Você está na página 1de 6

Alergi susu formula

Posted by Riko on 24 July 2011 in Artikel Kesehatan | 0 comments

Sering mendengar dokter anak atau ibu-ibu senior anda berkilah: Makanya,
ASI dong. ASI ya buat anak manusia. Kalau susu sapi ya buat anak sapi!
Nah,memang ada alasan kenapa bisa muncul perkataan seperti itu. Susu sapi
formula sering menjadi biang keladi alergi pada anak (selain alasan bahwa susu
formula sapi meningkatkan resiko obesitas pada anak). Sebelum kita merambah
ke topik hari ini: alergi susu formula sapi pada anak, ada baiknya kita kenali dulu
Apa sih itu susu formula?

Tidak semua susu formula berasal dari sapi

Kenali dulu jenis-jenis susu formula!


Susu formula pada dasarnya adalah susu buatan yang diubah komposisinya
hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Terdapat 4 tipe susu formula:
Tipe Susu Formula

Keterangan

Susu Formula Sapi

Kebanyakan susu formula


untuk bayi diambil dari susu
sapi. Protein dalam susu
sapi bisa dibagi menjadi dua
yaitu : curd dan whey.

Perbandingan curd dan whe


y bisa bervariasi. Secara
umum, terdapat dua jenis:
For Formula untuk Tahap
Awal: susu pada tahap ini
biasanya lebih banyak
mengandung whey dimana
perbandingan curd dan whe
yadalah 40:60. Cocok untuk
bayi di tahun pertamanya.
Formula untuk Tahap
Berikut: susu pada tahap ini
biasanya lebih banyak
mengandung curd dengan
perbandingan curd dan whe
y 80:20. Susu ini lebih lama
dicerna dan diperuntukkan
untuk bayi dengan nafsu
makan yang lebih besar.
Susu Formula Hidrolisis

Susu formula ini dirancang


khusus untuk bayi-bayi yang
alergi terhadap protein
dalam susu formula (sapi).
Susu formula hidrolisis
sebetulnya masih berbasis
susu sapi juga tetapi susu
ini mengalami proses
hidrolisis sehingga proteinprotein utuh dalam susu
sapi terurai menjadi
partikel-partikel kecil
sehingga sifatnya menjadi
kurang alergenik. Susu ini
juga tidak mengandung
laktosa.

Susu Formula Soya

Susu formula soya terbuat


dari kacang keledai yang
kemudian dimodifikasi
dengan vitamin, mineral,
dan nutrisi-nutrisi lainnya.
Susu soya dianjurkan
diberikan kepada bayi
berusia lebih dari 6 bulan
dan tidak direkomendasikan
untuk bayi yang memiliki
alergi susu sapi (karena
mereka biasanya juga alergi

soya). Menurut studi, 50%


bayi yang alergi protein di
susu sapi formula juga
dapat menjadi alergi pada
protein di susu soya
formula.
Susu Formula Berbasis
Asam Amino

Pada bayi yang mengalami


intoleransi terhadap susu
formula hidrolisis dapat
menggunakan susu formula
berbasis asam amino. Susu
formula berbasis asam
amino ini tidak mengandung
rantai protein tetapi
mengandung asam amino
yaitu semen pembangun
protein-protein itu sehingga
paling bersifat hipoalergenik
dibandingkan susu formula
lainnya.

Apa tanda-tanda buah hati anda mengalami alergi susu formula sapi?
Pada alergi susu formula sapi (atau Cows Milk Allergy), seringkali pasien berusia
dibawah 6 bulan datang dengan keluhan mencret (diare) dan mungkin muntahmuntah beberapa waktu setelah diet susu formula dimulai. Onsetnya bisa cepat
(langsung setelah minum) ataupun lambat (7-10 hari setelah diet dimulai).
Gejala-gejala dapat berupa: mencret (diare) yang terkadang bisa ditemukan
darah, muntah, menolak makanan, kolik, dan muncul ruam di kulit.
Terkadang pada kasus yang cukup parah, reaksi anafilaksis (reaksi alergi yang
membahayakan jiwa) dapat terjadi. Namun hal ini sangat jarang dan lebih sering
terjadi pada pasien yang mengalami alergi makanan dibandingkan susu.
Apakah bedanya alergi susu formula sapi dan intoleransi laktosa?
Seringkali sulit dibedakan antara alergi susu formula sapi dan intoleransi laktosa
(yang sering didengung-dengungkan di media massa). Alergi susu formula sapi
pada dasarnya adalah suatu bentuk alergi dimana sistem kekebalan tubuh
bereaksi terhadap suatu protein dalam susu sapi sedangkan intoleransi laktosa
adalah bentuk intoleransi makanan dimana tubuh tidak dapat mencerna laktosa.
Gejala intoleransi laktosa terbatas pada sistem pencernaan yaitu berupa perut
kembung, nyeri perut, kentut-kentut dan dapat pula berupa diare.
Bagaimana mengetahui bahwa buah hati anda mengalami alergi susu
formula?
Bawalah buah hati anda ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan
dan dapat melakukan beberapa macam tes. Dari segi riwayat, anak yang
memiliki riwayat alergi atau asma di keluarga memiliki tendensi untuk

