Você está na página 1de 39

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Rasional/Latar Belakang
Tahun Ajaran 2015/2016 merupakan tahun transisi dimana Kelas VIII dan
kelas IX menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sedangkan
kelas VII menggunakan Kurikulum 2013 (K13).
Pengembangan KTSP masih mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua standar dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar Proses
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Hal ini pun digunakan MTs. Negeri Kediri.
Dalam rangka antisipasi

isu-isu strategis yang dikembangkan oleh

Pemerintah(Kementrian Pendidikan Nasional), maka KTSP ini mengakomodasi dan


mengintegralkan pendidikan berwawasan kesetaraan gender; pendidikan berwawasan
kewirausahaan dan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Sementara, pemberlakuan K13 yang dilatarbelakangi oleh perkembangan
sistem pembelajaran dan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi mennutut
intstitusi pendidikan untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang yang tidak
hanya mementingkan hasil tapi juga proses. Untuk tujuan ini maka madrasah
menerapkan pemberlakuan K13 pada tahun ajaran 2015/2016 mulai dari kelas VII.
Secara substansi tidak ada perbedaan yang mencolok antara KTSP dengan
K13, kecuali pada proses pembelajran dan cara penilaian. Pada K13, proses KBM
1

mengadopsi pendekatan saintifik (Scientfic Approach) dengan tahapan mengamati,


menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Sedangkan dalam proses penilaian K13 menggunakan sistem penilaian otentik
(Authentic Assessment) meliputi empat ranah kompetensi yaitu kompetensi inti sikap
spiritual (K1), kompetensi inti sikap social (K2), kompetensi inti pengetahuan (K3),
dan, kompetensi inti keterampilan (K4).
B. Pengembangan KTSP
KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan di MTs. Negeri Kediri yang dikembangkan dengan ciriciri tujuan tingkat satuan pendidikan sesuai dengan visi, dapat diukur, dan terjangkau
yaitu :
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
2. Memperhatikan

karakteristik

sosial

budaya

masyarakat

setempat

dan

menjunjung kelestarian keragaman budaya dan karakter bangsa.


3. Memungkinkan

pengembangan

keragaman

potensi,

minat,

kecerdasan

intelektual, emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara


optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan

memperhatikan

norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah


5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya kesetaran
gender

C.

Prinsip dan Acuan Oprasional Pengembangan KTSP


1.

Prinsip Pengembangan KTSP


Kurikulum MTs. Negeri Kediri ini dikembangkan mengacu pada Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, dan Standar Proses serta berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragam karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi dan gender serta pendidikan dudaya dan karaker bangsa.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
3

4) Relevan dengan kebutuhan hidup


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup,
termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasionaladalah kebutuhan yang
penting atau suatu keharusan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang sejalan dengan arah pengembangan manusia seutuhnya
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah,
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara
kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan budaya dan
karakter bangsa sejalandengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam
kerangka NKRI

2.

Acuan Oprasional Pengembangan KTSP


Acuan pengembangan KTSP terdiri atas:
1. Undang-undang Dasar 1945;
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas);
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
5. Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 dan
No. 6 Taun 2007 tentang perubahan Permendiknas No. 24;
7. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
8. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian;
9. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana;
10. Permendiknas RI No. 29 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;
11. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses ;
12. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 tentang Stndar Pembiayaan;
13. Peraturan

Pemerintah

No.

17

Tahun

2010

tentang

Pengelolaan

dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

D. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


1.

Pandangan Tentang belajar


Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan
tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik
5

adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,


mengolah,

mengkonstruksi,

dan

menggunakan pengetahuan.

Untuk

itu

pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada


peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.
Agar benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta
didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Untuk
itu kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada
peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan
kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika,
logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang
beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

2.

Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam K13 terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok

tersebut dapat dirinci

dalam berbagai kegiatan belajar.


