Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Elektrolit (kelompok9)
KELOMPOK 8 :
GILANG RAMADAN
ISTIQOMAH
NOVITA SARI
RETNO WULANDARI RIPHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air (H 0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam
tubuhmanusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.
Namun bergantung kepadakandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh,
nilai persentase ini dapat bervariasiantara 50-70% dari total beratbadan orang
dewasa.Oleh karenaitu maka tubuh yang terlatih &terbiasa berolahraga sepertitubuh
seorang atlet biasanyaakan mengandung lebih banyakair jika dibandingkan tubuh
nonatlet.
Di dalam tubuh, sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling tinggi antara
lain adalahsel-sel otot dan organ-organ padarongga badan, seperti paru-paruatau
jantung, sedangkan sel-selyang mempunyai konsentrasi airpaling rendah adalah selseljaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi
kebutuhan harian bagitubuh manusiaadalahmengkonsumsi1 ml air untuksetiap 1
kkalkonsumsi energy tubuhataudapat juga diketahui berdasarkan estimasi
totaljumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rataratatubuh orang dewasa
akan kehilangan 2.5 Lcairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluarmelalui
urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400ml keluar dalam bentuk uap air melalui
prosesrespirasi (pernafasan) dan 100 mlkeluar bersama dengan feces(tinja).
Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas 240 ml)
biasanyadijadikan sebagai pedomandalam pemenuhan kebutuhancairan perharinya.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
Bagaimana anatomi cairan tubuh?
Apa pengertian dari cairan tubuh
Apapenyebab terjadinya ketidakseimbangan volume cairan?
Bagaimana patofisiologinya?
Apasaja tanda dan gejalanya?
1.
2.
3.
4.
5.
6. Sebutkan klasifikasinya?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostic?
8. Bagaimana penatalaksanaanna?
9. Apa saja diagnosa keperawatannya?
10. Bagaiamana asuhan keperawatannya?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan penjelasan tentang cairan
dan elektrolit. Selain itu, makalah ini juga untuk memenuhi salah satu tugas dari
dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik.
1.4
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini berupa tinjauan
pustaka dari berbagai macam sumber data yang memiliki kaitan dengan asuhan
keperawatan gerontik baik melalui buku kepustakaan ataupun melalui kepustakaan
dari media elektronik/dunia maya (internet).
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu Halaman Judul, Kata Pengantar, Daftar
Isi, Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan, Bab II Pembahasan, Bab
III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Daftar Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bayi premature
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1-2 tahun
59
11-16 tahun
58
Dewasa
58-60
40-50
Dewasa kurus
70-75
a.
b.
sekitar 1 liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dankeluar dari ruang
transeluler.
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non
elektrolit.
Elektrolit
Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik.
Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah
kationdan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).
o Kation
Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na +), sedangkankation
utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K +).Suatusistem pompa terdapat
di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodiumdan potassium ini.
o Anion
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl -) danbikarbonat (HCO3 ),
sedangkan anion utama dalam cairan intraselularadalah ion fosfat (PO 4 ).Karena
kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada intinyasama maka
nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan ekstraselulertetapi tidak
mencerminkan komposisi cairan intraseluler.
a) Natrium
Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan
didalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 135-145mEq/liter.
Kadarnatrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme:
- Left atrial stretch reseptor
- Central baroreseptor
- Renal afferent baroreseptor
- Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)
- Atrial natriuretic factor
- Sistem renin angiotensin
-Sekresi ADH
-Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)
-
3-
b)
c)
d)
e)
2.1
terus berlangsung, air akan ditarik daridalam sel dan apabila volume plasma tetap
tidak dapat dipertahankan terjadilahkegagalan sirkulasi.
Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler
berperanpenting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah
kalium dalamtubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah
sedangkan yang tidak dapatberpindah adalah kalium yang terikat dengan protein
didalam sel.Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3
mEq/kgBB.Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi
H+ ekstraseluler. Ekskresikalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan
keringat 10 mEq/liter.
Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%
dikeluarkanlewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini
tergantung pada intake,besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme kalsium
sangat dipengaruhi olehkelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, dan
hipofisis. Sebagian besar (99%)ditemukan didalam gigi dan + 1% dalam cairan
ekstraseluler dan tidak terdapat dalamsel.
Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan.Kebutuhan unruk pertumbuhan +10
mg/hari.Dikeluarkan lewat urine dan faeces.
Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasilakhir
daripada
metabolisme.Kadar
bikarbonat
dikontrol
oleh
ginjal.
Sedikit
sekalibikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paruparu dansangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat
lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.
PENGERTIAN CAIRAN TUBUH
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih
banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari
salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan
cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan
prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan
intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan mengurangi jumlah cairan
ekternal, terdiri dari cairan tubuh total.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah
satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah
zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
2.2
2.3
Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak
darikonsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik
pembuluhdarah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut.Jadi
difusitergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
c) Pompa Natrium Kalium
Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ionnatrium
keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dariluar
ke dalam. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah
keadaanhiperosmolar di dalam sel.
2.4
Dehydration
Moderate
Dehydration
Severe
Dehydration
Obtunded
Level of
consciousness*
Capillary refill*
Alert
Lethargic
2 Seconds
2-4 Seconds
Membranes*
Normal
Dry
Greater than 4
seconds, cool limbs
Mucous
Parched, cracked
Tears*
Normal
Decreased
Absent
Heart rate
Slight increase
Increased
Very increased
Respiratory rate
Normal
Increased
Blood pressure
Normal
Pulse
Normal
Normal, but
orthostasis
Thready
Increased and
hyperpnea
Decreased
Skin turgor
Normal
Slow
Tenting
Fontanel
Normal
Depressed
Sunken
Eyes
Normal
Sunken
Very sunken
Faint or impalpable
Urine output
Decreased
Oliguria
Oliguria/anuria
Dewasa
Anak
Ringan
4%
4%-5%
Sedang
6%
5 % - 10 %
Berat
8%
10 % - 15 %
Shock
15-20%
15 % - 20%
asi Dewasa
Terapi untuk dehidrasi (rehidrasi) dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan
cairan untuk rumatan, defisit cairan dan kehilangan cairan yang sedang
berlangsung.
