Você está na página 1de 40

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM dan ADMINISTRASI

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan ini terdiri dari bagian yang tersebut dibawah
ini dan berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi
4 Lantai Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

PASAL 1
KETENTUAN DAN ISTILAH
a.

Dokumen Pelelangan
Dokumen Pelelangan terdiri dari :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), terdiri dari :
Syarat-syarat Umum & Administrasi
Syarat-syarat Teknik / Spesifikasi Teknis
Metode Evaluasi
2.
Bill of Quantity
3.
Gambar Kerja
4.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan lampirannya

b.

Dokumen Kontrak Penyedia barang atau jasa

Dokumen Kontrak Penyedia barang atau jasa terdiri dari :


1. Perjanjian Kerjasama / Kontrak
2. Dokumen pelelangan beserta berita acara penjelasan pekerjaan
3. Surat penawaran dan lampirannya
4. Surat Keputusan Pemenang Lelang
5. Copy Jaminan Pelaksanaan
6. Pakta integritas
Semua merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah- pisahkan.
c.

Pemilik Proyek, Tim Pengadaan & Penyedia barang atau jasa.


1. Yang dimaksud dengan Pemilik Proyek adalah Politenik Pertanian Negeri Pangkep
sebagai pemilik anggaran untuk pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah
Terintegrasi 4 Lantai.
2. Yang dimaksud dengan Tim Pengadaan adalah Tim Pengadaan Barang dan Jasa
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang bertugas melaksanakan pelelangan
untuk pengadaan barang/jasa pekerjaan Pembangunan Pembangunan Gedung
Kuliah Terintegrasi 4 Lantai.
3. Yang dimaksud dengan Penyedia Barang/Jasa ialah Pihak yang diserahi tugas
melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung kantor seperti yang akan
dijelaskan lebih lanjut dalam RKS ini.

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

PASAL 2
RKS, GAMBAR-GAMBAR DAN PETUNJUK - PETUNJUK
a. Pada RKS ini termasuk gambar seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat (a) diatas.
b. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan ketentuan di dalam RKS ini, maka
fungsi sistem yang mengikat dan yang menguntungkan Pemberi Tugas, setelah di
konsultasikan dengan Pemilik Proyek dan Konsultan
c. Yang dimaksud dengan Gambar adalah gambar pelaksanaan, gambar-gambar lain
yang dibuat untuk pekerjaan ini selama pelaksanaan berlangsung. Apabila terdapat
perbedaan antara gambar tersebut maka gambar yang berskala besar yang mengikat,
dengan meminta penjelasan terlebih dahulu pada Pengawas yang disetujui oleh
Pemberi tugas.
d. Apabila pada waktu pelaksanaan oleh Pemimpin proyek/pengawas diadakan
perubahan pada penggunaan ukuran dan lain-lain, Penyedia barang atau jasa
diwajibkan untuk membuat dan menyerahkan dalam rangkap satu gambar perubahan
(gambar revisi).
e. Penyedia barang atau jasa diharuskan memiliki sedikitnya 1 (satu) set gambar-gambar
dan RKS ditempat pekerjaan yang ada dalam keadaan rapih dan bersih yang dapat
dilihat setiap saat oleh Pemimpin Proyek ataupun petugas-petugas lainnya.
f.

Atas perintah pemberi tugas kepada Penyedia barang atau jasa dapat dimintakan
untuk membuat gambar penjelasan dan rincian gambar penjelasan dan rincian atas
bagian-bagian pekerjaan khusus, semuanya atas beban Penyedia barang atau jasa.
Gambar tersebut yang telah dibubuhi tanda persetujuan dari Pemilik proyek dan
sebagai gambar pelengkap.

PASAL 3
PEMBERIAN PENJELASAN
a.

Rapat Pemberian penjelasan diadakan pada :


Hari / tanggal
Jam
Tempat di

b.
c.
d.
e.
f.

:
:
:

.,.
................. WITA
Politenik Pertanian Negeri Pangkep
Jl. Poros Makassar Pare-pare
Melalui: lpse.polipangkep.ac.id

Proses pemberian penjelasan (aanwijzing) dilakukan secara online melalui portal


LPSE Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, TANPA tatap muka;
ULP menjawab setiap pertanyaan yang masuk dan HANYA boleh menambah waktu
tahap penjelasan untuk menjawab pertanyaan terakhir (pertanyaan yang
disampaikan oleh penyedia pada 10 menit terakhir);
ULP DILARANG mengumpulkan pertanyaan terlebih dahulu dan menjawab
pertanyaan sekaligus ketika tahap penjelasan berakhir;
Setelah tahap penjelasan berakhir, ULP MASIH mempunyai waktu 3 (tiga) jam untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin belum terjawab;
Penyedia barang/jasa TIDAK diperkenankan untuk bertanya kembali setelah
pertanyaan terakhir dijawab pada masa penambahan waktu;

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

g.

ULP DAPAT melaksanakan proses penjelasan lanjutan dengan peninjauan


lapangan/lokasi pekerjaan jika dianggap perlu;
h. Pelaksanaan penjelasan lanjutan DILAKUKAN oleh pihak diluar ULP, misal seorang
atau beberapa tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer) yang ditetapkan
oleh PPK;
i. Pelaksanaan penjelasan lanjutan DIBUKTIKAN dengan berita acara penjelasan
lanjutan (BAPL);
j. ULP TIDAK PERLU membuat Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP);
k. Perubahan (addendum) dapat dilakukan berulang sampai dengan 2 hari sebelum
tahap pemasukan dokumen penawaran berakhir;
l. Berita Acara Penjelasan Lanjutan (BAPL) menjadi bagian dari addendum. Jika tidak
ada addendum maka BAPL menjadi bagian dari Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP);
m. Peserta yang tidak mengikuti penjelasan pekerjaan TIDAK digugurkan
n. Dari hasil rapat pemberian penjelasan dan dilanjutkan dengan peninjauan dan
penjelasan lapangan dibuatkan Berita Acara Penjelasan yang juga merupakan bagian
dari Dokumen Pelelangan.

PASAL 4
PELELANGAN
a.

Pelelangan diselenggarakan berdasarkan Keputusan ..


tanggal .. tentang Standar Prosedur Operasi Pengadaan Barang
dan Jasa dalam lingkup Politenik Pertanian Negeri Pangkep

b.

Peserta pelelangan adalah penyedia barang / jasa yang merupakan Badan Hukum
dan memenuhi Persyaratan sebagai berikut :
1.
Akte Pendirian Perusahaan beserta perubahan-perubahannya.
2.
Susunan Pemilik Modal
3.
Susunan Pengurus Perusahaan
4.
Memiliki surat ketetapan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5.
TDP yang masih berlaku
6.
SIUP yang masih berlaku
7.
Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi / SIUJK
8.
Sertifikat Badan Usaha (sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang telah ditentukan)
9.
Surat Ijin Tempat Usaha / Keterangan Domisili / Surat Ijin Gangguan (HO)
10. Sertifikat Keanggotaan Asosiasi Jasa Konstruksi
11. Laporan keuangan perusahaan tahun 2014 yang telah di audit untuk
mengetahui kemampuan keuangan masing-masing perusahaan mengingat
kompleksitas pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan sangat terbatas.
12. Rekening Koran 3 Bulan Terakhir dengan Memiliki Dana di rekening Perusahaan
sebanyak 20% dari Total Anggaran yang akan dilelangkan.

c. Tiap peserta Pelelangan yang mengajukan penawaran harus telah :


1.
Diundang oleh Tim Pengadaan lewat Email atau di Portal LPSE Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep.
2.
Mempelajari dan memahami semua dokumen pelelangan;
3.
Mengikuti Rapat Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) pada Portal
LPSE Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, dan jika peserta tidak sempat
mengikuti aanwitsing pekerjaan (TIDAK DIGUGURKAN) dan dianggap telah
mengetahui dan menyepakati hasil Aanwitsing.

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

4.
5.

Telah meninjau dan mengetahui keadaan dan lokasi pekerjaan (apabila


dibutuhkan Aanwitsing Lapangan, sesuai petunjuk PPK / Panitia Pelelangan)
Mengetahui semua peraturan lelang dan prosedur pelaksanaan pembangunan
yang berlaku.

d. Pemasukan Penawaran
Hari / tanggal
Jam
Tempat di

akan diadakan pada :


:
.
:
.................... WITA
:
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Jl. Poros Makassar Pare-pare
Melalui: lpse.polipangkep.ac.id

PASAL 5
SURAT PENAWARAN DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.

Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran ditetapkan dengan sistem


Pascakualifikasi.

2.

Sampul berisi kelengkapan data administrasi dan teknis yang disyaratkan;

3.

Sampul berisi data perhitungan harga penawaran;

4.

