Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Kelompok 1
Angela Susanti
/ 1206247303
Rexy Darmawan
/ 1206202103
Reza Syandika
/ 1206240013
Seva Juneva
/ 1206241152
Wildan Nurasad
/ 1206202160
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN
I.1 Problem Statement ....................................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
I.3 Informasi Informasi yang Diperlukan ...................................................................... 2
BAB II : ISI
II.1 Tugas ......................................................................................................................... 3
II.2 Perhitungan ................................................................................................................ 21
BAB III : PENUTUP
III.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 26
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 28
Lampiran
Problem Statement
Radiasi termal adalah proses di mana permukaan benda memancarkan energi panas
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contoh radiasi termal di antaranya adalah : radiasi
infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik, serta panas dan cahaya yang
dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya.
Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pegerakan partikel bermuatan dalam atom
diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi
termal merupakan distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu.
I. 2 Rumusan Masalah
Apa perbedaan antara perpindahan kalor secara radiasi dengan berbagai mode
perpindahan kalor lainnya?
Hukum hukum atau asas asas apa saja yang terlibat dalam perpindahan kalor radiasi?
Bagaimana proses perpindahan kalor pada benda hitam dan benda tak-hitam?
Bagaimana proses perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi pada gas?
Bagaimana proses perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi antara gas dan
permukaan yang mengelilinginya?
Hukum Stefan-Boltzman
Hukum Kirchoff
Asas Planck
Perpindahan kalor secara radiasi pada benda hitam dan benda tak hitam
Apa yang anda ketahui tentang radiasi termal? Bagaimana perbedaannya dengan
proses konveksi?
Radiasi termal merupakan proses di mana energi diemisikan oleh suatu benda pada
temperatur tak-nol. Emisi tak hanya terjadi pada permukaan solid, tetapi juga dapat timbul dari
liquid maupun gas. Energi pada medan radiasi dipindahkan oleh gelombang elektromagnetik
(atau secara alternatif, oleh foton). Apabila perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi
membutuhkan medium perantara, perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan
medium. Pada kenyataannya, perpindahan secara radiasi dapat terjadi paling efektif dalam
kondisi vakum.
4
= = = (4
)
2.
= ( )
Berikan penjelasan tentang mekanisme fisis dan sifat sifat dari radiasi termal!
(1.1)
Perambatan radiasi berlangsung dalam bentuk kuantum-kuantum yang diskrit. Setiap kuantum
tersebut memiliki energi sebesar:
=
dengan nilai h sebesar 6.625 x 10
-34
(1.2)
Momentum =
(1.3)
(1.4)
=
2
(1.5)
Persamaan densitas energi radiasi per satuan volume dan per satuan panjang-gelombang
dapat ditentukan dengan menerapkan prinsip termodinamika statistik-kuantum, yaitu :
=
85
(1.6)
di mana k merupakan konstanta Boltzmann sebesar 1,38066 10-23 J/molekul.K. Bila densitas
energi diintegrasikan sepanjang seluruh panjang-gelombang untuk benda hitam, maka energi
total yang dipancarkan sebanding dengan pangkat empat suhu absolut.
Sifat - Sifat Radiasi Termal
Ketika energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi itu akan
dipantulkan (refleksi), sebagian lainnya akan diserap (absorpsi), dan sebagian lagi akan
diteruskan (transmisi). Fraksi yang dipantulkan disebut sebagai reflektivitas , fraksi yang
diserap disebut sebagai absorptivitas , dan fraksi yang diteruskan disebut sebagai
transmisivitas . Ketiga komponen ini terhubung secara matematis dalam persamaan :
+ + =1
(1.7)
(1.8)
di mana A adalah luas permukaan sedangkan qi adalah fluks radiasi dalam W/m2.