Beberapa pendekatan terangkum dalam tabel 5.
Tabel.5 Pendekatan pada masalah cairan dan elektrolit
Tabel.6 Rumatan cairan menurut rumus Holliday-Segar
Strategi untuk rehidrasi adalah dengan memperhitungkan defisit cairan,
cairan rumatanyang diperlukan dan kehilangan cairan yang sedang berlangsung
disesuaikan.
Cararehidrasi:
1) Nilai status rehidrasi (sesuai tabel 4 di atas), banyak cairan yang diberikan (D)
=derajat dehidrasi (%) x BB x 1000 cc
2) Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan (untuk dewasa 40 cc/kgBB/24 jamatau
rumus holliday-segar seperti untuk anak-anak)
3) Pemberian cairan :
o 6 jam I = D + M atau 8 jam I = D + M (menurut Guillot)
o 18 jam II = D + M atau 16 jam II = D + M (menurut Guillot)
Kelebihan volume
Kelebihan volume cairan ekstraselular merupakan suatu kondisi akibat iatrogenic
(pemberian cairan intravena seperti NaCl yang menyebabkan kelebihan air dan
NaClataupun pemberian cairan intravena glukosayang menyebabkan kelebihan air)
ataupundapat sekunder akibat insufisiensi renal (gangguan pada GFR), sirosis,
ataupun gagaljantung kongestif.Kelebihan cairan intaseluler dapat terjadi jika terjadi
kelebihancairan tetapi jumlah NaCl tetap atau berkurang.
2. Perubahan konsentrasi
Hiponatremia
Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan mental,
letargi,iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar < 110 mg/L
makaakan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia ini dapat disebabkan
oleheuvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia (disfungsi tubuli
ginjal,diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia (sirosis, nefrosis).
Keadaan ini dapat diterapi dengan restriksi cairan (Na+ 125 mg/L) atau NaCl3%
ssebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk pediatrik 1,5-2,5 mg/kg.
Koreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan scara
perlahanlahan,sedangkan untuk hiponatremia akut lebih agresif. Untuk menghitung
Naserum yang dibutuhkan dapat menggunakan rumus:
Na= Na1 Na0 x TBW
keterangan :
Na = Jumlah Na yang diperlukan untuk koreksi (mEq)
Na1 = 125 mEq/L atau Na serum yang diinginkan
Na0 = Na serum yang actual
TBW = total body water = 0,6 x BB (kg)
Hipernatremia
Jika kadar natrium > 160 mg/L maka akan timbul gejala berupa perubahanmental,
letargi, kejang, koma, lemah. Hipernatremi dapat disebabkan olehkehilangan cairan
(diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, keringatberlebihan), asupan air kurang,
asupan natrium berlebihan. Terapi keadaan iniadalah penggantian cairan dengan
5% dekstrose dalam air sebanyak {(X-140) xBB x 0,6}: 140.
Hipokalemia
Jika kadar kalium < 3 mEq/L. Dapat terjadi akibat dari redistribusi akut kaliumdari
cairan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan kronis kadar totalkalium
tubuh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat berupa disritmik jantung,perubahan EKG
(QRS segmen melebar, ST segmen depresi, hipotensi postural,kelemahan otot
skeletal, poliuria, intoleransi glukosa. Terapi hipokalemia dapatberupa koreksi faktor
presipitasi (alkalosis, hipomagnesemia, obat-obatan), infuspotasium klorida sampai
10 mEq/jam (untuk mild hipokalemia ;>2 mEq/L) atauinfus potasium klorida sampai
40 mEq/jam dengan monitoring oleh EKG (untukhipokalemia berat;<2mEq/L disertai
perubahan EKG, kelemahan otot yanghebat).Rumus untuk menghitung defisit
kalium:
K = K1 K0 x 0,25 x BB
Keterangan :
K = kalium yang dibutuhkan
K1 = serum kalium yang diinginkan
K0 = serum kalium yang terukur
BB = berat badan (kg)
Hiperkalemia
Terjadi jika kadar kalium > 5 mEq/L, sering terjadi karena insufisiensi renal atauobat
yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor, siklosporin,diuretik). Tanda
dan gejalanya terutama melibatkan susunan saraf pusat(parestesia, kelemahan otot)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah dengan
menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan gas
darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan)
2. Pemeriksaan eletrolit terutama kadar Natrium, Kalium, dan Fofor dalam serum.
2.7
PENATALAKSANAAN
Asupan dan kehilangan cairan dan elektrolit pada keadaan normal
Homeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat berubah
olehstres akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau pun oleh adanya
cedera padaparu-paru, kulit atau traktus gastrointestinal.
Pada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata sebanyak
2000-2500ml per hari, dalam bentuk cairan maupun makanan padat dengan
kehilangan cairan rata-rata 250 ml dari feses, 800-1500 ml dari urin, dan hampir 600
ml kehilangan cairan yangtidak disadari (insensible water loss) dari kulit dan paruparu.