Masing-masing dokumen penawaran (Administrasi, Teknis dan Harga) dimasukan


dalam satu File 1 (sampul.1) yaitu File 2 (sampul.2) penutup berupa Ekskrip Apendo
LPSE.

5.

Surat Penawaran harus dibuat diatas kertas berkop surat nama Perusahaan dan
harus ditanda tangani Direksi Perusahaan dengan menyebutkan nama terangnya.

6. Berkas dimasukkan ke dalam Dokumen Kualifikasi adalah:


File-1: Administrasi:
1. Akte Pendirian Perusahaan
2. Surat Ijin jasa Konstruksi (SIUJK)
3. Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Pendidikan
(BG 007)
4. SITU/Keterangan Domisili/Surat Izin Gangguan (HO)
5. TDP yang masih berlaku
6. Tanda Anggota Asosiasi Konstruksi
7. NPWP dan memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan), serta
Laporan Keuangan Tahun 2014 yang telah diaudit
8. Daftar pengalaman minimal pada bidang pembangunan gedung khususnya pondasi
Konstruksi Sarang Laba Laba (KSLL)
9. Surat Dukungan dari pemilik Paten Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)
10. Pengalaman min. pada sub bidang jasa pekerjaan pembangunan gedung beserta
sarana dan prasarananya, dengan Kemampuan Dasar (KD ) sekurang-kurangnya
sama dengan nilai total HPS
11. Sertifikat ISO 9001, Sertifikat ISO 14001, OHSAS 18001 beserta auditnya
12. Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
13. Sertifikat Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan/Jamsostek
14. Surat Dukungan Ready Mix Concrete

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

15. Daftar Tenaga Ahli dengan melampirkan Curriculum Vitae (CV), KTP, dan NPWP
masing-masing sebagai berikut:
a. Project Manager
S1 Teknik Sipil, Pengalaman min. 10 tahun, Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Managemen Proyek Utama,
b. Site Engineer Structure
S1 Teknik Sipil, Pengalaman min. 10 tahun, Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik
Bangunan Madya,
c. Ahli Geoteknik
S1 Teknik Sipil, Pengalaman min. 10 tahun, Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Geoteknik Madya,
d. Ahli Sistem Manajemen Mutu
S1 Teknik Sipil , Pengalaman min. 8 tahun, Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sistem
Managemen Mutu Madya,
e. Ahli K3 Konstruksi
S1 Teknik Sipil , Pengalaman min. 8 tahun, Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli K3
Konstruksi Madya,
16. Memiliki Tenaga Terampil dengan melampirkan Curriculum Vitae (CV) masing-masing
sebagai berikut :
a. Quantiy Survey
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Juru Ukur
Kuantitas Bangunan Gedung,
b. Drafter
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Juru Gambar,
c. Surveyor
SMU / D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Juru Ukur,
d. Tukang Pondasi
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Tukang Pekerja Pondasi/
Fondasi Work,
e. Tukang besi beton
SMU/D3 Teknik Sipil , pengalaman min. 5 tahun , SKT Tukang besi beton,
f. Tukang Pasang Scafolding,
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Tukang Pasang
Scafolding,
g. Pelaksana Sipil
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan Gedung,
h. Pengawas Mutu
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Pengawas Mutu
Pelaksanaan Bangunan Gedung,
i. Teknisi Laboratorium
SMU/D3 Teknik Sipil, pengalaman min. 5 tahun, SKT Teknisi Laboratorium Tanah.
17. Seluruh Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil harus melampirkan Surat Pernyataan
bersedia melaksanakan tugas pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah
Terintegrasi (4 Lantai) Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
18. Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah/Swasta bereputasi baik
mimimal sebesar 20% dari HPS
19. Rekening Koran 3 Bulan Terakhir dengan Memiliki Dana di Rekening Perusahaan
sebanyak 20% dari Total Anggaran yang akan dilelangkan
20. Pengorganisasian Proyek
21. Metode Pelaksanaan

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

22. Time Schedule & Network Planning


23. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Jenis Peralatan
Dump truck kapasitas 3 m3
Buldoser kapasitas 100 - 150 HP
Excavator
Grader
Stamper
Crane/Mobile Crane
Beton Molen
Concrete vibrator
Concrete pump
Truck Mixer
Truk Tangki Air
Pompa air 3 - 4 inch
Schafolding
Mesin Genset min. 150 KVA
Mesin Las Listrik

Jumlah Minimal
20 unit
2 unit
2 unit
1 unit
5 unit
1 unit
3 unit
3 unit
1 unit
3 unit
1 unit
3 unit
1000 unit
1 unit
1 unit

File-2: Penawaran Harga


1. Surat Penawaran
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Analisa Harga Satuan
4. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah
7. Seluruh dokumen/surat-surat asli harus diperlihatkan dan atau diserahkan kepada
Pokja ULP Bidang Jasa pada saat Pembuktian Kualifikasi.
Apabila tidak dapat menunjukan dokumen/surat-surat asli pada saat Pembuktian
Kualifikasi maka penawaran dinyatakan gugur.
8.

Bagi Penyedia barang atau jasa yang sudah memasukkan surat penawaran tidak
dapat mengundurkan diri dan terikat untuk melaksanakan menyelesaikan pekerjaan
tersebut bilamana pekerjaan tersebut diberikan kepadanya menurut penawaran yang
diajukan.

9. Bentuk dan isi surat penawaran dapat dilihat pada contoh lampiran dan penawaran
ini bersifat lumpsum fixed price.
10. Formulir Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau Form Bill Of Quantity (BQ) yang
diberikan tidak mengikat, jika akan menambahkan item baru harus pada item
tersendiri, diluar BQ yang ada dan di jumlahkan dengan item yang sudah ada.
11. Surat Penawaran dianggap tidak sah dan batal apabila :
a) Tidak bermeterai cukup, tidak bertanggal atau tidak ditandatangani oleh peserta
yang berhak.
b) Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik dengan angka ataupun dengan
huruf.
c) Harga yang tercantum dalam angka tidak sesuai dengan yang tercantum dalam

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

huruf.
d) Diajukan syarat yang lain dari pada syarat-syarat yang telah ditentukan.
e) Tidak melengkapi Dokumen Penawaran sebagaimana yang ditentukan pada
Syarat-syarat Kualifikasi pada Pasal-5.

PASAL 6
PEMBUKAAN PENAWARAN
a. Pembukaan penawaran dilakukan Pokja ULP Bidang Jasa pada waktu yang telah
ditentukan
b. Pembukaan penawaran dilakukan Pokja ULP Bidang Jasa berdasarkan peraturan
pengadaan barang dan jasa yang berlaku.

PASAL 7
PENARlKAN DIRI
a.
b.
c.

Setelah surat-surat penawaran masuk dan dibuka, kepada siapapun yang berhasil
ditunjuk sebagai pemenang wajib melaksanakan pekerjaan ini.
Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, maka pemenang urutan kedua
ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan, demikian seterusnya kepada pemenang
ketiga.
Pemenang yang melakukan Penarikan Diri akan diberi sanksi sesuai aturan yang
berlaku, dan di masukkan dalam daftar hitam.

PASAL 8
PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a.

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini dibuat Surat Perjanjian Kontrak setelah
Penyedia barang atau jasa yang ditunjuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan.

b.

Penandatanganan Kontrak akan


Pendampingan dari BPKP

c.

Masa penyelesaian pekerjaan sampai 31 Desember 2015

d.

Dokumen Kontrak Penyedia barang atau jasa dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli.

dilaksanakan

setelah

ada

hasil

Review

PASAL 9
TEMPAT PERADILAN
a.

Bilamana terjadi perselisihan mengenai hal-hal yang menyangkut pelaksanaan


pekerjaan, maka hal ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah.

b.

Bilamana dengan cara musyawarah belum juga diperoleh kata sepakat, maka

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

persoalan tersebut akan diselesaikan melalui Arbitrase oleh BANI atau Panitia
Arbitrase yang terdiri dari :
1.
2.
3.

Seorang wakil dari Pihak Pertama


Seorang wakil dari Pihak Kedua
Seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut dan
pengangkatannya disetujui oleh anggota Arbitrase wakil dari kedua belah pihak.

c.

Keputusan Arbitrase bersifat final dan mengikat.

d.

Penyelesaian perselisihan diluar masalah teknis pekerjaan diserahkan kepada


Keputusan Pengadilan Negeri.

e.

Dalam hal ini kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili Pengadilan yang
tetap dan tidak berubah pada Pengadilan Negeri setempat.

PASAL 10
SYARAT -SYARAT UMUM
a.

Disamping RKS ini, maka syarat-syarat ini yang berlaku adalah :


1.
2.
3.

b.

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat


Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Pemberi Tugas / Pengawas
Peraturan Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penyedia barang atau jasa harus menaati dengan tertib segala peraturan umum dan
semua syarat-syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 11
PEMAKAIAN UKURAN
a.