Emisivitas () yaitu perbandingan emisi suatu benda dengan daya emisi benda hitam pada
suhu yang sama. Secara matematis, emisivitas dapat dinyatakan sebagai :
=
(1.9)
Apa yang anda ketahui tentang hukum Stefan-Boltzman, Hukum Kirchoff, dan Asas
Planck?
(1.10)
di mana merupakan konstanta Stefan Boltzman sebesar 5,6697 x 10-8 W/(m2 K4).
Umumnya setiap permukaan memancarkan jumlah energi yang berbeda pada panjang
gelombang yang tidak sama. Apabila melambangkan daya emisi monokromatik pada
panjang gelombang , maka daya emisi total dapat dituliskan sebagai berikut :
(1.11)
(1.12)
1
2
5 1
(1.13)
di mana melambangkan daya emisi radiasi monokromatik benda hitam pada temperatur T
(W/m3), 1 melambangkan konstanta radiasi pertama (3,7418 x 10-16 W/m2), dan 2
melambangkan konstanta radiasi kedua (1,4388 x 10-2 m K).
Daya emisi akan mencapai nilai maksimum pada panjang gelombang yang menurun
bersamaan dengan temperatur permukaan yang bertambah. Nilai dari saat maksimum
dapat ditentukan dengan menggunakan Asas Planck dengan turunan pertama sebesar 0.
1
5
2
1
(1.14)
Hukum Kirchoff
Berdasarkan Hukum Kirchoff, pada saat kesetimbangan termal dari body memiliki nilai
yang sama besar dengan . Hasilnya tidak berlaku apabila body tidak berada dalam
kesetimbangan termal dengan lingkungannya. Dalam kesetimbangan termal berlaku :
(1.15)
(1.16)
1
1
=
2
(1.17)
Karena benda hitam memiliki nilai absorptivitas 1, persamaan di atas dapat direduksi menjadi
1 =
(1.18)
Sesuai dengan definisi 1 , persamaan di atas dapat diubah kembali ke dalam bentuk berikut.
=
=
4
(1.19)
Apa yang dimaksud Benda Hitam dan Benda Tak-Hitam? Bagaimanakah proses
perpindahan kalor yang terjadi pada benda tersebut?
4 ,
(1.20)
Wien (1894) menunjukkan bahwa rapat energi dapat dinyatakan dalam bentuk berikut.
, = 5 (, )
(1.21)
dengan f yang merupakan sebuah fungsi yang masih umum. Dalam bentuk fungsi frekuensi,
maka persamaan dapat dituliskan kembali menjadi
, = ,
= 2 (, )
(1.22)
, = 3 ( )
(1.23)
Bila fungsi g(x) mempunyai nilai maksimum untuk x > 0 maka berlaku = , dengan b
tetapan universal. Untuk fungsi g(x), Wien menggunakan model berikut
Dengan model ini maka data eksperimen untuk frekuensi tinggi dapat diverifikasi dengan
sangat baik. Pada tahun 1900, Rayleigh menurunkan sebuah formula, yaitu :
, =
8 2
(1.24)
-16
(1.25)
di mana E adalah emisivitas dan Eb merupakan daya emisi benda-hitam. Karena transmisivitas
diasumsikan bernilai nol, maka refleksivitas dapat dinyatakan sebagai :
= 1 = 1
(1.26)
= + 1
(1.27)
sehingga
Energi netto yang meninggalkan permukaan merupakan selisih antara radiositas dan
iradiasi yang dapat dinyatakan sebagai :
1
( )
=
1 /
(1.28)
Jika pertukaran energi radiasi ditinjau di antara dua permukaan A1 dan A2, maka dari
seluruh radiasi yang meninggalkan permukaan 1, jumlah yang mencapai permukaan 2 ialah
J1A1F12. Dari seluruh energi yang meninggalkan permukaan 2, yang sampai di permukaan 1
ialah J2A2F21. Besar pertukaran netto antara kedua permukaan itu ialah :
12 = 1 2 1 12 = 1 2 2 21
(1.29)
potensial radiositas. Dua permukaan yang hanya saling bertukar kalor saja dapat digambarkan
dengan jaringan berikut.
