Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kelompok 5
Rofi Arif Setiawan (A31115733)
Zulkifli Fachri (A31115716)
Rya Gusrayanti Karta (A31115723)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
LO 1.
LO 2.
Tujuan Akuntansi................................................................................................................. 1
Modal dan Laba................................................................................................................... 2
Pencocokan Teori Biaya......................................................................................................2
Konservatisme..................................................................................................................... 3
Dukungan terhadap Akuntansi Biaya Historis......................................................................3
Kritik terhadap Akuntansi Biaya Historis..............................................................................4
Pengertian tentang Kebutuhan Investor..............................................................................6
LO 3.
EXIT-PRICE ACCOUNTING...................................................................................13
LO 7.
DAFTAR PUSTAKA............................ 22
Teori Akuntansi
LO 1.
runtuhnya Wall Street pada 1929. Sistem ini tidak sistematis. Sistem historical cost
merupakan sistem akuntansi yang fundamental sebagai dasar untuk mengukur modal
dan untuk mencatat, melaporkan kegiatan ekonomi dan terkait dari suatu entitas
sampai akhir 1930-an.
Pada 1960-an beberapa alternatif sistem penilaian dikembangkan berdasarkan
historical cost sebagai fundamental sistem akuntansi. Pertama, yang diperbarui dari
sistem biaya dengan mengusulkan untuk mengukur penggunaan sumber daya dan
penilaian modal pada harga beli sekarang (current buying price). Kedua menggunakan
harga jual sekarang (current selling price).
Ada 2 sistem dasar harga beli saat ini. Pada tahun 1961, Edwards dan Bell
mengusulkan sistem akuntansi biaya saat ini dalam Theory and Measurement of
Business Income. Karena pada sistem ini didasarkan pada harga saat ini, dapat
dianggap sebagai presentasi metodologi pertama dari sistem akuntansi fair value.
Sistem yang ditawarkan oleh Edward dan Bell didasarkan pada konsep pemeliharaan
modal keuangan, tetapi seperti yang digambarkan dalam versi kedua dari biaya saat ini
yang menggunakan pemeliharaan modal fisik, pilihan konsep modal secara signifikan
mempengaruhi ukuran penurunan pengukuran keuntungan. Sistem utama yang kedua
menggunakan harga jual atau nilai keluar untuk memperoleh pengukuran pendapatan
dan modal. Dukungan untuk versi yang berbeda telah bervariasi. Sistem telah
mencapai dukungan dalam konteks yang global, dan akhir ini standar akuntansi
internasional secara parsial menggabungkan setiap sistem dalam konsep fair value
LO 2.
Tujuan Akuntansi
Pertumbuhan perusahaan selama setengah abad terakhir, menunjukkan bahwa
informasi akuntansi mengambil makna yang lebih penting yaitu sebagai sumber
informasi tentang perusahaan. Salah satu alasannya yaitu bentuk perusahaan untuk
sebuah bisnis besar menyebabkan pemisahan kepemilikan usaha dan control bisnis.
Karena itu, akuntabilitas dipandang menjadi tujuan paling penting dari fungsi
pelaporan. Khususnya fungsi pengarahan yang dilakukan manajer dipandang sebagai
focus perhatian akuntan dalam pelaporan keuangan kepada pihak eksternal.
Tujuan pengarahan historical cost menekankan kontrak konservatif dan
hubungannya antara perusahaan dan mereka yang menyediakan sumber daya untuk
itu dengan membentuk manajemen yang bertanggung jawab untuk memasukkan aset
Teori Akuntansi
operasi dan output berikutnya pada nilai bersih dari ekuitas operasi. Dengan demikian,
laporan laba rugi adalah kunci mekanisme komunikasi.