Kepustakaan lain menyebutkan asupan cairan didapat dari metabolisme
oksidatifdari karbohidrat, protein dan lemak yaitu sekitar 250-300 ml per hari, cairan
yang diminum setiap hari sekitar 1100-1400 ml tiap hari, cairan dari makanan padat
sekitar800-1000 ml tiap hari, sedangkan kehilangan cairan terjadi dari ekskresi urin
(rata-rata1500 ml tiap hari, 40-80 ml per jam untuk orang dewasa dan 0,5 ml/kg
untuk pediatrik),kulit (insensible loss sebanyak rata-rata 6 ml/kg/24 jam pada rata-
rata orang dewasa yang mana volume kehilangan bertambah pada keadaan demam
yaitu 100-150 ml tiapkenaikan suhu tubuh 1 derajat celcius pada suhu tubuh di atas
37 derajat celcius dansensible loss yang banyaknya tergantung dari tingkatan dan
jenis aktivitas yang dilakukan), paru-paru (sekitar 400 ml tiap hari dari insensible
loss), traktus gastrointestinal (100-200 ml tiap hari yang dapat meningkat sampai 3-6
L tiap hari jika terdapat penyakitdi traktus gastrointestinal), third-space loses.
Tabel.2 Rata-rata harian asupan dan kehilangan cairan pada orang dewasaID
GAINS FLUID LOSES
2.8
FLUID GAINS
FLUID LOSES
Oxidative 300 ml
Kidneys 1200-1500 ml
Metabolism
Skin 500-600 ml
Lungs 400 ml
GI tract 100-200 ml
TOTAL 2200-2700 ml
TOTAL 2200-2700 ml
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No.
Keluhan / Data
Data objektif :
1. Klien merasa lemah
2. Klien
merasa
haus
berlebihan
Etiologi
Problem
Diare;
kehilangan Ketidakseimbangan
cairan
lambung; volume cairan kurang
secara diaphoresis;
dari kebutuhan tubuh
polyuria.
Data subjektif :
1. Kelemahan
2. Haus
3. Penurunan
turgor
kulit
penurunan intensitas tidur
keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis hubungan
: klien
: garis keturunan
------ : garis serumah
x
: meninggal
2. Riwayat Keluarga
Aklien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara.klien berasal dari keluarga yang tidak
berada.orang tua klien sudah meninggal,dan suami klien sudah meninggal 5 tahun
yang lalu.klien tinggal bersama ke-2 anaknya. orang tua laki-laki klien meninggal
karena hipertensi dan ibu klien meniggal karena sakit.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
:
Alamat pekerjaan
:
Jarak dari rumah
:
Alat transportasi
:
Jarak dari rumah
: 4000 km
Alat transportasi
: jalan kaki
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan
: untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anak klien dan klien tinggal bersama
anaknya.
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Type tempat tinggal
: kayu
Jenis lantai rumah
: kayu
Kondisi lantai
: kering
Tangga rumah
: tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
: tidak aman
Alat dapur
: tertata rapi
WC
: ada (tidak aman, lantai licin tidak ada pegangan)
Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang yang membahayakan)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 7 orang
Derajat privasi
: klien merasa cukup dihargai dirumah
Tetangga terdekat
: ny S hubungan : keluarga
Alamat/tlfn
: jl. Mujahidin / 085349xxxx
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby/minat
: klien suka memasak dan membuat kue
Keanggotaan Organisasi
: Tidak Ada
Liburan/perjalanan
: klien lebih sering berdiam diri dirumah dan jarang
melakukan refresing
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat : disekitar rumah klien tnggal salah seorang tenaga kesehatan puskesmas
Jarak dari rumah : 1000 km
Klinik : 5000 km
Pelayanan kesehatan dirumah : tidak ada
Makanan yang dihantarkan
: tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : tidak ada
Lainnya : klien masih mampu melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : klien shalat 5 waktu dan menjalankan puasa ramadhan
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu
: klien mengatakan sering
mengeluh pusing dan kurang nafsu makan
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu
: klien mengatakan pernah
mengalami diare.
Keluhan utama : diare
1. Provocative :
2. Quality/quantity:
3. Region
:
4. Severity scale :
5. Timing
:
Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan :
Obat obatan :
No.
1.
