Você está na página 1de 3

No.

Diagnosa (NANDA)

Kriteria Hasil (NOC)

Intervensi (NIC)

1.

Resiko infeksi b.d Status imun


penurunan
sistem Klien diharapkan mampu:
Tidak adanya infeksi berulang
kekebalan tubuh
Tidak adanya tumor
Status pencernaan dari skala yang diharapkan
Status pernapasan dari skala yang diharapkan
Berat badan dalam batas normal
Suhu tubuh normal
Tidak adanya kelelahan secara terus menerus
Jumlah sel darah putih dalam batas normal

Manajemen lingkungan
Intervensi yang dilakukan :
1. Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien.
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, berdasarkan
tingkat fisik, dan fungsi kognitif dan pengalaman masa lalu.
3. Hindari lingkungan yang berbahaya (ex : permadani lepas
dan kecil, perabotan rumah yang dapat dipindahpindahkan).
4. Hindari objek yang berbahaya dari lingkungan.
5. Usaha perlindungan dengan pinggir jeruji/pinggir lapisan
jeruji, dengan tepat.
6. Batasi kunjungan secara personal kepada pasien, keluarga,
kebutuhan penting lainnya.
7. Lakukan rutinitas sehari-hari sesuai kebutuhan pasien.

2.

Resiko perdarahan b.d Pembekuan darah


trombositopenia
Klien diharapkan mampu menormalkan :
Gumpalan pembentukan
Waktu protrombin
Hb
Perdarahan
Memar
Petechiae

Pencegahan perdarahan
Intervensi yang dilakukan :
1. Monitor kemungkinan terjadinya perdarahan pada pasien
2. Catat kadar HB dan Ht setelah pasien mengalami
kehilangan banyak darah
3. Pantau gejala dan tanda timbulnya perdarahan yang
berkelanjutan 9cek sekresi pasien baik yang terlihat maupun
yang tidak disadari perawat)
4. Pantau factor koagulasi, termasuk protrombin (Pt), waktu
paruh tromboplastin (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin, dan
kadar platelet dalam darah)

5. Pantau tanda-tanda vital, osmotic, termasuk TD


6. Atur pasien agar pasien tetap bed rest juka masih ada
indikasi pendarahan
7. Atur kepatenan/ kualitas produk / alat yang berhubungan
dengan perdarahan
8. Lindungai pasien dari hal-hal yang menimbulkan trauma
dan bias menimbulkan perdarahan
9. Jangan lakukan injeksi
10. Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengenali tanda-gejala
terjadinya perdarahan dan tindakan pertama untuk
penanganan selama perdarahan berlangsung
3.

Intoleransi
aktivitas Toleransi aktivitas
b.d kelemahan umum Klien diharapkan mampu untuk menormalkan:
Saturasi oksigen ketika beraktivitas
(anemia)
Denyut nadi ketika beraktivitas
Laju pernapasan ketika beraktivitas
Tekanan darah sistolik
Tekanan darah diastolic
Pemeriksaan EKG
Warna kulit
Kekuatan tubuh atas
Kekuatan tubuh bawah
Daya tahan
Klien diharapkan mampu untuk menormalkan:
Kinerja dari rutinitas
Aktivitas

Terapi aktivitas
Intervensi yang dilakukan:
1. Kolaborasi dengan terapis dalam merncanakan dan
memonitor program aktivitas
2. Tingkatkan komitmen pasien dalam beraktivitas
3. Bantu mengekplorasi aktivitas yang bemanfaat bagi pasien
4. Bantu mengidentifikasi sumberdaya yang dimiliki dalam
beraktivitas
5. Bantu pasien/keluarga dalam beradaptasi dengan
lingkungan
6. Bantu menyusun aktivitas fisik
7. Pastikan lingkungan aman untuk pergerakan otot
8. Jelaskan aktivitas motorik untuk meningkatkan tonus otot
9. Berikan reinforcemen positif selama beraktivitas
10. Monitor respon emosional, fisik, sosial dan spiritual

Konsentrasi
Kepulihan energy setelah beraktivitas
Tingkat oksigen darah

Manajemen energy
Intervensi yang dilakukan
1. Tentukan pembatasan aktivitas fisik pasien
2. Jelaskan tanda yang menyebabkan kelemahan
3. Jelaskan penyebab kelemahan
4. Jelaskan apa dan bagaimana aktivitas yang dibutuhkan
untuk membangun energi
5. Monitor intake nutrisi yang adekuat
6. Monitor respon kardiorespirasi selama aktivitas
7. Monitor pola tidur
8. Monitor lokasi ketidaknyamanan/nyeri
9. Batasi stimulus lingkungan
10. Anjurkan bedrest
11. Lakukan ROM aktif/pasif
12. Bantu pasien membuat jadwal istirahat
13. Monitor efek obat stimulan dan depresan
14. Monitor respon oksigenasi pasien

Você também pode gostar