Kritikus historical cost berpendapat bahwa laporan penghasilan saja (yang cocok
dengan masukan pada konsep biaya historis/biaya perolehan) tanpa pengakuan
perubahan nilai aset dan kewajiban adalah menyesatkan dan menghasilkan kebijakan
dividen yang salah. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan kerugian atau
keuntungan hanya dari menahan aset atau kewajiban, dan hal ini harus diakui ketika
mengevaluasi kinerja secara teratur. Sebaliknya, dibawah pandangan nilai historis,
perubahan nilai aset pada dasarnya diabaikan sampai saat aset tersebut dijual atau
dilepaskan melalui penjualan atau write-off /write-down. Singkatnya, teori historical cost
menentukan residual net value perusahaan.
Modal dan Laba
Dalam rangka menentukan keuntungan biaya historis, entitas akuntansi harus
terlebih dahulu mempertahankan jumlah modal yang sama (aset dikurangi kewajiban)
yang dimiliki pada awal periode
Teori Akuntansi
lain
yang
penting
adalah
penerapan
prosedur
pencocokan
Teori Akuntansi
pabrik
bergantung
besar
pada apakah
ada
penyebaran
Teori Akuntansi
Para kritikus akuntansi biaya historis telah berulang menyarankan bahwa system
gagal dalam fungsi yang mendasarinya memberikan informasi objektif. Ada begitu
banyak keputusan yang berkaitan dengan pengukuran, pencatatan dan pelaporan
informasi, diaman system biaya historis itu jauh dari objektif dan terbuka untuk
manipulasi. Pada tahun 1998 AARP menulis Accounting Theory Monograph 10.
Measurement in financial accounting. Monograph 10 (p22) mempertanyakan validitas
informasi biaya historis dan menentang prinsip dasar dan system yaitu bahwa
informasi sejarah menjamin pemeliharaan modal dasar entitas.
Informasi untuk Penetapan Keputusan
Pendukung historical cost berpendapat bahwa manajer membutuhkan data
historis dalam rangka mengevaluasi keputusan masa lalunya ketika mereka
memikirkan komitmen masa depan. Apakah keputusan masa lalu adalah benar atau
salah pada akhirnya harus dipastikan oleh apa yang ada di pasar.
Biaya historis tidak cukup untuk evaluasi bisnis. Ketika aset tetap diperoleh,
biaya historis relevan karena mengacu pada kejadian saat ini. Namun, ketika periode
akuisisi telah berlalu, artinya tidak baru lagi dan tidak konsekuensial. Laba pada tahun
tertentu seharusnya mewakili kenaikan bersih nilai modal entitas untuk tahun itu, yaitu
kegiatan yang terjadi pada tahun tertentu yang meningkatkan modal entitas. Modal
dapat didefenisiskan dalam beberapa cara. Contohnya, agar berguna dalam
pengambilan
keputusan,
modal
berarti
kemampuan
operasi
perusahaan
Teori Akuntansi
Salah satu justifikasi untuk penggunaan biaya historis adalah asumsi going
concern. Anggapan bahwa kehidupan prusahaan tidak terbatas, sehingga perkiraan
normal mengenai item non moneter akan terpenuhi. Persediaan diharapkan akan
dijual, dan asset non lancer sepenuhnya digunakan dalam bisnis. Oleh karena itu,
biaya historis asset atau sebagian alokasinya adalah jumlah yang sesuai drngan
pendapatan.
Matching
Pada pemeriksaan lebih dekat tentang teori konvensional, kita menemukan
bahwa asumsi going concern tidak menggarisbawahi penggunaan biaya historis.
Konsep matching mensyaratkan bahwa ketika pendapatan diperoleh, biaya ditanggung
oleh pendapatan tersebut untuk mencocokan pendapatan dalam menghitung
keuntungan. Akuntansi konvensonal menempatkan penekanan pada memutuskan
apakah biaya harus dikurangkan dari pendapatan periode berjalan atau di tangguhkan
dimasa yang akan datang.