Nama obat
NEO ENTROSTOP
Dosis
2X1
Keterangan
Obat anti diare
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Afasia
: tidak
Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Bahasa yang digunakan:bahasa banjar
Kemampuan membaca : bisa
Kemampuan interaksi : sesuai
Vertigo
: tidak
Short portable mental status quetionaire (SPMSQ)
menta utuh
Mini mental state exam (MMSQ)
Geriatrik depresion scale
depresi
Apgar
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
Tanda- tanda vital
: TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/m
TB : 153 cm
: 0 2 fungsi
:0 2 kesalahan : baik
:skor 5 9 =kemungkinan
: rendah
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1 : BREATHING)
1. bentuk dada
Simetris
funne chestl
asimetris
pigeons chest
barrel chest
sputum:
ya
tidak
warna :
nyeri waktu bernafas : tidak
3. pola nafas
a. frekwensi nafas : 20 x/ menit
: regular
4. bunyi nafas
a. normal
vasikuer disemua lapangan dada
bronchial di manubrium sternum
broncho vesikuler di intracosta 2 dipercabanga bronchus
NADI : 88 x/m
SUHU : 36,5 0C
BB : 42 kg
frekuensi : 88 x/menit
regular
kuat
irregular
lemah
2. Bunyi jantung
Normal
Tambahan
Ada
Tidak,jelaskan
3.Letak jantung
ictus cordis teraba pada
4. Pembesaran jantung
Ya
Tidak
5.Nyeri Dada
Ya
Tidak
6.Edema
Palpebra
anasarka
ekstremitasatas
asites
tidak ada
ekstremitas bawah
7. Clubbing Finger
Ya
Tidak
PERSARAFAN (B3: Brain)
Tingkat Kesadaran:
compos mentis apatis
samnolen
sopor
koma
1. GCS:
Eye: 4
Verbal: 5
Motorik: 6
Total GCS: 15
2. Refleks
Normal
parese hemi parese
Babinsky
paraplegi
tetraplegia
3.koodinasi gerak :
ya
tidak
4. kejang
: ya
tidak
5.lain-lain :
PENGINDERAAN (persepsi sensori)
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk
Normal
enoftalmus
eksoptalmus
lain
b. visus
c. pupil
iskor
unisokor
miosis
midriasis
d. Gerak bola mata :
normal
menyempit
e. Medan penglihatan:
f. Buta warna :
Ya,jenis
tidak
g. Tekanan Intra Okuler :
meningkat
tidak
2. Hidung (Penciuman)
a. bentuk
b. gangguanpenciuman
3. Telinga (Pendengaran)
a. aurikel :
normal
b. membrane tympani
terang
keruh
intake
perforasi
c. otorrhoea
ya,jenis
e. tinnitus :
ya
4. perasa
normal
tremor
5. peraba
normal
refleks cahaya
positif
: normal
:
denasi
ya
anomaly
negative
tidak
keterangan
kemerahan
ya
tidak
tidak
parese
kelainan,sebutkan
lain-lain,sebutkan
lembab
merah
stomatitis
b. lidah
hiperemik
kotor
lain lain
c. kebersihan rongga mulut
tidak berbau
berbau
gigi bersih
gigi kotor
d. tenggorokan
sakit menelan/ nyeri menelan
sulit menelan
lain-lain
e. abdomen
kenyal
tegang
kembung
nyeri tekan, lokasi
benjolan, lokasi
f. pembasaran hepar : ya
tidak
g. pembesaran lien
: ya
tidak
h. asites
:
ya
tidak
i. lain-lain
2.masalah usus besar dan rectum / anus
BAB :5X/hari
obat pencahar : ya
tidak
lavamen
: ya
tidak
OTOT, TULANG DAN INTEGUMEN (B6: BONE)
1. otot dan tulang
kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
bebas
terbatas
kemampuan kekuatan otot
tidak
ya
lokasi
dislokasi
tidak
ya
lokasi
haematom
tidak
ya
lokasi
2. integument
warna kulit :
ikterik
seasonik
pucat
kemerahan
akral:
hangat
panas
dingin kering
dingin basah
hyperpigmentasi
turgor :
elastic
tidak elastic
tulang belakang
lordosi:
kiposis:
scoliosis:
REPRODUKSI
laki-laki :
kelamin bentuk
:
kebersihan alat kelamin
perempuan
payudara
bentuk
:
simetris
benjolan :
ya
kelamin
bentuk
:
normal
keputihan
: ada
siklus haid 28 hari
lain-lain ,sebutkan
normal
tidak normal,keterangan
:
bersih
kotor
keterangan
asimetris
tidak
tidak
ENDOKRIN
1. factor alergi
ya
tidak
manifestasi
:
cara mengatasi :
2.kelainan endokrin
tidak ada kelainan pada endokrin
tidak
keterangan
PENGETAHUAN
pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :
klien saat merasa sakit langsung kepuskesmas diantar keluarganya
Pewawancara :
SKOR
+
NO
Pertanyaan
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
29 maret 2012
Kamis
Rumah
Jl. sarigading
72 tahun
?
SBY
8.
9.
10.
Nama klien
No.Reg
Ruang
Mega wati
Siti halimah
15 5= 10
25 - 5 =10
21 - 5 = 16
: Ny.R
:
:
PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini? (dd/mm/hh)
Hari apa hari ini?
Apakah nama tempat ini?
Berapa no.telp,bila tidak ada,no. rumah /jalan
Berapakah usia anda?
Kapan anda lahir? (tanggal/bulan/tahun)
Siapa nama presiden Indonesia sekarang?
BENAR
SALAH
8.
9.
10.
JUMLAH KESALAHAN
0-2 Kesalahan
: Baik
3-4 kesalahan
:Gangguan Intelektual Ringan
5-7 kesalahan
: Gangguan Intelektual Sedang
8-10 kesalahan
: Gangguan Intelektual Berat
HASIL :0 2 kesalahan : baik
Nama klien
No. Reg
Ruang
:Ny.R
:
:
Katz B
Katz C
Katz D
Katz E
Katz F
Katz G
Mandiri dalam :
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Toilet,
4. Berpindah
5. Kontinen BAK/BAB
6. Makan
Mandiri, untuk 5 fungsi diatas
Mandiri,kecuali mandi
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,& 1 fungsi diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet & 1 fungsi
diatas
Mandri, kecuali mandi, Berpakaian,Ke Toilet, Berpindah&
1 fungsi diatas
Ketergantungan untuk semua 6 fungsi diatas
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PERTANYAAN
APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN
KEHIDUPAN ANDA?
APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK
KEGIATAN DAN MINAT / KESENANGAN ANDA?
APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN ANDA
KOSONG?
APAKAH ANDA MERASA SERING BOSAN?
APAKAH ANDA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG
BAIK SETIAP SAAT?
APAKAH ANDA MERASA TAKUT SESUATU YANG
BURUK AKAN TERJADI PADA ANDA?
APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA UNTUK
SEBAGIAN BESAR HIDUP ANDA?
APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK
BERDAYA?
APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARI
PADA PERGI KELUAR DAN MENGERJAKAN
SESUATU HAL YANG BARU?
APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI BANYAK
MASALAH DENGAN DAYA INGAT ANDA
DIBANDINGKAN KEBANYAKAN ORANG?
APAKAH ANDA PIKIR BAHWA HIDUP ANDA
SEKARANG MENYENANGKAN?
