Você está na página 1de 15

Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik

Oleh : Tri Sulistyowati

DEFINISI DAN PENGERTIAN

BATUAN merupakan campuran dari berbagai mireral dan


senyawa, dan komposisinya sangat bervariasi.
Batu gamping (limestone) misalnya, terutama berupa
kalsit, sedangkan granit mengandung felspar, kuarsa, dan
magnesium besi dalam jumlah yang bervariasi.
TANAH terbentuk akibat pelapukan yang terjadi pada
batuan

KLASIFIKASI BATUAN
Para ahli geologi mengklasifikasikan batuan dalam
tiga kelompok dasar:
1.Beku (igneous),
2.Sedimen (sedimentary)
3.Metamorf (metamorphic)

SIKLUS BATUAN DAN TANAH

pelapukan

Batuan
beku

Sedimen
pasir,
kerikil,
lumpur

Batuan
sedimen

panas, tekanan,
& larutan

Batuan
meta-morf

Panas,
tekanan,
larutan

SIKLUS BATUAN DAN TANAH

Pada mulanya proses pelapukan terjadi pada batuan beku dan/atau


deposit mineral yang tercurah yang terbentuk selama proses pendinginan
batuan pijar dari magma cair hasil letusan gunung berapi.
Gravitasi melalui penggelinciran dan rangkak, yang menggerakkan air
sebagai aliran permukaan, atau aksi dari angin dan es dapat mengangkut
produk sampingan batuan lapuk ini ke lokasi yang baru, yang
menghasilkan sedimen, atau deposit tanah yang ditransportasikan.
Gerakan kerak bumi mengakibatkan bertambahnya tekanan akibat berat
tanah di atasnya dan panas lewat redaman energi dan lewat celah-celah
di dalam kerak bumi yang memungkinkan magma cair mengalir, beberapa
batuan sedimen (dan beberapa batuan beku) bermetamorfosa menjadi
batuan metamorf.
Gerakan kerak bumi selanjutnya telah menyingkapkan lagi batuan
tersebut sehingga mengalami pelapukan, dan dalam beberapa kasus yaitu
pada kedalaman dan kondisi geologi yang sesuai, telah mengubah
kembali batuan tadi menjadi magma cair, dan siklus tadi diulangi kembali.

PROSES PEMBENTUKAN BATUAN

How Sedimentary Rock Is


Formed

For thousands, even millions of


years, little pieces of our earth
have been eroded broken down
and worn away by wind and water.
These little bits of our earth are
washed downstream where they
settle to the bottom of the rivers,
lakes, and oceans. Layer after
layer of eroded earth is deposited
on top of each. These layers are
pressed down more and more
through time, until the bottom
layers slowly turn into rock.

How Metamorphic Rock Is


Formed

How Igneous Rock Is Formed

Metamorphic rocks are rocks that


have 'morphed' into another kind
of rock. These rocks were once
igneous or sedimentary rocks.
How do sedimentary and igneous
rocks change? The rocks are under
tons and tons of pressure, which
fosters heat build up, and this causes
them to change. If you exam
metamorphic rock samples closely,
you'll discover how flattened some
of the grains in the rock are.

Igneous rocks are called fire rocks


and are formed either underground
or above ground. Underground,
they are formed when the melted
rock, called magma, deep within
the earth becomes trapped in small
pockets. As these pockets of magma
cool slowly underground, the magma
becomes igneous rocks. Igneous
rocks are also formed when
volcanoes erupt, causing the magma
to rise above the earth's surface.
When magma appears above the
earth, it is called lava. Igneous rocks
are formed as the lava cools above
ground.

BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)

BATUAN BEKU adalah batuan yang terbentuk akibat


mendinginnya magma cair.

Pada saat penyesuaian tegangan secara periodik


mengakibatkan retakan dan patahan pada kerak batuan.

Magma akan keluar melalui retakan dan patahan tersebut,


baik hanya sebagian saja (menghasilkan mata air panas
dan geiser untuk kondisi-kondisi tertentu) maupun
seluruhnya sampai ke permukaan (membentuk gunung).

Aliran yang terputus dan tidak sampai ke permukaan bumi


akan mengalir ke dalam kerak bumi dan membentuk
batuan intrusif atau batuan plutoni

KLASIFIKASI BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)

Batuan beku diklasifikasikan menurut tekstur, komposisi, warna, dan sumbernya.