Notion of investor needs
Pendapat tentang akuntansi biaya historis yang berfokus pada penentuan laba
bersih, menyebabkan distorsi atau penyembunyian pengungkapan perusahaan yang
penting. Whitman dan shubik berpendpat bahwamasalah ini muncul karena tujuan
dariakuntansi biaya konvensional historis yang salah dipahami bahwa:
kebutuhan investor.
Akuntan menerima gaya kuno, pandangan fundamental tentang bagaimana
perusahaan-perusahaan dan saham-saham dianalisis.
Diketahui bahwa adanya perbedaan antara analisis pangsa pasar dan analisis
perusahaan. Untuk analisis pangsa pasar sebagian besar menentukan apakah investor
lain berfikir tentang ilmu psikologi pasar. Mereka tertarik pada pendapat rata-rata dari
pendapat rata-rata menurut Whitman dan subik, alas an penekanan pada psikologis
investor daripada kenyataan yang terjadi diperusahaan karena:
tidak dalam posisi untuk mengubah cara sumber daya perusahaan di gunakan.
Investor berurusan dengan situasi surat berharga yang sangat mudah untuk
bergerak keluar-masuk.
Teori Akuntansi
percaya pada analisis perusahaan dari nilai-nilai yang mendasarinya. Whitman dan
subik berpendapat bahwa akuntansi harus menyediakan informasi bagi investor yang
sophiscared dan cerdas yang tertarik pada apa yang sebenarnya terjadi dalam bisnis.
LO 3.
Terdapat dua sistem. Kita mulai dengan sistem Edward dan Bell, dimana berdasarkan
konsep financial capital maintenance, namun kemudian meluas menjadi current cost
system dimana menggunakan physical capital maintenance dan entity concept.
Tujuan Akuntansi current cost
Current Cost Accounting (CCA) adalah sistem akuntansi dimana asset dinilai pada
harga beli current market dan profit dihitung dengan alokasi berdasarkan current costs.
Untuk menjawab pertanyaan aa itu CCA, kita perlu mempertimbangkan jenis-jenis
keputusan yang manajer hadapi dalam menjalankan perusahaan. Satu asumsi yang
dibuat adalah manajer perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan.
Edwards dan Bell menyimpulkan masalah utama dalam tiga pertanyaan yaitu:
Berapa jumlah asset yang perlu dimiliki pada waktu tertentu? Ini merupakan
masalah ekspansi
Bagaimana komposisi jenis-jenis asset yang dibutuhkan? Ini merupakan masalah
komposisi
Bagaimana seharusnya asset akan dibiayai? Ini adalah masalah pembiayaan
Teori Akuntansi
Disamping menekankan pentingnya informasi bagi manajemen, Edwards dan bell juga
menekankan pentingnya informasi bagi shareholders dan kreditur dimana kebutuhan
informasinya adalah untuk mengevaluasi kinerja manajemen. Berdasarkan teori ini
informasi akuntansi berguna sebagai:
Evaluasi yang dilakukan oleh manajer terkait keputusan masa lalu dan menjadi
keputusan tentang apakah asset dan kewajiban akan ditahan atau akan digunakan
Untuk mengevaluasi keputusan diatas, Edwards dan Bell menawarkan konsep profit
antara lain (1) current operating profit dan (2) realizable cost savings. Current operating
profit adalah selisih lebih antara cost dan output yang terjual. Sedangkan realizable
cost savings adalah peningkatan current cost dari asset yang dimiliki perusahaan pada
waktu tertentu.istilah realizable cost savings juga disebut holding gains/ losses.
Holding gains and losses
Memiliki komposisi tertentu dari aset dan kewajiban adalah salah satu cara manajemen
untuk meningkatkan posisi perusahaan di pasar. Dalam akuntansi biaya historis,
keuntungan dicatat hanya pada saat asset dilepaskan. Jadi, menentukan apakah
holding activities berhasil atau tidak adalah mustahil kecuali bila asset dibeli dan dijual
pada periode yang sama sehingga dapat dibandingkan. Oleh karena itu, perlu
dipisahkan holding gains dan operating profit.
