Você está na página 1de 42

KESELATAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

# Kuliah 1#

PENDAHULUAN
OLEH :
IR.NAFSAN UPARA.MM.MT
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA

Topik
1. Latar belakang
2. Sejarah perkembangan
3. Pentingnya K3

4. Tujuan dan Manfaat


5. Kerugian akibat kecelakaan
6. Filosofi K3

Latar Belakang K3
1. Angka Kecelakaan (sumber Jamsostek)

Periode Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja


2007
83.714
2008
94.736
2009
96.314
2010
98.711
2011
99.491
Rata-rata kecelakaan tahun 2011 tiap hari 414 kecelakaan dengan
Kerugian Rp 504 Miliar

Beberapa Kecelakaan

Pentingnya K3

Pentingnya K3

2. Pengaruh Kecelakaan terhadap GDP


Negara (world economic forum)
Kerugian akibat Kecelakaan dan penyakit kerja
suatu Negara sekitar 4 % dari biaya produksi/
Gross Domestic Product (GDP).
Note : PDB Indonesia triwulan I 2012 Rp1.972,4 triliun

3. Daya Saing

4. K3 Isu Global
1. K3 berpengaruh terhadap perdagangan dan
arus barang antar negara yang dapat
hambatan non tarif.
2. Adanya
larangan
terbang
beberapa
maskapai penerbangan ke Eropa karena
standar keselamatan tidak memenuhi
persyaratan.

Sejarah Perkembangan K3
KET

ERA

PERANAN
AHLI K3

PROGRAM &
TEKNIK K3

KONSEP
- SEBAB
- INSIDEN

SEBELUM REV.
INDUSTRI

SESUDAH REV.
INDUSTRI

TIDAK ADA

INSPEKTUR
K3

- MACHINE
GUARDING
- SAFETY
DEVICES
- STANDAR KK

BELUM
TERORGANISI
R

NASIB
(ACT OF GOD)

ZAMAN MODERN

INSPEKTUR
K3
- DIKLAT
KELOMPOK
(1920-1950)
- DIKLAT
INDIV.
(1950-1960)
- PERATWATA
N&
PENGAWASA
N

UNSAFE
CONDITION

- LOSS
CONTROL
ADV/
MANAGER
- SAFETY
ENG.
- AHLI HSE

- ANALISA
SISTEM
- ANALISA
RESIKO
- ANALISA
BAHAYA

- LOSS
CONTROL
& SAFETY
MGT
- LOS PREV.
- SYSTEM
SAFETY
- HUMAN
FACT

LACK OF
CONTROL
MGT

UNSAFE
ACTS

LACK OF
SYSTEM

1900
WORK
COMPESATION
LAW (EROPA & AS)

REV.
INDUSTRI

1930
HEINRICH
TEORI DOMINO
1910
VR

1960

1980
AUDIT K3
UU NO 1 TH 1970

Pentingnya K3
1. Bahaya di kegiatan Manusia

15

16

Pentingnya K3

18

Pentingnya K3

19

Pentingnya K3

20

Pentingnya K3

21

Pentingnya K3

22

Pentingnya K3

23

Contoh bekerja yang dapat menyebabkan kegelisahan, kepenatan , luka-luka , dan


sakit :

PEREGANGAN SAAT MENJANGKAU


Pentingnya K3

24

Pentingnya K3

25

Pentingnya K3

26

Berulang-ulang angkat berat


Pentingnya K3

27

Menarik Beban saat Bungkuk


Pentingnya K3

28

Pentingnya K3

29

2.

Keselamatan berhubungan dengan tingkat


kesejahteraan dan kebutuhan hidup manusia
(Abraham Maslow)

Tujuan dan Manfaat K3

Aspek Hukum

Perlindungan Tenaga Kerja

Aspek Ekonomi

Pengendalian kerugian

ASPEK HUKUM

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


Bab I (Pasal 1) menjelaskan tentang istilah-istilah
Bab II (Pasal 2) tentang ruang lingkup yang meliputi keselamatan dan
kesehatan kerja disemua tempat kerja baik didarat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara di wilayah Republik
Indonesia.
Bab III (Pasal 3 dan 4) mengenai syarat-syarat keselamatan kerja
Bab IV (Pasal 5 8) tentang pengawasan

Bab V (Pasal 9) tentang pembinaan K3


Bab VI (Pasal 10) tentang Panitia Pembina K3 (P2K3)

Bab VII (Pasal 11) tentang kecelakaan kerja


Bab VIII (Pasal 12) tentang kewajiban dan hak tenaga kerja
Bab IX (Pasal 13) tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja
Bab X (Pasal 14) tentang kewajiban pengurus
Bab XI (Pasal 15 18) tentang ketentuan penutup

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan


Pasal 86 : bahwa setiap organisasi wajib menerapkan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi
keselamatan tenagakerja.
Pasal 87 : Mewajibkan setiaporganisasi melaksanakan sistem
manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen organisasi
lainnya.