Penyedia barang atau jasa wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran


keseluruhan
maupun
bagian
bagiannya
dan
segera
memberitahukan
Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas tentang setiap perbedaan yang
ditemukannya di dalam RKS dan gambar maupun dalam pelaksanaan. Penyedia
barang atau jasa diizinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya
setelah ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan.

b.

Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun


menjadi tanggung jawab Penyedia barang atau jasa. Oleh karena itu sebelumnya,
kepadanya diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua
gambar-gambar yang ada.

PASAL 12
PENYEDIA BARANG / JASA BAWAHAN
( SUB PENYEDIA BARANG ATAU JASA )
a.

Penunjukan Penyedia barang atau jasa bawahan oleh Penyedia barang atau jasa
Utama, hanyalah dapat dilakukan dengan sepengetahuan dan seizin tertulis dari
Pengawas dan pemberi tugas.

b.

Penyedia barang atau jasa bawahan ini hanyalah pihak-pihak yang mempunyai
kontrak langsung dengan Penyedia barang atau jasa Utama, yaitu dalam

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

menyediakan dan mengerjakan bagian-bagian pekerjaan khusus dan lain-lain yang


akan diberitahukan dalam Rapat Pemberian Penjelasan. Dalam hal ini diutamakan
Penyedia barang atau jasa bawahan dari golongan ekonomi lemah setempat.
c.

Kontrak langsung antara Penyedia barang atau jasa dan Penyedia barang atau jasa
bawahan harus mencantumkan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan yang jelas dan
jaminan nyata dari kedua belah pihak akan mentaati syarat-syarat tersebut. Kontrak
tersebut harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas untuk memperoleh persetujuan
tertulis dari Pengawas. Pelaksanaan dari kontrak antara Penyedia barang atau jasa
utama dan Penyedia barang atau jasa bawahan tersebut semata mata menjadi
tanggung jawab Penyedia barang atau jasa utama dan Penyedia barang atau jasa
bawahan yang bersangkutan.

d.

Penyedia barang atau jasa Utama tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan dan hasil pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang atau jasa bawahan.

e.

Penyimpangan dari ketentuan yang tercantum dalam Pasal ini dapat menyebabkan
dihentikannya pelaksanaan bagian pekerjaan yang bersangkutan oleh Pengawas
Lapangan. Akibat yang timbul dari penghentian tersebut, menjadi tanggung jawab
Penyedia barang atau jasa utama sepenuhnya.

PASAL 13
HALAMAN KERJA DAN PENGGUNAANNYA
Pengaturan dan penggunaan halaman kerja ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan
pemberi tugas. Penyedia barang atau jasa harus terlebih dahulu memberikan usul-usulnya
mengenai peta dan ukuran dari rencana penempatan gudang, los kerja, tempat
penimbunan bahan -bahan dan sebagainya.
Bila diperlukan tempat kerja dan tempat tersebut terletak diluar daerah penguasaan
Pemberi Tugas Proyek untuk mana harus disewa, maka Penyedia barang atau jasa harus
menyelesaikan tanpa membebani dengan biaya tambahan.

PASAL 14
PENJAGAAN
a.

Penyedia barang atau jasa wajib mengadakan penjagaan yang baik dan terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas seluruh daerah pembangunan yaitu
yang meliputi bangunan yang dalam penyelenggaraan, jaringan kabel-kabel
penerangan dan lain-lain.

b.

Selama berlangsungnya pekerjaan, semua tetap dipelihara dengan baik dan Penyedia
barang atau jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki bilamana ada kerusakankerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan Penyedia barang atau jasa sendiri.

PASAL 15
PENERANGAN
Pada los-los kerja gudang-gudang dan beberapa tempat disekeliling tempat-tempat
pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
Sumber penerangan menjadi beban Penyedia barang atau jasa.

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

PASAL 16
KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
a.

Selama berlangsungnya Pekerjaan, keadaaan halaman gudang-gudang, los kerja dan


bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari
bahan-bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain. Kelalaian dalam hal ini dapat
menyebabkan dihentikannya sementara seluruh pekerjaan oleh Pengawas Lapangan
dan Pemimpin Proyek.

b.

Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang ataupun yang berada dihalaman
bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan
keamanan umum dan juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian
bahan -bahan oleh Pengawas.

c.

Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Pengawas Lapangan pada
waktu pelaksanaan.

PASAL 17
KECELAKAAN DAN KOTAK P3K
a.

Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini maka
Penyedia barang atau jasa diwajibkan mengambil segala tindakan guna kepentingan
diri sikorban.

b.

Penyedia barang atau jasa bertanggung jawab atas kecelakaan yang ditimbulkannya
yang menimpa baik para karyawan dari Penyedia barang atau jasa sendiri maupun
orang-orang lain yang berada dilapangan pembangunan dan sekitarnya.

c.

Kotak P3K dengan isinya yang selalu lengkap harus tetap berada ditempat pekerjaan.

PASAL 18
PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PENYEDIA BARANG ATAU JASA
a.

Pemimpin harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia barang atau jasa harus
diserahkan kepada Penyelenggara Kepala (Site Manager) yang ahli dan
berpengalaman.

b.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, calon-calon Penyelenggara Kepala dan


Pembantu pembantunya harus sudah diajukan kepada Pengawas Lapangan untuk
dipertimbangkan. Pekerjaan baru dapat dimulai setelah calon-calon tersebut disetujui
oleh Pengawas Lapangan. Persetujuan akan diberikan paling lambat 2 x 24 jam
setelah nama-nama diajukan. Keterlambatan permulaan pekerjaan yang diakibatkan
kelalaian Penyedia barang atau jasa dalam hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia
barang atau jasa sepenuhnya.

c.

Penyelenggara Kepala harus terus menerus berada ditempat pekerjaan selama jam
jam kerja dan setiap saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang
di kehendaki Pengawas Lapangan, dan wajib mengisi daftar hadir dan buku Direksi
dilapangan yang disahkan oleh Pengawas Lapangan.

d.

Penyelenggara Kepala mewakili Penyedia barang atau jasa ditempat pekerjaan.


Semua langkah dan tindakannya oleh Pengawas Lapangan dianggap sebagai langkah
dan tindakan Penyedia barang atau jasa.

e.

Petunjuk dan perintah Pengawas Lapangan didalam pelaksanaan disampaikan

10

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

langsung kepada Penyedia barang atau jasa melalui Penyelenggara Kepala sebagai
penanggung jawab dilapangan.
f.

Penyedia barang atau jasa diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin dan tata
tertib yang ketat terhadap semua buruh, karyawan termasuk Penyedia barang atau
jasa bahan-bahan ,yang ada dibawahnya. Siapapun diantara mereka yang tidak
berwenang, melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak
ketertiban, berlaku tidak senonoh, melakukan perbuatan yang merugikan
pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas
perintah pertama dari Pengawas Lapangan.

PASAL 19
PENGAWASAN
a.

Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan langsung oleh Pemberi


Tugas dan dibantu Pengawas Lapangan.

b.

Pada setiap saat Pengawas Lapangan atau petugas-petugasnya harus dapat dengan
mudah mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, setiap bahan,
pengolahan maupun sumber-sumbernya.

c.

Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan


Pengawas Lapangan adalah menjadi tanggung jawab Penyedia barang atau jasa.
Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya
untuk kepentingan pemeriksaan.

d.

Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Lapangan diluar jam-jam kerja, maka
segala biaya untuk itu menjadi beban Penyedia barang atau jasa. Permohonan
tersebut harus dengan surat disampaikan kepada Pengawas Lapangan dua hari
sebelumnya. Pengawas Lapangan dalam persetujuannya akan memberitahukan
besarnya biaya.

PASAL. 20
RESIKO UPAH DAN HARGA
Didalam pelaksanaan pekerjaan ini fluktuasi upah / harga bahan yang terjadi selama
masa pelaksanaan pekerjaan menjadi resiko Penyedia barang atau jasa.

PASAL 21
JAMINAN PELAKSANAAN
Untuk mendapatkan jaminan bahwa Penyedia barang atau jasa akan memenuhi
kewajiban-kewajibannya maka kepadanya diwajibkan memberikan jaminan pelaksanaan
dari bank pemerintah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

PASAL 22
ASURANSI DAN PERTANGGUNGAN
a.

Semua resiko yang diakibatkan oleh kelalaian Penyedia barang atau jasa dan
sebagainya yang dapat mengakibatkan pekerjaan dan sekitarnya serta masih dalam
pemesanan Penyedia barang atau jasa adalah menjadi resiko Penyedia barang atau
jasa sepenuhnya. Oleh sebab itu Penyedia barang atau jasa disarankan menyusutkan

11

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

resiko ini sampai sekecil mungkin dengan jalan menutup pertanggungan (Asuransi)
b.

