Você está na página 1de 32

APD

Kelompok
28

Latar belakang

Umumnya di semua tempat kerja selalu terdapat sumbersumber bahaya.


Hampir tidak ada tempat kerja yang sama sekali bebas
dari sumber bahaya (Syukri Sahab, 1997)..
Dampak kecelakaan pada perusahaan salah satunya
adalah kelambatan produksi. Padahal ketepatan waktu
dapat menghemat biaya, dan menguntungkan
perusahaan dan pelanggan.
ILO Geneva (1989) dalam pencegahan kecelakaan
menyatakan bahwa,Cara yang terbaik untuk mencegah
kecelakaan yang tidak terduga adalah menghilangkan
bahaya atau mengendalikannya dengan menutup sumber
bahaya tersebut bila mungkin. Bila tidak mungkin, maka
perlu menyediakan bagi pekerja beberapa jenis alat
pelindung diri untuk dipakai pekerja tersebut.

Tujuan kesehatan kerja

Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan


tenaga kerja yang setinggitingginyan baik
jasmani, rohani maupun sosial untuk semua
lapangan pekerjaan
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang
disebabkan karena kondisi kerja
Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan
yang timbul akibat pekerjaan
Menempatkan tenaga kerja pada suatu
lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik
/ faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja
yang bersangkutan

Jenis penyakit yang ada di


tempat kerja

General disease (penyakit umum): penyakit yang


mengenai pada masyarakat umum (general
disease).
Misal : influenza, sakit kepala
Work related disease (penyakit terkait kerja):
penyakit yang berhubungan / terkait dengan
pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaan.
Misal : asma, TBC, hipertensi
Occupational disease (penyakit akibat kerja):
penyakit yang disebabkan karena
pekerjaannya/lingkungan kerja.
Misal : keracunan

Perbedaan PAK dan PAHK

Penyebab PAK/PHAK
Faktor Fisika
Suhu: Terlalu panas, terlalu dingin Suhu Nyaman
(Comfort Temperature): 23-25 C
Temperatur Ekstrim
Suhu tinggi (>30 C )menyebabkan :
Heat Stroke
Heat Cramp

Suhu rendah menyebabkan :


Frosbite
Hypotermia

Getaran: Whole Body Vibration, Hand-Arm


Vibration

Radiasi: Ion dan Non-ion


Radiasi mengion: Sinar X, Sinar Gamma
Radiasi tak mengion:
Gelombang elektromagnetik : Sinar Ultraviolet ,
Sinar Inframerah
Efek Stokastik :
Tidak terkait dosis (teratogen,
karsinogen, mutagen)
Efek Non-Stokastik: Terkait dosis (iritasi,
hipersekresi)
Partikel di udara (debu)
5 10 mikron tertahan di saluran napas atas
3 - 5 mikron tertahan di saluran napas tengah
1 - 3 mikron paling berbahaya, karena tertahan
dan tertimbun di saluran napas kecil

Kebisingan
Bising: Suara yg tidak kita kehendaki
Efek bising:
Akut
Kronik
Dampak thd kesehatan:
Gangguan pendengaran
Efek sistemik lain: Hipertensi, Stress, Gangguan
perilaku

Sifat-sifat bahan kimia:


Mudah meledak (Explosive)
Mudah menyala/terbakar
(Flamabel/Combustabel)
Memancarkan radiasi
Faktor Biologi
Serangga dll
Faktor Ergonomi
Faktor yg berhubungan dgn kemampuan
dan karakteristik manusia yg
mempengaruhi rancangan peralatan,
sistem kerja dan pekerjaan

PAK

DEFINISI : Penyakit yang mempunyai penyebab


yang spesifik atau asosiasi kuat dengan
pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yang sudah diakui
Kriteria umum Penyakit Akibat Kerja
Adanya hub antara pajanan yg spesifik dengan
penyakit
Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian
penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi
daripada pada masyarakat umum
Penyakit dapat dicegah dengan melakukan
tindakan preventif di tempat kerja

Diagnosis PAK
Pendekatan Klinis (Individu) cara
untuk mendiagnosis penyakit akibat
kerja:
Diagnosis klinis
Pajanan yang dialami
Hubungan pajanan dengan penyakit
Pajanan yang dialami cukup besar
Peranan faktor individu
Faktor lain diluar pekerjaan
Diagnosis PAK atau bukan PAHK