Why holding gains are a component of profit
Terkait dengan mengapa CCA merupakan profit, Edwards dan Bell belum
mengemukakan secara jelas jawabannya. Adapun Revsine berpendapat bahwa:
Merupakan keuntungan perusahaan bila terjadi kenaikan harga asset, hal ini
disebabkan apabila kita membeli asset itu sekarang tentunya harganya lebih mahal.
Cash saving yang kita peroleh karena membeli dengan harga lebih murah merupakan
bagian dari income. Hal ini disebut sebagai cost saving dan merupakan opportunity
gain karena perusahaan membeli pada saat harganya lebih murah daripada saat
setelah kenaikan harga asset.
Teori Akuntansi
Alasan lain mengapa holding gans merupakan profit adalah kenaikan harga
merupakan fenomena ekonomi dimana dapat terjadi semisal perusahaan menjual
asset tersebut
Economic profit dapat dibagi menjadi dua yaitu distributable cash flow dan unexpected
profit. Komponen- komponennya adalah:
Expected profit= market rate of return x beginning value of net assets
Unexpected profit= sporadic increases or decreases in present value of net assets due
to change in expectations regarding the level of future cash flows.
LO 4.
Dalam sistem akuntansi nilai pasar, perhitungan profit bergantung pada ukuran
modal (capital). Oleh karena itu, profit lebih tepat didefinisikan sebagai perubahan
modal selama periode pelaporan dan bukan sebagai alokasi biaya perolehan yang
banyk ditentukan oleh konvensi akuntansi. Dalam akuntansi biaya saat ini, terdapat
dua pandangan dasar yang bersaing tentang apa yang merupakan modal awal dan
akhir - konsep keuangan dan konsep fisik.
Dari sudut pandang praktis, perbedaan utama antara konsep modal keuangan dan
modal fisik adalah ada tidaknya holding gains (atau loses) yang dimasukkan dalam
laporan laba. Secara kuantitatif, perbedaan antara dua sudut pandang tersebut adalah
bahwa holding gains termasuk dalam keuntungan pada modal keuangan dan tidak
termasuk dalam keuntungan pada modal fisik. Untuk menggambarkan perbedaan
keduanya, tinjau perusahaan yang baru beroperasi dengan uang kas $1.000 pada
tanggal 1 Januari dan segera membelanjakannya dengan 100 unit barang seharga $10
per unit. Pada 31 Januari, perusahaan menjual barang seharga S18 per unit. Pada
saat itu biaya meningkat menjadi $12 per unit. Maka perhitungannya:
Pendapatan penjualan (100x$18)
Biaya penjualan (100x$12)
Laba operasi berjalan
Holding gain (100x$2)
Profit
Dibayarkan sebagai deviden
Financial Capital
$1800
1200
600
200
800
$ 800
Physical Capital
$1800
1200
600
0
600
$ 600
Teori Akuntansi
modal perusahaan sama seperti di awal. Oleh karena itu, $200 bukan merupakan
holding gain melainkan penyesuaian atas pemeliharaan modal (capital maintenance).
Dimasukannya holding gain dalam profit didasarkan pada dua pendapat utama:
- holding gain merupakan penghematan biaya
- holding gain mewakili peningkatan arus kas di masa depan dari aset yang
bersangkutan.
Samuelson menentang kedua pendapat tersebut. Ia berpendapat bahwa
perubahan dalam current cost harus menjadi capital maintenance dan penghematan
biaya merupakan opportunity gain yang dihasilkan dari suatu tindakan.