Dua minggu setelah Surat Penunjukan Pekerjaan (Kontrak), Penyedia barang atau
jasa atas biayanya sendiri seyogyanya mempertanggungkan resiko-resiko tersebut
kepada suatu Maskapai Asuransi yang telah disetujui.

c.

Dalam lingkup pertanggungan asuransi tersebut hendaknya masuk, baik kerugian


yang diakibatkan terhadap bagian-bagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Penyedia barang atau jasa sendiri tersebut, maupun kerugian yang diderita oleh
bagian gedung-gedung yang sudah ada didalam dan disekitar lokasi proyek beserta
peralatan yang ada didalamnya, yang diakibatkan oleh kelalaian Penyedia barang
atau jasa dalam pelaksanaan pekerjaannya.

PASAL 23
IZIN KERJA DARI PEMDA
Pembayaran dan penebusan seluruh biaya yang diperlukan untuk surat izin kerja menjadi
beban Penyedia barang atau jasa dan diperhitungkan didalam penawaran. Pengurusan
perizinan akan dibantu oleh pemberi tugas terkait data-data administratif.

PASAL 24
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Jangka waktu maksimal yang diberikan kepada Penyedia barang atau jasa untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini adalah selambatlambatnya 90 (sembilan puluh ) hari kalender terhitung sejak Kontrak di tandatangani.

PASAL 25
PERMULAAN PEKERJAAN
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama,
Penyedia barang atau jasa harus telah memulai pekerjaan dalam arti kata yang nyata.
Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan untuk dapat dimulainya pekerjaan harus dipenuhi
terlebih dahulu.

PASAL 26
KELAMBATAN DAN PERPANJANGAN WAKTU
a.

Kelalaian Penyedia barang atau jasa utama atau Penyedia barang atau jasa bawahan
melaksanakan pekerjaan, pekerjaan tambah, memperbaiki kerusakan kerusakan yang
diakibatkan oleh Penyedia barang atau jasa, tidak akan diluluskan dalam permintaan
perpanjangan waktu.

b.

Untuk keterlambatan akibat tindakan Direksi, Pemimpin Proyek dan Konsultan


Pengawas Lapangan, keadaan force majeure, dapat diadakan perpanjangan waktu
setelah dinilai dengan seksama oleh Direksi, dan Konsultan Pengawas Lapangan yaitu
atas permintaan tertulis dari Penyedia barang atau jasa.

c.

Permohonan perpanjangan waktu tersebut harus diajukan secara tertulis oleh


Penyedia barang atau jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terjadinya
peristiwa tersebut dan diketahui serta disetujui oleh Lembaga Pemerintah setempat

12

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

yang berwenang.
d.

Pada peristiwa dihentikan sementara suatu bagian/keseluruhan pekerjaan oleh


Konsultan Pengawas akibat kelalaian Penyedia barang atau jasa, tidak diadakan
perpanjangan waktu.

PASAL 27
PENYERAHAN PEKERJAAN
a.

Penyerahan pertama harus dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal yang telah


ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama.

b.

Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut


sesuai dengan alasan- alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam RKS.

c.

Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Pemberi Tugas
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal yang dimaksud, dimana
Pengawas Lapangan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan. Hasil
pemeriksaan ini akan disampaikan kepada. Penyedia barang atau jasa. Sebelum
penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan terlebih dahulu satu kali. Pada
saat-saat pemeriksaan maupun penyerahan dibuatkan Berita Acara.

d.

Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan untuk mengajukan perpanjangan


waktu penyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah keadaan-keadaan
force majeure yang langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan.

e.

Keadaan force majeure yang dimaksud diantaranya; Banjir, Gempa bumi, Huru hara,
Epidemi, Angin topan, Perang dan Pemberontakan Yang berkaitan langsung
terhadap, kegiatan proyek (harus ada hubungan sebab akibat antara kejadian dan
force majeure dengan pelaksanaan pekerjaan).

f.

Apabila terjadi force majeure pihak Penyedia barang atau jasa harus memberitahukan
kepada Pengawas Lapangan secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender sejak terjadinya force majeure.

PASAL 28
JANGKA WAKTU PEMELlHARAAN & TANGGUNG JAWAB PENYEDIA
BARANG ATAU JASA
a.

Selama jangka waktu pemeliharaan yaitu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
terhitung mulai tanggal penyerahan pertama, Penyedia barang atau jasa wajib
menyelesaikan semua kekurangan kekurangan akibat pelaksanaan maupun bahan bahan yang jelek, dengan menyelesaikan dan memperbaiki hasil check list pada saat
pemeriksaan dalam rangka penyerahan pertama proyek kepada Pemberi Tugas dan
atas teguran pertama dari Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan.

b.

Bilamana Penyedia barang atau jasa dalam jangka waktu yang disebutkan dalam
Surat Teguran tersebut tidak dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
dimaksud, maka Pemimpin Proyek berhak untuk menunjuk pihak lain melaksanakan
pekerjaan tersebut atas biaya Penyedia barang atau jasa Pertama.

c.

Setelah jangka waktu pemeliharaan ini dan keadaan pekerjaan telah memuaskan,

13

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

oleh Pengawas Lapangan akan dinyatakan secara tertulis kepada Penyedia barang
atau jasa untuk selanjutnya diadakan penyerahan kedua.

PASAL 29
DENDA-DENDA
a.

Bilamana jangka waktu penyerahan pertama dilampaui, maka kepada Penyedia


barang atau jasa akan dikenakan denda sebesar 1 (satu perseribu) untuk setiap
hari keterlambatan sampai jumlah maksimal 5% (lima perseratus) dari jumlah biaya
pekerjaan keseluruhan.

b.

Denda Kelalaian untuk setiap kelalaian dalam menepati peraturan-peraturan dalam


RKS ini dimana teguran-teguran dan perintah-perintah yang terjadi karenanya;
setelah kepada Penyedia barang atau jasa diberikan peringatan tertulis maupun lisan
oleh Pengawas Lapangan untuk kedua kalinya tidak dipatuhi, maka kepadanya akan
diberikan peringatan ketiga dan seterusnya, yang diikuti dengan denda sesuai
ketentuan yang berlaku. Untuk tiap peringatan dengan jarak waktu minimal antara
suatu peringatan dengan peringatan lainnya adalah 2 x 24 jam. Kejadian-kejadian ini
akan dicatat dalam laporan Harian dan Mingguan.

PASAL 30
PEKERJAAN TAMBAH DAN PEKERJAAN KURANG
a.

Pelaksanaan pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dapat dilaksanakan oleh


Penyedia barang atau jasa setelah diberikan izin tertulis dari Direksi sesuai hasil
pemeriksaan Pengawas Lapangan.

b.

Sebagai syarat untuk mendapatkan izin tertulis dari Direksi, Penyedia barang atau
jasa diwajibkan untuk segera memberitahukan biaya yang dimintanya untuk
pelaksanaan pekerjaan tambah yang diperintahkan kepadanya atas dasar
pemeriksaan Pengawas Lapangan.

c.

Perhitungan pekerjaan tambah atau kurang didasarkan atas Daftar Harga Satuan,
Daftar Upah dan Bahan yang dilampirkan Penyedia barang atau jasa dalam Surat
Penawarannya. Kecuali jika sebelum pekerjaan tambahan tersebut dimulai Penyedia
barang atau jasa mengajukan keberatannya dan minta dasar perhitungan yang lain.
Tidak ada perhitungan kembali atas jumlah satuan yang dihitung Penyedia barang
atau jasa dalam Surat Penawaran dan lampiran-lampirannya; dengan demikian
perhitungan pekerjaan tambah/kurang ialah bagian pekerjaan atau suatu pekerjaan
diluar yang dimaksud didalam RKS dan gambar-gambar. Perhitungan pembayarannya
dilakukan pada pembayaran angsuran berikutnya.

PASAL 31
PERATURAN PEMBAYARAN
Peraturan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan akan diatur sesuai dengan peraturan
yang berlaku dalam Surat Perjanjian Kerja Sama dan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.

14

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

PASAL 32
PENUNDAAN PEMBAYARAAN
a.

Apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan, hasil yang kurang memuaskan,


kerusakan yang tidak atau belum diperbaiki dari hasil koreksi dan pemeriksaan
Pengawas Lapangan.

b.

Belum memenuhi ketentuan administrasi

PASAL 33
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1.

Tanpa mengurangi hak-hak yang dimiliki oleh Pemberi Tugas jika Penyedia barang
atau jasa lalai dan tidak bertindak menurut kontrak atau perintah Pemberi Tugas,
maka Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja dalam hal :
a.

Tanpa alasan yang dapat diterima menangguhkan atau menunda sama sekali
pelaksanaan pekerjaan sebelum selesai.

b.