Gambar 3. Jaringan Radiasi untuk Dua Permukaan yang Saling Melihat dan Tidak Melihat
Permukaan Lain
(Sumber: Heat Trasnfer, 10th Edition, Holman, 2010)
Dalam hal ini, perpindahan-kalor netto dapat dinyatakan sebagai beda potensial menyeluruh
dibagi dengan jumlah semua tahanan, sehingga :
=
1 2
(14 24 )
=
1 1
1
1 2 1 1
1
1 2
1 1 + 1 12 + 2 2
1 1 + 1 12 + 2 2
(1.30)
Gambar 4. Jaringan Radiasi Tiga Permukaan yang Saling Melihat Satu Sama Lain dan Tidak
Melihat Permukaan Lain
(Sumber: Heat Transfer, 10th Edition, Holman, 2010)
1 2
1/1 12
(1.31)
1 3
1/1 13
(1.32)
Untuk menentukan perpindahan kalor dalam kondisi seperti ini, nilai-nilai radiositas harus
dihitung. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan metode analisis standar yang digunakan
dalam teori rangkaian arus searah. Metode yang paling mudah ialah dengan menerapkan
hukum arus Kirchoff pada rangkaian tersebut, yang menyatakan bahwa jumlah semua arus
yang memasuki suatu node ialah nol. Suatu sistem yang dapat diselesaikan dengan mudah
dengan metode jaringan ialah sistem dengan dua permukaan rata yang saling bertukar kalor,
tetapi berhubungan dengan permukaan ketiga yang tidak menukar kalor; artinya, permukaan
ketiga ini diisolasi sempuma. Namun, permukaan ketiga ini mempengaruhi proses perpindahankalor, karena ia menyerap dan meradiasikan kembali energi ke kedua permukaan yang saling
bertukar kalor. Jaringan untuk sistem ini ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar 5. Jaringan Radiasi untuk Dua Permukaan yang Melingkungi Permukaan Ketiga yang
Tidak Melakukan Konduksi tetapi Melakukan Radiasi Kembali.
(Sumber: Heat Transfer, 10th Edition, Holman, 2010)
Node J3 tidak dihubungkan dengan tahanan-permukaan radiasi karena permukaan 3 tidak
bertukaran energi. Nilai tahanan ruang memiliki hubungan berupa :
13 = 1 12
(1.33)
23 = 1 21
(1.34)
1 (14 24 )
1 + 2 21 12
1
1
+ 1 + 1 1
2 1 12 2
1
2
2
(1.35)
(1.36)
(1.37)
Modifikasi kedua persamaan (1.36 dan 1.37) dapat menghasilkan persamaan baru yaitu :
= 14 24 = (1 2 )
= 14 24 = (1 2 )
12 + 22 1 + 2 1 2 = (1 2 )
= 12 + 22 1 + 2
(1.38)
dengan keterangan :
= Emisivitas Benda 1
Penentuan nilai bergantung pada sistem, tetapi prinsip yang digunakan sama seperti di atas,
yaitu membagi nilai laju aliran kalor dengan (1 2 ), di mana persamaan untuk laju aliran
kalor dapat diperoleh dari tabel yang ada pada referensi, misalnya tabel yang terdapat pada
buku Cengel berikut :
Emisivitas
Emisivitas merupakan sifat karakteristik permukaan yang menggambarkan seberapa efektif
permukaan memancarkan radiasi dibandingkan dengan black body. Black body merupakan
permukaan ideal yang memancarkan radiasi termal secara sempurna. Semakin besar
emisivitas suatu benda, nilai hr akan semakin besar.
6.
Apa
yang
dimaksud
dengan
Faktor
Bentuk
Radiasi?