APAKAH ANDA ME RASA TIDAK BERHARGA
SEPERTI PERASAAN ANDA SAAT INI?
APAKAH ANDA MERASA PENUH SEMANGAT?
APAKAH ANDA MERASA BAHWA KEADAAN
ANDA TIDAK ADA HARAPAN?
APAKAH ANDA PIKIR BAHWA ORANG LAIN LEBIH
JAWABAN
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
SKOR
SKORE NORTON
NO
KEADAAN PASIEN
1.
2.
3.
4.
5.
SKOR
Baik
Lumayan
Buruk
Sangat Buruk
KESADARAN
Komposmentis
Apatis
Konfus/spoor
Stupor/koma
AKTIVITAS
Ambualan
Tiduran
MOBILITAS
Bergerak bebas
Sedikit terbatas
Sangat terbatas
Tiduran
INKONTINENSIA
Tida ada
Kadang-kadang
KATEORI SKOR
16-20 : kecil sekali /tidak terjadi
12-15 :kemungkinan terjadi kecil
Nama klien
No. Reg
Ruang
:Ny.R
:
:
APGAR
NO
URAIAN
1
Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan saya
2
Saya puas dengan cara keluarga saya (temanteman) saya membicarakan sesuatu dengan saya
dan mengungkapkan masalah dengan saya
3.
Saya puas bahwa keluarga (temen-temen) saya
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4.
Saya puas dengan cara keluarga (temen-temen)
saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
5.
Saya puas dengan cara temen-temen saya dan saya
menyediakan waktu bersama-sama
Penilaian
Peryataan-peryataan yang dijawab :
selalu
: skore 2
kadang-kadang
:skore 1
hampir tidak pernah :skore 0
>3 = tinggi
4-6= menengah / sedang
7-10= rendah
ANALISA DATA
FUNGSI
Adaptation
SKORE
2
Partnership
Growth
Affection
Resolve
Total
No.
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keluhan / Data
DO : Klien mengatakan, Saya berak cair
terus menerus kurang lebih 5x hari ini.
Etiologi
Diare
DS :
k/u lemah
Klien nampak haus
Membrane mukosa kering
TTV :
TD = 110/80 mmHg RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
BB sebelum sakit = 45 kg
BB sesudah sakit = 42 kg
TB = 153 cm
Minum = 1800 ml/hari
BAB = 5x/hari
Problem
Ketidakseimbangan
volume
cairan
kurang
dari
kebutuhan tubuh
I.
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx.
Kep.
No.
1.
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
1.
keperawatan selama
1
x
24
jam
diharapkan
cairan
dalam tubuh klien
terpenuhi
dengan
criteria hasil :
1. Mempertahankan
urine output sesuai
dengan usia dan
berat badan, berat
jenis urine normal,
2.
hematokrit normal.
2. Tanda tanda vital
dalam batas normal
3. Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi,
elastisitas turgor kulit
baik,
membrane
Intervensi
Mandiri :
Pantau masukan
haluaran
Rasional
dan
1. Dengan
pemantauan
tersebut dapat dievaluasi
keaktifan terapi.
mukosa
lembab,
mungkin
seandainya
tidak ada rasa haus
3. Monitor adanya tanda terjadi dehidrasi.
yang berlebihan.
tanda dehidrasi.
4. Menyeimbangkan output
yang berlebihan.
4. Anjurkan untuk minum
1500 2500 ml / hari.
5. Agar klien menjadi lebih
nyaman dengan adanya
5. Dorong keluarga untuk keluarga
yang
membantu klien makan. memperhatikan
nutrisinya.
6.
6. Tawarkan snack (jus /
buah buahan segar)
atau
makanan
kesukaannya.
Kolaborasi :
7. Mengetahui
apakah
7. Pertahankan
cairan cairan tersebut masuk ke
parenteral dan elektrolit. dalam
tubuh
secara
periodic agar tidak terjadi
diare misalnya.
IMPLEMENTASI
No.
Dx.
Kep.
Implementasi
Evaluasi
S = Klien mengatakan, Saya
berak cair terus menerus
kurang lebih 5x hari ini.
1. 1. 1
1. Memantau masukan dan haluaran
Hasil :
Intake :
Minum = 1800 ml/hari
Output :
BAB = 800 ml/hari
IWL =
630 ml/hari +
= 1430 ml/hr
BC : I O = 1800 1430
= + 270 ml/hari
2. Memantau tanda vital
Hasil :
TTV :
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
O=
k/u lemah
Klien nampak haus
Membrane mukosa kering
TTV :
TD = 110/80 mmHg
RR = 20 x/m
S = 36,5 oC
N = 88 x/m
5. BB sebelum sakit = 45 kg
6. BB sesudah sakit = 42 kg
7. TB = 153 cm
8. Minum = 1800 ml/hari
9. BAB = 5x/hari
10. IWL = 630 ml/hari
1.
2.
3.
4.
N = 88 x/m
A = Masalah
keperawatan
ketidakseimbangan
volume
3. Monitor adanya tanda tanda dehidrasi.
cairan kurang dari kebutuhan
Hasil : klien nampak haus, membrane tubuh belum teratasi.
mukosa kering.
4. Menganjurkan untuk minum 1500
2500 ml / hari.
P = Lanjutkan intervensi :
Hasil : minum = 1800 ml/hari
Mandiri :
1. Monitor masukan dan haluaran
5. Mendorong keluarga untuk membantu
2. Monitor tanda vital
klien makan.
3. Observasi adanya tanda
Hasil : keluarga klien tidak ada yang tanda dehidrasi.
membantu klien makan.
4. Evaluasi jumlah minum klien
antara 1500 2500 ml / hari.