Fitur utama pada sistem kapasitas fisik
a. Capital maintenance
Sistem current cost didasarkan pada konsep entitas dalam mempertahankan
kemampuan perusahaan untuk terus memberikan jumlah yang sama antara barang
dan jasa terhadap kemampuan operasinya. Jika tidak ada perubahan teknologi/capital
maintenance mensyaratkan bahwa stok fisik awal aset bersih dipertahankan. Hal ini
dicapai dengan cara mencocokkan penggunaan sumber daya dengan menggunakan
harga beli saat ini dan memastikan nilai beli umum dari item tetap terjaga. Sistem ini
didasarkan pada konsep ekonomi analisis marjinal dalam faktor pasar. Kekuatan pasar
seperti perubahan permintaan dan pasokan, terus beroperasi untuk mempengaruhi
harga pasar. Perusahaan harus menyesuaikan operasi untuk mengambil keuntungan
dari perubahan terus menerus dalam faktor pasar agar tetap kompetitif dan efisien.
b. Prinsip penilaian
Non-monetary items
Monetary items dan non-monetary items merupakan subjek untuk efek dari resiko
yang berbeda selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke sejumlah dollar yang tetap,
secara nominal tidak berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai non moneter
seperti tanah dan bangunan akan disesuaikan dengan kekuatan pasar dalam nominal
dollar. Untuk tujuan neraca, aset non moneter harus dinilai dan ditampilkan dengan
biaya saat ini. Penilaian mengacu pada:
- harga beli pasar saat ini
- indeks spesifik dimana harga pasar tidak tersedia
- potensi pelayanan dari item yang identik untuk digantikan atau aset khusus
Untuk penyusutan aset, nilai saat ini dikurangi akumulasi penyusutan yang
digunakan untuk menurunkan nilai aset tersebut. Ketika aset non moneter disajikan
kembali (biasanya pada tanggal neraca), penyesuaian dibuat untuk rekening cadangan
Teori Akuntansi
biaya lancar pada bagian ekuitas dari neraca. Namun ketika penurunan nilai permanen
mengurangi kemampuan operasi entitas, maka penyesuaian debit langsung dibuat ke
laporan laba rugi.
account dan mewakili kerugian daya beli. Kewajiban moneter dinyatakan sebesar
jumlah yang diharapkan akan dibayar dan memberikan keuntungan pada perusahaan
jika uang kehilangan daya belinya. Item moneter dipecah menjadi dua komponen
utama. Komponen pertama didasarkan pada konsep entitas dan terdiri dari semua item
moneter yang bukan merupakan modal pinjaman, ini terutama utang usaha dan
debitur, uang tunai, pembayaran, dan bank overdraft jangka pendek. Komponen kedua
adalah sistem biaya operasi saat ini yang didasarkan pada konsep entitas. Semua
sumber keuangan jangka panjang seperti pinjaman, surat utang, dan obligasi serta
kontribusi pemegang saham dan cadangan yang dianggap merupakan modal dasar
perusahaan.
Non-monetary items yang dibeli dan dijual pada pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak, dan aset lainnya
yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan yang dibawa dan dijual dipasar
yang sama. Aset ini secara tidak langsung menambah kemampuan operasi entitas.
Aset ini juga tidak dikonsumsi atau digunakan selama proses penjualan barang dan
jasa. Dalam kasus ini kemampuan operasi entitas ditingkatka atau dikurangi dengan
kemampuan reinvestasi aset. Kemampuan ini tetap tidak berubah dalam periode ketika
harga pasar dari aset tertentu yang bergerak sejalam dengan inflasi umum.
Pendapat pro dan kontra terhadap biaya saat ini
a.
Prinsip pengakuan
Para pendukung akuntansi biaya historis berpendapat bahwa akuntansi biaya saat
ini melanggar konsep konservatisme bahwa keuntungan hanya haruus diakui pada
saat aset non moneter tersebut dilepas. Hal ini berlaku untuk keuntungan yang belum
direalisasikan pada saat pandangan modal keuangan diambil karena pandangan midal
finansial mengakui holding gain yang belum direalisasikan.
b.
tidak memiliki objektivitas, karena dalam kebanyakan kasus biaya saat ini tidak
digunakan berdasarkan transaksi yang sebenarnya dimana perusahaan beroperasi.
c.