Bagaimana
cara
(1.39)
Jika suhu kedua permukaan sama (T1 = T2), tidak terjadi pertukaran panas sehingga nilai Q
adalah nol dan Eb1 = Eb2 sehingga A1F12 = A2F21. Dengan demikian laju bersih pertukaran
energi dituliskan sebagai :
12 = 1 12 1 2 = 2 21 (1 2 )
(1.40)
Persamaan (1.40) dikenal sebagai reciprocity relation, yang berlaku secara umum untuk dua
permukaan bebas i dan j.
=
(1.41)
Untuk menentukan persamaan umum untuk F1-2 dan F2-1, kedua permukaan pada Gambar
6 diamati. Sudut 1 dan 2 merupakan sudut yang diukur antara sumbu normal terhadap
permukaan dan garis yang menghubungkan kedua area r. Proyeksi dA1 pada garis antar
permukaan adalah dA1 1 . Dalam analisis ini, diasumsikan permukaan bersifat diffuse
sehingga intensitas radiasi bernilai seragam untuk seluruh arah. Intensitas merupakan radiasi
yang dipancarkan per satuan luas dan per satuan solid angle dalam arah tertentu yang telah
(1.42)
di mana Ib menyatakan intensitas benda hitam. Radiasi yang diterima oleh elemen dengan luas
dAn dengan jarak r dari A1adalah :
1 cos 1
(1.43)
di mana dAn dibuat normal terhadap vektor radius. Nilai dAn/r2 menggambarkan solid angle
subtended oleh area dAn. Intensitas dapat diperoleh dalam bentuk daya emisi dengan cara
mengintegralkan persamaan 1.43 sepanjang wilayah berbentuk setengah bola (hemisphere)
yang melingkupi elemen dengan area dA1. Dalam koordinat bola, sistem dapat
direpresentasikan melalui gambar berikut.
2 2
1 = 1
sin cos = 1
0
(1.44)
Dengan demikian diperoleh hubungan Eb = Ib. Kembali pada masalah pertukaran energi yang
tampak pada Gambar 6, luas area elemen dAn dapat dinyatakan sebagai cos2 dA2. Sehingga
energi yang meninggalkan permukaan dA1 menuju permukaan dA2 adalah :
12 = 1 cos 1 cos 2
1 2
2
(1.45)
1 2
2
(1.46)
cos 1 cos 2
2 1
1 2
2
(1.47)
(1.48)
Faktor bentuk total pada dasarnya merupakan hasil penjumlahan dari berbagai faktor bentuknya
penyusunnya. Berdasarkan hubungan resiprositas berlaku :
1,2 1,23 = 1 13 + 2 23
(1.49)
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa besar radiasi total yang sampai pada permukaan
3 merupakan hasil penjumlahan radiasi dari permukaan 1 dan 2.
7.
Gambar 9. Skema Laju Perpindahan Panas Radiasi Pada 2 Permukaan Benda Hitam
(Sumber: Heat Transfer, 2nd Edition, Cengel, 2002)
1
=
2
12 = 1 1 12 2 2 21
(1.50)
(1.51)
(1.52)
Nilai 12 yang negatif menunjukkan laju perpindahan panas secara radiasi terjadi dari
permukaan 2 ke permukaan 1.
Untuk sistem benda hitam tertutup dengan N permukaan yang memiliki suhu permukaan
tertentu dan dijaga konstan, maka laju perpindahan panas secara radiasi dari permukaan i ke
seluruh permukaan lainnya dinyatakan sebagai :
4 4
=
=1
(1.53)
=1
Nilai yang negatif menunjukkan bahwa permukaan i justru mendapat energi radiasi dari
permukaan di sekitarnya, atau dengan kata lain tidak kehilangan energi.
