Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Berbagai penyakit dapat menyerang susunan saraf pusat. Salah satunya
adalah peradangan pada selaput otak, yang sering disebut sebagai
meningitis. Meningitis merupakan penyakit susunan saraf pusat yang
dapat menyerang semua orang. Bayi, anak-anak, dan dewasa muda
merupakan golongan usia yang mempunyai resiko tinggi untuk terkena
meningitis. Di Inggris, dilaporkan bahwa 3000 orang terkena meningitis
setiap tahunnya, baik dewasa maupun anak-anak. Dilaporkan juga bahwa
satu dari sepuluh orang yang menderita meningitis akan meninggal, dan
sisanya
akan
sembuh
dengan
meninggalkan
kecacatan
diantaranya
infeksi
virus,
bakteri,
dan
jamur
(www.meningitis.org). Sebab lain adalah akibat trauma, kanker, dan obatobatan tertentu (en.wikipedia.org). Pada kesempatan kali ini akan dibahas
mengenai salah satu meningitis yang disebabkan oleh bakteri, yakni
meningitis tuberkulosis. Pengetahuan yang benar mengenai meningitis
tuberkulosis
dapat
membantu
untuk
mengurangi
angka
kematian
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
A. DEFINISI
Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang
tipis/encer yangmengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang
punggung, disebabkan oleh bakteri, virus,riketsia, atau protozoa, yang
dapat terjadi secara akut dan kronis. (Harsono., 2003). Meningitis adalah
infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis berasal
dari cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus tersebut
dapat berpindahmelalui udara dan menularkan kepada orang lain yang
menghirup udara tersebut. (Israr,2008).
B. Etiologi
Meningitis
oleh
disebabkan
berbagai
macam
3.
Anak
di
atas
tahun
dan
orang
dewasa
Meningococcus,
D. Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi bebrapa golongan yaitu :
1.Meningitis serosa
adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan
otak
yang
tuberculosa.
jernih.Penyebab
Penyebab
lainnya
terseringnya
lues,
adalah
Mycobacterium
Virus,Toxoplasma
gondhii
dan
Ricketsia (Israr,2008).
2.Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoi d dan piameter yang meli puti
otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus
pneumoniae
Streptococus
(pneumokok),
Neisseria
haemolyticuss,
meningitis(meningokok),
Staphylococcus
aureus,
Haemophilus
infl uenzae,Escherichia
coli,
Klebsiella
pneumoniae,
terpapar
agen
pengantar
virus.
Banyak
virus
yang
water-friderichen
(septik
syok,
DIC,perdarahan
adrenal
bilateral)
4.SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5.Efusi subdural
6.Kejang
7.Edema dan herniasi serebral
8.Cerebral palsy
9.Gangguan mental
10.Gangguan belajar
11.Attention deficit disorder (414askep. 2009).
F. PATOFISIOLOGI
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti
dengan septikemia,yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis
bagian atas. Faktor predisposisi mencakupinfeksi jalan nafas bagian atas,
otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatislain,
prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis.
Saluran vena yangmelalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan
saluran mastoid menuju otak dan dekatsaluran vena-vena meningen;
semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan
di
dalammeningen
dan
di
bawah
korteks,
yang
dapat
mengalami
gangguan
metabolisme
akibat
eksudat
fisiologis
intrakranial,
yang
terdiri
dari
akibat
toksin
bakteri
sebelum
terjadi
meningitis.
dan
dihubungkan
denganmeluasnya
hemoragi
(pada
dan
nekrosis
pembuluh
darah
yang
disebabkan
oleh
meningokokus (414askep,2009).
Meningitis meningococcus
Meningitis pyogenic akut merupakan suatu respon inflamasi terhadap
infeksi bakteria yangmengenai pria dan arakhnoid. Tiga organisme utama
yang
dapat
menyebabkan
meningitispyogenic
adalah
Diplococcus
dan
penurunan
aliran
darah
serebral.Jaringan
serebral
(pada
sindromWaterhouse-Friderichssen)
terjadinyakerusakan
endotel
dan
nekrosis
sebagai
pembuluh
akibat
darah
yang
Meningeal Invasion
Mekanisme dari invasi bakteri kedalam ruang subaracnoid masih belum
diketahui.