6. Tawarkan snack (jus / buah buahan Kolaborasi :
segar) atau makanan kesukaannya.
5. Evaluasi cairan parenteral dan
Hasil : klien makan makanan yang telah elektrolit.
disediakan anaknya.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat
berubahtergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada
bayi usia< 1tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi
usia > 1 tahunmengandung air sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan
seseorang persentasejumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun
yaitu pada laki-laki dewasa50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50
% berat badan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pandey CK, Singh RB. Fluid and electrolyte disorders. Indian J.Anaesh.
2003;47(5):380-387.
2. Kaswiyan U. Terapi cairan perioperatif. Bagian Anestesiologi dan Reanimasi.
Fakultas KEdokteran Unpad/ RS. Hasan Sadikin. 2000.
3. Holte K, Kehlet H. Compensatory fluid administration for preoperative
dehydrationdoes
it improve outcome? Acta Anaesthesiol Scand. 2002; 46: 1089-93
4. Keane PW, Murray PF. Intravenous fluids in minor surgery. Their effect on
recovery
from anaesthesia. 1986; 41: 635-7.
5. Heitz U, Horne MM. Fluid, electrolyte and acid base balance. 5 th ed. Missouri:
Elsevier-mosby; 2005.p3-227
6. Guyton AC, Hall JE.Textbook of medical physiology. 9 th ed. Pennsylvania: W.B.
saunders company; 1997: 375-393
7. Latief AS, dkk. Petunjuk praktis anestesiologi: terapi cairan pada pembedahan.
Ed.
Kedua. Bagian anestesiologi dan terapi intensif, FKUI. 2002
8. Mayer H, Follin SA. Fluid and electrolyte made incredibly easy. 2 nd ed.
Pennsylvania:
Springhouse; 2002:3-189.
9. Schwartz SI, ed. Principles of surgery companion handbook. 7 th ed. New york:
McGraw-Hill; 1999:53-70.
10. Silbernagl F, Lang F. Color atlas of pathophysiology. Stuttgart: Thieme; 2000:
122-3.
11. Lyon Lee. Fluid and Electrolyte Therapy. Oklahoma State University - Center for
Veterinary Health. 2006. (Diakses tanggal 29 September2007). Tersedia dari:
http://member.tripod.com/~lyser/ivfs.htm
12. Leksana E. Terapi cairan dan elektrolit. Smf/bagian anestesi dan terapi intensif
FK
Undip: Semarang; 2004: 1-60.
13. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Handbook of clinical anesthesia. 5th ed.
Philadelphia: Lippincot williams and wilkins; 2006: 74-97.
14. Sunatrio S. Resusitasi cairan. Jakarta: Media aesculapius;2000:1-58.
15. Ellsbury DL, George CS. Dehydration. eMed J [serial online] 2006 Mar [dikutip 6
Okt 2007]. Tersedia dari: URL: http://www.emedicine.com/CHILD/topic925.htm.
16. Fakultas Kedokteran Unpad. Protokol Tindakan Bedah. Bandung. 2003
17. Grsaber MA. Terapi cairan, elektrolit dan metabolik. Ed.2. Farmedia; 2003: 1740.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmad dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/I Akper Pemkab Kotim maupun para pembaca untuk
bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari
dosen mata kuliah keperawatan Gerontik dengan judul Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur . Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.
Sampit,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .......................................................................................
................
i
DAFTAR
ISI ..................................................................................................
...................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.........................................................................................
1
1.2 Tujuan
Penulisan .....................................................................................
1
1.3 Rumusan Masalah............................................................
........................ 1
1.4 Metode
Penulisan..................................................................................... 2
1.5 Sistematika
Penulisan............................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Istirahat
dan
Tidur ................................................................... 3
2.2 Mekanisme
Tidur...................................................................................... 3
2.3 Tahap
Tahap
Tidur................................................................................. 3
2.4 Kegunaan
Tidur........................................................................................ 4
2.5 Kebutuhan
Tidur
Rata
Rata
Perhari........................................................ 4
2.6 Faktor
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Tidur ............................................ 6
2.7 Masalah
masalah
Yang
Terjadi
Saat
Tidur.............................................. 6
2.8 askep
pengkajian................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada
stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan
aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur
juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak
beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa
yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu
perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang
nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Sedangkan Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif
tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus
dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan
terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga
menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam
suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode
tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan
terjaga.
Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat dan Tidur secara lebih lengkap lagi pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
2.1. Pengertian
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional,
bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun,
duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan
bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi
mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai
ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat
dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman
untuk beristirahat bagi klien/pasien.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat
beristirahat : Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa
diri mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak
nyamanan ; Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna ;
Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang
disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar.
Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan
mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur
merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu,
berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan
energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang
disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2.2. Mekanisme Tidur
Teori Chemics : peningkatan CO2 menyebabkan rasa ngantuk.
Teori Vaskuler : penurunan TD di otak yang menyebabkan rasa ngantuk.
Salah satu fungsi kelenjar hipofise sebagai pusat pengaturan tidur.
Para Ahli neurifisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan rasa
ngantuk
Teori Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
Instink/Naluri
o
o
o
o
o Muncul gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltase lebih tinggi, runcing2
(Gel K)
o Berlangsung 5-10 menit.
Tahap III :
o Merupakan tidur yang dalam.
o Muncul gel Deltha, yang lambat dengan amplitudo besar, tinggi dan dalam.
o Biasanya sulit dibangunkan.
o Berlangsung 10 menit
Tahap IV :
o Tidur yang paling dalam.
o Pada EEG dipenuhi Gel Deltha.
o Sangat sulit dibangunkan.
o Terjadi mimpi sehubungan dengan kejadian sehari sebelumnya.
o Lamanya 5-15 menit
o Terjadi perubahan fisik :
o Nadi & pernapasan melambat
o TD turun
o Otot-otot sangat rileks
o Basal metabolisme dan SB menurun
REM (Rapid Eye Movement)
Paradoksical sleep- sebagai puncak Tidur :
Sangat sulit dibangunkan.