UU No. 8 Tahun 1998 tentang Perlindungan


Konsumen
Pasal 2 : bahwa perlindungan konsumen berdasarkan manfaat,
keadilan,keseimbangan,
keamanan
dan
keselamatan
konsumen.
Pasal 4 : hak konsumen antara lain hak kenyamanan,
keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan
/atau jasa

UU No. 22 Tahun 200i tentang MIGAS


Pasal 40 ayat 2 : bahwa bandan usaha atau bentuk usaha tetap
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan
lingkungan
hidup
dan
mentaati
ketentuan
perturan
perundangan-undangan yang berlaku dalam kegiatan usaha
Minyak dan Gas Bumi.

UU No. 19 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi


Pasal 23 : bahwa Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi
ketentuan
tentang
keteknikan,
keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja,
serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya
tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung
Pasal 16 : persyaratan keandalaan bangunan gedung meliputi
persyaratan

keselamatan,

kesehatan,

Persyaratan

keselamatan

kenyamanan,

dan

kemudahan.

Pasal

17

bangunan

gedung

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi


persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung

beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam


mencegah .

Pasal 21 : Persyaratan kesehatan bangunan gedung) meliputi


persyaratan sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan
penggunaan bahan bangunan gedung.

UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga


Listrikan
Pasal 44 (1) : Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketentuan keselamatan ketenagalistrikan.
Pasal 44 (2) : Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan kondisi:
a. andal dan aman bagi instalasi;
b. aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya; dan
c. ramah lingkungan.
Pasal 44 (3)
: Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.
pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;
b.
pengamanan instalasi tenaga listrik; dan
c.
pengamanan pemanfaat tenaga listrik.
Pasal 44 (4) : Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki
sertifikat laik operasi.
Pasal 44 (5) : Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib
memenuhi ketentuan standar nasional Indonesia.
Pasal 44 (6) : Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib
memiliki sertifikat kompetensi.
Pasal 44 (7) :
Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,
sertifikat laik operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat
kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Perlindungan Tenaga Kerja

Jaminan Sosial
Jam Kerja
Upah minimum
Hak berserikat dan berkumpul
Keselamatan

ASPEK EKONOMI

K3 dan Produktivitas

K3 dan Pengendalian Kerugian

K3 dan Produktivitas
Keselamatan

Produktivitas

Kualitas

Kuantitas

K3 dan Pengendalian Kerugian


Seorang pedagang telur menjual telur tiap
hari 100 buah dengan harga @ Rp 1000,-.
Telur tersebut dibeli @ Rp 700/butir.
Suatu
kali
terjadi
kecelakaan
saat
mengangkat keranjang ada telur jatuh
sebanyak 20 butir pecah.
Apakah yang dilakukan agar pedagang
tetap berpeluang mendapat keuntungan?

KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN


ACCIDENT COST ICEBERG
BIAYA LANGSUNG
Biaya RS, Obat, Rawat jalan

Rp 5juta
Biaya Pengobatan

Rp 10 - Rp 100 juta
Biaya Kompensasi Kerugian

Biaya Kompensasi

BIAYA TAK LANGSUNG


Kerusakan harta benda/aset/barang
Terganggunya produksi
Konsekuensi hukum

Pengeluaran darurat lainnya

Rp 5 20 juta

+ kerugian lain
yang tdk dapat dihitung

BIAYA IKUTAN LAINNYA


Biaya Pemeriksaan/Investigasi
Pembayaran upah stand-by
Biaya perekrutan & pelatihan karyawan
pengganti
Upah lembur (overtime)
Biaya tambahan untuk pengawasan

FILOSOFI K3

Tanggung jawab moral/etika


Budaya
Tanggung jawab manajemen
Pekerja dididik untuk bekerja aman
Cerminan kondisi ketenagakerjaan
Semua kecelakaan dapat dicegah
Program K3 bersifat spesifik
Baik untuk bisnis

Você também pode gostar