PHAK

Definisi : PAHK adalah Penyakit yang mempunyai


beberapa agen penyebab, dimana faktor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dengan
faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yg mempunyai etiologi yg kompleks
Diagnosis
Pendekatan Klinis (Individu):

Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:

Diagnosis klinis
Pajanan yang dialami
Hubungan pajanan dengan penyakit
Pajanan yang dialami cukup besar
Peranan faktor individu
Faktor lain diluar pekerjaan
Diagnosis PAK atau bukan PAK

Alat Pelindung Diri (APD)

Definisi: APD adalah semua peralatan


yang melindungi pekerja selama bekerja
termasuk pakaian yang harus di pakai
pada saat bekerja, pelindung kepala
(helmet), sarung tangan (gloves),
pelindung mata (eye protection), pakaian
yang bersifat reflektive, sepatu,
pelindung pendegaran (hearing
protection) dan pelindung pernapasan
(masker).

Proses APD
Ditujukan untuk memastikan bahwa APD telah
dipilih dengan benar sesuai dengan bahaya
yang ada dan mengacu kepada:
Standar
Pegawai & mitra kerja mendapatkan pelatihan
yang sesuai, dan selalu memakai APD yang
tepat dengan benar untuk pekerjaan yang
memerlukannya
Jenis APD/PPE yang diperlukan dalam
berbagai aktifitas kerja di industri sangat
tergantung pada aktifitas yang dilakukan &
jenis bahaya yang terpapar

Jenis APD dan fungsi nya

Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3)

Definisi : Kesehatan Keselamatan kerja (K3) adalah


sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari
cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan
yang berhubungan dengan pekerjaan
4 Dasar Hukum K3
Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
khususnya Paragraf 5 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3.

K3
JENIS KESELAMATAN KERJA

(Industrial safety)
(Mining Safety)
(Building &
construction Safety)
(Traffic Safety)
(Flight Safety)
(Railway Safety)
(Home Safety)
(Office Safety)

ALAT PELINDUNG KERJA

Pakaian Kerja
Pelindung tangan
Pelindung kaki
Pelindung kepala
Pelindung mata
Pelindung wajah
Pelindung bahaya
jatuh

k3
RAMBU PERINGATAN

Rambu-rambu peringatan,
antara lain dengan fungsi:
Peringatan bahaya dari
atas
Peringatan bahaya
benturan kepala
Peringatan bahaya
longsoran
Peringatan bahaya api
Peringatan tersengat
listrik

Penunjuk ketinggian (untuk


bangunan yang lebih dari 2
lantai)
Penunjuk jalur instalasi listrik
kerja sementara
Penunjuk batas ketinggian
penumpukan material
Larangan memasuki area
tertentu
Larangan membawa bahanbahan berbahaya
Petunjuk untuk melapor (keluar
masuk proyek)

Gambar

SOP (STANDARD OPERATING


PROCEDURE)

SOP Pekerja
Pekerja menggunakan atribut yang telah ditentutkan
Pekerja tidak menggunakan perhiasan, jam tangan dan
aksesoris lainnya selama proses produksi
Pekerja memasuki ruang produksi dalam kondisi bersih dan
rapi
Pekerja menjaga kebersihan badannya
SOP Penerimaan Bahan Baku
Jahe merah yang dibeli harus dalam keadaan segar, tidak
busuk, berwarna merah di dalam dan kuning di luar
Jahe merah yang telah diterima disimpan dan digunakan
tidak lebih dari 3 hari
Bahan lain seperti gula, cabai dan lain-lainnya disimpan
dalam wadah yang berbeda

SOP Ruang Penyimpanan


Bahan baku disimpan pada tempat yang telah disediakan
Bahan tambahan pangan disimpan terpisah dari bahan baku di
ruang penyimpanan
Pemastian bahan dan produk yang disimpan terhindar dari serangga
Pengambilan bahan baku mengikuti proses FIFO (First In First Out)
SOP Selama Produksi
Pekerja mencuci tangan menggunakan sabum sebelum melakukan
proses produksi dan setelah keluar dari kamar mandi
Selama proses produksi, pekerja hanya boleh berbicara seperlunya
Pekerja tidak makan dan minum dalam ruang produksi
Pekerja tidak menggunakan ataupun membawa handphone di ruang
produksi
Alur produksi harus ditaati dan dipatuhi
SOP Alat
Alat yang digunakan dalam keadaan bersih
Sesudah digunakan peralatan dicuci kembali dan disimpan dalam
pada rak khusus dalam posisi terbali