Pada orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun
pada tahap ini mereka dapat mengingat mimpi mereka.
Biasanya terjadi 80-100 menit setelah orang tertidur.
Semakin lelah seseorang makin cepat mengalami tahap ini .
Karakteristik Tahap REM :
Terjadi pada tahap II NREM dan berlangsung selama 5-10 menit.
Kembali ke tahap II NREM lagi.
Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak
disadari.
TD menngkat.
Sekresi getah/asam lambung meningkat
Basal metabolisme dan SB meningkat
Terjadi mimpi yang menyenangkan, bersemangat dan sibuk.
Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan
tidurnya.
Orang biasanya mengalami 4-5x masa REM
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam
Todler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang
malam + tidur siang
Pra sekolah : 11 jam/hari dengan 20% REM
Usia sekolah : 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Usia sekolah : 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Adolescent : 8,5 jam/hari dengan 20% REM
Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
Dewasa menengah : 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa tua : 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
2.6. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
1.Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur.
Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada
neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan
lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi
degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur.
2.Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus
penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien
gangguan hipertiroid.
3.Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main
game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk
tidur.
4.Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa
tidur atau mempertahankan tidur.
5.Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan
umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
6.Obat obatan
penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu seperti
golongan sedative, hipnotika dan steroid.
7.Makanan dan minuman
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola
dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
8.Aktivitas.
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan
menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.
2.7. Masalah Masalah Yang Terjadi Pada Saat Tidur
Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai
atau mempertahankan keadaan tidurnya.
Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit
mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk
hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.
Somnabulisme atau disebut tidur berjalan.
Enuresa atau ngompol
KOTAWARINGIN TIMUR
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB KOTIM
Jalan Batu Berlian Nomor 11 Telp.(0531)22960/ Fax (0531)22940 Sampit
Kode pos :
74322
Penampilan
: Bersih dan rapi, Ciri-ciri tubuh : berambut pendek, berwarna
putih, bentuk tubuh bungkuk,berjanggut
Alamat
: Kel.Kota Besi Hulu RT/RW 05 /02
Kec.Kota Besi ....Telp/HP 085753394881
Kabupaten Kotawaringin Timur
Orang Yang Dekat
:Ny. T
Hubungan
: istri
Alamat/ Telpon : kota besi /082154560570
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Genogram
Keterangan :
: Laki laki
Garis Keturunan
: Perempuan
Serumah
Hubungan
2.
.......
:
: Tinggal
Garis
: Meninggal
Riwayat Keluarga
..Di dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM,
Hipertensi, Asma Dan menular seperti Hepatitis, TBC dan lain lain.
C.RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini
: tidak ada
Alamat pekerjaan
: Jarak dari rumah
: - ......................km/meter*
Alat transportasi
: Pekerjaan sebelumnya
: PERUN TNI AD
Jarak dari rumah
: 20 km/meter*
Alat transportasi
: Tidak ada
Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan: sumber sumber
pendapatan d dapat dari anak dan sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
D.RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Type tembat tinggal
: Rumah
Jenis lantai rumah
: Keramik
Kondisi lantai
: Kering
Tangga rumah
: Tidak ada
Penerangan
: cukup
Tempat tidur
: aman (pagar pembatas,tidak terlalu tinggi)
Alat dapur
: tertata rapi
WC
Ada
: aman (posisi duduk ,ada pegangan )
Kebersihan lingkungan
: bersih (tidak ada barang membahayakan)
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 6 orang
Derajat privasi : klien, 1 istri, 1 anak, 1 menantu, 2 cucu.
Tetangga Terdekat : ada
Alamat dan Telepon :.kota besi (0851546505670)
E.RIWAYAT REKREASI
Hobby atau Minat : memancing dan memelihara ayam dan bunga
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Liburan atau Perjalanan :jalan jalan ke pantai dan ketempat anak
F.SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi* : ada
Jarak dari rumah
: 20 km/meter*
Rumah Sakit
: Ada ,Jarak 5 km
Klinik
: tidak ada
jarak
Pelayanan Kesehatan Di rumah
: tidak ada
Makanan yang dihantarkan
: tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga: tidak ada
Lain-lain
km
G.DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual
: sholat 5 waktu
Yang lainnya
: Tidak ada
H.STATUS KESEHATAN
Status Kesehatan umum Selama setahun yang lalu: klien pernah menderita
demam,sakit kepala, flu,batuk, maag, dan hernia. Yang sering kambuh yaitu maag.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : klien menderita hernia.
Keluhan Utama: nyeri ulu hati
1.Provocative / Paliative
: imflamasi mukosa lambung
2.Quality/ Quantity
: tertusuk tusuk jarum
3.Region
: Epigastrium
4.Severity Scale
: skala nyeri 3(0-10)
5.Timing
: kalau telat makan( kadang-kadang)
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Apabila kambuh klien minum
obat promaag.
Obat-obatan :
NO
1.
2.
NAMA OBAT
Paracetamol
Promaag
Hipertensi
DOSIS
500mg
250mg
KETERANGAN
Sesudah makan
Sebelum makan
Rheumatoid
Asthm
a
Dimensia
Lain-lainnya sebutkan: hernia
I.AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)
Indeks KATZ
: A
Oksigenasi
: kebutuhan oksigenasi klien terpenuhi
Cairan dan Elektrolit
: klien minum air 1500ml/hari
Nutrisi
: klien makan 3x sehari lengkap dengan nasi, sayur,
dan lauk pauknya.
