Você está na página 1de 28

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Analisis Situasi Puskesma dan
Upaya Puskesmas. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter.
Keberhasilan dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
pengarahan baik moral maupun material yang tidak ternilai besarnya dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. dr. M. Thaufiq Siddiq Boesoirie, M.S., SpTHT KL (K) selaku Rektor
Universitas Islam Bandung , Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung, Budiman, dr., M.KM selaku koordinator Ilmu
Kesehatan Masyarakat Program P3D Unisba, Yudi Feriandi dr., selaku pembimbing IKM
dan Arryasatul Mutaqqiyah dr. selaku kepala Puskesmas Sumbersari dan pembimbing
lapangan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan ilmu yang berharga, pengarahan
dan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada staf
pegawai Puskesmas Sumbersari dan teman seperjuangan koas yaitu Ris, Galuh, Rangga,
Faiz, Ridha, Natasha dan Melvina yang selalu saling mendukung dalam menjalankan
Program Pendidikan Profesi Dokter.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan
sehingga penulis mengharapkan masukan dan saran dalam perbaikan laporan ini. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu
kedokteran khususnya dan pembaca umumnya.

Bandung, April 2016


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
BAB I Analisis Situasi Puskesmas.......................................................................
1.1 Analisis Geografis..........................................................................
1.2 Analisis Demografis.......................................................................
1.3 Analisis Kesehatan.........................................................................
1.3.1 Sumber Daya Manusia..........................................................
1.3.2 Sarana Puskesmas.................................................................
1.3.3 Visi dan Misi Puskesmas.......................................................
1.4 Program dan Kegiatan Puskesmas Sumbersari..............................
1.4.1 Upaya Kesehatan Wajib........................................................
1.4.2 Upaya Kesehatan Pengembangan..........................................
1.5 Situasi Derajat Kesehatan...............................................................
1.5.1 Angka Kematian Ibu..............................................................
1.5.2 Angka Kematian Bayi dan Balita..........................................
BAB II Analisis Situasi Upaya Puskesmas............................................................
2.1 Analisis Situasi Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit....
2.2 Program Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit...............
2.3 Target dan Cakupan/Hasil kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit..............................................................
2.4 Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan pada Upaya
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit....................................
2.5 Identifikasi Masalah dan Upaya Pencegahan dan Pengendalian
penyakit...................................................................................
2.6 Penetapan Masalah Prioritas Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit..............................................................
2.7 Analisis Unsur manajemen pada Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit..............................................................
2.8 Analisis Fungsi Manajemen pada Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit..............................................................
2.9 Analisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor
Eksternal (Kesempatan dan Ancaman) Upaya P2P.....................
2.1 Analisis Prioritas Solusi dari Prioritas Masalah Upaya P2P.......
0
BAB III Simpulan dan Saran...................................................................................
3.1 Simpulan.........................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
.

i
ii
iii
iv
v
1
1
2
4
4
5
7
7
7
8
8
8
9
10
10
10
11
12
13
14
14
15
18
19
24
24
24

DAFTAR SINGKATAN

BCG
BOK
BTA
DOTS-TB
DPTHB
DT
HIV/AIDS

:
:
:
:
:
:
:

