Você está na página 1de 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Alumunium adalah salah satu logam berwarna putih perak yang termasuk

dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm3. Jari-jari atomnya adalah 117,6 pikometer (1x10-10 m). Alumunium adalah
unsur terbanyak ketiga yang ditemukan di bumi setelah Oksigen dan Silikon.
Jumlahnya sekitar 7,6% dari berat kerak bumi. Terdapat beberapa sifat penting
yang dimiliki Aluminium sehingga banyak digunakan sebagai Material Teknik
Aluminium sendiri merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan
korosi yangbaik dan hantaran listrik yang baik. Penggunaan aluminium di
duniapermesinan

dan

industri untuk

menunjang

proses

fabrikasi

telah

banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan material. Aluminium digunakan


dalambidang yang luas, bukan hanya untuk peralatan rumah tangga tapi juga
dipakaiuntuk keperluan material pesawat terbang, mobil, kapal laut dan
konstruksi-konstruksi yang lain. Untuk mendapatkan peningkatan kekuatan
mekanik,biasanya logam aluminium dipadukan dengan unsur Cu, Si, Mg, Ti, Mn,
Cr,Ni, dan sebagainya.
Beberapa jenis penggunan hasil paduan ini pada pembuatan material
teknik seperti roda gigi, head cylinder, dan piston memiliki standar dalam

Universitas Sumatera Utara

kekuatan tertentu agar dapat digunakan dengan aman. Oleh karena itu penting
kiranya dilakukan penelitian sifat kekerasan dan kekuatan tekan dari Aluminium.
Desain kendaraan udara, laut, maupun darat selalu mengalami kemajuan,
terutama didorong oleh 2 faktor penting, yaitu pertimbangan berat kendaraan
(berkaitan dengan performa) dan keselamatan pengendara. Metal foamtelah
diketahui mempunyai kombinasi sifat material seperi kekakuan lentur yang tinggi
dengan berat spesifik yang rendah. Selain itu, metal foam mempunyai
karakteristik kompresi yang baik serta dikombinasikan dengan kemampuan
penyerapan energi yang tinggi. Riset mengenai metal foam terutama dengan
menggunakan aluminium, telah dikembangan sejak tahun 50-an. Akan tetapi,
secara komersial mulai marak dikembangkan kembali pada tahun 90-an dan
diperkirakan akan terus berlanjut. Aluminium foam mempunyai sifat yang sesuai
untuk dikembangkan pada industri otomotif (kendaraan).

Alumunium foam adalah material hasil rekayasa yang menjanjikan karena


di samping ringan (1/5 kali berat aluminium padat), memiliki kekuatan (strength)
dan kekakuan (stiffness) yang tinggi, karakteristik khusus dari material ini adalah
mempunyai kemampuan menyerap energi (dump energy) yang tinggi dari
berbagai arah pembebanan. Secara umum, karakteristik aluminium foam adalah
sebagai berikut :
Memiliki kombinasi antara nilai density yang rendah dengan kestabilan proses

yang tinggi. Densitas aluminium foam didefinisikan sebagai fraksi berat dari
aluminium foam terhadap aluminium pejal ketika mengisi volume yang
sama.Densitas aluminium foam sekitar1/5 dari aluminium padat(Suresh, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Kekakuan yang tinggi pada berat jenis yang rendah (high strength 10 MPa,

stiffness 1 GPa)
Penyerapan energi impak yang tinggi, tanpa menghiraukan arah datangnya

impak
Insulasi panas yang baik
Efisiensi yang tinggi dalam menyerap suara
Ketahanan terhadap panas dan tidak mudah terbakar
Dapat didaur ulang sepenuhnya

Tantangan utama untuk memproduksi aluminium adalah menceri rute


proses yang termurah namun tetap memiliki karakteristik mekanik yang baik. Dari
berbagai jenis rute, melt based process dinilai menjanjikan efisiensi biaya
produksi dalam skala produksi yang besar. Beberapa proses seperti AlporasTM,
CymatTM, telah menjadi produk komersil yang lazim digunakan. Namun
penggunaan titanium hidryde (TiH2) masih dinilai terlalu mahal dalam proses
tersebut.

Usaha untuk mengganti blowing agent telah dilakukan dengan


menggunakan CaCO3, selain lebih mudah dalam penanganan, ketersediaan
CaCO3yang banyak mnjadikannya cukup murah. Akan tetapi, penggunaan
CaCO3sebagai blowing agent masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan produk yang reproducible, memberikan
karakteristik serta mempunyai distribusi yang homogen.

Universitas Sumatera Utara

Studi tentang alumunium foam baru pertama kali dilakukan di Departemen


Teknik Mesin USU, namun untuk studi tentang aluminium alloy sendiri
sebelumnya telah beberapa kali dilakukan di Departemen Teknik Mesin.

