Você está na página 1de 30

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

LAPORAN AUDITING

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

LAPORAN AUDITING STANDAR DENGAN PENDAPAT


WAJAR TANPA PENGECUALIAN
Laporan auditing dengan standar wajar tanpa
pengecualian digunakan bila kondisi berikut terpenuhi:
1.Semua laporan keuangan; neraca, la[poran rugi laba,
perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas sudah
tercakup di dalam laporan keuangan
2.Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam
penugasan
3.Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditing
tersebut telah melaksanakan penugasan dengan cara yang
memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga
standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi
4.Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum
5.Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan
paragraph penjelesana atua modifikasi kata-kata dalam
laporan

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

BAGIAN DARI
LAPORAN AUDIT
STANDAR
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

JUDUL LAPORAN
Standar auditing mengharuskan
pemberian judul pada laporan dan
judul itu harus memuat
kata`independen.`Misalnya, judul
yang tepat adalah laporan`auditor
independen atau kata
independen dimaksudkan untuk
meyakinkan pemakai bahwa dalam
semua aspek penugasan auditing
tersebut tidak menyimpang

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

ALAMAT YANG DI TUJU LAPORAN


EDITING
Alamat yang dituju laporan
auditing. Laporan ini
biasanya ditujukan kepada
perusahaan bersangkutan,
pemegantg saham, atau
dewan direksinya. Dalam
beberapa tahun belakangan,
makin sering laporan ini
ditujukan kepada para
pemegang saham untuk
menunjukkan bahwa auditor
independen terhadap
perusahaan dan dewan
direksi, dan komisarisnya
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

PARAGRAF PENDAHULUAN
Paragraf pertama dari laporan ini ditujukan untuk
tiga hal: pertama, paragraf ini merupakan
pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan
publik bersangkutan telah melaksanakan suatu
audit. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan
laporan tersebut dari laporan kompilasi atau
penelaahan. Kedua, paragraf itu mencantumkan
laporan keuangan yang diperiksa, termasuk
tanggal neraca dan periode-periode akuntansi
untuk laporan rugi-laba dan laporan arus kas.
Kata-kata dalam laporan tersebut harus sama
dengan laporan yang digunakan manajemen
untuk laporan keuangan itu. Ketiga, paragraf
pendahuluan yang menyatakan bahwa laporan
keuangan tersebut merupakan tanggung jawab
manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor
adalah sebatas pada pendapat atas laporan yang
diperiksa
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

PARAGRAF RUANG LINGKUP

pernyataan faktual mengenai apa yang


dilakukan auditor di dalam auditing.
Paragraf ini terlebih dahulu menyatakan
bahwa auditor bersangkutan mengikuti
standar auditing yang berlaku umum.
Bagian selanjutnya menerangkan secara
singkat mengenai aspek-aspek penting
dari suatu auditing -

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

PARAGRAF PENDAPAT
Paragraf terakhir dalam laporan standar
memuat kesimpulan auditor berdasarkan
hasil auditing. Bagian ini sangat penting
sehingga seringkali keseluruhan laporan
auditing hanya disebut sebagai pendapat
auditor. Paragraf pendapat dengan tegas
menyatakan bahwa yang diberikan adalah
suatu pendapat dan bukan suatu pernyataan
mutlak atau jaminan. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan bahwa kesimpulan tersebut
didasarkan atas pertimbangan profesional

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

TANDATANGAN NAMA NOMOR


REGISTER AKUNTAN PUBLIK
Nama ini menunjukkan partner
akuntan publik atau auditor yang
bertanggung jawab atas auditing
yang dilakukan. Auditor
membubuhkan tanda tangannya
berikut nomor register negara yang
bersangkutan. Partner itulah yang
akan bertanggung jawab secara
hukum dan jabatan atas mutu
auditnya menurut standar
professional
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

10

TANGAL LAPORAN AUDIT


Tanggal yang dipakai di dalam laporan
ini adalah tanggal saat auditor telah
menyelesaikan bagian terpenting dari
prosedur auditing di lapangan.
Tanggal ini sangat penting karena
menunjukkan sampai tanggal berapa
setelah tanggal laporan keuangan,
auditor bertanggung jawab atas
peninjauan terhadap peristiwa yang
terjadi. Sebagai contoh, jika neraca
dibuat per tanggal 31 Desember
1991, dan laporan audit bertanggal 6
Maret 1992, ini berarti bahwa auditor
telah mencari transaksi dan peristiwa
yang belum tercatat yang terjadi
sampai tanggal 6 Maret 1992.
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

