Você está na página 1de 23

LEMBAR KONSULTASI KKP

Nama
NIS
Tgl Konsultasi

:
:

Dra. HARTI, MM
2134/PIM III/LV/2013
Catatan Konsultasi

Paraf Pembimbing

KONSULTASI JUDUL KKP


DIKLATPIM III ANGKATAN LIII
1. Nama Lengkap

: Dra. HARTI, MM

2. Unit Kerja

: Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

3. Jabatan

: Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal

4. Tugas Pokok

: (Terlampir)

5. Fungsi/Uraian Tugas

: (Terlampir)

6. Isu Aktual

: 1. Kurangnya peran aparatur dalam pembinaan


pengelolaan BUMD pada Bidang Perekonomian
dan Penanaman Modal
2. Lemahnya pengawasan dan evaluasi
kinerja BUMD
3. Belum optimalnya kualitas penyusunan
hukum yang berkaitan dengan BUMD

terhadap
produk

7. Perumusan Masalah

: Bagaimana meningkatkan peran aparatur dalam


pembinaan
pengelolaan
BUMD
pada
Bidang
Perekonomian dan Penanaman Modal

8. Perumusan Sasaran

: Meningkatnya peran aparatur dalam pembinaan


pengelolaan BUMD pada Bidang Perekonomian dan
Penanaman Modal

9. Judul yang diusulkan

: RENCANA
KERJA
PENINGKATAN
KINERJA
PEMBINAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PADA
BAGIAN
PEREKONOMIAN
DAN
PENANAMAN
MODAL SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN
WONOSOBO

Semarang, September 2013


Widyaiswara

Peserta

________________________

Dra. HARTI, MM
NIS. 2134/PIM III/LV/2013

VISI DAN MISI


Visi :
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2011-2015, dalam rangka
mewujudkan

pembangunan

yang

aspiratif,

Bagian

Perekonomian

dan

Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo merefleksikannya


dalam suatu Visi dan Misi.
Visi yang akan diwujudkan oleh Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal
adalah : Menjadi Bagian yang Profesional dalam Penyelenggaraan
Koordinasi di Bidang Perekonomian Menuju Kemandirian Wonosobo.

Misi :
Dalam mewujudkan visi yang ditetapkan, diperlukan misi yang jelas karena misi
adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuannya terlaksana dan
berhasil dengan baik. Misi Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal
merupakan penjabaran dan implementasi dari misi yang telah ditetapkan.
Adapun misi yang ditetapkan antara lain :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi dalam usaha sarana perekonomian;
2. Meningkatkan pemberdayaan potensi pertambangan dan energi menjadi
kekuatan riil dengan tetap memperhatikan daya dukung alam dan
kelestarian lingkungan hidup;

3. Pemantapan dan penguatan pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas, berdaya saing dan
berorientasi pasar;
4. Mendorong pengembangan dan pembinaan perusahaan daerah, perbankan
dan penanaman modal;
5. Peningkatan pengawasan dan pembinaan program bersubsidi agar tepat
sasaran, tepat Administrasi, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas dan
tepat harga. Meningkatkan pembinaan dan koordinasi untuk mewujudkan
perekonomian daerah yang meliputi pengembangan di bidang Pertanian,
Peternakan, Perkebunan Kehutanan dan BUMD.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 2009 tentang


Organisasi

Perangkat

Daerah

Kabupaten

Wonosobo,

Kepala

Bagian

Perekonomian dan Penanaman Modal mempunyai tugas merumuskan dan


melaksanakan serta mengkoordinasikan, menyusun pedoman dan petunjuk
teknis, pembinaan bidang peningkatan produksi, sarana dan prasarana
perekonomian

dan

penanaman

modal,

pengelolaan

administrasi

dan

ketatausahaan.
Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal mempunyai Fungsi dan Uraian
Tugas sebagai berikut :
Fungsi :
1. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
di bidang produksi pertanian, industri dan kepariwisataan;
2. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang
perkoperasian, perbankan, bidang transportasi dan komunikasi;
3. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan di bidang
penanaman modal dan perusahaan daerah;
4. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan ketatausahaan serta
urusan rumah tangga;
5. Pelaksanaan pembinaan pegawai;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
Uraian Tugas :
1. Merencanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan
hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan petunjuk
pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan;