Radiasi Antar Dua Permukaan pada Benda Abu-Abu
(1.54)
(1.55)
( )
(1.56)
(1.57)
Gambar 11. Skema Perpindahan Panas Radiasi pada Dua Permukaan Tertutup
(Sumber: Heat Transfer, 2nd Edition, Cengel, 2002)
Gambar di atas menunjukan suatu sistem permukaan tertutup di mana terdapat perpindahan
panas radiasi di dalamnya. Sistem ini terdiri dari 2 permukaan, yaitu permukaan 1 dengan
1 , 1 , 1 dan permukaan 2 dengan 2 , 2 , 2 . Oleh karena itu, laju radiasi yang terjadi dapat
dituliskan sebagai berikut.
12 = 1 = 2
(1.58)
Perpindahan panas secara radiasi yang terjadi pada sistem ini melibatkan dua resistansi
permukaan dan satu resistansi ruang. Apabila kita gunakan analogi aliran listrik maka sistem
pada Gambar 11 serupa dengan rangkaian seri, sehingga laju radiasi yang terjadi :
(1.59)
(1 4 2 4 )
=
1 1
1
1 2
1 1 + 1 12 + 2 2
(1.60)
12 =
12
Untuk berbagai bentuk sistem dua permukaan tertutup, persamaan 1.60 akan berubah,
tergantung pada geometrinya. Tabel 12-3 pada buku Heat Transfer 2nd Edition Cengel hal. 628
telah memuat berbagai rumus laju radiasi untuk berbagai bentuk geometri yang berbeda-beda.
8.
Bagaimana proses perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi pada gas serta
antara gas dengan permukaan yang mengelilinginya?
Radiasi yang terjadi antara permukaan suatu benda dengan gas jauh lebih kompleks
dibanding pada zat padat. Absorpsi suatu radiasi di lapisan gas dapat di ilustrasikan sebagai
berikut.
=
0
(1.61)
Persamaan 1.61 dikenal sebagai Hukum Beer, dan transmisivitas monokromatisnya dirumuskan
=
(1.62)
(1.63)
Persamaan 1.61 dan 1.63 mendeskripsikan variasi intensitas dan absorptivitas untuk
lapisan gas dengan ketebalan x. Emisivitas gas CO2 dan uap air dapat dilihat pada Gambar 1236 buku Heat Transfer 2nd Edition Cengel pada hal. 643. Selain itu, emisivitas gas juga
dipengaruhi oleh tekanan. Apabila gas tidak berada pada tekanan 1 atm maka diperlukan faktor
koreksi untuk menghitung nilai emisivitasnya. Faktor koreksi ini dapat dilihat melalui Gambar
12-37 pada buku Heat Transfer 2nd Edition Cengel pada hal. 643. Nilai emisivitas gas juga
bergantung pada panjang sinar rata-rata (Le), yang dirumuskan sebagai :
(1.64)
dengan V volume gas dan A luas permukaan total benda yang mengadakan kontak dengan gas.
= 3,6
(1.65)
= 4 4
(1.66)
Maksud dari variabel dan berturut-turut adalah emisivitas gas pada suhu Tg dan
absorptivitas gas pada suhu Tw.
Apabila gas pada sistem terdiri dari campuran (misalnya CO2 dan uap air) maka persamaan
dan menjadi:
= +
(1.67)
= +
(1.68)
dengan
=
0,65
dan =
0,45
(1.69)
(1.70)
Plat 2 2 = 2 2 2 2
(1.71)
1 1 = 1 + 2 21 2 2
(1.72)
dengan
(1.73)
2 = 1 2
(1.74)
(1.75)
II. 2 Perhitungan
1.
Hitunglah perpindahan kalor secara radiasi antara kedua tutup sebuah silinder yang
berdiameter 12 in dan panjang 3 in. Suhu pada kedua bidang itu berturut turut
1940F dan 140F. Bahan tutup silinder terbuat dari Cr-Ni alloy dengan = 0,7.
Dinding silinder dianggap tidak dapat menghantarkan panas tetapi dapat
memantulkan semua panas yang diterimanya.