11

CONTOH
Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan Rekan
Akuntan Publik Terdaftar
Gedung Luxe
Jalan Jendral Kamio
Jakarta
Laporan Auditor Independen
Kepada
Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar
Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A dan 200B, dan laporan rugi laba, perhitungan laba
ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan auditing kami.
Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu auditing meliputi auditing, atas dasar pengujian, bahan
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing juga meliputi penilaian standar
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan penting yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan PT. Roda Lingkar per 31 Desember 200A dan 200B, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Andri lrawan
Akuntan Register Negara No.D-1236
5 Maret 2000

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

12

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

TIDAK ADA KONSISTENSI

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

13

TIDAK ADA KONSISTENSI


Standar pelaporan kedua mewajibkan auditor untuk
memperhatikan situasi di mana standar akuntansi tidak
dilaksanakan secara konsisten dalam periode berjalan
dihubungkan dengan periode sebelumnya. Standar akuntansi
yang berlaku umum menetapkan bahwa perubahan dalam
standar akuntasi, atau metode aplikasinya standar akuntans
yang dipilih dan bahwa sifat dan dampak perubahan itu
diungkapkan secara memadai. Jika perubahan terjadi auditor
harus memodifikasi laporan audit dengan memberikan
paragraph penjelasan di bawah paragraf pendapat yang
membahas sifat perubahan tersebut dan menunjukkan kepada
pemakai catatan kaki yang membahas perubahan itu.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

14

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

Ketidakpastiaan yang
Material

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

15

KETIDAKPASTIAAN YANG MATERIAL


Umumnya manajemen membuat sejumlah estimasi dalam menyusun laporan
keuangan, termasuk masa manfaat aktiva yang dapat disusutkan, kemungkinan
tertagihnya piutang, dan nilai realisasi persediaan serta aktiva-aktiva lainnya.
Biasanya terdapat cukup banyak bahan bukti untuk mendukung kelayakan
estimasi atas pos-pos ini. Tetapi, ada kalanya auditor menghadapi situasi di
mana kelanjutan suatu masalah tidak dapat diestimasi secara wajar pada saat
laporan itu diterbitkan. Masalah-masalah inilah yang disebut sebagai
ketidakpastian. Contohnya mencakup kemungkinan direalisasinya piutang yang
signifikan, diperolehnya kembali biaya yang ditangguhkan hal bersyarat yang
menyangkut pajak, penghasilan atau perkara hukum. Akuntansi untuk berbagai
jenis estimasi dan ketidakpastian ini dijelaskan dalam Statemenr FASB No. 5
Akuntansi untuk hal bersyarat.
Jika terdapat ketidakpastian yang material, terlebih dahulu auditor harus
mengevaluasi apakah sudah ada pengungkapan fakta relevan secara memadai
di dalam laporan keuangan, termasuk catatan kaki. Misal, jika terdapar gugaran
hukum terhadap klien dalam jumlah yang lebih besar daripada yang dapat
diganti oleh asuransi, GAAP mewajibkan pengungkapan catatan kaki yang
memadai dalam kondisi-kondis berikut ini:
Ketidakpastian adalah mungkin sekali menjadi kenyataan (probable) dan
material; atau
Ketidakpastian itu cukup mungkin (reasonably possible) dan
material dan kemungkinannya cukup besar, atau
sangat material.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

16

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

Keraguan Atas
Kelangsungan Hidup

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

17

KERAGUAN ATAS KELANGSUNGAN HIDUP


Ada juga situasi yang tidak begitu khusus, di mana kemampuan perusahaan
untuk menjaga kelanjutan usaha perlu dipertanyakan S. AS5 9 (AU 341)
menyinggung masalah ini dengan judul Pertimbangan Pemeriksa Atas
Kemampuan Satuan Usaha Dalam Mempertahankan Hidupnya. Sebagai
contoh, terdapatnya satu atau dua faktor di bawah ini menimbulkan
ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup:
1.Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan modal kerja.
2.Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada saat
jatuh tempo.
3.Kehilangan pelanggan utama, terjadinya bencana yang tidak
diasuransikan seperti gempa bumi atau banjir, atau masalah perburuhan
yang tidak biasa.
4.Perkara pengadilan, gugatan hukum, atau masalah-masalah serupa yang
sudah terjadi dan dapat membahayakan kemampuan perusahaan untuk
beroperasi.
Auditor harus mempertimbangkan secara cermat adanya kemungkinan
bahwa klien tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya atau
memenuhi kewajiban-kewajibannya untuk suatu periode yang wajar. Untuk
tujuan ini, periode yang wajar dianggap tidak melebihi satu tahun dari
tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit.
Jika auditor menyimpulkan adanya keraguan atas kemampuan perusahaan
mempertahankan kelangsungan hidupnya, pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas perlu dibuat.
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

