Você está na página 1de 5

GANGGUAN HAID

1. Kelainan jumlah dan lama perdarahan haid


- Menoragia atau hipermenore
- Hipomenore
2. Kelainan siklus haid
- Polimenorea
- Oligomenorea
- Amenorea
3. Perdarahan diluar haid
- Metroragia
- Menometroragia
4. Gangguan lain yang berhubungan dengan haid
- Premenstrual tension
- Mittelschmerz
- Dismenore

Polimenore
Adalah perdarahan haid yang terjadi dengan interval kurang dari 21 hari (periode haidnya terlalu
sering)
Biasanya disebabkan gangguan hormonal, endometrosis, maupun kongesti ovarium karena
peradangan
Manifestasinya:
-

Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari


Dalam satu bulan bisa mengalami 2 kali menstruasi
Anemia dan stress

Tatalaksana: karena disebabkan oleh ketidakseimbangan hormone maka di berikan terapi sulih
hormone atau minum obat pil kb serta berikan zat besi

Oligomenore
Adalah panjang siklus menstruasi lebih dari 35 hari (haid jarang)
Etiologi:

Gangguan hormon (HPO Axis), biasanya terjadi pada awal (3-5 tahun setelah menarche)
menstruasi dan mendekati menopause

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), Androgen > Hormon wanita

Berat badan yang tidak seimbang (Berlebih atau kurang) (biasanya atlit atau anorexia
nervusa)

Stress fisik dan emosional

Penyakit kronis

Tumor

Hipertiroid/hipotiroid

Manifestasi:

Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali

Terkadang kesulitan hamil

Osteoporosi dan Penyakit Kardiovaskular (Jika yg bermasalah hormon estrogen)

Diagnosis:

Pemeriksaan kadar hormon (Estrogen & Progesaterone)

Cek untuk keganasan

Pemeriksaan kadar T3 dan T4

Tatalaksana:
Tergantung penyebab :
1. Oligomenore pada awal menstruasi dan menjelang akhir menopause tidak usah diobati
karena itu respon normal
2. Jika gangguan nutrisi, perbaiki kadar nutrisinya
3. Jika gangguannya hormonal (kadar hormon)
-

Kadar estrogen kurang, pakai pil KB estrogen : Lynoral 0.05 mg/hari selama
25 hari
Kadar progesterone kurang, pakai pil KB progesterone : Postinor
Jika karena tumor, harus dioperasi tumorny

4. Kadar estrogen + progesteron kurang pakai pil KB : Mycrogynon 1 tab/hari

AMENORE

Adalah tidak ada haid selama 3 bulan berturut-turut.


Adanya amenore harus dipastikan bukan suatu kondisi fisiologis, seperti pada, masa sebelum
pubertas, kehamilan, masa laktasi, dan sesusah menopause.
Amenore patologis dapat di bagi dua:
-

Amenore primer: belum pernah haid hingga usia diatas 18 tahun. Paling sering
disebabkan oleh kelainan genetic dan abnormalitas kongenital lainnya.
Amenore sekunder: sebelumnya pernah haid, tetapi kemudian tidak haid lagi

Etilogi:
-

Amenore primer:
Abnormalitas kromosom (45%)
Keterlambatan pubertas fisiologis (20%)
Agenesis Mullerian (15%)
Septum vaginal transversal atau hymen imperforate (5%)
Gagal produksi hormone GnRH (5%)
Anoreksia nervosa (2%)
Hipopituitarisme (2%)
Amenore sekunder:
Gangguan organic pusat: tumor, rradang, destruksi
Gangguan kejiwaan: syok emosional, psikosis, anoreksia nervosa
Ganggu aksis HPO: sindrom amenore-galaktose, amenore hipotalik
Gangguan hipofisis: tumor
Gangguan gonad: menopause premature, penghentian fungsi ovarium tumor
sel granulosa, sel teka
Gangguan gld suprarenalis: sindrom adrenogenital
Gangguan pancreas: diabetes militus
Penyakit umum: ggn gizi dan obesitas

Manifestasi:

Kadang tidak disertai, gejala hanya tidak menstruasi tapi ada juga yang bergejala seperti:
jerawat, suara dalam, rambut tumbuh belebihan, sakit kepala, gangguan penglihatan,
vagina kering, penurunan gairah seksual

Tatalaksana:

Hormone replacement therapy estrogen & progestin

METRORAGIA
Definisi

Jumlah perdarahan tidak teratur, tidak bersifat siklik dan sering berlangsung lama. Perdarahan
diluar haid
Etiologi
Beberapa penyebab dari perdarahan diluar haid:
-

Metroragia diluar kehamilan


Sebab- sebab organik: adanya perdarahan uterus, tuba, dan ovarium yang disebabkan oleh
serviks uteri (polip, erosio porsiones, ulkus)

Metroragia o/ karena kehamilan:

1. Abortus (korpus uteri)


2. Kehamilan ektopik (tuba falopi)
3. Radang / tumor ovarium
-

Sebab - sebab fungsional ( pendarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan
sebab organik) mempengaruhi hormonal proses hipotalamus hipofisis, ovarium,
rangsangan estrogen dan progesteron, etiologinya berupa korpus luteum perisisten,
insufiseinsi korpus luteum , apopleksia uteri, kelainan darah

Penelitian juga menunjukan bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan
berbagai jenis endometrium yakni atrofik, hiperplastik, proliferatif, sekretoris/ nonsekretoris yg
dibedakan perdarahan yang ovulator dan anovulator

Ovulator: berasal dari faktor faktor neuromuskular, vasomotorik, hematologik

Yang disebabkan krn korpus luteum peresisten, insufisiensi korpus luteum, apopleksia
uterus, kelainan darah

Anovulator: berasal dari ggn endokrin

Yg disebabkan krn peresisten folikel yg tidak pecah shg tidak terjadi ovulasi dan
pembukaan korpus luteum -> akibatnya terjadilah hyperplasia endometrium krn stimulasi
estrogen yg berlebihan dan terus menerus

Manifestasi Klinis
1. Siklus menstruasi tak teratur
2. Tidak haid dalam jangga waktu lama (amenore)
3. Sering mengalami flek

4. Nyeri
5. Tegang pada payudara
6. Cepat emosi
Px Penunjang
1. Px darah: hb, uji fungsi tiroid, kadar HCG , FSH, LH , Prolaktin
2. Deteksi patologi endometrium (dilatasi dan kuretase atau histeroskopi)
3. Laparaskopi
4. Uji kehamilan
5. Pemeriksaan koagulasi: u/ menentukan pembuluh darah
Tatalaksana

Pengobatan ditujukan terhadap penyebab yang mendasarinya

Bisa diberikan hormon steroid:

Estrogen dosis tinggi: dipropionas estradiol IM 2,5 mg atau benzoas estradiol 1,5 mg atau
valeras estradiol 20 mg
Progesterone: kaproas hidroksi-progesteron 125 mg IM atau norethindrone 15 mg atau
asetas medroksi-progesterone 10 mg
androgen

Sering dilakukan histerektomi (mengangkat rahim wanita)

Refrensi:
1. Saworno
2. Medscape
3. Kapita selekta

Você também pode gostar