Tahap

mengamati

dapat

ditempuh

melalui

kegiatan

membaca,menyimak dan melihat. Tahapan ini dilakukan untuk melatih


kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
Pada tahap menanya, kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan
dengan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati. Tahap ini dilakukan untuk Mengembangkan kreativitas, rasa ingin
6

tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang


perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Tahap mengumpulkan informasi/eksperimen dilaksanakan dengan
berbagai kegiatan seperti melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain
buku teks, mengamati objek/kejadian, aktivitas, dan wawancara dengan nara
sumber. Tahapa ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Tahap mengasosiasikan/mengolah informasi dilaksanakan melalui 1)
pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi dan 2)Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .
Tahap

yang

terakhir

adalah

mengkomunikasikan.

Tahap

ini

dilaksanakan dengan kegiatan menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan


berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatankegiatan ini diharapkan dapat Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan
jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
7

3.

Penilaian
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan skala 14 (kelipatan 0.33), sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup
(C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D
seperti pada tabel di bawah ini.

Penilaian pada K13 dikembangkan dengan mengadopsi penilaian yang


memiliki karakter belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, berdasarkan acuan
kriteria, dan dengan teknik penialaian yang bervariasi. Adapun teknik penilaian
yang dapat digunakan adalah penilaian tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.

4.

Konsep Dan Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag


mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa.
8

Layanan

bimbingan

dan

konseling

adalah

kegiatan

Guru

Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan


bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta
melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
Layanan bimbingan dan konseling dalam K13 meliputi layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
penguasaan konten, layanan konseling perseorangan, layanan bimbingan
kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi dan layanan advokasi.

BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung
jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan yang lebih lanjut.

B. Visi Madrasah
Islami, Unggul, Terampil
Yang menjadi indikator tercapainya visi tersebut terangkum dalam Panca Prestasi
Madrasah yaitu:
1. Prestasi Akhlak Mulia
2. Prestasi Ilmu Keagamaan
3. Prestasi Sain Dan Teknologi
4. Prestasi Bahasa Dan Budaya
5. Prestasi Olah Raga Dan Seni

C. Misi Madrasah
10

1.

Mentransfer nilai-nilai yang islami pada anak didik agar kelak menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt dan berakhlak mulia.
2.
Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan analisis di kalangan peserta
didik, sehingga mereka memiliki kemampuan dasar akademik yang unggul dan
mampu berkompetensi dalam Era globalisasi.
3.
Mengembangkan kemampuan fisik dan psikis peserta didik sehingga menjadi
anak yang sehat jasmani dan rohani.
Membekali siswa dengan berbagai keterampilan dasar ( Life Skill ) yang kelak

4.

dapat bermanfaat bagi dirinya dalam hidup bermasyarakat.


D. Tujuan Madrasah Secara Umum
1.

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan
menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya dengan baik;

2.

Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,serta


kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya;

3.

Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;

4.

Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran


hidup sehat;

5.

Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan


mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni), hidup bermasyarakat,
berguna untuk orang lain;

6.

Membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.

E. Tujuan Madrasah Secara Khusus


11

Berdasarkan visi dan misi di atas tujuan yang ingin dicapai madrasah adalah
sebagai berikut:
1. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016, siswa mampu meningkatkan kualitas dan
kuantitas kegiatan OSIS.
2. Pada Tahun Pelajaran 2015/20162015, terjadi peningkatkan kuantitas dan dan
kualitas sarana ekstra kurikuler dari tahun sebelumnya.
3. Pada tahun Pelajaran 2015/20162015, Menumbuhkan peran serta masyarakat
dalam mendukung pelaksanaan pendidikan di madrasah dan akriditasi madrasah
mendapatkan nilai A.
4. Pada tahun Pelajaran 2015/2016 murid-murid kelas VII dan VIII meningkatkan
kualitas hafalan beberapa surat pendek (juz Amma) dan doa harian.
5. Pada tahun Pelajaran 2015/2016 terjadi peningkatan kualitas sholat Dhuha dan
Dhuhur berjamaah di madrasah.
6. Pada tahun Pelajaran 2015/2016, mampu mempertahankan peringkat rata-rata nilai
UN dan UAMBN tingkat MTs. Negeri Kediri dan diharapkan mampu masuk tiga
besar UN dan UAMBN Tingkat MTs se-Kabupaten Lombok Barat
7. Pada tahun Pelajaran 2015/2016 terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas sikap
dan praktik kegiatan serta amaliah keagamaan Islam warga madrasah dari pada
sebelumnya.
8. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016, siswa mampu menjuarai lomba mapel di tingkat
Kabupaten.
9. Pada tahun Pelajaran 2015/2016, murid-murid mampu menjadi juara umum pekan
madaris tingkat Kecamatan Kediri
10. Pada tahun Pelajaran 2015/2016, memiliki tim olahraga minimal 2 cabang yang
mampu menjuarai tingkat kabupaten.
11. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016, madrasah mampu membeli 3 unit LCD
Proyektor sebagai media pembelajaran
12

12. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016, terjadi perbaikan dan peningkatan sarana fisik
madrasah.
13. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016, memiliki sarana untuk pembelajaran muatan
lokal mata pelajaran Bahasa Inggris
14. PadaTahun Pelajaran 2015/2016, terjadi penigkatan animo siswa baru.

13

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Pada Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah berisi
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.

sejumlah mata

Struktur kurikulum MTs.

Negeri Kediri dapat dilihat dalm tabel berikut


Kelas dan Alokasi Waktu
VII

VIII

IX

a. Al-Quran Hadits

b. Aqidah Akhlak

c. Fiqih

d. SKI

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Arab

5. Bahasa Inggris

6. Matematika

7. Ilmu Pengetahuan Alam

8. Ilmu Pengetahuan Sosial

9. Seni Budaya

Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

14

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan
11. Prakarya/TIK
B. Muatan Lokal
-

Bahasa Inggris Pariwisata

Tahfizul Quran

Kitab Kuning

Baca Tulis Quran (BTQ)

44

44

44

C. Pengembangan Diri
Jumlah

Keterangan:
o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.
o Pengembangan diri dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
pelaksanaannya di luar jadwal mata pelajaran.
Di MTs. Negeri Kediri, terdapat program intrakurikuler seperti tertera pada tabel
tersebut

dan

juga

ekstrakurikuler

yang

dikembangkan

dalam

program

Pengembangan Diri. Waktu belajar dimulai dari pukul 07.30 pagi hingga pukul
14.00 selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu. Pengembangan diri dilaksanakan
pada pagi dan sore hari dengan kegiatan terjadwal.
B. Muatan Kurikulum
15

Muatan kurikulum MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX.
Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan
kurikulum. Adapun muatan kurikulum sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan Standar Isi, maka MTs. Negeri Kediri dalam pembelajaran
melaksanakan secara konsisten

mata pelajaran-mata pelajaran sesuai dengan

Standar Isi, yang meliputi :


a. Mata Pelajaran Agama
1) Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam yang diperuntukkan bagi siswa MTs. Negeri Kediri
terdiri dari Pelajaran Aqidah Akhlak, Al-Quran Hadits, dan Fiqih, dimaksudkan
untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Agama.
Tujuan Pendidikan Agama di MTs. :
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
swt.;
16

b)

Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia


yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.

2) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
3) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
17

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan

bahasa

Indonesia

untuk

meningkatkan

kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial


e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus

budi

pekerti,

serta

meningkatkan

pengetahuan

dan

kemampuan berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
4) Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab
Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di MTs bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Pembelajaran bahasa Inggris dan Bahasa

Arab di MTs. Negeri Kediri

ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni


berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

18

Sebagai bahasa asing, pembelajaran bahasa Inggris dan Bahasa Arab diarahkan
pada kegiatan yang mampu membangkitkan hal-hal berikut:
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
untuk mencapai tingkat literasi functional
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
c) Mengembangkan

pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara

bahasa dengan budaya.


5) Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika

19

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di MTs. menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah.
Mata pelajaran IPA di MTs. bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep
dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
20

d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,


bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,
dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
f)Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

7) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan

21

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam


masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
8) Mata Pelajaran Seni Budaya
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri
atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik,
logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a)

Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

b)

Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

c)

Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

d)

Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,

e)

regional, maupun global.

9) Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosionalsportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang.