Perubahan teknologi
Teori Akuntansi
Menurut Edward & Bell, laba operasional saat ini merupakan indikasi bahwa
perusahaan menciptakan kontribusi jangka panjang positif terhadap ekonomi dari
proses produksi yang digunakan oleh perusahaan tersebut efektif. Namun, akuntansi
biaya saat ini dikritik karena mengabaikan kemajuan teknologi. Jika operasi masa
depan didasarkan pada teknik yang berbeda, maka laba operasi saat ini tidak akan
menjadi indikator valid dari laba operasi masa depan. Contohnya ketika sebuah traktor
besar dengan teknik yang paling bagus diciptakan, maka harga dari semua traktor
yang ada akan jatuh, hal ini mencerminkan efisiensi sekarang relatif lebih rendah.
Kritik lebih spesifik
a.
b.
c.
Teori Akuntansi
Pendukung exit price percaya bahwa informasi biaya saat ini secara umum tidak
relevan dengan sebagian besar keputusan investasi. Sterling menganggap bahwa
pandangan modal fisik bermakna jika 4 kondisi berikut terpenuhi :
Jika salah satu dari kondisi tersebut tidak terpenuhi, masalah pengukuran serius
dihadapi. Hal ini membawa kita untuk mempertimbangkan exit price.
LO 5.
EXIT-PRICE ACCOUNTING
Exit-price Accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga
jual pasar untuk mengukur posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Exitprice Accounting ini memiliki dua hal utama dari biaya historis konvensional:
Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar
khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai
mereka mewakili 'nilai pasar wajar' kepada perusahaan dalam likuidasi, yaitu tidak
dalam situasi 'fire-sale'. Laporan laba rugi merupakan laba (rugi) usaha serta
keuntungan disesuaikan dengan inflasi dari aset induk. Oleh karena itu, laba diukur
dengan konsep 'komprehensif' yang mengukur perubahan nyata total nilai semua
elemen yang diakui dari ekuitas, dan mewakili akuntansi surplus bersih. Akuntansi
surplus bersih adalah ketika laporan laba rugi menghubungkan keseimbangan neraca
penutupan, dan tidak ada penyesuaian yang dibuat langsung ke cadangan.
Tujuan dari Akuntansi:
Adaptif pengambilan keputusan
Chambers melihat bahwa perusahaan sebagai suatu entitas bisnis yang adaptif
yang terlibat dalam membeli dan menjual barang dan jasa. Gagasan perilaku adaptif
menyiratkan upaya terus menerus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis
yang kompetitif demi kelangsungan usaha. Untuk melanjutkan bisnis, perusahaan
harus mampu terlibat dalam transaksi pasar dan diungkapkan dalan laporan posisi
Teori Akuntansi
keuangan. Dalam pasar, nilai moneter aset dan kewajiban dapat ditentukan secara
objektif dengan mengacu pada harga pasar, yaitu harga beli dan harga jual.
Ketika perusahaan membeli aktiva tidak lancar, ia akan mengubah kemampuannya
untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli untuk kas, penurunan saldo kas
perusahaan berkurang kebebasannya untuk lay out kas untuk investasi lainnya. Jika
aset tersebut dibeli secara kredit, hal ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh kredit lebih lanjut.
Dalam salah satu statement-nya, Chambers mengaku bahwa setiap aset pada
dasarnya ada nilai tukarnya (nilai keluar) dan value in use. Value in use pada dasarnya
dihitung berdasarkan nilai ekspektasi terkini, dan Chambers berargumen bahwa hal itu
merepresentasikan keyakinan terhadap masa depan, tidak pada fakta terkini.
Argumen untuk akuntansi Exit-price
Memberikan informasi yang berguna
Perusahaan bisnis terutama yang dimiliki oleh orang atau mitra kelompok kecil.