Penyedia barang / jasa tidak dapat melanjutkan pekerjaan dengan kesungguhan


dan teratur.

c.

Penyedia barang atau jasa menolak atau dengan tegas mengabaikan peringatan
tertulis dari pimpro / pengawas yang menghendaki penyingkiran pekerjaan yang
cacat atau bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat, hingga dengan penolakan
kelalaian tersebut pekerjaan benar-benar terkena akibatnya.

2.

Tanpa mengurangi hak-hak lain yang dimiliki oleh Pemberi Tugas, jika Penyedia
barang atau jasa setelah 3 (tiga) kali berturut-turut tidak mengindahkan peringatanperingatan tersebut atau dalam pelaksanaan selanjutnya melakukan kelalaian yang
sama, maka Pemberi Tugas tanpa mengurangi hak-hak lainnya dalam waktu
7 (tujuh) hari sejak pengulangan atau penerusan kelalaian atau boleh segera
memutuskan kontrak dengan Penyedia barang atau jasa secara tertuIis.

3.

Bila pekerjaan tidak selesai walaupun Penyedia barang atau jasa telah dikenakan
denda maksimum 5% dan Pemberi Tugas menilai bahwa pekerjaan tidak dapat
diselesaikan maka direksi dapat memutuskan secara sepihak dan berhak menunjuk
Penyedia barang atau jasa lain guna menyelesaikan pekerjaan tersebut atas biaya
Penyedia barang atau jasa terdahulu.

PASAL 34
PENAWARAN YANG DIMINTA
a.

Penawaran yang diminta adalah sesuai dengan yang dimaksud dalam RKS dan Form
Bill of Quantity.

b.

Didalam penawaran ini tidak ada perhitungan kembali atas jumlah harga satuan
maupun terhadap fluktuasi besarya upah dan harga.

c.

Lampiran -lampiran harga satuan, daftar harga bahan dan upah serta analisa harga
satuan dari jenis-jenis pekerjaan tersebut dalam pasal 5 ayat 10 dimaksudkan untuk
perhitungan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang.

15

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

PASAL 35
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan yang diberikan kepada penyedia barang / jasa untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan Pembangunan
Gedung Terintegrasi 4 Lantai Politenik Pertanian Negeri Pangkep sesuai Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) yang telah di tetapkan oleh Konsultan Perencana.

16

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
Uraian Umum Kegiatan
Nama Pekerjaan

: Pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah terintegrasi


4 Lantai Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Lokasi Pekerjaan

: Politenik Pertanian Negeri Pangkep


Jl. Poros Makassar Pare-pare

Luas Lahan yang akan dilakukan Penimbunan adalah 100 x 80 mtr = 800 M2.
Luas Bangunan rencana adalah : 60 x 48 meter
Pasal 2
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan meliputi :

Pembersihan Lokasi dan Lapangan

Pembuatan Perancah / Stager

Pembuatan Turap Keliling lahan yang ditimbun

Pembuatan Asbuildrawing Pelaksanaan dan Pelaporan ;

Pemasangan papan nama proyek ;

Listrik dan Air Kerja Selama Kegiatan Pelaksanaan ;


Pasal 3
Pekerjaan Beton Struktur

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan material beserta
kelengkapan untuk konstruksi beton yang memadai berikut pemasangan sesuai
dengan gambar dan Persyaratan Teknis ini.
Kontraktor diwajibkan mempersiapkan gambar kerja ( Shop drawing ) berikut
rencana pengecorannya minimal 7 hari sebelum pekerjaan dimulai serta harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

17

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pengendalian Pekerjaan
Pekerjaan ini harus sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03, PUBB NI-3 tahun 1970,
NI-8 tahun 1964, PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
1. Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian
II Bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9) ;
2. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab
4-5-6 seluruh pasal) ;
3. Syarat-syarat pekerjaan tulangan (PBI 1971 NI-2, Bagian IV Bab 8 seluruh
pasal).

Bahan-bahan
a. Beton Ready Mix dan Site Mix

Beton Ready Mix dan Atau Site Mix


Beton Ready Mix yang dipergunakan adalah K-300 untuk pelaksanaan
Beton Struktur
Untuk Beton Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba (KSLL), Beton Site Mix
dengan mutu beton kualitas yang telah ditentukan oleh pemegang Paten.
Untuk beton Site Mix, bahan Semen yang digunakan harus dari bahan
yang bermutu baik dan disetujui oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
Persyaratan Bahan :
1. Portland Cement yang digunakan adalah Portland Cement setara
Semen Indonesia,
2. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan
bebas dari bahan organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan
persyaratan yang tercantum didalam PBI 1971.
3. Split atau kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala
macam kotoran serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai
dengan persyaratan yang tercantum didalam PBI 1971 ( ukuran 2/3
dan ).
4. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat
merusak beton.

18

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

b. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 ( 12) dan U-39
menurut PBI 1971 yaitu baja lunak dengan tegangan leleh 1400 kg/cm2 dan
tegangan patah minimum 2400-5-6. Untuk mutu baja yang menggunakan U24 terdapat pada jenis tulangan ( polos ) dengan 12, sedangkan
Untuk mutu baja yang menggunakan U-39 terdapat pada jenis tulangan
( ulir ) dengan > 12 Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari
kotoran-kotoran (Lumpur, lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus
terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang
akan digunakan sekualitas keluaran Pabrik Baja Krakatau Steel.
c. Bekisting
c.1. Semua

pekerjaan

bekisting

menggunakan

bahan

terbuat

dari

Multiplex dengan ketebalan 9 mm. Balok-balok penyangga berukuran


5/7 cm atau yang lebih dikenal dengan nama balok kaso, sedangkan
kayu yang digunakan adalah jenis kayu yang keras.
c.2. Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan
getaran dan kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk.
Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan agar
setelah bekisting dibongkar menghasilkan bidang beton yang rata.
c.3. Celah-celah antara cetakan harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak menembus keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting
harus bersih dari kotoran.

Pelaksanaan
a. Pekerjaan Persiapan

Membuat shop drawing dan mengkoordinasikan / melaporkan kepada

Konsultan Pengawas, untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari


Konsultan Perencana dan diketahui Pimpinan Proyek ;

Memeriksa kembali gambar serta perhitungan konstruksi yang dibuat


oleh Konsultan Perencana, jika terdapat hal yang dianggap meragukan
serta membahayakan, Kontraktor Pelaksana harus melaporkan kepada

Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan dilanjutkan kepada


Konsultan

Perencana.

Sebelum

19

ada

kepastian

dari

kebenaran

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

perhitungan

tersebut,

Kontraktor

Pelaksana

tidak

diijinkan

meneruskan bagian pekerjaan tersebut.


b. Pekerjaan Penulangan

Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai


dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di
dalam PBI 1971 (Bab 5 pasal 3-4-5) ;

Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan sengkang harus


dilakukan dengan kuat menggunakan kawat baja, sehingga menjamin
tulangan-tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan penggetaran berlangsung ;

Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga


terdapat jarak bebas dari bekisting atau lantai kerja setebal/sejauh
selimut beton yang diperlukan ( antara 2 cm 2,5 cm ).

c. Persiapan Pengecoran

Sebelum Pengecoran beton dilakukan, kontraktor wajib melaporkan


kepada konsultan pengawas untuk pemeriksaan ( berupa penggunann
bahan tulangan dan diminta persetujuannya untuk memulai pengecoran,
hal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton bertulang.

Sekurang-kurangnya 10 ( sepuluh ) hari sebelum pengecoran yang


pertama Kontraktor sudah membuka kubus beton minimal 20 buah dan
ditest pada laboratorium tes yang sudah disetujui oleh Konsultan
Pengawas lapangan untuk usia 7 ( tujuh ) hari.

Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan pengujian slump


dengan kerucut terpancung, ukuran bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm
dan tinggi m = 30 cm. Kerucut diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis
yang sama tebalnya dengan masing-masing tusuk dengan besi m =50
cm sebanyak 10 kali untuk tiap lapisnya dan dipukul-pukulkan dengan
palu karet. Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik
kemudian kerucut ditarik keatas dan penurunan kerucut diukur terhadap
tinggi semula.

20

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

d. Pengecoran
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah :
a.

Direksi / Pengawas lapangan selesai memeriksa dan menyetujui


acuan / bekisting yang dibuat

b.

Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui


pembesian yang akan di cor, dan harus bersih dari kotoran

c.

Direksi / Pengawas lapangan telah menerima Campuran Beton


untuk pengecoran.

Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan alat penggetar (


Vibrator ) dengan kondisi baik.
Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya Matahari, hujan maupun
angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk
pengeringan yang terlalu cepat, maka harus dilakukan perawatan sebagai
berikut :
1. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton dibasahi sampai
cetakan tersebut di bongkar.
2. Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14 hari terus
menerus setelah adukan beton cukup keras.
e. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti
petunjuk Konsultan Pengawas. Beton yang masih muda tidak diijinkan
untuk dibebani segera. Setelah cetakan dibongkar permukaan beton
diperiksa, jika terdapat permukaan yang cacat akibat pembungkaran
bekisting maupun oleh proses pengecoran maka kontraktor harus segera
memperbaikinya.
Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 4 ( empat ) hari
sebelum cetakan dibuka untuk bagian dinding-dinding yang tidak
bermuatan dan cetakan-cetakan lainnya sampai 7 ( tujuh ) hari untuk
dinding-dinding pemikul serta 21 (dua puluh satu) hari untuk pemikul
beban dan plat lantai.
Bahan-bahan bekas cetakan yang sudah tidak digunakan lagi harus
segera dikumpulkan serta segera dkeluarkan dari lokasi agar tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Seluruh pekerjaan dan pembuatan dan pembongkaran bekisting harus
sesuai dengan PBI 1971.

21

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

e. Ceklist Pekerjaan
Sebelum pelaksanaan pengecoran dilakukan, terlebih dahulu kontraktor
pelaksana membuat form cheklist pekerjaan untuk diajukan ke Konsultan

Pengawas dan Konsultan Perencana untuk persetujuan mengenai pekerjaan


penulangan. Apabila pada pengecekan penulangan tidak sesuai dengan
gambar kerja, maka terlebih dahulu Kontraktor Pelaksana memperbaiki atau
membongkar pekerjaan tersebut sampai dengan adanya persetujuan dari

Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas serta diketahui oleh Pimpinan


Proyek.
f. Pengetesan Mutu Beton

Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk melakukan pengetesan mutu beton di


Laboratorium Tes Beton dan hasilnya diserahkan kepada pihak Konsultan

Pengawas yang telah di Rekomendasikan oleh Team Laboratorium


Pengujian Beton, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum melaksanakan
pengecoran Beton Struktur. Mutu beton yang dibawah standart ketentuan
Wajib Dibongkar Kembali.

22

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

BAB III
METODE EVALUASI
Metode evaluasi pelelangan Pekerjaan Gedung Kuliah Terintegrasi 4 Lantai
Politenik Pertanian Negeri Pangkep menggunakan pendekatan kuantitatif,
dengan memberikan nilai angka terhadap unsur unsur yang dinilai sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.
Evaluasi pelelangan hanya diterapkan terhadap penawaran dari penyedia barang
dan jasa yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Adapun faktor yang dievaluasi adalah dari segi administrasi, segi teknis dan segi
harga penawaran.
EVALUASI ADMINISTRASI
Setiap rekanan wajib menyampaikan persyaratan administrasi minimal terdiri
dari:
1. Copy akte pendirian perusahaan beserta perubahannya bila ada
2. Susunan Pemilik Modal
3. Susunan Pengurus Perusahaan
4. NPWP
5. SIUP yang masih berlaku
6. TDP yang masih berlaku
7. SITU/Domisili/Surat Ijin Gangguan (HO) yang masih berlaku
8. SIUJK yang masih berlaku
9. Copy laporan keuangan tahun 2014 yang sudah di audit
10. Copy Sertifikasi sesuai bidangnya
11. Copy keanggotaan Asosiasi
12. Jaminan penawaran
13. Dukungan Bank dan Rekening Koran 3 Bulan terakhir.
Seluruh persyaratan tersebut diatas, wajib dipenuhi oleh peserta pelelangan/
penyedia barang dan jasa sebagai persyaratan untuk dapat diikut sertakan pada
tahapan evaluasi selanjutnya. Apabila penyedia barang dan jasa tidak dapat
melengkapi seluruh persyaratan administrasi tersebut diatas, maka penawaran
dari penyedia barang dan jasa tersebut tidak diikutsertakan dalam evaluasi
selanjutnya dan dinyatakan kalah.
Dalam evaluasi administrasi hanya ada dua kemungkinan yaitu memenuhi syarat
atau tidak memenuhi syarat.

23

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

EVALUASI KEMAMPUAN TEKNIS (BOBOT 40%)


Evaluasi terhadap spesifikasi teknis hanya dilakukan terhadap penawaran dari
penyedia barang dan jasa yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
(evaluasi administrasi). Adapun yang dinilai pada evaluasi spesifikasi teknis
antara lain ;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Daftar Personil lapangan beserta CV-nya


Daftar Peralatan yang dimiliki
Time Schedule
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Sertifikat Tenaga Ahli
Organisasi Proyek.
Pengalaman perusahaan 5 Tahun terakhir
Kesesuaian spesifikasi teknis

10%
10%
10%
20%
10%
10%
10%
20%

Dalam Evaluasi Teknis Pokja ULP dimungkinkan melakukan survey terhadap


kebenaran data yang telah disampaikan oleh Penyedia Barang dan Jasa
langsung ke lokasi tanpa memberitahukan terlebih dahulu.
EVALUASI HARGA PENAWARAN (BOBOT 60%)
Evaluasi kewajaran harga penawaran dilakukan dengan membandingkan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) dengan sejumlah penawaran yang diajukan peserta,
namun tidak lebih rendah 80 % dari HPS yang telah ditetapkan oleh Tim
Pengadaan dan tidak lebih tinggi dari HPS (Sub Bobot 50 %).
Evaluasi kerendahan harga penawaran dilakukan dengan membandingkan
antara harga penawaran dari peserta pengadaan yang dinilai dengan harga
penawaran yang paling rendah dari semua penawaran yang masuk dan
memenuhi syarat administrasi serta teknis, namun tidak lebih rendah 80 % dari
HPS yang telah ditetapkan oleh Tim Pengadaan dan tidak lebih tinggi dari HPS
(Sub Bobot 50 %).
Demikian Dokumen Pelelangan ini dibuat sebagai acuan dalam mengajukan
penawaran pelelangan pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi 4 Lantai
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

24

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 1.
URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah
Pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi 4 Lantai di Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep, berupa Pekerjaan Struktur dan Sub
Struktur Gedung.
Lingkungan Gedung Imigrasi Pati, dengan rincian secara garis besar
sebagai berikut:
a) PEKERJAAN PERSIAPAN
b) PEKERJAAN STRUKTUR
2. Sarana Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan, Kontraktor
menyediakan :
a) Tenaga Pelaksana yang selalu ada di lapangan, tenaga kerja
yang terampil dan cukup jumlahnya dengan kapasitas yang
memadai dengan pengalaman untuk Bangunan gedung.
b) Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan
jumlah yang cukup dan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis.
c) Melaksanakan tepat sesuai dengan time schedule.
3. Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan keahlian penuh, dan sesuai
dengan syarat-syarat (RKS), gambar rencana, Berita Acara
Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Pengawas
lapangan dan Direksi Teknis.
Pasal 2.
JENIS DAN MUTU BAHAN
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan Keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi,
Menteri Perindustrian dan Menpen. No.: 472/Kop/XII/80, No.:
813/Menpen/1980, No.: 64/Menpen/1980, Tanggal 23 Desember
1980.

25

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pasal 3.
GAMBAR GAMBAR
RKS ini dilampiri :
1. Gambar kerja arsitektur/Sipil
2. Gambar kerja elektrical
3. Gambar Pelengkap dan Detail Khusus
Pasal 3.
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain
dalam Rencana Kerja dan
a. Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuanketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No.4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya.
Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982;
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SNI
03-2847-2002;
Peraturan umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja;
Spesifikasi bahan bangunan bagian A : SK SNI S-04-1989-F;
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat 1 tersebut di
atas berlaku dan mengikat pula.
a. Gambar Kerja yang dibuat Perencana yang sudah disahkan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk
juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor
(Shop Drawing) dan sudah disahkan / disetujui Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Berita Acara Penetapan Pemenang Penyedia Barang/Jasa.
Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa.
Surat Penawaran dan lampiran-lampirannya.
Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah
disetujui Direksi.