22

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a)

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan


dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

b)

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

c)

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

d)

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

e)

Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,


percaya diri dan demokratis

f)

Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang


lain dan lingkungan

g)

Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih


sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

10) Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi


Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik
sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar
sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan
komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat.
Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi
23

informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses


belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan
lingkungan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a)

Memahami teknologi informasi dan komunikasi

b)

Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi


dan komunikasi

c)

Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam


penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

d)

Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

11) Muatan Lokal


Mata Pelajaran Muatan Lokal pada tahun pelajaran 2015/2016 hanya diberikan pada
siswa kelas VIII dan IX. Sedangkan untuk kelas VII diberikan mata pelajaran
Prakarya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

24

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kementerian Agama Kabupaten
Lombok Barat) dan diterapkan di MTs. Negeri Kediri adalah: Bahasa Inggris
Pariwisata, Tahfizul Quran, dan Baca Tulis Quran (BTQ) dengan alokasi waktu
masing-masing 2 jam pelajaran.
12) Prakarya
Secara substansi bidang prakarya mengandung kinerja kerajinan dan teknologi.
Oleh karenanya, pengembangan strand/aspek pada mata pelajaran Prakarya
meliputi Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Adapun pengertian
prakarya adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat
melalui pembelajaran kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan dengan
menggunakan berbagai macam bahan, alat, teknik, dan ilmu pengetahuan yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan.
1. Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda
untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan, estetika, ergonomis, berkaitan
dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara yang berkaitan dengan
kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda fungsional yang
dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya.
2. Rekayasa
Rekayasa

dikaitkan

dengan

kemampuan

teknologi

dalam

merancang,

merekonstruksi, dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan


sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa
penyambungan merupakan kerja menyambung balok kayu untuk membuat
susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan dengan prinsip
ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh.
25

3. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation (pengolahan), yaitu suatu kerja yang
berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun
makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh, dan berkembang biak/bertambah banyak.
Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya dan berpikir
sistematis berdasarkan teknologi dan potensi kearifan lokal.
4. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk
jadi, dan mengubah benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai
tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan
memodifikasi agar dapat dimanfaatkan, serta didasari dengan kinerja piker
teknologis.
Adapun aspek (strand) dari mata pelajaran Prakarya yang dipilih adalah aspek
Kerajinan dan Rekayasa. Aspek Kerajinan melingkupi Kerajinan ukiran dan
membuat dan merangkai bunga. Sedangkan untuk aspek rekayasa siswa diberikan
kerajinan membuat gambar ilustrasi.
13) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

26

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
bimbingan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, berbagai pembiasaan, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, yaitu: OSIM, Pramuka, Olah Raga, Kelompok Kaligrafi,.
Pengembangan Diri di MTs. Negeri Kediri adalah:
a. Kegiatan terprogram yang terdiri atas 2 kelompok
1). Pelayanan konseling:
-

Layanan Konseling Pribadi

Layanan Konseling Belajar

Layanan Konseling Sosial

Layanan Konseling Karir

2). Ekstrakurikuler, meliputi :


-

Pramuka

- Paskibra

OSIS

- Marching Band

Olah raga (Bulu Tangkis)

- Palang Merah Remaja

Kaligrafi

- UKS

Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu.


b. . Kegiatan rutin/spontan terprogram :
1) Rutin : Upacara Bendera, Shalat Dzuhur Berjamaah, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri.

27

2) Spontan : memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,

antre,

mengatasi silang pedapat (pertengkaran)


3) Keteladanan:

berpakaian

rapi,

berbahasa

yang

baik,

rajin

membaca, memuji kebaikan/keberhasilan orang lain datang tepat waktu.


4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan
sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai
berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar
yang tetap. MTs. Negeri Kediri menambah 6 jam pembelajaran per minggu
secara

keseluruhan.

Pemanfaatan

jam

pembelajaran

tambahan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di


samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan
tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket untuk MTs. Negeri Kediri adalah 50% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
28

tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada kegiatan
praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara
dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur
Kurikulum MTs. Negeri Kediri.

5.

Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar di MTs. Negeri Kediri menetapkan setiap indikator yang
dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75%. MTs. Negeri Kediri menentukan kriteria ketutasan minimal (KKM) dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran serta kompleksitas
materi ajar.MTs. Negeri Kediri secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) di MTs. Negeri Kediri
yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2015/2016
No

Mata Pelajaran

KKM
VII

VIII

IX

Al-Quran Hadits

75

75

75

Aqidah Akhlak

75

75

75

Fiqih

70

75

75

SKI

70

70

70

Pendidikan Kewarganegaraan

75

75

75

Bahasa Indonesia

70

65

70

Bahasa Arab

70

70

70
29

No

Mata Pelajaran

KKM
VII

VIII

IX

Bahasa Inggris

70

70

70

Matematika

70

70

70

10

IPA

70

70

70

11

IPS

73

75

75

12

Seni Budaya

75

75

75

13

Pendididkan Jasmani

75

75

75

14

Prakarya/TIK

70

70

75

15

Mulok (English Conversation)

70

16.

