Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSES RETROFARING
RETROFARING
Pembimbing : dr. Priyanti, Sp.THT
Terminologi
1. Abses
:
Kumpulan nanah setempat yang terkubur dalam
jaringan, organ atau rongga yang terutup.
2. Peritonsil
:
Terletak di sekitar tonsil
3. Retrofaringeal
:
Bagian posterior dari faring.
4. Supurasi
:
Pembentukan nanah ; tindakan mengubah menjadi
atau
mengeluarkan nanah.
5. Infiltrat
:
Penimbunan bahan dalam jaringan yang normalnya
tidak ada
/ jumlahnya lebih dari normal di jaringan
interstitial.
6.Fascia
Lapisan jaringan ikat fibrous yang membungkus
organ, otot,
saraf, dan pembuluh darah.
ANATOMI
Struktur di sekitar tonsilla palatina:
ANATOMI
ABSES PERITONSIL
DEFINISI
Radang pada jaringan ikat kendor yang
mengakibatkan abses / timbunan pus yang
terdapat diantara fosa tonsilaris dan kapsul
tonsil (di jaringan peritonsil)
Kumpulan / timbunan (accumulation) pus
(nanah) yang terlokalisir / terbatas (localized)
pada jaringan peritonsillar (antara kapsul tonsil
dan Muskulus Konstriktor Faringeus Superior).
INSIDEN
>>> umur 20-40 tahun
<< anak-anak, kecuali yang sistem immune
Perbandingan : sama.
ETIOLOGI
Komplikasi dari Tonsilitis Akut yang menyebar ke jaringan
LOKASI
Daerah superior dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan ikat longgar
ruang potensial peritonsil.
Abses peritonsil juga dapat terbentuk di bagian inferior, namun jarang.
PATOFISIOLOGI
Tonsillitis akut
Terbentuk infiltrat
Terjadi supurasi
Abses Peritonsil
GAMBARAN KLINIS
Subyektif
Odinofagia Nyeri tenggorok hebat unilateral, bersifat
spontan & makin hebat saat menelan
Ptialismus (salivasi yang meningkat ludah tertumpuk
dalam mulut sebagai akibat nyeri telan yang sangat)
Nyeri telingarefered pain pada sisi yang sakit
Gangguan pada palatum mole :
rinolalia aperta
minum keluar lewat hidung
Panas badan
Trismus Karena iritasi spasme m. Pterygoideus
Internus, terjadi keterbatasan membuka mulut
Plummy voice Suara berubah seperti makan makanan
panas dalam mulut
Tortikolis Kepala kaku & miring kearah yang sakit
karena spasme m. Sternocleidomastoideus
Obyektif
Daerah
PEMERIKSAAN
Trismus
spasme
M.Sternocleidomastoideus
pada sisi yang
sakit
Pembesaran KGB regional
Tonsil
Infiltrate
lateral.
DIAGNOSA
Prosedur diagnosis : Aspirasi jarum (needle
DIAGNOSA PASTI
Diagnosa pasti
Pungsi pada tempat yang bombans :
- bila pus (+) abses peritonsil, nyeri
yang hebat
- bila darah (+) & pus (-) infiltrat
peritonsil, tidak terlalu nyeri
KOMPLIKASI
Penjalaran abses menembus muskulus
TERAPI
Umum
Bila Abses:
INSISI
ABSES
PERITONSIL
Dilakukan pada :
Abses peritonsil
Unilateral
Bombans palatum mole,hiperemi
Tonsil terdorong kemedial,depan,bawah
Trismus,rhinolalia aperata
Alat
Jarum injeksi no.18 dan spuit,spatula lidah
Pisau bentuk melengkung dan tajam
Mouth gag, alat penghisap
Ari hangat untuk berkumur
Dapat dilakukan di poli, tidak harus di OK.
PROGNOSIS
Abses peritonsiler hampir selalu berulang
ABSES RETROFARING
ANATOMI
Ruang retrofaring:
Terletak di belakang
faring
Batas
dinding
: basis cranii
Inferior : mediastinum superior
Lateral : carotid sheath
Mengandung 2-5 kelenjar limfe
posterior
ANATOMI
Anatomi
ETIOLOGI
Infeksi saluran nafas atas oleh kuman aerob - anaerob
Trauma tembus dinding belakang faring (benda asing,
PATOFISIOLOGI
ISPA (ex : rhinitis, faringitis) / Trauma tembus sebabkan
infeksi
kelenjar limfe retrofaring
limfadenitis retrofaring
supurasi menyebabkan timbunan pus
Abses retrofaring
GEJALA KLINIS
Riwayat ISPA/ trauma
Nyeri menelan dan susah menelan
Suara berat
Febris
Anak & bayi : tak mau makan, gelisah, rewel
Sumbatan jalan nafas:
Mengorok
Sesak nafas
Stridor Inspiratoar
DIAGNOSA
Anamnesa :
Riwayat infeksi saluran nafas atas / trauma
Gejala
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
KOMPLIKASI
Bawah Perilaringitis, Peritrakeitis,
Mediastinitis
Lateral Spatium Parafaring, Abses
Laring,
Obstruksi rima glotis,
Obstruksi Laring
Pecah spontan aspirasi pus (sesak
berat)
Sepsis, meningitis
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
Penicillin Prokain 2 x 600.000 U/hr IM
Metronidazole
3 x 250 mg/hr
Simptomatis
Analgetika & antipiretika
Insisi dan drainase pus
Trakeostomi ( bila ada obstruksi jalan nafas)
Posisi
Trendelenburg Pasien diposisikan berbaring
terlentang, kepala lebih rendah
Agar pus dapat mengalir ke nasofaring & tidak ke
laring, cegah aspirasi.
Pungsi
Spuit dengan jarum no. 18
Ambil pus sebanyak banyaknya untuk memastikan
diagnosa
Insisi tanpa anestesi
Pisau lurus
Tempat paling bombans arah cranio-caudal
Pus dihisap dengan alat penghisap
Perlu dilakukan di OK, karena dapat
mengakibatkan gawat nafas.
PROGNOSIS
Prognosis baik, bila :
Terapi cepat, tepat & adekuat
Belum ada komplikasi