Você está na página 1de 6

AKUNTANSI MURABAHAH

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli.
Aset Murabahah adalah aset yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dengan
menggunakan akad murabahah.
Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.
Pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah
berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat. Jika aset murabahah yang dibeli
penjual mengalami penurunan nilai sebelum diserahakan kepada pembeli, maka penurunan nilai
tersebut menjadi tanggung jawab penjual dan akan mengurangi nilai akad.
Tanpa Pesanan, penjual melakukan pembelian walaupun tidak ada pemesanan dari pembeli.
Pembayaran Murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh.
Tunai, pembeli melakukan pembayaran secara tunai saat aset murabahah diserahkan.
Tangguh, pembayaran tidak dilakukan saat aset murabahah diserahkan, tetapi pembayaran
dilakukan secara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu, disini akan muncul piutang
murabahah.
Harga
Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, biaya perolehan aset murabahah harus
diberitahukan kepada pembeli.
Diskon
Diskon yang diperoleh penjual atas aset murabahah sebelum akad murabahah menjadi hak
pembeli.
Diskon yang diperoleh penjual atas aset murabahah setelah akad murabahah diberlakukan sesuai
akad murabahah yang disepakati dan jika tidak diatur dalam akad, maka akan menjadi hak
penjual.
Uang Muka
Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli sebagai komitmen pembelian aset murabahah
sebelum akad disepakati. Uang muka akan menjadi bagian pelunasan piutang murabahah, jika
akad disepakati. Jika akad batal, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah dikurangi
kerugian riil yang ditanggung oleh penjual. Jika uang muka lebih kecil dari kerugian, maka
penjual dapat meminta tambahan dari pembeli.
Denda dan Potongan Pelunasan Piutang Murabahah
Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutang murabahah, maka penjual dapat mengenakan
denda kecuali jika dapat dibuktikan pembeli tidak atau belum mampu melunasi disebabkan oleh
force majeur.

Penjual boleh memberikan potongan pada saat pelunasan piutang murabahah jika pembeli:
1. Melakukan pelunasan pembelian tepat waktu; atau
2. Melakukan pelunasan pembelian lebih cepat dari waktu yang telah disepakati.
Penjual boleh memberikan potongan dari total piutang murabahah yang belum dilunasi jika
pembeli:
1. Melakukan pembayaran cicilan tepat waktu;
2. Mengalami penuruanan kemampuan pembayaran; atau
3. Meminta potongan dengan alasan yang dapat diterima penjual.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Akuntansi untuk Penjual
Pada saat perolehan diakui sebagai persediaan.
Pengukuran aset murabahah setelah perolehan awal sebagai berikut:
1. Jika aset murabahah bersifat mengikat

Dinilai sebesar biaya perolehan; dan


Jika terjadi penurunan nilai sebelum diserahkan ke nasabah, maka diakui sebagai beban dan
mengurangi nilai aset murabahah.
2. Jika aset murabahah bersifat tanpa pesanan atau tidak mengikat

Dinilai sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah; dan
Jika nilai realisasi neto lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai
kerugian.
Contoh 1:
Pada 1 Februari 2015, PT RET Bank Syariah (Bank) membeli sebuah mobil senilai Rp 300 juta
karena adanya perjanjian akad murabahah berdasarkan pesanan salah satu nasabahnya.
Pembayaran ke Bank akan dilakukan dengan cicilan sesuai akad.
Jurnal 1.a
Persediaan
Rp 300.000.000
Bank
Rp 300.000.000
Pada 7 Februari 2015, terjadi penurunan nilai atas mobil tersebut karena adanya penurunan harga
atas mobil yang sejenis sebesar Rp 20 juta, sebelum diserahkan kepada pembeli pada 14 Februari
2015.
Jurnal 1.b
Beban penurunan nilai persediaan
Rp 20.000.000
Persediaan
Rp 20.000.000
Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai:
1. Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad;
2. Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad dan sesuai akad yang disepakati menjadi
hak pembeli;
3. Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad dan sesuai akad yang disepakati
menjadi hak penjual; atau

4. Pendapatan operasional lain, jika terjadi setelah akad dan tidak diperjanjikan dalam akad.
Contoh 2:
Pada 1 Februari 2015, supplier mobil memberikan diskon sebesar 10% dari nilai mobil kepada PT
RET Bank Syariah (Bank), dengan kondisi berikut:
a. Terjadi sebelum akad murabahah
b. Terjadi setelah akad dan menjadi hak pembeli
c. Terjadi setelah akad dan menjadi hak penjual
d. Tidak diperjanjikan dalam akad
Jurnal 2.a
Diskon pembelian
Persediaan
Jurnal 2.b
Diskon pembelian
Libilitas nasabah
Jurnal 2.c
Diskon pembelian
Keuntungan murabahah
Jurnal 2.d
Diskon pembelian
Pendapatan lain-lain

Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000

Liabilitas kepada pembeli akan tereleminasi jika:


1. Dilakukan pembayaran kepada pembeli sejumlah potongan dikurangi biaya pengembalian;
atau
2. Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual.
Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai
sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian
piutang.
Contoh 3:
Pada 14 Februari 2015, PT RET Bank Syariah (Bank) melakukan penyerahan aset murabahah
senilai Rp 420 juta (sudah termasuk keuntungan murabahah Rp 150 juta), sesuai akad kepada
nasabah. Pada 31 Desember 2015, manajemen bank mengestimasi sebesar 1% dari piutang tidak
akan tertagih karena kondisi tertentu.
Jurnal 3.a (menggunakan asumsi contoh soal 1)
Piutang murabahah
Persediaan
Margin murabahah tangguhan

Rp 420.000.000
Rp 300.000.000
Rp 120.000.000

Jurnal 3.b (metode CKP)


Beban penurunan nilai piutang
Cadangan penurunan nilai piutang

Rp 4.200.000
Rp 4.200.000

Keuntungan murabahah diakui:


1. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang
tidak melebihi satu tahun; atau
2. Selama periode akad dengan tingkat resiko dan upaya untuk merealisasikan keuntungan
tersebut untuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Berikut beberapa metodenya:
a. Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah. Metode ini terapan untuk murabahah
tangguh dimana resiko penagihan kas dari piutang murabahah dan beban pengelolaan piutang
serta penagihannya relatif kecil.
b. Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang
murabahah. Metode ini terapan untuk transaksi murabahah tangguh dimana resioko piutang tidak
tertagih relatif lebih besar dan/atau beban untuk mengelola dan menagih piutang tersebut relatif
besar juga.
c. Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih. Metode ini terapan untuk
transaksi murabahah tangguh dimana resiko piutang tidak tertagih dan beban pengelolaan piutang
serta penagihannya cukup besar. Dalam prakteknya jarang dipakai.
Contoh 4 (menggunakan metode 2.b paragraf diatas):
Untuk contoh 3, akad dilakukan selama 2 tahun sehingga nasabah akan mencicil angsuran pokok
dan keuntungan murabahah secara proporsional.

Tahun / Bulan
Angsuran
Pokok
Keuntungan
Februari 2015 Januari 2016
Rp 210.000.000
150.000.000
Rp 60.000.000
Februari 2016 Januari 2017
Rp 210.000.000
150.000.000
Rp 60.000.000
Akuntansi untuk Pembeli Akhir
Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah sebesar
harga beli yang disepakati.
Contoh 5:
Pada 14 Februari 2015, PT RET Mobilindo mendapatakan penyerahan aset murabahah senilai Rp

420 juta dari PT RET Bank Syariah, sesuai akad yang disepakati (secara tangguhan).
Jurnal 5
Aset tetap mobil
Utang murabahah

Rp 420.000.000
Rp 420.000.000

Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai.
Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban
murabahah tangguhan. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional dengan
porsi utang murabahah.
Contoh 6:
Pada 14 Februari 2015, PT RET Mobilindo mendapatakan penyerahan aset murabahah senilai Rp
420 juta dari PT RET Bank Syariah (Bank), sesuai akad yang disepakati (secara tangguhan). Jika
transaksi murabahah dilakukan secara tunai maka bank akan memberikan harga Rp 360 juta.
Jurnal 6
Aset tetap mobil
Beban murabahah tangguhan
Utang murabahah

Rp 360.000.000
Rp 60.000.000
Rp 420.000.000

Notes:
Transaksi di atas, pada praktiknya akan sangat jarang terjadi. Kenapa?, karena jika entitas
mempunyai kemampuan untuk membayarkan secara tunai maka entitas tidak akan melakukan
transaksi murabahah dengan bank. Entitas pasti akan membeli secara langsung dari supplier mobil
dengan harga yang jauh lebih murah (Rp 300 juta).
Kemungkinan transaksi murabahah terjadi karena, 1) entitas tidak mempunyai kemampuan
membayar secara tunai untuk aset yang diperolehnya, 2) aset yang diinginkan entitas merupakan
aset khusus (spesifik) dan hanya pihak tertentu saja yang dapat memesannya.
Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, potongan pelunasan, dan potongan
utang murabahah diakui sebagai pengurang beban murabahah. Denda yang dikenakan akibat
kelalaian dalam melakukan kewajiban sesuai akad diakui dan potongan uang muka akibat pembeli
akhir batal membeli barang diakui sebagai kerugian.
PENYAJIAN DI LAPORAN KEUANGAN
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang
murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Marjin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah
(disisi liabilitas).
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang murabahah
(disisi aset).

Você também pode gostar