keuangan


selama tahun pelaporan

KEPATUHAN PADA PERATURAN

23

Pembentukan
diamanatkan
undangan.

entitas
pemerintah
daerah
oleh
peraturan
perundang-

Karenanya,
kepatuhan
undangan.

Laporan Keuangan Pemerintah daerah HARUS


mengikuti ketentuan peraturan yang terkait

Penilaian kepatuhan pd peraturan = dasar


pemberian
opini
/
pernyataan
profesional
pemeriksa keuangan

ciri akuntansi sektor publik =


terhadap
peraturan
perundang-

3 KEPATUHAN PADA PERATURAN (2)


24

Salah satu hasil pemeriksaan atas LK


berupa
laporan
kepatuhan
mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap
ketentuan
perundang-undangan
yang
mengakibatkan kerugian negara/daerah,
potensi
kerugian
negara/daerah,
kekurangan penerimaan, administrasi,
ketidakekonomisan, ketidakefisienan, dan
ketidakefektifan.

4 KUALITAS PENYELENGGARAAN SPIP


25

Pengendalian
intern pada pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dirancang dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
SPI meliputi lima unsur pengendalian, yaitu lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
SPI dinyatakan efektif apabila mampu memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan entitas,
keandalan
pelaporan keuangan, keamanan aset negara, dan
kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4 KUALITAS PENYELENGGARAAN SPIP (2)


26

Lingkungan pengendalian yang


diciptakan seharusnya menimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk
menerapkan SPI yang didesain untuk
dapat mengenali apakah SPI telah
memadai dan mampu mendeteksi
adanya kelemahan

4 KUALITAS PENYELENGGARAAN SPIP (3)


27

Kelemahan atas SPI dikelompokkan dalam tiga kategori:


Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan,
yaitu kelemahan
sistem pengendalian yang terkait kegiatan pencatatan
akuntansi dan pelaporan keuangan.

Kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran


pendapatan dan belanja,
yaitu kelemahan pengendalian
yang
terkait
dengan
pemungutan
dan
penyetoran
penerimaan negara/daerah/perusahaan milik negara/daerah
serta pelaksanaan
program/kegiatan pada entitas yang
diperiksa.

Kelemahan struktur pengendalian intern, yaitu kelemahan


yang terkait
dengan ada/tidak adanya struktur
pengendalian intern atau efektivitas struktur pengendalian

PERKEMBANGAN OPINI AUDIT BPK ATAS


LAPORAN KEUANGAN PEMDA (2008 -2012)
28

Hasil Pemeriksaan BPK Smt I - 2013


29

Hasil Pemeriksaan BPK Smt I 2013 (2)


30

Hasil Pemeriksaan BPK Smt I 2013 (3)


31

Hasil Evaluasi SPI LKPD Tahun 2012


32

Hasil Evaluasi SPI LKPD Tahun 2012


33

TEMUAN KETIDAKPATUHAN LKPD


THN 2012
34

LANGKAH MENINGKATKAN OPINI HASIL


AUDIT LAPORAN KEUANGAN PEMDA
35

Susunlah LK SKPD / Pemda sesuai


Akuntansi Pemerintahan (SAP);

Ungkapkan secara jujur, seluruh informasi


keuangan
sesuai
syarat
kecukupan
pengungkapannya, jangan batasi proses
pemeriksaan dan jangan intervensi;

Ikuti
ketentuan
undangan;

Tunjukkan bukti tlh berlangsungnya SPIP yg


berhasil di SKPD dan atau lingkungan Pemda.

peraturan

Standar

perundang

MINDSET : PEMERIKSAAN BUKAN BEBAN


TAPI KEBUTUHAN
36

Pemeriksaan = BEBAN

Pemeriksaan = KEBUTUHAN

1. Manajemen belum
menyadari arti penting
good governance,

1. Prinsip & nilai good


governance telah menjadi
komitmen organisasi,

2. Pemeriksaan dinilai hanya


mencari-cari kesalahan,

2. Pemeriksaan telah
dilakukan scr obyektif dan
fair (= adil)

3. Tidak ada kepastian hukum


ttg tindak lanjut hasilnya,

3. Ada kepastian hukum ttg


tindak lanjut hasilnya,

4. Pemeriksaan tdk
memberikan nilai tambah
bagi organisasi.

4. Pemeriksaan memberikan
nilai tambah nyata bagi
kinerja organisasi.

37

Você também pode gostar