Tabel 1.1 : Road Map Penelitian Tentang Aluminium


Tahun
2011

Rumusan Masalah

Peneliti

perubahan temperatur penuangan pada proses pengecoran

Hamdi Abdul Hakim

Aluminium akan mempengaruhi laju pembekuan dan


menyebabkan terjadinya laju porositas, sehingga akan
mempengaruhi sifat mekanis yaitu ketangguhan impak, dan
kekerasan coran Aluminium sekrap. Semakin meningkatnya
temperatur penuangan akan menghasilkan bentuk struktur
mikro dan sifat mekanis yang berbeda.
2011

Pada dasarnya unsur silikon dapat meningkatkan kekerasan

Muhammad Wirza

(hardness) dan kekuatan tarik (tensile strength) dari unsur


Aluminium. Tetapi jika kadar yang diberikan berlebihan,
maka terdapat kemungkinan kekuatan tarik dan kekerasan
akan menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian
untuk mengetahui kadar optimum Silikon (%)yang akan
dilebur dengan Aluminium sekrap.
2012

Unsur magnesium dapat meningkatkan kemampuan serap

M. Syahreza Nst

bunyi dan kekuatan tarik (tensile strength) dari unsur


Aluminium. Tetapi jika kadar yang diberikan berlebihan,
maka terdapat kemungkinan kekuatan tarikakan menurun.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan serap bunyi
Magnesium yang akan dilebur dengan Aluminium.
2012

unsur magnesium dapat meningkatkan kemampuan serap

Henriandus Sitio

bunyi dari unsur Aluminium. Tetapi jika kadar yang


diberikan berlebihan, maka terdapat kemungkinan struktur
dan kekuatan menurun.Maka dari itu perlu dilakukan
pengamatan struktur mikro melalui foto mikro dan
pengujian kekerasan aluminiuum magnesium.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1

Tujuan Umum Penelitian


Membuat aluminium-magnesium foam dengan CaCO3sebagai blowing

agentserta mengamati pengaruh penambahan magnesium terhadap kekuatan dan


sifat mekanik nya.

1.2.2

Tujuan Khusus Penelitian


1.

Mengetahui proses pembuatan aluminium magnesium foam dengan


proses direct foamingmelalui melt based process.

2.

Mengamati fenomena yang terjadi selama proses foaming

3.

Mengetahui serta mengamati hasil dari uji densitas, kekerasan serta


kekuatan tekandari aluminium magnesium foam

1.3

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana stabilitas

aluminium foam yang dibentuk dengan penambahan kadar Mg dan foaming agent
CaCO3. Dengan demikian diperoleh data dari aluminium foam yang telah dibuat.
Selain itu penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan industri maupun instansi pemerintah, juga kepada para penelitipeneliti lain dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di
bidang material dan kekuatan bahan.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah membuat produk aluminium

magnesium foam menggunakan blowing agent CaCO3. Bahan baku yang


digunakan sebagai parent material adalah aluminium dan magnesium, aluminium
berasal dari raw material aluminium dengan kemurnian >97% yang dilebur
kembali bersama campuran magnesium yang dipakai sebagai bahan campuran.
Sedangkan pengujian yang dilakukan adalah uji tekan, uji kekerasan dan uji
densitas.

1.5

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pembuatan aluminium foam

dengan metode direct foaming melalui tahap melt based process dengan blowing
agent CaCO3. Dalam proses ini tidak dilakukan penambahan thickening agent dan
solid refractory yang lazim digunakan pada proses komersil. Paremeter produksi
semisal peleburan bahan baku, pencampuran foaming agent, pengadukan dan
penanganan proses dilakukan dengan cara yang sama.

1.6

Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini menggunakan metode penganalisaan dengan hasil uji.

Kemudian hasil akan disajikan kedalam tulisan yang terdiri dari 5 bab.

Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan, bab ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai


Tugas Akhir yang meliputi, pembahasan tentang latar belakang, batasan masalah,
tujuan, manfaat dan sistematika penulisan. Tinjauan pustaka pada bab kedua,
berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok
permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa
persoalan. Pada bab

IIIberupa Metodologi Penelitian berisikan

metode

pembuatan aluminium foam. Berisi juga spesifikasi dari bahan yang digunakan
dan jumlah campuran yang digunakan dalam proses pembuatan aluminium foam
serta berisi langkah-langkah pengujian yang digunakan dalam pengamatan bab
IVpada skripsi ini merupakan hasil dan pembahasan, berisikan penyajian hasil
yang diperoleh dari uji tekan,uji densitas dan kekerasan. Bab V Kesimpulan Dan
Saran, berisikan jawaban dari tujuan dari penelitian. Daftar Pustaka, berisikan
literatur yang digunakan sebagai refenrensi dalam penulisan tugas akhir ini.
Lampiran, merupakan lampiran data-data yang diperoleh selama penelitian berupa
form asli ataupun data yang bersumber dari literatur acuan.

Universitas Sumatera Utara

Você também pode gostar