Você está na página 1de 22

INDIKASI MASUK

ICU (INTENSIVE CARE


UNIT)

RAHMI ISLAMIATI
1501211038

Pendahuluan

Intensive Care Unit (ICU):


suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur
pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi, perawatan, dan terapi pasien- pasien yang
menderita penyakit, cedera, atau penyulit- penyulit yang mengancam
nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.

Kemampuan Minimal ICU

Resusitasi jantung paru


Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi
trakeal dan penggunaaan ventilator
Terapi oksigen
Pemantauan EKG terus menerus
Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan
gawat
Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan
cepat dan menyeluruh
Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk
terapi secara titrasi
Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai
dengan keadaan pasien

Klasifikasi Pelayanan ICU

Pelayanan ICU primer


Mampu melakukan resusitasi dan memberikan
ventilasi bantu kurang dari 24 jam serta mampu
melakukan pemantauan jantung

Pelayanan ICU sekunder


Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih lama,
melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks

Pelayanan ICU tersier


Mampu
melaksanakan
perawatan/terapi intensif

semua

aspek

Ruang lingkup pelayanan ICU

Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang


mengancam nyawa

Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus


melakukan tindakan yang segera diperlukan untuk kelangsungan
hidup.

Ruang lingkup pelayanan ICU

Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap


komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit

Memberikan bantuan psikologis pada pasien dan keluarga yang


kehidupannya sangat tergantung pada obat dan mesin.

ICU untuk siapa?

ICU sendiri diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi medis yang


reversibel dan memiliki prospek pemulihan yang baik karena sumber
daya yang digunakan di ICU mahal.

pasien sakit kritis meliputi:

Pasien- pasien yang tidak stabil secara fisiologis dan memerlukan


tenaga medis yang terkoordinasi dan berkelanjutan, serta memerlukan
perhatian yang teliti agar dapat dilakukan pengawasan yang ketat dan
terus menerus serta terapi titrasi.

Pasien- pasien yang dalam bahaya mengalami dekompensasi fisiologis


sehingga memerlukan pemantauan ketat dan terus- menerus serta
dilakukan intervensi segera untuk mencegah timbulnya penyakit yang
merugikan.

INDIKASI MASUK ICU

Model prioritas

Model diagnosis

Model parameter objektif

Model prioritas
Pasien Prioritas 1

Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis dan tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif seperti dukungan ventilasi, infus obat-obat
vasoaktif kontinu, dll.

Contoh pasien kelompok ini antara lain adalah pasien pascabedah atau
pasien syok sepsis.

Model prioritas
Pasien Prioritas 2

Pasien pada kelompok ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih


di ICU karena sangat berisiko untuk menjadi tidak stabil sehingga
memerlukan terapi intensif segera.

ontoh jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar
jantung, paru, atau ginjal dan kemudian mengalami penyakit akut yang
parah.

Model prioritas
Pasien Prioritas 3

Pasien pada kelompok ini adalah pasien yang keadaannya sangat


mengurangi kemungkinan kesembuhan dan manfaat dari terapi di ICU.

Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastasis


disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas,
atau pasien yang menderita penyakit jantung atau paru terminal
disertai komplikasi penyakit akut berat.

Pengecualian
mati otak jika menjadi kandidat pendonor organ

Pasien-pasien yang kompeten tetapi menolak terapi tunjangan


hidup yang agresif dan hanya demi perawatan yang nyaman
saja.

Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.

Pasien yang secara fisiologis stabil atau secara statistik risikonya


rendah untuk memerlukan terapi ICU.

Model
diagnosis
Sistem Kardiovaskular

Infark miokard akut dengan komplikasi

Syok kardiogenik

Aritmia kompleks

Gagal jantung akut dengan gagal nafas dan atau memerlukan


bantuan hemodinamik

Hipertensi emergensi

Unstable angina disertai aritmia, hemodinamik yang tidak stabil,


atau nyeri dada yang presisten

Henti jantung

Tamponade jantung dengan hemodinamik yang tidak stabil

Diseksi aneurisma aorta

Blok jantung total

Model diagnosis

Overdosis obat

Hemodinamik yang tidak stabil

Defisit mental dengan gangguan jalan nafas

Kejang yang tidak dapat teratasi dengan perawatan biasa

Pembedahan

Pasien post operasi yang memerlukan pengawasan hemodinamik atau


dukungan ventilator atau perawatan intensif lainnya.

Model parameter objektif

Tanda Vital

Nadi < 40 atau > 150 kali/menit

Tekanan darah Sistolik < 80 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah
normal pasien

Mean arterial pressure < 60 mmHg

Tekanan diastolik > 120 mm Hg

Respiratory rate > 35 kali/menit

Model parameter objektif

Laboratorium

Natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 mEq/L

Kalium serum < 2,0 mEq/L atau > 7,0 mEq/L

PaO2 < 50 mmHg

pH < 7,1 atau > 7,7

Glukosa serum > 800 mg/dl

Kalsium serum > 15 mg/dl

Model parameter objektif

Radiografi, USG, tomografi

Elektrokardiogram

Pemeriksaan fisik lainnya(onset akut)

Kriteria keluar ICU


Pasien prioritas 1

Pasien prioritas 1 dikeluarkan dari ICU bila kebutuhan untuk terapi


intensif telah tidak ada lagi atau bila terapi secara intensif telah
gagal atau tidak bermanfaat sehingga prognosis jangka pendek
jelek.

Contoh: pasien dengan tiga atau lebih gagal sistim organ yang tidak
respons terhadap pengelolaan agresif.

Kriteria keluar ICU


Pasien prioritas 2

Pasien prioritas 2 dikeluarkan bila kemungkinan untuk mendadak


memerlukan terapi intensif telah berkurang.

Kriteria keluar ICU


Pasien prioritas 3

Pasien prioritas 3 dikeluarkan dari ICU bila


kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada
lagi. Namun, mungkin pasien demikian dikeluarkan
lebih dini bila kemungkinan sembuh atau manfaat
terapi intensif kontinu kecil.

Contohnya: pasien dengan penyakit lanjut yang telah


tidak berespon terhadap terapi ICU untuk penyakit
akutnya yang secara statistik mempunyai prognosis
jangka pendek jelek, dan yang tidak ada terapi yang
potensial untuk memperbaiki prognosisnya.

TERIMAKASIH

Você também pode gostar