Diketahui:
- Sebuah silinder dengan diameter 12 inch
- Panjang silinder 3 inch
- Suhu kedua tutup silinder bertutur-turut adalah 19400F dan 1400F
- Bahan kedua tutup silinder terbuat dari Cr-Ni alloy ( = 0,7)
T2 = 1400F
12 inch
3 inch
12
T1 = 19400F
Asumsi:
- Dinding silinder dapat memantulkan semua panas yang diterimanya secara sempurna
( = 0)
Jawab:
Langkah 1: Menghitung luas kedua tutup silinder
1 = 2 = 2 = 6
Langkah 2: Menghitung faktor bentuk radiasi
= 113,04 2 = 0,07293 2
12
(1 4 2 4 )
=
1 1
1
1 2
1 1 + 1 12 + 2 2
Jadi laju perpindahan kalor secara radiasi antar kedua tutup silinder (dari permukaan 1 ke
permukaan 2) adalah sebesar 5296,7 W.
2.
Gas hasil pembakaran terdiri atas 10,3% (mol) H2O, 11,4% CO2 dan sisanya inert,
pada tekanan 1 atm. Gas tersebut mengalir melalui pipa yang berdiameter 6 in dan
mengalami perpindahan kalor secara radiasi dnegan udara luar.
Suhu gas masuk 2000F dengan suhu permukaan ujung pipa 800F, sedangkan suhu
gas keluar 1000F dengan suhu permukaan ujung pipa 600F. Jika massa gas x Cp
gas (= m.Cp) gas dianggap tetap sebesar 90Btu/J.F, hitunglah panjang pipa yang
dibutuhkan agar perpindahan kalor terjadi sempurna.
Diketahui :
Komposisi gas = 10,3% H2O dan 11,4% CO2, sisanya gas inert.
Tekanan total = 1 atm.
mgas Cp,gas = C = 90 Btu/JoF.
=
1
2
(2.1)
= 4 ( ) 4
(2.2)
Untuk Kondisi 1 :
1 4 = 5,669 108 /2 4 . (700 4 ) = 13.611,27 /2
1 4 = 5,669 108 /2 4 . (1366 4 ) = 197.382,78/2
Diasumsikan pipa berbentuk silinder dengan panjang tak hingga dan radiasinya adalah ke
permukaan cembung, sehingga dari Tabel 8-2 (Holman) dapat diketahui panjang ekuivalen
rata-rata Le yaitu 0,95D.
Panjang berkas ekuivalen adalah
= 0,5 0,95 = 0,475 = 0,14478
Tekanan parsial komponen-komponen gas ( = ) :
pCO2 = 0,114 atm = (0,114)(1,0132 x 105) = 11,55 kPa = 1,593 psia
pH2O = 0,103 atm = (0,103)(1,0132 x 105) = 10,435 kPa = 1,834 psia
Maka
pCO2Le = (0,114 atm) (0,475 ft ) = 0,054 atm.ft
pH2OLe = (0,103 atm) (0,475 ft ) = 0,049 atm.ft
pCO2Le + pH2OLe = 0,054 + 0,049 = 0,103 atm.ft
()(P + pH2O) = (0,5)(1 + 0,103) = 0,552 atm
2
0,103
=
= 0,475
2 + 2 0,114 + 0,103
Sehingga pada Tg = 2460 R = 1366 K, dari grafik diperoleh data sebagai berikut :
2 = 0,051 (Gambar 8.34 buku J. P. Holman)
2 = 0,023 (Gambar 8.35 buku J. P. Holman)
= 0,001
700
= 0,054
= 0,0276 atm ft
1366
700
= 0,049
= 0,0251 atm ft
1366
2 = 2
0.65
2 = 2
1366
= 0,048
700
0.65
1366
= 0,033
700
0.65
= 0,074
= 0,051
= 12.721,15 2 = 12,72 2
1
Untuk Kondisi 2 :
(Tg)2 = 1000oF = 1460 R = 811 K
(Tw)2 = 600oF = 1060 R = 589 K
Maka
2 4 = 5,669 108 /2 4 . (811 4 ) = 24.523,92 /2
2 4 = 5,669 108 /2 4 . (589 4 ) = 8.822,89/2
Pada Tg = 1460 R = 811 K :
2 = 0,063 (Gambar 8.34 buku J. P. Holman)
2 = 0,047 (Gambar 8.35 buku J. P. Holman)
= 0,001
= 0,063 + 0,059 0,001 = 0,121
589
= 0,054
= 0,039 atm ft
811
589
= 0,049
= 0,036 atm f
811
2 = 2
0.65
2 = 2
811
= 0,054
589
0.65
811
= 0,046
589
0.65
= 0,066
= 0,057
= 1.891,00 2 = 1,89 2
2
(0,026 )(1000)
=
12,49 2 1,85 2
= 2,42 (= 2)
2,42
=
2(0,072)
= ,
Jadi, panjang silinder agar perpindahan kalor terjadi sempurna adalah 5,307 m.