2. Melaksanakan
penyelarasan

koordinasi
kegiatan

dengan
yang

unit

akan

kerja

terkait

dilaksanakan

dalam

guna

rangka

kelancaran

pelaksanaan tugas;
3. Mendistribusikan tugas dan memberikan petunjuk serta penilaian kinerja
kepada bawahan untuk meningkatkan profesionalisme dan kelancaran
pelaksanaan tugas;
4. Mengumpulkan bahan dan menyusun pedoman teknis pembinaan di bidang
produksi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, industri dan
pariwisata;
5. Mengumpulkan bahan dan menyusun pedoman teknis pembinaan di bidang
Perusda, perbankan daerah dan penanaman modal;
6. Melaksanakan
pedoman

dan

dan

mengkoordinasikan

petunjuk

teknis

rangkaian

pembinaan

penyusunan

serta

monitoring

perkembangan di bidang peningkatan produksi, sarana dan prasarana


perekonomian dan penanaman modal;
7. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di
bidang pertanian, industri, pariwisata, kelembagaan perekonomian rakyat,
transportasi, komunikasi, perusahaan daerah, perbankan daerah dan
penanaman modal.
8. Mengelola administrasi kepegawaian, keuangan dan ketatausahaan guna
peningkatan kinerja serta kesejahteraan pegawai;
9. Melaksanakan

monitoring,

evaluasi

hasil

pelaksanaan

kegiatan,

menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam pengambilan


keputusan serta menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun
tertulis guna pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.

TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan
Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo menetapkan
tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi yang lebih efektif dan efisien antar instansi teknis
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo;
2. Mengembangkan kegiatan pertambangan dan energy untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
3. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan yang mampu menyerap
produk lokal;
4. Meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah, Perbankan dan Penanaman
Modal;
5. Meningkatkan program-program bersubsidi yang berpengaruh langsung
kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin di Kabupaten Wonosobo.
Berdasarkan tujuan tersebut diatas yang menjadi tujuan prioritas adalah :
Meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah, Perbankan dan Penanaman
Modal.
Sasaran
Sasaran merupakan gambaran yang diinginkan melalui tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh
Bagian Perekonomian adalah :
1. Meningkatnya hubungan yang harmonis, dinamis, efektif dan efisien antar
instansi dinas teknis;
2. Meningkatnya sarana perekonomian;
3. Meningkat pemanfaatan potensi pertambangan dan secara optimal, efisiensi
dan berkelanjutan;
4. Meningkatnya jaringan informasi pasar untuk mendukung kegiatan industri
dan perdagangan;

5. Meningkatnya

kontribusi

keuntungan

yang

diperoleh

melalui

penyertaan modal pada BUMD dan BUMS serta meningkatkan


penanaman modal daerah.
Dari beberapa sasaran tersebut diatas yang menjadi sasaran prioritas adalah
sasaran no. 4 : Meningkatnya jaringan informasi pasar untuk mendukung
kegiatan industri dan perdagangan.
JUDUL KKP :
Berdasarkan tujuan prioritas yaitu Meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah,
Perbankan dan Penanaman Modal, serta sasaran yang menjadi prioritas yaitu
Meningkatnya kontribusi keuntungan yang diperoleh melalui penyertaan
modal pada BUMD dan BUMS serta meningkatkan penanaman modal
daerah maka selanjutnya kami merumuskan judul KKP :
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN BADAN USAHA
MILIK DAERAH PADA BAGIAN PEREKONOMIAN DAN PENANAMAN
MODAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO.

ISU-ISU AKTUAL DAN PRIORITASNYA

Sesuai tupoksi penulis selaku Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman


Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo, maka dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari penulis menemui permasalahan yang dirumuskan dalam isuisu aktual berikut ini :
1. Kurangnya peran aparatur dalam pembinaan pengelolaan BUMD pada
Bidang Perekonomian dan Penanaman Modal
2. Lemahnya pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja BUMD
3. Belum optimalnya kualitas penyusunan produk hukum yang berkaitan
dengan BUMD
Dari ketiga isu aktual tersebut selanjutnya ditentukan isu aktual prioritas
menggunakan matriks USG sebagai berikut :

