Você está na página 1de 1

SKRINING DAN PENANGANAN MRSA

SKRINING DAN PENANGANAN MRSA


No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
No.Dokumen
12.03.01

No.Revisi
00

12.03.01

00

Halaman
1/3

2/3
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR
9. Edukasi/
penjelasan
diberikan
kepada pasien
SKRINING
DANsederhana
PENANGANAN
MRSA
dan keluarga : seperti mengapa isolasi diperlukan dan apa
PROSEDUR TETAP
tujuan dari isolasi tersebut
No.Dokumen
No.Revisi
Halamantiga kali
10.Isolasi
dihentikan 24 jamPalinrungi,M.Kes
setelah
DR.,drg.Hj.Nurhasnah
02-01-10pasien dapat
dikonfirmasi hasil skrening
MRSA
negativeUtama Muda
PANGKAT
: Pembina
11.Jika
pasien dievakuasi
atau
dinpindahkan
ke3/3
rumah sakit
Nip. 00
19550915
198410 2001
12.03.01
lain atau
lembagaSthaphylococcus
perawatan kesehatan,
ada catatan
1. Methicillin
resistant
aureusharus
(MRSA)
adalah
tertulis
sebagai
pemberitahuan
pasien
adalah
kasus
sejenis
bakteri
sangat
sulit diterapibahwa
disebut
sebagai
Multidrug
PROSEDUR
23.Perawatan
luka mereka
MRSA
harus
dilakukan
dengan
MRSA Staphylococcus
sehingga
dapat
melaksanakan
resistant
aureus
atau
Oxacillin prosedur
resistant
penanganan
yang
sesuai.
Hal inifilter,
juga sarung
berlaku untuk
Staphylococcus
Aureus
(ORSA).
menggunakan
APD,
masker
tanganpasien
dan
yang
dikirim
ke
klinik
rawat
jalan
untuk
pengobatan
2. MRSA merupakan strain Staphylococcus aureus sejenislanjut
nbakteri
PENGERTIAN
celemek
plastic
ketika
melakukan
Handuk pembalut
12.Tiga
stiker
kuning
diperlukan
untukganti.
menunjukkan
MRSA
yang
resistant
pada
antibiotic,
termasuk
penicillin
situs
+
pada
buklet
penilaian
AKB/
keperawatan
dan
dokter
(methicillin,dicloxacillin,
naflicin)
dan
juga
cephalosphorin.
sekali pakai steril harus digunakan untuk menutup lukaMRSA
BPJP
adalah
masalah
di
rumah
sakit
terutama
pdapasien
dengan
luka
24.Gaun pelindung yang terinfeksi harus segera dibuang
13.Perawat
lesi kulit
yang imun
merawat
positif
MRSA
terbuka
dan dengan
mempounyai
system
yangpaien
rendah.
Beresiko
krdlam
plastic
limbah
medic
harus
melaporkan
ke
kepala
perawatMRSA
untuk dilakukan
tinggi
untukkantong
mendapatkan
infeksi
nosocomial
25.Ganti
balut
pasien
dengan
luka
MRSA
harus
mendapat
pemeriksaan
lanjut.
Kepala
perawat
bersama
tim
TUJUAN
Menjadi pedoman skrining dan penanganan MRSA di rumah
sakitPPI
menindak
lanjuti
masalah
tersebut
giliran
terakhir
untuk
mencegah
kontaminasi silang
SK 14.Gunakan
Direktur
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Haji
Makassar
No.
masker
filter
sarung
celemek
plastic
26.Bilka petugas ruangan belum tangan
paham dan
penanganan
pasien
setiap menanganiTanggal
pasien 5dengan
kondisi
kulit ekspoliatif,
6518/TU/RSUD/VI/2015
JUni 2015
tentang
kebijakan
KEBIJAKAN
MRSA
hubungi
komite
PPI
untuyk
mendapat
penjelasan
infeksi
pernafasan
dan
selama
melakukan
memungkinkan
pencegahan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum
penyebaran
lebihMakassar
lanjut melalui infeksi droplet dll.
DaerahHaji
15.Semua
APD
yang
digunakan
untuk menangani
pasien
UNIT TERKAIT
1. Semua
Seluruhkasus
instalasiperawatan
1.
MRSA
(infeksi
atau kolonisasi)
harus ditempatkan
MRSA
harus
segera
dibuang
ke
tempat
limbah
medis
yang
2. di
Kamar
operasi
kamar
isolasi atau dipantau dengan tidakan pencegahan
diletakkan
sebelum
meninggalkan
ruangan
pasien
3. kontak
Instalasi
CSSD pada saat mereka ditangani di rumah sakit
transmisi
16.Linen
kotor pasien MRSA mempunyai wadah khusus
4.
Komite
PPI
2. Semua
pasiendibuang
yang rawat
inap untuk
fasilitas
pelayanan
sebelum
dan tidak
boplehsetiap
dibawah
melalui
koridur
kesehatan
12 bulan
terkhir (definisi pasien beresiko karier
tempat orang
lalu lalang
MRSA)
harus disaring
hidung swab
untuk sarung
menyingkirkan
17.Pengunjung
tidak dengan
perlu memakai
masker,
tangan
ataunasal
celemek
tangan
MRSA,
swabplastic
yang tetapi
sama harus
harus mencuci
digunakan
untukmereka
kedua
sebelum
meninggalkan
ruangan
pasien
hidung
18.Status
pasien
dan seluruh
pemeriksaan
penunjang
tidak
3. Semua
pasien
dirawat
di ICU yang
akan dilakukan
skrining
boleh
dibawah
ke
ruang
pasien
MRSA (swab hidung sebaiknya juga ditambah swab dari ketiak
19.Troli makanan dan lain-lain tidak bnoleh masuk ke ruangan
dan pangkal paha)
pasien.
4. Semua pasien yang MRSA, pada sampel skrening awal positif
20.Siapkan hal tersebut di bawah ini yang khusus digunakan
dengan
atau
klinisMRSA
MRSAsebagai
m
untuk
pasien
berikut :
5. maka
harus
dirawat
di
ruang
a. 1 kotak masker filter isolasi atau dengan pemantauan
tindakan
pencegahan
transmisi
kontak. Jika perlu dan
b. 1 kotak
sarung tangan
yang nonsteril
PROSEDUR
memungkinkan
disiapkan
bangsal
isolasi
untuk pasien MRSA
c. 1 botol handrub
6. d.
JikaCelemek
ruang isolasi
plastictidak tersedia untuk pasien MRSA positif,
e.
Sphygnomanometer
tersebut
petugas
ruangan menghubungi
komite PPI untuk
f.
Stetoskop
dan
thermometer
yang
ditinggalkan
di ruang
mendapatkan solusi sesuai dengan kondisi
ruangan
yang
pasien
atau
bilik
(sebaiknya
1
set
satu
pasien)
tersedia memastikan bahwa tidakan pencegahan isolasi
21.Gunakan
desinfektanfenolik
untukstaf
desinfeksi
pintutambahan
ruangan,
standar diamati
semua perawat,
medis dan
tempat tidur, perabot, bell, peralatan, televise dan monitor
menghadiri kepada pasien
ICU dan tirai yang akan dikirim untuk dicuci.
7. Pasien dengan MRSA sebaiknya tidak dipindahkan dari satu
22.Pasien MRSA yang perlu penanganan di ruang opersi harus
ruiangan
kedalam
ruangtan
kecuali
ditempatkan
daftar lain
terakhir
jadwaluntuk
operasipemeriksaan
penunjang seperti radilogi, tetapi petugas di bagian radiologi
harus diberitahukan kondisi pasien dan diinformasikan cara
pencegahan penularan MRSA
8. Edukasi dioberikan kepada setiap petugas kesehatan
tentang tindakan pencegahan yang perlu diambil untuk
mencegah penyebaran penyakit

Você também pode gostar