Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Yofani
Lusi Ananta
M. Fadillah
Patimah Olawiyah
1110070100162
7111080318
1110070100111
711080217
PEMBIMBING :
MEDIS/ KEDOKTERAN.
ABORTUS FORENSIK
(Bahasa Latin)
Pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan
sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (nonviable).
Janin dianggap belum viable (non viable) :
Apabila janin belum memiliki kemampuan untuk
hidup di luar kandungan tanpa peralatan bantu
kehidupan (khusus).
TANDA-TANDA TERUKUR :
Garis-garis telapak kaki telah terdapat
Kuku
sudah
melewati
berwarna.
kalsifikasi (dengan pemeriksaan
ujung jari.
ronsenologik).
Lemak bawah kulitInti
penulangan
sudah
cukup
merata
sehingga
PUSAT PENULANGAN
Klavikula.
Tulang panjang (diafisis).
Iskium.
Pubis.
Kalkaneus.
Manubrium sterni.
Talus.
Sternum bawah.
Distal femur.
Proximal tibia.
Kuboid.
UMUR (BULAN)
1,5.
2.
3.
4.
5-6.
6.
Akhir 7.
Akhir 8.
Akhir bln 9.
Akhir bln 9.
Akhir bln 9.
JENIS-JENIS ABORSI.
1.Aborsi Spontan/ Alamiah (abortus).
Jenis :
A. Imminenns (hasil konsepsi masih bisa
dipertahankan).
A. Inscipien (hasil konsepsi tidak bisa
dipertahankan).
A. Incompletus (sebgn konsepsi keluar).
A. Completus (seluruh konsepsi keluar).
Missed Abortion (janin mati dalam
kandungan dan keluar setelah 8 mgg).
2.
Aborsi Provokatus.
Jenis :
A. Terapuitik.
A. Kriminalis.
METODE ABORSI.
Berdasarkan umur kandungan :
a. Sampai dengan 4 minggu :
Kerja fisik yang berlebihan.
Melakukan kekerasan pada daerah perut.
Pemberian obat-obatan atau bahan kimia.
Electric shocks untuk merangsang rahim.
Menggunakan alat penghisap (suction).
b.
c.
c.
Dengan abortifisien.
Obat emetika.
obat pelancar haid.
Ecbolica : menimbulkan kontraksi uterus.
Garam dari logam.
PEMERIKSAAN POST
MORTEM. (Pada IBU)
Tanda-Tanda Kehamilan.
Uterus membesar (teraba diatas simpisis), ditemukan sisasisa janin.
Payudara membesar akibat proliferasi kelenjar susu.
Ovarium : terdapat corpus luteum.
Dinding perut kendor (Striae gravidarum).
Pemeriksaan mikroskopik dapat ditemukan :
sel-sel trofoblast dan sel-sel decidua.
sel radang PMN menunjukkan tanda intravitalitas.
ASPEK MEDIKOLEGAL
I. DITINJAU DARI SEGI HUKUM.
UU RI No. 23/1992, Tentang Kesehatan, Pasal 15.
1 Dalam keadaan darurat, sebagai upaya untuk menyelamatkan
jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan
medis tertentu.
2 Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat dilakukan :
Pasal 80.
Barangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan
medik tertentu terhadap ibu hamil yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
dan
pidana dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
Pasal 347.
Dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wanita tidak dengan izin
wanita itu.
Pasal 348.
Dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wnita dengan izin wanita
itu.
Pasal 349.
Bila seorang dokter, bidan, atau juru obat
membantu kejahatan tersebut
TERIMAKAS
IH