MATRIK USG
No.
Isu Aktual
1. Kurangnya peran aparatur
dalam pembinaan pengelolaan
BUMD pada Bidang
Perekonomian dan
Penanaman Modal
2. Lemahnya pengawasan dan
evaluasi terhadap kinerja BUMD
3. Belum optimalnya kualitas
penyusunan produk hukum yang
berkaitan dengan BUMD

U
5

S
5

G
4

Total
14

Ket
I

12

II

10

III

Dari ketiga isu aktual tersebut diatas, yang merupakan isu aktual prioritas
adalah no. 1 yaitu : Kurangnya peran aparatur dalam pembinaan
pengelolaan BUMD pada Bidang Perekonomian dan Penanaman Modal

IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL EKSTERNAL


FAKTOR INTERNAL
STRENGTS/KEKUATAN
WEAKNESSES/KELEMAHAN
S1 Adanya Standar Operasional
W1 Kurangnya kinerja aparat
Prosedur tentang Pengelolaan
pengelola pasar
Pasar
S2 Tersedianya petugas pengelola W2 Kurangnya sarana dan prasarana
pasar
penunjang
S3 Adanya struktur organisasi
W3 Kurangnya dukungan dana
denganTupoksi yang jelas
anggaran pengelolaan pasar
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITIES/PELUANG
THREATS/TANTANGAN
O1 Adanya Paguyuban Pedagang
T1 Kurang tertibnya pedagang yang
Pasar
ada pada pasar tradisional
O2 Adanya regulasi pengelolaan
pasar tradisional
O3 Adanya investor yang berminat
untuk mengembangkan pasar

T2 Banyaknya pusat perbelanjaan


dan toko modern yang muncul
sebagai pesaing pasar tradisional
T3 Era globalisasi yang berakibat
pada persaingan

KOMPARASI URGENSI FAKTOR INTERNAL


No.

Faktor Internal
S1

Tingkat Komparasi
Urgensi Faktor
S2 S3 W1 W2

W3

S1

NF

BF(%)

Kekuatan (Strengths)
S1 Adanya Standar Operasional
Prosedur (SOP) tentang
Pengelolaan Pasar
S2 Tersedianya petugas pengelola
pasar
S3 Adanya struktur organisasi dengan
Tupoksi yang jelas
Kelemahan (Weaknesses)
W1 Kurangnya kinerja aparat
pengelola pasar
W2 Kurangnya sarana dan prasarana
penunjang
W3 Kurangnya dukungan dana
anggaran pengelolaan pasar
Total Nilai Urgensi

S1

S1

S1

S1

W3

26,66

S2

W1

W2

S2

13,33

S3

S3

S3

20,00

W2

W3

6,67

W2

20,00

13,33

15

100

NF

BF(%)

S1

S2

S1

W1 S3

S1

W2

S3

W2

W3

S2

S3

W3

W2

KOMPARASI URGENSI FAKTOR EKSTERNAL


No.

Faktor Eksternal
O1

Tingkat Komparasi
Urgensi Faktor
O2 O3 T1 T2

T3

O1

Peluang (Opportunities)
O1 Adanya Paguyuban Pedagang
Pasar
O2 Adanya regulasi pengelolaan
pasar tradisional
O3 Adanya investor yang berminat
untuk mengembangkan pasar
Ancaman ( Threaths )
T1 Kurang tertibnya pedagang yang
ada pada pasar tradisional
T2 Banyaknya pusat perbelanjaan
dan toko modern yang muncul
sebagai pesaing pasar tradisional
T3 Era globalisasi yang berakibat
pada persaingan
Total Nilai Urgensi

O1

O1

O1

01

O1

33,33

O2

O2

O2

O2

26,66

T1

T2

03

6,67

T1

T3

13,33

T2

13,33

6,67

15

100

O1

O2

O1

O2

T1

01

02

T2

T1

O1

O2

03

T3

T2

FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

S1
S3

O1
O2

FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Adanya Standar Operasional W2 Kurangnya sarana dan prasarana
Prosedur tentang Pengelolaan
penunjang
Pasar
Adanya struktur organisasi
W3 Kurangnya dukungan dana
dengan Tupoksi yang jelas
anggaran pengelolaan pasar
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunities)
Tantangan (Threats)
Adanya Paguyuban Pedagang T1 Kurang tertibnya pedagang yang
Pasar
ada pada pasar tradisional
Adanya regulasi pengelolaan T2 Banyaknya pusat perbelanjaan dan
pasar tradisional
toko modern yang muncul sebagai
pesaing pasar tradisional