Tahfizul Quran

75

17.

Baca Tulis Quran

75

75

Peserta didik yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran, yang bersangkutan
mempeunyai kesempatan untuk mengikuti remidial sebanyak-banyaknya 3 kali.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas di MTs. Negeri Kediri dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran dengan kriteria sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran.
3. Tidak lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang tidak tuntas.
4. Kehadiran peserta didik di kelas minimal 75%.
5. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan
30

pada semester yang diikuti.


KelulusanMTs. Negeri Kediri mengacu PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk 4 rumpun mata
pelajaran.
3. Lulus ujian sekolah ,sesuai kriteria kelulusan yang ditetapkan sekolah
berdasarkan pedoman dari BSNP.
4. Lulus Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) untuk mata
pelajaran Agama dan Bahasa Arab.
4. Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Ingris,
Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
5. Berbudi pekerti baik.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup (LIFE SKILL)


Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, kecakapan vokasional.
kecakapan hidup personal meliputi :

Menghafal doa harian

Manghafal bacaan setelah shalat

Menghafal ayat-ayat pendek

31

Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Quran Hadist,
Fiqih dan muatan lokal Tahfizul Quran.
Kecakapan Sosial meliputi

Terampil memecahkan masalah di lingkungannya

Memiliki sikap sportif

Membiasakan hidup sehat

Sanggup bekerjasama

Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis


Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Kecakapan Akademik

Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan penelitian


dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan
variabel)

Terampil menerapkan teknologi sederhana

Kecakapan berpikir rasional


Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa

Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.


Kecakapan vokasional
Terampil berbahasa Inggris dan Arab,
Terampil mengoperasikan komputer
Terampil menulis bahasa Arab
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Matematika,
TIK, SBD, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
32

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


a. Keunggulan lokal yang dikembangkan berdasarkan kondisi MTs. Negeri Kediri
yang masyarakatnya pada umumnya hidup dalam kerigiusan maka sekolah
menetapkan muatan lokal Bahasa Inggris.
b. Keunggulan global yang dikembangkan berupa kemampuan berbahasa Inggris
dan Arab.
Keunggulan global tersebut sejalan/didukung MTs. Negeri Kediri berada di
lingkungan Pondok Pesantren menuntut bahasa Inggris dan bahasa Arab untuk
berkomunikasi guna menyongsong dan menyiasati kebutuhan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.

9.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan pendidikan yang
mengedepankan nilai-nilai kehidupan yang melandasi perilaku manusia berdasarkan
norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Pelaksanaannya

terintegrasi

dalam

perencanaan,

proses,

dan

penilaian

pembelajaran. Nilai yang dikembangkan di MTs. Negeri Kediri antara lain nilai
religius, percaya diri, keberagaman, berpikir logis, dll.
10.

Penerapan Kurikulum 2013


Khusus pada kelas VII, kurikulum yang diberlakukan adalah Kurikulum 2013
(K13). Pada penerapannya, kegiatan proses belajar-mengajar (KBM) menggunakan
pendekatan saintifik (Scientific Approach) dimana proses KBM diupayakan lebih
33

banyak melibatkan partisipasi siswa. Guru hanya berperan sebagai motivator,


fasilitator, serta inpirator dalam pelaksanaan kegiatan KBM.
Dengan pendekatan Scientific Approch, proses KBM dikembangkan melalui
tahapan-tahapan observasi, menanya, menalar, mengumpulkan informasi, mencoba,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Adapun kegiatan pada tahap-tahap
tersebut memiliki corak yang berbeda.
a.

Mengamati
Tahap mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Tahap ini digunakan menyiapkan siswa secara mental
dan fisik untuk mengikuti KBM dengan menyajikan media obyek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang
penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan
adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

b.