Beberapa batuan beku adalah:
Batuan kasar:

Granit - warna terang


Diorit warna antara
Gabro warna gelap

Batuan halus:

Riolit warna terang


Basal warna gelap

Batuan lava:

Obsidian hitam dan berkilat

Batu apung ringan, berongga, berkilat


Skoria kemerahan sampai hitam, berongga

PROSES PEMBENTUKAN BATUAN BEKU

Batu
apung

BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK)

Proses pelapukan akan mengurangi massa batuan menjadi partikelpartikel yang lebih mudah terangkat oleh angin, air, dan es.
Apabila bahan tadi mengendap, maka ia disebut sedimen. Sedimen
biasanya didepositkan lapis per lapis yang disebut lapisan (strata), dan
apabila dipadatkan dan tersementasi menjadi satu akan membentuk
batuan sedimen [proses ini disebut pembatuan (lithification)].
Batuan-batuan ini, yang paling banyak adalah serpih, batu-pasir, dan
batu-gamping, merupakan 75 persen dari seluruh batuan yang tersingkap
di permukaan bumi.
Batuan sedimen diklasifikasikan atas:

- batuan klastik (clastic) Serpih, Batu pasir, mudstone, Konglomerat


- kimiawi (chemical)
Batu gamping, Dolomit,
Evaporit
- biokimiawi/organic
Coquinq, Batu gamping karang,
Kapur (chalk), Karang (koral)
Batu bara (coal)

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK)

Batuan sedimen diklasifikasikan atas:

- batuan klastik (clastic)

Serpih, Batu pasir, mudstone, Konglomerat

- kimiawi (chemical)

Batu gamping, Dolomit,

Evaporit

- biokimiawi/organic

Coquinq, Batu gamping karang,

Kapur (chalk), Karang (koral)

Batu bara (coal)

BATUAN METAMORF (METAMORPHIC ROCK)

Batuan metamorf terjadi akibat proses metamorfosa suatu batuan


sedimen melalui temperatur dan tekanan yang tinggi, atau batuan beku
yang terbenam jauh di dalam tanah.

Selama proses metamorfosa, batuan yang asli mengalami perubahanperubahan kimiawi dan fisik yang mengubah tekstur, serta komposisi
mineral dan kimiawinya.

Penyusunan kembali mineral selama metamorfosa menghasilkan dua


tekstur dasar batuan: terfoliasi (foliated) / mengalami perubahan bentuk
dan tidak terfoliasi (nonfoliated) / tidak mengalami perubahan bentuk.

Foliasi/perubahan bentuk menghasilkan mineral batuan yang menjadi


datar atau berbentuk pelat dan tersusun dalam jalur atau lapisan yang
sejajar:
Batuan terfoliasi
Batuan tak terfoliasi

: Batu tulis (sabak/slate), Sekis, Genes


: Kuarsit, Marmer, Antrasit

PEMBENTUKAN TANAH AKIBAT PELAPUKAN


(WEATHERING)

Proses pelapukan batuan menghasilkan tanah


Pelapukan dapat bersifat mekanis/fisika atau kimiawi.
Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis terjadi apabila


batuan berubah menjadi fragmen yang
lebih kecil tanpa terjadinya suatu
perubahan kimiawi.
Penyebab pelapukan mekanis:
Pengaruh iklim (temperatur dan
curah hujan)
Eksfoliasi
(exfoliation/pengupasan)
Erosi oleh angin dan hujan
Abrasi
Kegiatan organic

Pelapukan Kimiawi

Pelapukan
kimiawi
meliputi
perubahan
mineral
batuan
menjadi senyawa mineral yang
baru.
Proses yang terjadi antara lain :
Oksidasi
Pelarutan (solution)
Pelumeran (leaching)
Hidrolisi

Klasifikasi tanah menurut deposit pembentukannya:


- tanah residu (residual soil)
- tanah yang dipindahkan (transported soil)

KLASIFIKASI TANAH
BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA
TRANSPORTED SOIL:

RESIDUAL SOIL:

Terbentuk pada lokasinya yang


sekarang melalui pelapukan batuan
dasar
Cenderung mempunyai
karakteristik:
Mengandung mineral yang telah
mengalami pelapukan dari
batuan dasar.
Partikelnya cenderung berbentuk
persegi atau agak persegi
Ukuran butiran tidak terbatas,
maksudnya kalau tanah tersebut
diayak, maka partikel yang lolos
saringan akan tergantung pada
waktu dan energi yang dipakai
saat proses pengayakan.

Terbentuk dari pelapukan


batuan di satu tempat dan
sekarang dijumpai pada
tempat yang lain
Bahan pemindah antara lain:
Air (alluvial soils)
Gletser (glacial soils)
Angin (aeolian soils)
Gravitasi (colluvial soils)
Danau (lacustrine soils)
Laut (marine soil)

Você também pode gostar