PETA POSISI KEKUATAN ORGANISASI

Pada Gambar 1 tampak bahwa posisi kekuatan Bidang Pengelolaan


Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten
Temanggung berada pada kuadan I. Artinya bidang ini memiliki faktor kunci
keberhasilan

yang

dapat

digunakan

sebagai

acuan

memproyeksikan tujuan yaitu kekuatan kunci dan peluang kunci.

utama

dalam

FORMULASI STRATEGI SWOT


FAKTOR KUNCI
KEKUATAN (STRENGTHS)
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
KEBERHASILAN1. Adanya Standar Operasional1. Kurangnya sarana dan prasarana
INTERNAL Prosedur tentang Pengelolaan penunjang
Pasar
2. Kurangnya
dukungan
dana
2. Adanya struktur organisasi anggaran pengelolaan pasar
FAKTOR
dengan Tupoksi yang jelas
KUNCI
KEBERHASILAN
EKSTERNAL

1.
2.

PELUANG
(OPPORTUNITIES)
1.
Adanya
Paguyuban
Pedagang Pasar
Adanya
regulasi
pengelolaan
pasar
tradisional

2.

ANCAMAN (THREATS)
1. Kurang
tertibnya1.
pedagang yang ada
pada pasar tradisional
2. Banyaknya
pusat
perbelanjaan dan toko
modern yang muncul
sebagai pesaing pasar2.
tradisional (T2)

STRATEGI ( SO )
Manfaatkan adanya Standar1.
Operasional Prosedur tentang
Pengelolaan
Pasar
guna
meningkatkan
Paguyuban
Pedagang Pasar Cilacap (S1,2.
O1)
Manfaatkan adanya struktur
organisasi dengan Tupoksi
yang
jelas
untuk
mengoptimalkan
regulasi
pengelolaan pasar tradisional
(S2, O2)
STRATEGI ( ST )
Manfaatkan
Standar1.
Operasional Prosedur tentang
Pengelolaan
Pasar
untuk
mengatasi kurang tertibnya
pedagang yang ada pada pasar
tradisional (S1,T1)
2.
Manfaatkan struktur organisasi
dengan Tupoksi yang jelas
guna mengatasi banyaknya
pusat perbelanjaan dan toko
modern yang muncul sebagai
pesaing
pasar
tradisional
(S2,T2)

STRATEGI ( WO )
Atasi kurangnya sarana dan
prasarana penunjang dengan
memanfaatkan
Paguyuban
Pedagang Pasar (W1, O1)
Atasi Kurangnya dukungan dana
anggaran
pengelolaan
pasar
dengan memanfaatkan regulasi
pengelolaan pasar tradisional
(W2, O2)

STRATEGI ( WT )
Atasi
kurangnya sarana dan
prasarana
penunjang
guna
mengatasi
kurang
tertibnya
pedagang yang ada pada pasar
tradisional (W1,T1)
Atasi kurangnya dukungan dana
anggaran
pengelolaan
pasar
untuk bersaing dengan pusat
perbelanjaan dan toko modern
yang muncul (W2, T2)

TEORI TAPISAN
NO

Alternatif Strategi

Effektivitas

Kemudahan

Biaya

Total

Ket

Strategi SO
1

Manfaatkan adanya Standar


Operasional Prosedur tentang
Pengelolaan
Pasar
guna
meningkatkan
Paguyuban
Pedagang Pasar

15

Manfaatkan
adanya
struktur
organisasi dengan Tupoksi yang
jelas
untuk
mengoptimalkan
regulasi
pengelolaan
pasar
tradisional

13

II

Strategi ST
3

Manfaatkan
Standar
Operasional Prosedur tentang
Pengelolaan
Pasar
untuk
mengatasi kurang tertibnya
pedagang yang ada pada pasar
tradisional

13

Manfaatkan struktur organisasi


dengan Tupoksi yang jelas guna
mengatasi
banyaknya
pusat
perbelanjaan dan toko modern
yang muncul sebagai pesaing
pasar tradisional

12

II

Strategi WO
5

Atasi kurangnya sarana dan


prasarana penunjang dengan
memanfaatkan
Paguyuban
Pedagang Pasar

13

Atasi Kurangnya dukungan dana


anggaran pengelolaan pasar
dengan memanfaatkan regulasi
pengelolaan pasar tradisional