III. 1 Kesimpulan
Radiasi termal merupakan proses di mana energi diemisikan oleh suatu benda pada
temperatur tak-nol melalui gelombang elektromagnetik.
Perbedaan utama antara radiasi termal dan konveksi adalah ada tidaknya medium perantara
yang terlibat selama proses perpindahan kalor.
Radiasi yang dipancarkan sertiap benda terjadi secara tidak kontinu dan dipancarkan dalam
satuan kecil yang disebut kuanta (energi kuantum).
Proses perpindahan kalor radiasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk pancaran energi dari
suatu benda yang secara matematis dinyatakan sebagai :
Q = eAT4
Benda hitam adalah suatu benda dengan permukaan ideal yang mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
o
Mengabsorbsi
seluruh
radiasi
elektomegnetik
tanpa
Pada suhu dan panjang gelombang tertentu, tidak ada permukaan yang dapat
memancarkan energi lebih besar dari benda hitam.
Walaupun radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam merupakan fungsi dari panjang
gelombang dan suhu, tetapi tidak bergantung kepada arah.
Konsep benda hitam sebetulnya merupakan suatu idealisasi, artinya benda hitam sempurna
tidak ada setiap permukaan selalu memantulkan, betapa pun kecilnya.
Benda-tak-hitam adalah benda yang tidak seratus persen menyerap energi yang
dipancarkan
Penentuan nilai bergantung pada sistem. Prinsip penentuan yang digunakan adalah
membagi nilai laju aliran kalor dengan (1 2 ), di mana persamaan untuk laju aliran
kalor dapat diperoleh dari tabel yang ada pada referensi.
Koefisien perpindahan kalor radiasi merupakan sebuah fungsi yang sangat tergantung pada
suhu. Selain itu, koefisien perpindahan kalor radiasi juga dipengaruhi oleh emisivitas dan
luas permukaan benda.
Faktor bentuk radiasi dapat menunjukkan besarnya fraksi energi yang meninggalkan
sebuah permukaan i dan diterima oleh permukaan lain, yaitu permukaan j.
Laju perpindahan panas secara radiasi antar dua permukaan benda hitam adalah
Laju perpindahan panas secara radiasi antar dua permukaan benda abu-abu adalah
12
(1 4 2 4 )
=
1 1
1
1 2
1 1 + 1 12 + 2 2
Nilai negatif pada laju perpindahan panas secara radiasi menunjukkan bahwa laju
perpindahan panas yang terjadi dalam arah sebaliknya
Laju perpindahan panas secara radiasi per unit luas area pada gas di benda hitam tertutup
adalah :
= 4 4
Korelasi antara laju perpindahan panas secara radiasi pada gas di benda abu-abu tertutup
dengan benda hitam adalah
+ 1
=