Você está na página 1de 2

RESUME 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN CKD STAGE V


A. ANALISA KASUS
1. Kasus
Pada tanggal 17 Mei 2013 masuk rumahsakit dengan keluhan Klien
mengeluh sesak napas dan perut terasa sakit. Tn.P mengatakan 2 hari
sebelum masuk rumah sakit mengeluh sesak napas. Sesak yang dirasakan
terjadi secara terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Sesak
napas yang dirasakan membuat Tn.P tidak dapat berbaring dan hanya bisa
duduk. Kedua kaki Tn.P bengkak dan empuk bila dipalpasi. Tn.P juga
mengeluh pusing dan lehernya cenegeng, mual dan muntah serta rasa tidak
nyaman diperut seperti kembung. Akhirnya Tn. P memeriksakan dirinya ke
RSDM dan dianjurkan untuk dirawat. Tn. P mengatakan memiliki hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu. Tn. P adalah pasien cuci darah rutin di RSDM sejak
6 bulan yang lalu karena gagal ginjal. Cuci darah dilakukan setiap 2x
seminggu.
Dari pengkajian yang dilakukan didapatkan data TTV: TD: 190/120,
RR: 20x/mnt cepat dangkal, nadi:88x/menit, t:36.6, Pemeriksaan thorak PA:
cardiomegaly dengan edema pulmonum, efusi pleura bilateral, Paru- paru
Au: terdapat suara Ronki basah halus, Pa: taktil fremitus kanan dan kiri
menurun. Hasil laboratorium: Hb:7.4 (turun), Ht :24 (turun), trombosit: 148
(turun), eritrosit ( turun), kreatinin 11.9 (naik), ureum:146 (naik), AGD: BE:5.2, PCO2: 26.1 (turun), Ht:21% (turun), HCO3: 20.1(turun), total CO2:14.8,
Kesan:asidosis metabolic terkompensasi penuh. Dari data diatas dapat
diambil diagnose keperawatan Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi, perubahan membran kapileralveolar.
Data selanjutnya didapatkan data Klien mengatakan minum 1
liter/hari (1000 cc), BAK 3-4x/hari dan tidak puas. Volume BAK gelas
belimbing atau sekitar 20 cc, klien mengatakan sesak napas terus menerus
dan tidak berkurang dengan istirahat Status cairan: Intake > output, IMT: =

26.03 (overweightt), Bengkak di kedua kaki, piting edema, turgor kulit >3
detik, JVP +4 cmH2O, klien tampak sesak, gelisah, suara paru ronkhi basah.
Dari data diatas dapat diambil diagnose keperawatan Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan

penurunan haluan urin, retensi cairan dan

natrium.
Data yang lain adalah Klien tampak sesak, gelisah, tidak pernah
berbaring, posisi selalu duduk., TD: 190/120, RR: 20x/menit, nadi:
88x/menit, suhu :36.6, Hasil laboratorium:, Hb:7.4 (turun), Ht :24 (turun),
trombosit: 148 (turun), eritrosit ( turun). Dari data tersebut dapat diambil
diagnose

keperawatan

Intoleransi

aktivitas

berhubungan

dengan

keletihan/kelemahan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialysis.


2. Keterkaitan dengan teori
Gejala- gejala yang terjadi pada Tn. P disebabkan karena Fungsi renal
menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan ke
dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap
sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan
semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner &
Suddarth, 2001 : 1448).
B. EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4x24 jam pada diagnose 1 masalah
belum teratasi yang ditandai dengan klien masih merasakan sesak napas,
diagnose 2 masalah belum teratasi yang ditandai dengan turgor kulit > 3 detik
dan terdapat edema pada kedua kaki. Diagnose 3 masalah belum teratasi yang
ditandai dengan klien masih hanya bisa duduk untuk membuat nafasnya lebih
baik.

Você também pode gostar