12

II

Strategi WT
7

Atasi
sarana dan prasarana
penunjang
guna
mengatasi
kurang tertibnya pedagang yang
ada pada pasar tradisional

13

II

Atasi
dana

14

kurangnya dukungan
anggaran pengelolaan

pasar untuk bersaing dengan


pasar modern yang muncul

STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

KEBIJAKAN

Mewujudkan pasar Meningkatnya


Manfaatkan adanya
Mewujudkan pasar
tradisional yang pembangunan/
Standar
Operasional
tradisional yang
representatif
revitalisasi pasar
tradisional yang
Prosedur (SOP) tentang
representative
representatif, nyaman, Pengelolaan Pasar guna
aman dan berkeadilan
meningkatkan Paguyuban
serta mampu bersaing
Pedagang Pasar
dengan Pusat
Perbelanjaan dan Toko
Modern
Manfaatkan Standar
Meningkatkan
Operasional Prosedur
infrastruktur pasar
tentang Pengelolaan Pasar tradisional
untuk mengatasi kurang
tertibnya pedagang yang
ada pada pasar tradisional

PROGRAM

Perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan

KEGIATAN

1. Pembangunan

pasar

tradisional

2. Pengembangan

pasar

daerah

Meningkatkan
kenyamanan
konsumen

1. Penertiban dan penataan


pasar tradisional

2. Pemeliharaan

Atasi kurangnya sarana


Peningkatan kerjasama Peningkatan sarana
dan prasarana penunjang dan kemitraan
dan prasarana
dengan memanfaatkan
perdagangan
perdagangan
Paguyuban Pedagang
Pasar

1. Pembenahan

Atasi kurangnya dukungan


dana anggaran
pengelolaan pasar untuk
bersaing dengan pasar
modern yang muncul

1. Penataan

Meningkatkan
Pengembangan
penyelenggaraan pasar sistem pendukung
tradisional sebagai
pasar tradisional
pasar representative

pasar

tradisional

pasar

tradisional

2. Memfasilitasi

sarana dan
prasarana pasar tradisional
ulang

pasar

tradisional

2. Pembinaan pedagang pasar


tradisional

RENCANA KEGIATAN
TAHUN 2014

KEGIATAN
1
2
3
4
5
6

7
8
9

Pembangunan pasar
tradisional

a)
b)
c)
Pengembangan pasar
a)
daerah
b)
c)
Penertiban dan penataan a)
pasar tradisional
b)
c)
Pemeliharaan pasar
a)
tradisional
b)
c)
Pembenahan pasar
a)
tradisional
b)
c)
Memfasilitasi sarana dan a)
b)
prasarana pasar
c)
tradisional
Penataan ulang pasar
a)
tradisional
b)
c)
Pembinaan pedagang
a)
pasar tradisional
b)
c)
Monitoring dan Evaluasi a)
b)
c)

RINCIAN KEGIATAN
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Monitoring

PENANGGUNG JAWAB

WAKTU
(2013)

BIAYA

Kabid Pengelolaan Pasar

JanuariDesember

150.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

JanuariDesember

75.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

JanuariDesember

25.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

JanuariDesember

25.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar Juli-Desember


20.000.000
Kabid Pengelolaan Pasar

AgustusOktober

25.000.000

AgustusOktober

50.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

Oktober

15.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

JanuariDesember

5.000.000

Kabid Pengelolaan Pasar

TARGET KINERJA

JADWAL KEGIATAN, MONITORING DAN EVALUASI TAHUN 2012

TRIWULAN I
NO

KEGIATAN

JAN.

FEB.

MARET

TRIWULAN II
APRIL

MEI

TRIWULAN III
JUNI

JULI

AGUST

TRIWULAN IV
SEPT

OKT

NOP

DES

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Pembangunan pasar
tradisional

Pengembangan pasar
daerah

Penertiban dan penataan


pasar tradisional

Pemeliharaan pasar
tradisional

Pembenahan pasar
tradisional

Memfasilitasi sarana dan


prasarana pasar tradisional

Penataan ulang pasar


tradisional

Pembinaan pedagang
pasar tradisional

Monitoring dan Evaluasi

Você também pode gostar