26

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pasal 5.
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar
tidak sesuai dengan gambar yang lain, maka gambar yang
mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku, begitu pula
apabila dalam RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar ada,
maka gambarlah yang mengikat. Bila perbedaan-perbedaan ini
menimbulkan keraguan-keraguan sehingga dalam pelaksanaan
menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dan
Kontraktor mengikuti keputusan dalam rapat.
Pasal 6.
JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan Kontraktor wajib
membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan
berupa Bar-chart dan curve bahan/tenaga.
2. Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, paling lambat dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender
setelah SPPBJ diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah
disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4
(empat) kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan, satu salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding
di bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan (prestasi kerja).
4. Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan akan
menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja
tersebut.
Pasal 7.
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa
Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa
penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal S1 atau sederajat
dengan pengalaman minimum 10 (Tahun) tahun.
27

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas


tanggung
jawab
sebagian
maupun
keseluruhan
terhadap
kewajibannya.
3. Kontraktor
wajib
memberi
tahu
secara
tertulis
kepada
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, nama
dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila
kemudian
hari
menurut
pendapat
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, Pelaksana kurang mampu
atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu
kepada Kontraktor secara tertulis untuk menggantinya dengan
personil yang memenuhi syarat.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjuk Pelaksana baru
atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/Direktur Perusahaan)
yang akan memimpin pelaksanaan.
Pasal 8.
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR DAN PELAKSANA
1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya jam kerja apabila
terjadi hal-hal mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib
memberitahukan secara tertulis, alamat dan nomor telepon di lokasi
kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
2. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah-ubah
selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat, Kontraktor dan
pelaksana wajib memberitahukan secar tertulis.
Pasal 9.
PENJAGAAN KEAMANAN DI LAPANGAN PEKERJAAN
1. Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap barangbarang milik Proyek, Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, baik
yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung jawab
kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan
tambah.
3. Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas
akibatnya baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan
jiwa. Untuk itu kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di
tempat-tempat yang akan ditetapkan oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

28

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pasal 10.
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syaratsyarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu
dalam keadaan siap pakai di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan
memenuhi syarat-syarat bagi semua petugas dan pekerja yang ada
di bawah kekuasaan kontraktor.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC
yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat
tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali untuk penjaga keamanan.
4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Pasal 11.
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
Kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik
dan siap dipakai, antara lain :
Perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur.
Alat-alat lainnya yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan.
Pasal 12.
SITUASI DAN UKURAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal VI.01 adalah pekerjaan lanjutan,
sesuai dengan gambar.
2. Ukuran ukuran dalam gambar ataupun dalam RKS merupakan
garis besar pelaksanaan.
3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan
bangunan, sifat dan luas pekerjaan, dan hal hal yang dapat
mempengaruhi harga penawaran.
4. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk menggagalkan tuntutan.

29

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pasal 13.
SYARAT SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat
syarat yang ditentukan pasal VI.02.
2. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus
diperiksakan dahulu kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
3. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di
lapangan
pekerjaan,
tetapi
ditolak
pemakaiannya
oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, harus
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat - lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
4. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor
tetapi ternyata ditolak Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar
atas biaya kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
Pasal 14.
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian
pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan,
Kontraktor
diwajibkan
meminta
kepada
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
2. Kemudian jika Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya.
3. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung
dari jam diterimanya permohonan pemeriksaan , tidak terhitung
hari libur/hari raya), tidak dipenuhi oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan, Kontraktor dapat
meneruskan
pekerjaannya
dan
bagian
yang
sebenarnya
diperiksakan
dianggap
telah
disetujui
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan. Hal ini dikecualikan bila
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim
Pengelola
Teknis
Kegiatan
meminta perpanjangan waktu.
4. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Direksi/Pengawas
Lapangan/ Tim Pengelola Teknis Kegiatan berhak memerintahkan
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
memperbaiki, biaya pembongkaran dan pemasangan menjadi
tanggungan Kontraktor.
30

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pasal 15.
KENAIKAN HARGA/FORCE MAJEURE
1. Kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
2. Kenaikan harga yang diakibatkan kebijaksanaan moneter oleh
Pemerintah dan bersifat nasional dapat mengajukan klaim sesuai
petunjuk yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat Force Majeure yang dikarenakan gempa
bumi, angin puyuh, badai topan, kerusuhan, peperangan dan semua
kejadian karena faktor alam serta kejadian tersebut dibenarkan oleh
Pemerintah bukan menjadi tanggungan Kontraktor.
Pasal 16.
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan
dengan tertulis dalam buku harian oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan serta persetujuan Pemberi
Tugas.
2. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyatanyata ada perintah tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut
daftar harga satuan pekerjaan, yang dimaksudkan oleh Kontraktor
yang pembayarannya diperhitungkan bersama-sama angsuran
terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum
dalam harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga
satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan bersama-sama Kontraktor
dengan persetujuan Pemberi Tugas.
5. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai
penyebab
kelambatan
penyerahan
pekerjaan,
tetapi
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan
tambah tersebut.
Pasal 17.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Uitzet/Bouwplank
a) Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas III dengan
ketebalan 2 cm dipasang terentang pada patok kayu ukuran 5/7
dan diserut rata pada permukaan atas dan terpasang

31

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

b) water pass dengan peil + 0.00.


c) Bouwplank dipasang memanjang keliling bangunan, pada as
kolom dan dinding penyekat supaya diberi tanda dengan cat
warna merah / meni.
d) Bouwplank dipasang di luar garis bangunan dengan jarak
minimal 2 m untuk mencegah kelongsoran
e) Setelah pemasangan bouwplank selesai, Kontraktor wajib
melapor kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan
selanjutnya.
2. Pembersihan dan Perapihan
Setelah pekerjaan selesai semua, permukaan harus bersih dari
segala macam kotoran dan dalam keadaan baik sempurna, serta
sisa dari bahan-bahan yang sudah digunakan yang berupa apapun
harus dibersihkan atau dibuang.
Pasal 18.
PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Urugan
a) Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki
digunakan tanah urug pilihan lapis demi lapis. Pekerjaan
pengurugan ini dilakukan sebelum pondasi KSLL selesai
dikerjakan.
b) Urugan pasir pada bawah pondasi 10 cm, pada bawah lantai 5
cm
2. Pemadatan
a) Kepadatan tanah harus diukur dengan nilai dry density contoh
tanah sebagai persentase kepadatan kering maksimum pada
kadar air optimum sebagaimana ditetapkan pada pengujian
(test).
b) Semua bahan yang akan digunakan untuk urugan harus sesuai
dengan ayat ini dan harus dipadatkan sampai 90 % kepadatan
kering. Pemadatan dari seluruh bahan-bahan harus dilakukan
dengan penyiraman optimum untuk mendapatkan hasil
pemadatan yang dikehendaki Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan.
Pasal 20.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL)
Kolom Struktur, kolom praktis, Balok Struktur, dan Plat
Sesuai dengan gambar perencanaan.
2. Persyaratan Umum :
32

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Beton tak bertulang dengan spesi 1Pc : 3Ps : 6Split


Beton bertulang atau mutu K.300 (Struktur).
Pembuatan cetakan beton.
Konstruksi harus menggunakan peralatan-peralatan/normalisasi
yang berlaku di Indonesia seperti PBI, SNI, PMI, PKKI dan lainlain.
3. Bahan-bahan
a) Bahan menggunakan adukan beton adukan ditempat dengan
memakai molen, kontrol mutu sesuai dengan spesifikasi di
bawah ini :
1) Agregat beton
Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu dengan Wet Sistem Stone Crusher.
Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat
beton menurut ASTM-C 33.
Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm.
Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar
memudahkan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang
tidak dinginkan
Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak
melebihi 5 %.
2) Agregat kasar
Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir
yang kasar, tidak berpori dan berbentuk kubus.
Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh
melampaui 20 % dari jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan
hingga melebihi 50 % kehilangan berat menurut test
mesin Los Angeles ASTM-C 131-55.
Agregat kasar harus bersih dari zat-zat organis , zatzat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton.
3) Agregat halus
Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang
berasal dari pasir lokal dan memenuhi persyaratan
sebagai agregat halus untuk campuran beton.
Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali
dan substansi-substansi yang merusak beton.
Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi
tersebut lebih dari 5 %.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam
dan keras.
Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar
menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak
dinginkan.

33

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

4)

5)

6)
7)

PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan
SNI-8 bab 3.2 PC type I.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk
semen saja yang dipakai untuk seluruh pekerjaan
beton.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam
zak yang tertutup oleh pabrik dan terlindung serta
harus dalam jumlah sesuai urutan pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempattempat rapat air dengan lantai terangkat dan
ditumpuk dalam urutan pengirimannya. Semen yang
rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan
harus dikeluarkan dari lapangan.
Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan caracara sedemikian rupa, sehingga bebas dari hubungan
langsung dengan tanah lembab maupun basah.
Besi
penulangan
harus
disimpan
berkelompok
berdasarkan ukuran-ukuran masing-masing
besi penulangan rangka maupun besi-besi penulangan
bergelombang (Deformed bar) harus sesuai dengan
persyaratan dalam SNI-2 bab 3.7.
Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas
dari karat dan kotoran lain, apabila harus dibersihkan
dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi
diameter penampang besi atau dengan bahan cairan
sejenis Vikaoxy off yang disetujui Pengawas.
Direksi atau Pengawas berhak untuk memerintahkan
untuk menambah besi tulangan di tempat yang
dianggap perlu sampai maksimum 5 % dari tulangan
yang ada di tempat tersebut, meski tidak tertera
dalam gambar struktur, tanpa biaya tambahan.
Penulangan harus terdiri dari baja keras dengan mutu
U 39 dan Baja lunak U 24 sesuai SNI 03-28472002.
Kawat pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang
disyaratkan dalam NI-2 bab 3.7.
Air
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan
dalam NI-2 bab 3.6.