Akuntan yang menyiapkan laporan keuangan memiliki kewajiban untuk hanya pada
dua pihak yang berkepentingan: pemilik, yang mengelola bisnis dan mengetahui
semua rincian, kreditur, yang tertarik terutama dalam kemampuan pemilik untuk
membayar rekening atau pinjaman saat jatuh tempo. Solusi ideal dipandang akuntan
untuk melaporkan semua keuntungan dan kerugian nilai yang ditentukan dalam pasar
kompetitif. Namun tidak semua aset ada pasarnya.
MacNel menyarankan kompromi yang bisa diterapkan harus dinilai:
Teori Akuntansi
kecil dari fakta dan menggunakan skala pengukuran relatif kecil, maka tidak ada arti
tertentu atau komersial dapat dideduksi yang tidak dapat secara logis ditambahkan
bersama. Contoh: kita tidak bisa menilai kewajiban sebesar harga perolehan (surat
hutang), beberapa aset sebesar biaya penggantian (persediaan) yang lainnya sebesar
nilai saat ini (sewa aset).
Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem biaya akuntansi sangat tergantung
pada alokasi biaya untuk penilaian aset dan penentuan laba. Dia berpendapat bahwa
fitur positif akuntansi exit-price adalah bahwa laporan keuangan bebas alokasi.
Laporan
keuangan
tidak
dapat
melaporkan
perubahan
dalam
jumlah
yang
dialokasikan, tapi melaporkan arus masuk aktiva dan perubahan nilai-nilai keluar dari
aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu periode tertentu.
Kenyataan/realitas
Akuntansi exit-price melibatkan referensi pada angka yang mengacu pada harga
pasar saat ini yang sebenarnya. Penyusutan tidak didefinisikan dengan cara
konvensional, namun dalam arti ekonom penurunan harga pasar. Penyusutan tidak
mungkin terjadi dalam beberapa tahun jika harga naik atau tetap konstan. Jika tidak
ada nilai realisasi yang dapat dikaitkan dengan item, maka item tersebut akan memiliki
saldo nol.
Objektivitas
Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak objektif. Namun,
beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa harga pasar relatif lebih objektif. Parker
melakukan studi penelitian tentang perbandingan relatif dan objektivitas untuk nilai
keluar dan jumlah biaya historis tercatat. Objektivitas didefinisikan sebagai konsensus
di antara penilai. Komparatif didefinisikan sebagai sebuah konsensus dalam
pengukuran.
Ukuran risiko
Harga keluar dan perubahan harga keluar juga bisa menjadi indikasi risiko
keuangan pembelian aset. Jika harga keluar meningkat secara drastis, biaya peluang
meningkat kembali dan harus dioperasikan dengan lebih efisien.
Teori Akuntansi
digunakan untuk
segera setelah nilai pembelian jatuh sehingga kurang dari biaya akuisisi;
Menggunakan exit-price menyiratkan pendeketan jangka pendek untuk operasi
bisnis karena salah satu yang tertarik dalam disposisi dan nilai likuidasi;
Teori Akuntansi
pakai dan nilai tukar. Solomons menyatakan bahwa nilai kepada pemilik atau
perusahaan adalah perspektif yang relevan. Staubus menunjukkan bahwa sejumlah
faktor yang umum untuk setiap sudut pandang:
keputusan keuangan;
Keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran yaitu penilaian tidak
dan exit-price (EXA) dan output akuntasi yang mirip, ketika harga bervariasi secara
signifikan kedua sistem diperlukan untuk memberikan informasi yang penting yang
berbeda tentang nilai pakai dan nlai tukar. Oleh karena biaya pemeliharaan sistem
akutansi keuangan dapat menjadi masalah, pilihan dapat dibuat pada sistem yang
lebih hemat biaya untuk jangka waktu yang pendek ataupun panjang. Barton masih
memandang sistem akuntasi sebagai pelengkap bulan pengganti. Bentuk ilustrasi
aturan keputusan yang menggunakan kembali akuntasi (CCE dan CCA) dalam
hubungannya dengan persyaratan NPU:
Jika CCA>EXA dan CCA>NPU, maka aset memiliki nilai di saat digunakan
memelihara operasi yang berjalan;
LO 7.