mengalami alergi susu formula. Selain itu, dilakukan pemeriksaan lain yang
bertujuan untuk memeriksa apakah seorang anak memiliki tendensi alergi
terhadap protein dalam suatu makanan atau dalam hal ini susu formula.
Tes kulit (dengan ekstrak protein yang dicurigai menyebabkan alergi)
Dilakukan dengan metode tes cukit (prick test). Hasil tes yang positif
menunjukkan adanya kandungan IgE antibodi yang spesifik terhadap makanan
tertentu.
Atopy Patch Test
Atopy Patch Test memiliki keuntungan dibandingkan tes cukit untuk
mendiagnosis gejala yang datangnya lebih lambat. Ekstrak dari makanan yang
diduga penyebab alergi ditempelkan di sebuah pad di punggung dan dibiarkan
24 72 jam. Atopy Patch Test mengetes sel T (yang penting dalam sistem
kekebalan tubuh).
Imunoasay Serum
Dengan menggunakan metode ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay)
atau yang lebih baru lagi, RAST (Radioallergosorbent). Kedua tes ini diambil dari
serum (tes darah).
Tes Eliminasi (Elimination Test)
Hindari diet susu formula yang dicurigai menyebabkan alergi selama kurang
lebih 2 4 minggu.
Tes Tantangan Makanan (Food Challenge Test)
2 4 minggu setelah menjalani tes eliminasi, si anak sebaiknya melakukan tes
ini. Bila anak anda memiliki riwayat anafilaksis, tes ini biasanya tidak dilakukan.
Bila dilakukan, tes ini harus dalam pengawasan orangtua dan dokternya.
Seorang anak dianggap memiliki alergi pada protein makanan tertentu apabila
dalam kurun waktu 48 jam setelah provokasi (diberikan susu formula) dilakukan,
gejala-gejala muncul kembali. Namun demikian, ada kasus-kasus tertentu
dimana gejala tersebut muncul lebih dari 48 jam. Rata-rata lama waktu mulai
dari tes tantangan ini dilakukan dan waktu gejala muncul adalah 13.3 hari.
Jadi apa yang harus dilakukan bila buah hati anda memiliki alergi susu
formula sapi?
Kunci penanganan di alergi susu formula sapi adalah menghilangkan susu
formula sapi dari diet anak anda. Susu formula sapi dapat diganti dengan susu
formula hidrolisis ekstensif (bukan yang parsial). Selain itu, susu formula
berbasis asam amino juga merupakan pilihan terbaik berikutnya apabila buah
hati anda masih kurang cocok dengan susu formula hidrolisis ekstensif. Ada
sebagian populasi yang menganggap bahwa susu formula soya menjadi
alternatif pengganti. Namun demikian, di dunia kedokteran sendiri, susu formula
soya tidak dianjurkan sebagai alternatif (terutama karena nutrisinya yang
dianggap tidak cukup untuk tumbuh kembang anak dan susu formula sendiri
dapat menyebabkan reaksi silang sehingga muncul alergi terhadap soya). Tidak
ada obat untuk menghilangkan alergi susu formula sapi.
Apa yang bisa dilakukan bunda untuk buah hatinya?

Bila buah hati anda mengalami alergi susu formula, ibu yang masih menyusui
juga harus mengurangi konsumsi susu sapi ataupun produk-produk yang berasal
dari susu sapi karena protein yang menyebabkan alergi pada buah hati anda
dapat masuk lewat pemberian air susu ibu (ASI). Selama asupan produk susu ibu
dibatasi, ibu memerlukan suplementasi vitamin D dan kalsium untuk mencegah
defisiensi.
Patut diingat, memang buah hati anda alergi terhadap protein dalam susu sapi
tapi bukan berarti memberikan susu dari binatang lain tidak akan alergi,
misalnya susu kambing. Susu formula hidrolisis parsial yang banyak dijual di
pasaran juga tidak sama dengan susu formula hidrolisis ekstensif. Hati-hati
dalam memilih susu formula untuk buah hati anda!
Tetap usahakan memberikan ASI ekslusif terhadap bayi anda selama 6 bulan
pertama.
Apakah selamanya buah hati anda tidak bisa minum susu sapi?
Belum tentu.
Biasanya setelah anda mengganti jenis susu formula yang diminum bayi, gejalagejala akan hilang dalam waktu 2 4 minggu. Dianjurkan susu hipoalergenik
tetap digunakan sampai usia 1 tahun dan kemudian anda dapat mulai
mengurangi penggunaan susu hipoalergenik dan mengenalkan anak anda pada
susu sapi. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter anak anda dan pantaulah
perkembangan buah hati anda selama masa transisi diet susu anak anda.
5% anak-anak akan pelan-pelan hilang alerginya pada usia 4 tahun, 20% yang
lain pada usia 8 tahun. Dan sisanya sebagian besar akan tumbuh toleransinya
terhadap susu ketika mereka mencapai usia dewasa. Memang akan ada yang
seumur hidup tetapi susu sapi sendiri tidak dianggap penyebab alergi utama di
sebagian besar populasi.
Adakah cara lain selain menghindari dan mengganti susu sapi?
Sebuah cara lain berkembang 30 tahun belakangan ini terutama untuk
mengatasi alergi melalui metode bioresonansi. Prinsip dari metode ini adalah
melakukan sensitisasi terhadap faktor penyebab dari alergi anak anda (dalam hal
ini misalnya susu sapi) dengan metode bioresonansi berbasis
tekhnologi biophysic medicine . Salah satu evidence based study yang dilakukan
menunjukkan efektivitas terapi antara 84-93% dalam menurunkan
hipersensitivitas tubuh terhadap sebuah allergen. Terapi yang tidak
menggunakan obat dan non invasive (tidak ditusuk) ini mulai banyak diminati
oleh masyarakat karena sangat membantu khususnya bagi pasien anak
terutama karena metode deteksi dan terapi nya yang non invasive sehingga
tidak menimbulkan trauma pada anak anda.

Sumber:
www.tanyadokteranda.com
http://healthpartners.com/files/40269.pdf
http://kidshealth.org/parent/medical/allergies/milk_allergy.html#

http://www.babycentre.co.uk/baby/formula/findrightformula/
http://emedicine.medscape.com/article/931548-workup#a0723
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12012792
http://www.bio-e.net

Você também pode gostar