34

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

8)

Sebelum air untuk pengecoran digunakan harus


terlebih dahulu diperiksakan pada laboratorium PAM /
PDAM setempat yang disetujui pengawas dan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan air atas biaya sendiri.
Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu
yang tinggi bila diperlukan campuran beton dapat
menggunakan bahan additive POZZOLITH 300 R atau
yang setaraf.
Bahan tersebut harus disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan. Additive
yang mengandung Chloride atau Nitrat tidak boleh
digunakan

4. Pelaksanaan
a) Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan Trial test
atau mixed design yang dapat membuktikan bahwa mutu beton
yang disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil test tersebut
ditentukan oleh Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola
Teknis Kegiatan,
b) deviasi standar yang akan dipergunakan untuk menilai mutu
beton selama pelaksanaan.
Pengecoran beton
a. Pengecoran
beton
dapat
dilaksanakan
setelah
Kontraktor mendapat ijin secara tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
b. Permohonan ijin rencana pengecoran harus diserahkan
paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya.
c. Sebelum pengecoran dimulai Kontraktor harus sudah
menyiapkan seluruh stek-stek maupun anker-anker
dan sparing-sparing yang diperlukan, pada kolomkolom, balok-balok beton untuk bagian yang akan
berhubungan
dengan
bata
maupun
pekerjaan
instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka
stek-stek dan angker-angker dipasang dengan jarak
setiap 1 meter.
d. Persetujuan Direksi untuk mengecor beton berkaitan
dengan pelaksaan pekerjaan stekan dan pemasangan
besi
serta
bukti
bahwa
Kontraktor
dapat
melaksanakan
pengecoran
tanpa
gangguan.
Persetujuan tersebut di atas tidak mengurangi
tanggung
jawab
Kontraktor
atas
pelaksanaan
pekerjaan beton secara menyeluruh.
e. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak
dicampurnya air pada semen dan agregat atau semen
35

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

pada agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini


dapat berkurang lagi jika Direksi menganggap perlu
didasarkan pada kondisi tertentu.
f.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga
menghindarkan
terjadinya
pemisahan
material
(segregation) dan perubahan letak tulangan.
g. Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti
talang, pipa, chute dan sebagainya, harus mendapat
persetujuan
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan.
h. Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan
sebagainya harus selalu bersih dan bebas dari lapisanlapisan beton yang mengeras.
i.
Adukan beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari
ketinggian lebih dari 2 meter.
j.
Selama dapat dilaksanakan sebaiknya digunakan pipa
yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya
terbenam dalam adukan yang baru dituang.
k. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton
yang telah mengalami Initialset atau yang telah
mengeras dalam batas dimana akan terjadi plastis
karena getaran.
l.
Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton
yang menyentuh tanah harus diberi lantai dasar
setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan penyerapan air semen dengan tanah.
m. Bila pengecoran harus berhenti sementara beton
sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk, harus
dibersihkan dari lapisan air semen (laitances) dan
partikel-pertikel
yang
terlepas
samapi
suatau
kedalaman yang cukup sampai tercapai beton yang
padat.
n. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka
adukan yang lekat pada tulangan dan cetakan harus
dibersihkan.
Pemadatan beton
a) Kontraktor
harus
bertanggung
jawab
untuk
menyediakan
peralatan
untuk
mengangkat
dan
menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar
beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.
b) Selama proses pengecoran berlangsung, maka beton
harus dipadatkan dengan alat mekanis (internal /
eksternal vibrator), kecuali jika Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan mengijinkan
pemadatan dengan tenaga manusia, maka dapat
dilakukan dengan cara memukul mukul acuan dari
36

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

luar, mencocol atau menusuk nusuk adukan beton


secara kontinyu.
c) Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah
sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya
dan
dijaga
agar
tidak
berlebihan
(overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga /
pemisahan bahan - bahan dan terjadi pengantongan
beton-beton tidak akan diterima.
d) Penggetaran tidak boleh dengan maksud mengalirkan
beton.
e) Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus
digetarkan dengan penggetar frekuensi tinggi 0,2 cm
agar dijamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
f) Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga
kerja yang mengerti dan terlatih dan pelaksanaan
pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim
Pengelola
Teknis
Kegiatan.
Slump (kekentalan beton)
a) Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan
pengujian dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut :

b) Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi


getaran tinggi nilai tersebut di atas
c) dapat dinaikkan sebesar 50 %, tetapi dalam hal apapun
tidak boleh melebihi 150 mm.
Pengujian kekuatan beton
1. Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa
secara kontinyu dari hasil pemeriksaan benda uji. Paling
sedikit setiap 5 m3 beton harus dibuat 1 sampel benda
uji, atau untuk seluruh bangunan dibuat minimal sampai
20 benda uji.
2. Benda uji harus diperiksa kekuatan tekannya di
laboratorium yang disetujui Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dengan biaya
menjadi tanggungan kontraktor dan hasil kuat tekan
harus sesuai dengan ketentuan SNI 03-2487- 2002.
3. Mutu beton yang disyaratkan K 225.

37

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Pemeriksaan lanjutan
1) Apabila hasil pemeriksaan tersebut di atas masih
meragukan, maka pemeriksaaan lanjutan dilakukan
dengan menggunakan concrete gun atau kalau perlu
dengan core drilling untuk meyakinkan penilaian
terhadap kualitas beton yang sudah ada sesuai dengan
SNI 03-2487-2002.
2) Seluruh biaya pekerjaan pemeriksaan lanjutan ini
sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Cetakan Beton / Bekisting
a) Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratanpersyaratan di bawah ini :
NI 2 1971
NI 3 1979
b) Bahan-bahan
Bekisting harus dibuat dari kayu kelas II tebal 3 cm
dengan permukaan yang rata dan diketam halus,
sehingga diperoleh permukaan beton yang baik.
Agar bekisting kuat, tidak bergoyang dan tidak
melendut, harus dipasang penopang dari kayu
ukuran 5 x 7 cm.
Bekisting harus bebas dari kotoran-kotoran,
potongan-potongan serta serbuk gergaji, tanah dan
lain-lain.
Semua bekisting yang dibangun harus teguh, alatalat dan usaha-usaha membuka cetakan-cetakan
harus sesuai dan cocok tanpa merusak permukaan
dari beton yang telah selesai.
Semua bekisting harus betul-betul teliti dan aman
pada kedudukannya sehingga dicegah
pengembangan atau lain-lain gerakan selama
penuangan adukan beton.
Bekisting harus dibuat dan disangga sedemikian rupa
sehingga dapat dicegah dari kerusakan-kerusakan
dan dapat mempermudah penumbukan pada waktu
pemadatan adukan mortar beton tanpa merusak
kontruksi.
Sewaktu-waktu Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan dapat menolak sesuatu
bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dan
Kontraktor harus dengan segera membongkar bentuk
yang ditolak dan untuk menggantinya atas bebannya
sendiri.
Bekisting dapat dipergunakan maksimal 3 kali.
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan minimal 3
(tiga) hari setelah konstruksi dicor atau harus seijin
38

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis


Kegiatan dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
menjamin keamanan sepenuhnya.
Perancah menggunakan bambu/kayu beserta
perlengkapannya. Pemasangannya
harus benar-benar kokoh dan tidak berubah tempat
sebelum dan selama pengecoran.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan
tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan atau jika umur beton telah
melampaui waktu sebagai berikut :
(1) Bagian bawah sisi balok 28 hari
(2) Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
(3) Balok dengan beban konstruksi 21 hari
(4) Pelat lantai / atap 21 hari
Dengan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan cetakan beton dapat
dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi
perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur
28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab
Kontraktor dari adanya kerusakankerusakan yang
timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut.
Pembongkaran cetakan beton tersebut harus
dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa
sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan
beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan
tidak pecah.
Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi
yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan
dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah
kembali.

Cacat pada Beton


Meskipun hasil pengujian kubus memuaskan,
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton
yang cacat, seperti berikut :

39

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI 4 LANTAI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

a) Konstruksi beton yang keropos. Konstruksi beton yang


tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
profil profil tidak seperti yang ditunjuk pada gambar.
b) Konstruksi beton yang berisikan kayu atau bahan
bahan lainnya.
c) Jika menurut pendapat Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, beton tersebut cacat, maka
Kontraktor wajib memperbaikinya atau membongkarnya
kembali sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

40

Você também pode gostar