Berbagai macam dari akuntansi current cost dan price level telah diujicoba dan
diadopsi di berbagai negara.
Current cost di Amerika Serikat
Tahun 1976, SEC (Securities Exchange Commision) mengubah peraturan 3-17
dari Regulasi S-X untuk mengharuskan data replacement cost diungkapkan dalam
Teori Akuntansi
laporan 10-K yang diajukan oleh perusahaan dengan persedian dan aset produktif
sebesar lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat yang merupakan 10% dari total aset.
Hal ini dipublikasikan di Accounting Series Release (ASR) 190.
Tahun 1979 , FASB mencabut ASK 190 dan mengeluarkan Statement 33 yang
menambahkan adanya keperluan untuk pengungkapan akun-akun yang telah
disesuaikan dengan tingkat inflasi umum dan data current cost. Setelah debat
berkepanjangan, FASB mengeluarkan Statement 89 tahun 1986, membatalkan
keperluan pengungkapan diatas namun tetap meminta perusahaan untuk tetap
mengungkapkan data.
Dalam Statement 33 FASB mengharuskan perusahaan untk mengungkapkan:
profit dari operasi berkelanutan dalam basis current cost untuk tahun keuangan
yang berjalan
current cost dari persediaan dan PPE di akhir tahun
perubahan dalam current cost persediaan dan PPE di tahun berjalan, dengan basis
dolar tetap
FASB tidak dapat memutuskan untuk mendukung salah sat di antara modal keuangan
atau modal fisik. Telah disepakati bahwa profit dari operasi berkelanjutan berdasarkan
current cost adalah panduan untk mengetahui kemampuan operasi perusahaan.
Setelah menimbang bukti-bukti dan reaksi atas kebutuhan data tambahan, FASB pada
tahun
1986
mengeluarkan
Statement
82,
mengeliminasi
keharusan
untuk
melaporkannya.
Current Cost di United Kingdom
Komite Sandilands yang didirikan oleh pemerintah UK merekomendasikan sistem
akuntansi current cost pada tahun 1975. Komite tersebut memutuskan bahwa
pernyataan historical cost memiliki kegunaan yang terbatas. Lebih lanjut lagi mereka
yakin bahwa holding gains mencerminkan kondisi ekonomi saat ini yang secara umum
berada di luar kendali manajemen, dan tidak mengindikasi aktivitas normal. Mereka
memutuskan bahwa holding gains seharusnya diungkapkan namun tidak dimasukkan
ke dalam laba.
Keinginan Komite Sandilands disahkan oleh pemerintah dan diterima oleh profesi
akuntan yang diwakili oleh Acounting Standards Steering Committee, dan disepakati
bahwa implementasinya diserahkan kepada profesi akuntan. Inflation Accounting
Steering Group (IASG) dibentuk awal 1976 dan menerbitkan Exposure Draft 18.
Setelah perdebatan dan, revisi dan uji coba, Accounting Standard Committee
menerbitkan pernyataan SSAP 16 tentang current cost accounting pada Maret 1980,
Teori Akuntansi
yang bersifat mandatori. Setelah digunakan oleh banyak perusahaan, setelah banyak
terjadi perdebatan ASC menarik status mandatori SSAP 16 pada tahun 1985.
Current cost in Australia
Pada Oktober 1976,profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1, Statement of Provisional
Accounting Standards tentang Current Cost Accounting
Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes (2010),
Accounting Theory, 7th ed., John Wiley & Sons, Inc.
Teori Akuntansi