Menanya
Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek
yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep,
prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Peserta didik dilatih
menggunakan pertanyaan dari guru sebagai pemicu agar siswa mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri.

34

Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah


mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis.
c.

Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari
bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik
dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek
yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan


kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
d.

Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar


Tahap mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar dalam kegiatan
pembelajaran adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik dari
hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan
untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

e.

Menarik kesimpulan
35

Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan


saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi.
Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola
dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu
kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.
f.

Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor

81a Tahun 2013, adalah

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis


secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Seiring dengan penerapan Scientific Approach dalam KBM, guru juga
dituntut untuk menggunakan Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
dalampenilaian. Dengan model penilaian ini guru diharapkan dapat
memberikan penilaian yang lebih obyektif, sahih, berkesinambungan, reflektif,
dan menyeluruh dan dapat menggambarkan kemampuan dan potensi
sebenarnya yang dimliki peserta didik.

36

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
pada Madrasah

Tsanawiyah Negeri Kediri.

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah

semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
JADWAL KEGIATAN TAHUNAN
KEPALA MTs. NEGERI KEDIRI TP. 2015/2016
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

JENIS KEGIATAN
Rapat Persiapan PMB
Masa Penerimaan Siswa Baru
Rapat Penyusunan KTSP 2015
Pelaksanaan Ujian Seleksi Murid Baru
Rapat Peleno Panitia PMB Dan Komite
Pengumuman Hasil Tes Murid Baru
Hari Pertama TP. 2015/2016
Rapat Pembagian Tupoksi Semester I
Masa Orientasi Murid Baru TP. 2013/2015
Rapat Koordinasi Guru Dan Karyawan
Rapat Koordinasi Komite Dan Wali Murid

PELAKSANAAN
1 Juni 2015
20 Juni - 25 Juli 2015
1 Juli 2015
23-24 Juli 2015
25 Juli 2015
25 Juli 2015
27 Juli 2015
1 Agustus 2015
28-31 Agustus 2015
Setiap Bulan
Setiap Awal Semester
37

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Ujian Mid Semester Ganjil


Ujian Semester Ganjil
Class Meeting Semester Ganjil
Pembagian Raport Semester Ganjil
Libur Semster Ganjil
Rapat Pebagian Tugas Semester Genap
Ujian Mid Semester Genap
Try Out UAMBN Kelas IX
Perkiraan UAMBN dan US
Try Out UN
Asrama UN Kelas IX
Perkiraan UN Kelas IX
Rapat Kelulusan Kelas IX
Pengumuman Kelulusan Kelas IX
Perpisahan Kelas IX
Ujian Semester Genap
Class meeting Semester Genap dan Remedi
Rapat Kenaikan Kelas
Pembagian Raport Semester Genap
Libur Semster Genap

28 September 3 Oktober 2105


14 -19 Desember 2015
21 25 Desember 2015
26 Desember 2015
26 Desember- 2 Januari 2016
4 Januari 2016
29 Februari 5 Maret 2016
14 16 Maret 2016
28 Maret 2 April 2016
14 16 April 2016
23 30 April 2016
25 30 April 2016
20 Mei 2016
21 Mei 2016
14 Mei 2016
23 31 Mei 2016
1 2 Juni 2016
3 Juni 2016
4 Juni 2016
6 11 Juni 2016

38

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum MTs. Negeri Kediri disusun sebagai pedoman kerja semua personil
sekolah dan pihak yang terkait.
2. Kurikulum MTs. Negeri Kediri dikembangkan secara profesional untuk menciptakan
kondisi pendidikan yang efektif, efisien, professional dan demokratis.
3. Kurikulum MTs. Negeri Kediri memberikan acuan sistem pendidikan yang
berlangsung agar arah proses pendidikan jelas pada kompetensi yang ditetapkan.
4. Pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di
MTs. Negeri Kediri
5. Khusus untuk kelas VII kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip Kurikulum
2013 dengan pendekatan Scientific Approach dalam pembelajaran dan Authentic
Assessment dalam penilaian.
B. Saran-saran
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami Standar Isi,

Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar


Penilaian, Standar Sarana Prasarana, dan Standar Pengelolaan MTs. Negeri Kediri
2. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami tugas pokok dan fungsinya.

39

Você também pode gostar