18

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

Setuju dengan
Penyimpangan Standar
Akuntansi yang Berlaku

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

19

SETUJU DENGAN PENYIMPANGAN


STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU
Peraturan 203 dari Kode Etik Profesi AICPA menyatakan
bahwa dalam keadaan tidak biasa, penyimpangan dari
standar akuntansi yang ditetapkan oleh badan yang
dibentuk oleh AICPA untuk menetapkan standar
akuntansi tidak harus menghasilkan pendapat wajar
dengan pengecualian, atau pernyataan tidak
memberikan pendapat. Tetapi untuk membenarkan
pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor harus yakin
dan harus menyatakan dalam paragraf-paragraf terpisah
dalam laporan auditing, bahwa dalam keadaan tersebut,
hasil yang menyesarkan dapat terjadi jika tetap
berpegang pada standar akuntansi yang berlaku.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

20

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

Penekanan Atas Suatu


Hal

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

21

PENEKANAN ATAS SUATU HAL

Dalam keadaan tertentu mungkin akuntan publik ingin


memberikan penekanan pada hal-hal spesifik mengenai
laporan keuangan yang diperiksanya, meskipun dia
bermaksud untuk memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian. Umumnya, penjelasan terrsebut
dipisahkan pada paragraf tersendiri di tengah-tengah
laporan. Berikut ini adalah beberapa penjelasan yang
biasanya dianggap perlu oleh para auditor untuk
dinyatakan di dalam laporannya adanyatansaksi yang
siginifikan di antara pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, peristiwa penting yang terjadi
setelah tanggal neraca, dan penjelasan mengenai
masalah akuntansi yang mempengaruhi daya banding
laporan keuangan tahun ini dengan laporan keuangan
tahun sebelumnya.
3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

22

PENYEBAB PALING PENTING DARI PENAMBAHAN


PARAGRAPH PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA DI
LAPORAN WAJAR

Laporan yang Melibatkan


Auditor Lain

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

23

LAPORAN YANG MELIBATKAN AUDITOR


LAIN
Jika akuntan publik menyerahkan sebagian tanggung
jawab auditingnya kepada kantor akuntan publik lain,
yang merupakan hal yang lazim jika kliennya memiliki
beberapa perusahaan anak dan divisi yang tersebar
luas. auditor lain tersebut tetap bertanggung jawab atas
hasil kerja dan laporannya dalam menghadapi gugatan
hukum atau sanksi BAPEPAM

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

24

LAPORAN AUDIT LAIN SELAIN LAPORAN WAJAR


TANPA PENGECUALIAN

Tiga jenis laporan auditing yang


paling penting untuk kondisi ini
1.Pendapat Tidak Wajar (Adverse
Opinion)
2.Pendapat Tidak Memberikan
Pendapat (Disclaimer of Opinion)
3.Pendapat Wajar dengan
Pengecualian (Qualified Opnion) -

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

25

PENDAPAT TIDAK WAJAR (ADVERSE


OPINION)
Pendapat tidak wajar hanya
diberikan jika auditor merasa
yakin bahwa keseluruhan
laporan keuangan yang
disajikan memuat salah saji
yang material atau
menyesarkan sehingga tidak
menyajikan secara wajar posisi
keuangan atau hasil operasi
perusahaan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

26

PENDAPAT TIDAK MEMBERIKAN


PENDAPAT (DISCLAIMER OF OPINION)
Pendapat tidak wajar hanya
diberikan jika auditor merasa
yakin bahwa keseluruhan laporan
keuangan yang disajikan memuat
salah saji yang material atau
menyesarkan sehingga tidak
menyajikan secara wajar posisi
keuangan atau hasil operasi
perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

27

PENDAPAT WAJAR DENGAN


PENGECUALIAN (QUALIFIED OPNION)
Pendapat wajar dengan pengecualian dapat
diberikan baik karena adanya pembatasan
ruang lingkup auditing atau tidak ditaatinya
standar akuntansi yang berlaku umum.
Pendapat wajar dengan pengecualian hanya
dapat digunakan jika auditor yakin bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan telah
disajikan secara wajar. Jika auditor merasa
bahwa kondisi yang dilaporkannya cukup
parah, maka pernyataan tidak memberikan
pendapat atau pendapat tidak wajar harus
dibuat. Oleh karena itu, pendapat wajar
dengan pengecualian dianggap sebagai
bentuk pengungkapan yang paling lunak di
antara semua penyimpangan dari laporan
wajar tanpa pengecualian
.

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

28

MATERIALITAS
Defini dari materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi
dan pelaporan auditing adalah sauatu salah saji dalam
laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan
atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan
pemakai laporan keuangan yang rasional
1.Daya Ukur
2.Hakekat kesalahan

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

29

3/31/2016

AUDIT SEKTOR PUBLIK

30

Você também pode gostar