Pembahasan Pabrik JMA


Lokasi
Perusahaan: PT.Jahe Merah
Tahun berdiri : 2007
Jumlah Karyawan: 37 orang (14 orang
bagian dapur, 14 orang bagian pengepasan,
orang satpam dan sisanya

Proses Produksi

Spesifikasi bahan

Jahe Merah
Umur rimpang minimal 7 bulan
Jahe merah yang dibeli harus dalam keadaan segar, tidak busuk,
berwarna merah di luar, dan kuning di dalam
Jahe merah yang telah diterima kemudian disimpan dalam
ruang penyimpanan dan digunakan tidak lebih dari 3 hari
Memiliki supplier tetap dan/atau mengambil dari kebun TOGA
(Tumbuhan Obat Keluarga)
Cabai Jawa
Warnanya merah kecoklat-coklatan hingga coklat
Aroma pedas yang menyengat
Panjangnya minimal 4 cm
Digunakan dalam keatiaan kering. Apabila masih basah, maka
dijemur terlebih dahulu
Memiliki supplier tetap dan/atau mengambil dari kebun TOGA
[Tumbuhan Obat Keluarga

Lada Hitam
Seperti merica, tetapi berkulit hitam
Aroma pedas yang menyengat
Digunakan dalam keadaan kering. Apabila masih basah, maka
dijemur terlebih dahulu
Memiliki supplier tetap dan/atau mengambil dari kebun TOGA
(Tumbuhan Obat Keluarga)

Bahan Tambahan Lain


Gula Pasir
Berwarna putih
Berbentuk butiran kristal
Memiliki supplier tetap
Kondisi kering
Tidak ada butiran lain atau cemaran fisik lainnya

Garam
Warna putih
Halus
Kondisi kering
Tidak ada butiran lain atau cemaran fisik lainnya

Gula Aren
Berwarna coklat
Memiliki suppliertetap
Kondisi kering
Bebas dari cemaran fisik

Air
Dimasak terlebih dahulu hingga mendidih
(100C)
Digunakan hangatkuku (50-60C)
Tidak berbau, tidak berwarna
Bebas dari cemaran fisik

Pengolahan

Pemanasan Disertai Pengadukan


Pemanasan awal: gula merah, garam, bubuk cabe jawa,
dan lada hitam dimasukkan dan diadukhingga larut
Setelah volume larutan mencapai ^4 bagian dari awal,
gula pasir baru dimasukkan.
Suhu-nya berkisaran 80-100C . Hindari bau gosong,
dengan mengatur api kompor.
Pendinginan Disertai Pengadukan
Hingga timbul buih-buih dan sudah tidak ada larutannya.
Api dikecilkan perlahan. Diaduk tanpa henti
Pembentukan Kristal
Selama proses pendinginan, tak lama kemudian
terbentuk kristal-kristal dan tetap diaduk

Pengecilan Ukuran Kristal


Dilakukan dengan pengadukan secara
kontinu, api kompor dipadamkan,
Pengayakan
Pengayakan dilakukan pada kristal (bubuk
jahe merah instan} yang terdapat pada wajan
Bagian yang lolos saringan akan langsung
dikemas dan yang tidak lolos dikecilkan
dengan blender. Kemudian, disaring kembali

SOP Penggunaan alat

Alat yang digunakan harus dalam keadaan bersih.


Blender yang digunakan hanya berkapasitas 500
gram untuk menggiling, atur kecepatan dari
terendah kemudian tertinggi dan terendah lagi
dan akhirnya dimatikan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kerusakan alat.
Wajan yang digunakan minimal kapasitas 1 kg.

Sesudahnya digunakan, perlalatan dicuci


kembali dan disimpan pada rak khusus alat
dalam posisi terbalik

Penyakit yang timbul

Penyakit tersering di pabrik jahe adalah:


Nyeri punggung
Gigitan serangga
Demam
Flu
Pilek
Fatigue
Tangan terjepit
Gangguan pada saluran pernafasan seperti asma,
Penyakit paru (copd)
Kerusakan pendengaran
Neuropsikiatrik

Kesimpulan

Setiap aktivitas yang melibatkan faktor


manusia, mesin dan bahan yang melalui
tahapan proses memiliki risiko bahaya
dengan tingkatan risiko berbeda beda yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Oleh karena itu
penerapan K3 sangatlah penting selain
untuk mencegah kecelakaan, penerapan K3
dapat meningkatkan keandalan perusahaan,
sehingga dapat menimbulkan kepercayaan
kepada pelanggan dan konsumen.

Você também pode gostar