Você está na página 1de 7

RESUME

ANALISIS EVIDENCE BASED PRACTICE

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Septiyani Elvionita

220112150094

Siti Zahra

220112150083

Ani Rosmardiani

220112150047

Mita Andriyani

220112150106

Lusiyana

220112150015

Lestari Nursyifa Aeni

220112150113

Ezzaryana Oktari

220112150

Lathifathul Khoiriah

220112150043

Nurnila Novi

220112150102

Masniah

220112150053

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

Analisis EBP
a. EBP 1
Judul
Pengaruh senam kegel dan pijat perineum terhadap kekuatan otot dasar panggul lansia di
Puskesmas Tabanan III
Penulis
Ni Putu Ayu Jayanti, K.A. Henny Achjar, I Made Surata Witarsa
Tujuan
Mengetahui pengaruh senam Kegel dan pijat perineum terhadap kekuatan otot dasar
panggul lansia di Puskesmas Tabanan III
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment
dengan menggunakan pendekatan pre and posttest group design untuk dua kelompok
sampel yang tidak berpasangan. Sampel yang telah dipilih dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A diberikan intervensi berupa senam Kegel
sedangkan kelompok B diberikan intervensi pijat perineum. Teknik sampling yang
digunakan Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling karena sampel
ditentukan dengan pertimbangan tertentu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
Sampel
Populasi penelitian ini adalah lansia yang aktif mengikuti kegiatan lansia di
Puskesmas Tabanan III sebanyak 30 orang. Kelompok A 15 orang dan kelompok B 15
orang
Hasil
Hasil penelitian pengaruh pijat perineum dan senam Kegel terhadap kekuatan otot
dasar panggul lansia di Puskesmas Tabanan III, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut: Senam Kegel tiga kali seminggu selama empat minggu meningkatkan kekuatan
otot dasar panggul lansia di Puskesmas Tabanan III, tidak ada pengaruh pemberian pijat
perineum satu kali seminggu selama empat minggu terhadap kekuatan otot dasar panggul
lansia di Puskesmas Tabanan III dan pengaruh senam Kegel lebih besar dari pijat perineum
terhadap kekuatan otot dasar panggul lansia di Puskesmas Tabanan III.
Saran
Latihan senam kegel dianjurkan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul
pada lanisa sehingga dapat mengurangi terjadinnya Stress Urinary Incontinence/SUI

b. EBP 2
Judul
Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Inkontinensia Urine Pada Lansia Di Panti Sosial
Tresna Wherda Meci Angi Bima
Penulis
Dahlan D.A, Martinimgsih
Latar Belakang

Inkontinensia urine merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dijumpai


pada orang berusia lanjut, khususnya perempuan. hal ini terjadi karena adanya perubahan
pada system perkemihan yaitu penurunan tonus otot vagina dan otot pintu saluran kemih
(uretra) yang disebabkan oleh penurunan hormon esterogen, sehingga menyebabkan
terjadinya inkontinensia urine, otototot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200
ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat. Perubahan letak uterus akan menarik
otototot vagina dan bahkan kandung kemih dan Rektum seiring dengan proses penurunan
ini,masalah tekanan dan perkemihan (inkontinensia Atau retensi) akibat pergeseran
kandung kemih. Fungsi sfingter yang terganggu menyebabkan kandung kemih bocor bila
batuk atau bersin, bisa juga disebabkan oleh kelainan di sekeliling daerah saluran kencing.
Senam kegel merupakan senam untuk menguatkan otot panggul atau senam yang bertujuan
untuk memperkuat otototot dasar panggul terutama otot puboccygeal sehingga seorang
wanita dapat memperkuat otototot saluran kemih. Senam kegel juga dapat
menyembuhkan ketidak-mampuan menahan kencing (inkontinensia urine).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kegel terhadap
inkontinensia urine pada lansia. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling
yaitu seluruh lansia yang mengalami inkontinensia urin yang terdiri dari 40 lansia yang
tinggal di panti sosial tresna werdha meci angi bima pada bulan September 2013.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode quazi experiment dengan menggunakan
pendekatan non-randomized one-group pretest posttest design yaitu semua responden akan
diberikan intervensi dan akan dilihat perbedaan setelah diberikan intervensi. Pada sesi
pertama pengumpulan data silakukan menggunakan instrumen observasi dengan
melakukan observasi aktif menanyakan langsung pada lansia keadaan kencingnya setiap
hari. Lalu sesi selanjutnya, lansia akan diberikan intervensi latihan kegel. Pada sesi akhir,
analisis data akan menggunakan statistic non parametris dengan uji Wilcoxon Signed Rank
Test untuk melihat adanya pengaruh latihan kegel terhadap inkontinensia urine.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan frekwensi berkemih lansia sebelum dilakukan
latihan kegel terdapat 32,5 % yang mengalami inkontinensia urin sedang dengan frekwensi
berkemih 6 10 kali sehari, serta terdapat 5 % lansia yang mengalami inkontinentia urine
berat dengan frekwensi berkemih lebih dari 10 kali sehari. Hasil analisa data diperoleh
bahwa klasifikasi gejala inkontinensia urin post intervensi latihan kegel diperoleh bahwa
klasifikasi inkontinensia urin ringan (95 %), dengan frekwensi berkemih kurang dari atau
sama dengan 5 kali sehari. Persentase ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan gejala
inkontinensia urin post intervensi latihan kegel. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank

Test diperoleh nilai z -3,742 dan p-value = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh
latihan kegel terhadap penurunan frekwensi berkemih pada lansia di Panti Sosial Tresna
Werhda Meci Angi Bima.
Simpulan
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa latihan kegel yang dilakukan secara rutin
dan teratur oleh para lansia memberikan manfaat yang yang sangat besar untuk
menguatkan otot rangka pada dasar panggul, sehingga memperkuat fungsi sfingter
eksternal pada kandung kemih sehingga para lansia dapat mengontrol keingin berkemih.
c. EBP 3
Judul
Perbandingan senam kegel 1x seminggu dengan 3x seminggu terhadap penurunan
frekuaensi BAK pada wanita dewasa usia 50-60 tahun dengan stress urinary incontinence.
Penulis
Widijati Lestari
Tujuan
untuk mengetahui pengaruh peningkatan frekuensi latihan kegel terhadap
penurunan frekuensi BAK pada 50-60 tahun dengan stress urinary incontinence.
Sampel
Terdapat 40 orang peserta senam di sanggar senam Citra Denpasar, Bali usia 5060tahun yang dipilih secara acak untuk pemberian perlakuan senam kegel 1x dan 3x
perminggu yang mengalami stress urinary incontinence.
Metode
Penelitian eksperimentasl dengan rancangan pre dan post test group design yang
membandingkan pengaruh senam kegel 1x dan 3x seminggu terhadap frekuensi BAK.
Data yang dinilai yaitu perbaikan tonus otot dasar panggul dengan menilai perubahan BAK
dalam 24 jam pada 2 kelompok, jenis latihan nya yaitu latihan kontraksi otot dasar panggul
yang dilakukan berbagai desain/versi.
Hasil
Karakteristik subyek penelitian meliputi umur, frekuensi BAK sebelum perlakuan
dan frekuensi BAK sesudah perlakuan pada kelompok control dan kelompok perlakuan.
Kelompok control adalah yang melakukan senam kegel 1x dalam seminggu sedangkan
kelompok perlakuan adalah 3x dalam seminggu selama 4 bulan. Waktu setiap pelatihan
selama satu jam. Pelatihan senam kegel lebih efektif dilakukan dengan kelompok 3x
seminggu dibandingkan dengan 1x seminggu dalam menurunkan frekuensi BAK wanita
usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary incontinence di sanggar senam Citra
Denpasar,Bali.

Simpulan
Hasil penelitian dari beberapa jurnal menyebutkan bahwa terdapat 2 intervensi
yang dapat dilakukan untuk menangani masalah inkontinensia urin pada lansia, yaitu
dengan cara pijat perinium dan latihan kegel. Namun latihan kegel lebih efektif untuk
menangani masalah inkontinensia urin dibandingkan dengan pijat perinium. Latihan kegel
yang dilakukan secara rutin dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kekuatan
oto panggul sehingga lansia dapat menahan keinginan berkemih. Latihan kegel yang
efektif dapat dilakukan sebanyak 3 kali seminggu dan dilakukan selama 4 bulan. Hal ini
dapat mengurangi frekuensi berkemih. Diharapkan perawat sebagai pemberi asuhan
mampu menerapkan dan melatih para lansia untuk dapat melakukan salah satu dari
intervensi diatas.

DAFTAR PUSTAKA
Dahlan D.A, M. (2014). Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Inkontinensia Pada Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima. 1292-1297.
Lestari, W. (2011). Perbandingan Senam Kegel 1x Seminggu Dengan 3x Seminggu.
Ni Putu Ayu Jayanti. (2015). Pengaruh Senam Kegel Dan Pijat Perineum Terhadap Kekuatan Otot
Dasar Panggul Lansia Di Puskesmas Tabanan III. 27-33.

Você também pode gostar