Você está na página 1de 2

ANALISIS KASUS JURNAL

KASUS
Sekitar 1 dari 5 remaja mengalami gangguan kesehatan mental dan hanya 1 dari 6 remaja
yang mendapatkan penanganan yang tepat. Kebanyakkan remaja yang terdiagnosa gangguan
kesehatan mental adalah remaja dengan umur 12- 24 tahun, dan setengah dari kasus tersebut
adalah kasus seumur hidup yang dimulai dari umur 14 tahun, 75% di awali sebelum umur 24
tahun (Kessler et al., 2005; Manion, 2010). Lebih dari 20% remaja yang terdiagnossis
gangguan kesehatan mental lebih memilih untuk bunuh diri. Bunuh diri ini merupakan kasus
kedua terbesar yang menjadi faktor banyaknya remaja di Kanadian yang meninggal (Cheung
& Dewa, 2007).

Sering sekali gangguan kesehatan mental ini tidak terdeteksi hingga tua, remaja tersebut terus
membawa beban hingga masalah tersebut menjadi tambah parah ketika mereka dewasa.
Dengan tingginya kelaziman dari gangguan kesehatan mental di umur remaja dan presentase
yang kecil dari terdiagnosanya gangguan kesehatan mental tersebut, harus ada inovasi
teknologi yang mampu membantu mendiagnosis sehingga remaja dengan gangguan
kesehatan mental dapat di tangani sejak dini. (Kessler et al., 2005; Patel, Flisher, Hetrick, &
McGorry, 2007; Manion, 2010).

Kesehatan mental remaja harus menjadi prioritas kesehatan publik, banyak penelitian pada
anak-anak dan remaja fokus pada faktor dari gangguan kesehatan mental tersebut. Kesulitan
awal termasuk penganiayaan dan kelalaian dikaitkan dengan resiko untuk berbagai gangguan
kesehatan mental (Newman, 2012). Pola keluarga maladaptif, termasuk gangguan kesehatan
orang tua, seperti kekerasan dan penyiksaaan, sangat berbahaya bagi perkembangan
kesehatan mental anak yang akan berhubungan dengan presistensi dan gangguan kesehatan
mental saat dewasa (McLaughlin et al., 2010).

Pemakaian teknologi sudah menjadi hal yang lazim, termasuk internet. Internet digunakan
untuk mencari informasi, terlibat dalam membantu aktifitas dan membantu dalam masalah
kesehatan mental (Baker & Ray, 2011). Dalam beberapa tahun ini, teknologi sudah banyak
membantu dalam membantu kesehatan mental remaja. Mediasi teknologi konseling
merupakan fenomena baru yang belum dipelajari secara intensif. Walaupun sebenarnya
gangguan kesehatan mental merupakan hal yang lazim pada remaja, tapi banyak penelitian
lebih terfokus pada dewasa dibanding dengan remaja. (Nicholas, 2010).

Menurut Burns et al. (2009), lebih dari 90% remaja Amerika mengakses internet, 75%
mencari informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan 25% yang berhubungan dengan
kesehatan mental. Dilihat dari hal ini, internet dapat menjadi sumber penting dari informasi
dan bantuan untuk melihat perilaku pada remaja. Kemampuan internet untuk mengakses
informasi dari profesional secara pribadi dapat membuat remaja secara potensial mampu
untuk memotivasi dirinya dalam mencari bantuan dalam mencari tau informasi tentang

ganguan mental tersebut. Sehingga sangat mungkin bila internet dapat dijadikan sebagai
media dalam penanganan gangguan kesehatan mental yang dialami remaja (Burns et al.,
2009; Costello, Copeland, Cowell, & Keeler, 2007).

Você também pode gostar