Salahsatu
jumlah/konsentrasi
faktor
bakteri
yang
dalam
berperan
darah.
mungkin
Virulensikuman
adalah
mungkin
bakteri
meningael
patogen
dapat
memasuki
ruang
umumnya
komplemen
didalam
adalah
CSF
negatif
yang
atau
normal
minimal.
kadar dari
Inflamasi
beberapa
meningael
phagositosis.
Aktifitas
opsonik
dan
bakterisidal
tidak
patogen
untuk
dapat
survive
didalam
ruang
intraluminal
pada
vena-vena
kecil
meningael.
Bilaterdapat
tetapi
pembentukan
abses
jarang
didapatkan.
intraluminal
pada
vena-vena
kecil
meningael.
Bilaterdapat
tetapi
pembentukan
abses
jarang
didapatkan.
G. Gambaran Klinis
Gejala dari meningococcal meningitis tidak berbeda dengan meningitis
yang disebabkanoleh bakteri pyogenik lainnya. Gejala dapat berupa
febris, nyeri kepala, kaku kuduk, mual,muntah, penurunan kesadaran
sampai koma. Komplikasi dari CNS berupa transient palsy dariN.IV, VI, VII
dan VIII. Biasanya didapatkan riwayat infeksi saluran nafas bagian atas
dalam duaatau tiga hari sebelum onset penyakit, gejala dapat didahului
oleh muntah dan diare. Exanthema,walaupun tidak selalu didapatkan,
merupakan
cardinal
sign
didalam
membedakan
etiologi
antara
sampai
15
mm.
Hal
ini
biasanya
didahului
oleh
antigen
antibodi.
Adanya
suatu
DICharus
infeksimeningococcus,
meningococcus
kadang-kadang
10
H. Diagnosa
Diagnosa pasti dari meningitis meningococcus hanya dengan isolasi
organisme dari CSF.Diagnosa relatif dapat ditegakkan sebelum terdapat
hasil isolasi pada pasien dengan nyeri kepala,muntah, febris, kaku kuduk
dan rush kulit petechial, terlebih bila terdapat epidemik darimeningitis
meningococcus atau adanya kontak dengan kasus meningococcus yang
jelas. Untuk menegakkan diagnose meningitis meningococcus, perlu
dilakukan kultur dari lesi kulit, sekretnafosaring, darah dan CSF. Pada
beberapa kasus diagnosa dapat ditegakkan dengan pemeriksaanapus dari
sedimen CSF/gram stain (Japardi, 2002).
I. Pemeriksaan Laboratorium
Untuk menentukan diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium. Tes
ini memakai darah atau cairan sumsum tulang belakang. Cairan sumsum
tulang belakang diambil dengan prosesyang disebut pungsi lumbal
( lumbar puncture atau spinal tap).
Sebuah jarum ditusukkan padapertengahan tulang belakang, pas di atas
pinggul.
Jarum
menyedap
contoh
cairan
sumsum
tulangbelakang.
Tekanan cairan sumsum tulang belakang juga dapat diukur. Bila tekanan
terlalu tinggi,sebagian cairan tersebut dapat disedot. Tes ini aman dan
biasanya
beberapa
tidak
terlalu
orang
menyakitkan.Namun
mengalami
sakit
setelah
kepala,
pungsi
lumbal
yang
dapat
meningococcus
dapat
dikultur
dari
nasofaring,
dari
darah
ditemukan lebihdari 50% dari kasus pada stadium awal, serta dari lesi
11
kulit dan CSF. CSF kultur menjadi sterilpada 90-100% kasus yang diobati
dengan
antimikrobal
terapi
yang
apropiate,
meskipun
pemeriksaan
latex
aglutination
test
untuk
antigen
yang
dapat
disebabkan
oleh
digunakanuntuk
meningococcus.Polymerase
pemeriksaan
DNA
dari
chain
pasien
J. Terapi
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur.
Pada orang dewasa,Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit
diberikan secara intravena setiap 2 jam. Padaanak dengan berat badan
10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari,anak dengan berat badan kurangdari
10 kg diberikan 4 juta unit/hari. Ampicillin dapat ditambahkan dengan
dosis 300-400mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk
anak-anak. Untuk pasien yang alergiterhadap penicillin, dapat dibrikan
sampai 5 hari bebas panas (Japardi, 2002).