Eliminasi
: klien BAB 1x sehari dan BAK >3x sehari
Aktivitas
: klien hanya dirumah memelihara ayam dan bunga
Istirahat dan Tidur
: klien siang tidur dari jam 12.00 13.00 dan malam
dari jam 20.00 04.00. Kwantitas : klien sering terbangun, setiap jam klien
terbangun dan susah untuk memulai tidur lagi.
Personal Hygiene
: 2x sehari
Seksual
: 1bulan sekali
Rekreasi
: kepantai dan memancing
J. PSIKOLOGI,KOGNITIF DAN PERSEPTUAL
Konsep Diri
: Klien puas dengan keadaan dirinya
Emosi
: terkontrol
Adaptasi
: klien mampu beradaptasi dengan baik.
Mekanisme Pertahanan diri : Baik
Status mental
:
Tingkat Kesadaran
: komposmentis
Afasia
:Dimensia
: tidak
Orientasi
: normal
Bicara
: normal
Bahasa yang digunakan
: bahasa indonesia, banjar dan sunda
Kemampuan membaca
: bisa
Kemampuan interaksi
: sesuai
Vertigo
:
tidak
Short Porteble Mental Status Questionaire (SPMSQ) = Fungsi mental utuh
Mini Mental State Exam (MMSE)= baik nilai kesalahan : 1
Geriatrik Depresion Scale
= Tidak depresi nilai: 4
APGAR
=
K.TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran
Tanda tanda Vital
: Baik
:Composmentis
: TD 140 / 90 mmHg
Nadi: 80 x/menit
RR
20 X/menit
Suhu : 36 0c
BB:
60 Kg
TB : 165 cm
PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1.Bentuk dada
: simetris
2.Sekresi dan Batuk
: Tidak ada
3.Pola nafas
Frekwensi Nafas :
20 x/menit
4.Bunyi nafas : Normal
5.Pergerakan dada
Intercostal
Clavicula
Tracheal Tag
Substernal
Supra
Lain lain
Suprasternal
Flail Chest
lokasi
Lain-lain
7.Alat Bantu Pernafasan
Nasal
Masker
CARDIOVASKULER ( B2 : BLEEDING )
1.Nadi
Frekuensi.........80.........................x/menit
Tracheostomi
Reguler
Kuat
Irreguler
Lemah
2.Bunyi Jantung
Normal
Tambahan
Ada
Tidak,Jenis..............
3.Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada.................
4.Pembesaran Jantung
: Tidak
5.Nyeri Dada
: Tidak
6.Edema :
Palpebra
Anasarka
Asites
Tidak Ada
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas bawah
Lainnya.........................
7.Clubbing Finger
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
5.
: Tidak
: Normal
: Terang
: Tidak ada
: Tidak
: Tidak
: normal
: normal
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2.
ENDOKRIN
Faktor Alergi : tidak ada
Manifestasi : tidak ada
Cara Mengatasi : tidak ada
2.
Kelainan endokrin: tidak ada masalah.
1.
PENGETAHUAN :
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
tidak
normal,keterangan
terjadi
.........................................
NIM.
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
S: saya sering terbangun apabila
tidur malam
O : - ku baik
- konjungtiva anemis
- klien setiap 1 jam
bangun
apabila tidur malam
-klien tampak lelah
-klien menguap
- TD 140/90 mmHg
N 80 x/ menit
RR 20x/ menit
S 36 C
Kuantitas tidur malam dari
jam 20.00 04.00
Kuantitas tidur siang dari
jam 12.00 13.00
ETIOLOGI
Ketidak normalan
status fisiologi
PROBLEM
Gangguan rasa
nyaman(istirahat
tidur)
RENCANA KEPERAWATAN
No.
1
Dx.
Kep.
1
Tujuan
Intervensi
Setelah dilakukan 1.
tindakan
keperawatan
diharapkan gangguan
istirahat tidur tidak
terjadi,dengan 2.
criteria hasil:
1.
Klien tampak
rileks dan lebih segar
2.
Ttv dalam batas
normal
3.
3.
Klien dapat tidur
6-8 jam setiap
4.
malam.
Rasional
Lakukan pengkajian 1.
Memberikan informasi
masalah gangguan
dasar dalam menentukan
tidur klien,
rencana keperawatan.
karakteristik dan
2.
Mengatur pola tidur.
penyebab kurang tidur.3.
Meningkatkan tidur.
Lakukan persiapan 4.
Meningkatkan tidur.
untuk tidur malam
5.
Meningkatkan tidur.
seperti pada jam 9
6.
Meningkatkan tidur.
malam sesuaidengan 7.
Mengurangi gangguan
pola tidur klien.
tidur.
Lakukan mandi air 8.
Mengurangi gangguan
hangat.
tidur.
Anjurkan makan yang9.
Mengurangi gangguan
cukup satu jam sebelum tidur.
tidur.
10. Mengurangi tidur.
5.
Berikan susu hangat 11. Meningkatkan
pola
sebelum tidur.
tidur.
6.
Keadaan tempat
tidur yang nyaman,
bersih dan bantal yang
nyaman.
7.
Bunyi telepon dan
alarm hp di kecilkan.
8.
9.
Berikan pengobatan
seperti analgetik dan
sedative,setengah jam
sebelum tidur.
IMPLEMENTASI
No.
1. 1
.
Dx.
Kep.
1
1.
Implementasi
Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Istirahat adalah suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada tress emosional, bebas
dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk
santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk
istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka
sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian
merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan
B.
SARAN
Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan
atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.