12
Studi
acak
terbesar
merekomendasikan
pemberian
dexametason
bertahap pada pasien dengan meningitis TB. Dibawah protokol ini, pasien
dengan GCS dibawah 15 atau yang mendapat defisit neurologis fokal
13
jantung
yang
mengancam
nyawa
jika
tidak
dilakukan
14
terjadi pada sampai 90% dari pasien yang mengambil glukokortikoid untuk> 60 days.
efek samping ini, termasuk patah tulang lebih serius dan katarak, terjadi bahkan pada
pasien yang memakai dosis rendah (7.5 mg / d).
Glukokortikoid mempengaruhi mineralisasi tulang dengan menghambat penyerapan
kalsium dalam saluran pencernaan dan memindahkan produksi sinyal-molekul untuk
mendukung Rekomendasi resorption. tulang untuk mencegah osteopenia diinduksi
glukokortikoid dan kalsium yang komplikasi berikutnya dan komorbiditas termasuk
melengkapi dengan vitamin D untuk dosis glukokortikoid 5 mg / d dan mulai
bifosfonat ketika ditunjukkan oleh evaluation. densiometric
Karena efek mereka pada resistensi insulin, glukokortikoid adalah penyebab paling
umum dari pedoman Screening diabetes mellitus. obat-induced menggunakan
glukosa puasa 126 mg / dL atau HbA1c 6.5% cocok untuk mendiagnosis diabetes
steroid-induced; Namun, per pedoman American Diabetes Association, hasilnya
harus dikonfirmasi melalui Manajemen berulang testing. mirip dengan tipe 2 diabetes
mellitus; Pilihan pengobatan kemajuan dari agen tunggal untuk agen ganda terhadap
insulin agen lain, berdasarkan pengukuran glukosa puasa dan control. glukosa Pada
pasien yang sudah menderita diabetes, gula darah harus diukur lebih sering daripada
pada pasien tanpa sudah ada sebelumnya diabetes, dan obat-obatan harus disesuaikan
untuk mempertahankan control yang memadai
Sindrom Cushing dan supresi adrenal telah diamati pada pasien yang memakai lisan,
intraartikular, epidural, dihirup, hidung, mata, dan glukokortikoid topikal preparat.
Efek samping menjadi lebih mungkin dengan jangka waktu yang lebih lama
pengobatan dan dosis lebih tinggi
aktivitas mineralokortikoid menyebabkan retensi natrium dan air gratis dan ekskresi
derangements potassium. dalam produksi mineralokortikoid dapat terwujud dengan
kelainan dalam bidang ini. Hiponatremia, hiperkalemia, dan hipotensi yang hadir
untuk berbagai tingkat di mineralokortikoid-kekurangan negara (misalnya, berbagai
hiperplasia adrenal kongenital dan defisiensi synthase aldosteron), sedangkan
kebalikannya hadir dalam mineralokortikoid-kelebihan negara (misalnya, sindrom
15
Cara pencegahan
Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau
bakteri penyebabmeningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar
untuk selalu cuci tangan, terutamasebelum makan dan setelah dari
kamar mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi makanan,minuman atau
alat makan, untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu
lengkapi jugaimunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HiB, MMR,
dan IPD (Israr,2008).
BAB III
KESIMPULAN
Meningitis
TB
adalah
pernyakit
radang
pada
selaput
otak
yang
16
DAFTAR PUSTAKA
414askep, 2009. Meningitis.
http://blog.asuhankeperawatan.com/414askep/meningitis/
Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana. 2006.
Lumbar Puncture. TheNew England Journal of
Medicine.http://content.nejm.org/cgi/reprint/355/13/e12.pdf
Erathenurse, 2007.
meningitis.http://erathenurse.blogspot.com/2007/12/askep-pada meningiti
s.html
Harokah, 2009.
meningitis. http://cobasmart.blogspot.com/2009/02/asuhan-keperawatanpada- klien-dengan.html
Harsono. 2003. Meningitis. Kapita Selekta Neurologi.
http://www.uum.edu.my/medic/meningitis
17
18