Bacille Calmette-Guerin
Biaya Operasional Kesehatan
Basil Tahan Asam
Directly Observed Treatment, Short Course - Tuberculosis
Difteria, Pertussis,Tetanus, Hepatitis B
Difteri, Tetanus
Human Immuno Deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency
Syndrome
ISPA
: Infeksi Saluran Pernapasan Akut
KB
: Keluarga Berencana
KIA
: Kesehatan Ibu dan Anak
KK
: Kepala Keluarga
KLB
: Kejadian Luar Biasa
Kp.
: Kampung
MA
: Madrasah Aliyah
MI
: Madrasah Ibtidaiyah
MTs
: Madrasah Tsanawiyah
P2P
: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
PNS
: Pegawai Negeri Sipil
PPOK
: Penyakit Paru Obstruktif Kronis
PTT
: Pegawai Tidak Tetap
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Posyandu
: Pos Pelayanan Terpadu
RT
: Rukun Tetangga
RW
: Rukun Warga
SD
: Sekolah Dasar
SLTA
: Sekolah Lanjut Tingkat Atas
SLTP
: Sekolah Lanjut Tingkat Pertama
TB
: Tuberkulosis
TT
: Tetanus Toxoid
UPF
: Unit Pelayanan Fungsional
WHO
: World Health Organization
Yankes
: Pelayanan Kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
Tabel 1.6
Tabel 1.7
Tabel 1.8
Tabel 1.9
Tabel 1.10
Tabel 1.11
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4

Jumlah Desa/ Kelurahan, Jumlah RW dan RT perdesa........................


Jumlah Penduduk, Kepala Rumah Tangga/ Kepala Keluarga Per Desa,
Jumlah KK Dan Jiwa Miskin Puskesmas Sumbersari Tahun 2015.................
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Puskesmas Sumbersari
Tahun 2015..........................................................................................

Jumlah Sasaran Penduduk Rentan Kesehatan.......................................


Tingkat Pendidikan...........................................................................
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sumbersari Tahun 2015................
Sarana Puskesmas............................................................................
Sarana Pelayanan Kesehatan (Jaringan Puskesmas)..........................
Sarana transportasi puskesmas...........................................................
Angka kematian Ibu (AKI) di Puskesmas Sumbersari tahun 2015..................

Angka Kematian Bayi dan Balita.......................................................


Sasaran, Target, dan Hasil/Cakupan Kegiatan P2P.............................
Kesenjangan Sasaran, Target, dan Hasil/Cakupan Kegiatan P2P..........
Masalah Prioritas.....................................................................................
SWOT Program P2P UPF Sumbersari....................................................

2
2
3
4
4
5
5
6
6
9
9
12
14
14
19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Ciparay


Gambar 2.1 Alur Pelaporan Upaya P2P
Gambar 2.2 Pohon Masalah Cakupan Penemuan TB BTA Positif

1
14
21

BAB I
Analisis Situasi Puskesmas

1.1 Analisa Geografis


Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di wilayah kerjanya dalam rangka
tercapainya kecamatan sehat. Puskesmas Sumbersari merupakan salah satu Puskesmas yang
berada di Kabupaten Bandung tepatnya terletak di Kp. Lembanghaur, Desa Sumbersari,
Kecamatan Ciparay. Puskesmas Sumbersari mempunyai wilayah kerja yang terbagi atas
empat desa terdiri dari desa Sumbersari, desa Serangmekar, desa Ciheulang dan desa
Bumiwangi.
Peta Wilayah Kecamatan Ciparay

PETA WILAYAH KECAMATAN CIPARAY


PUSKESMAS SUMBERSARI

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Ciparay


Puskesmas Sumbersari berada di wilayah kerja Kecamatan Ciparay dengan batasbatas sebagai berikut:
a. Utara : Desa Tegal dengan Desa Tegal Luar Kecamatan Bojong Soang dan
Desa Bojong Emas Kecamatan Solokan Jeruk.
b. Selatan: Desa Gunung Leutik, Desa Pakutandang, dan Desa Babakan
Kecamatan Ciparay
c. Timur : Desa Sarimahi, Desa Ciparay Kecamatan Ciparay
d. Barat : Desa Jelekong, Desa Warga Mekar Kecamatan Bale Endah

Tabel 1.1 Jumlah Desa/ Kelurahan, Jumlah RW dan RT perdesa


Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
No.

Nama Desa/Kelurahan

Jumlah

Luas Wilayah
2

RT

RW

70

13

Desa Sumbersari

872,10 Ha/M

Desa Serangmekar

202,915 Ha/M2

68

19

Desa Ciheulang

429,212 Ha/M2

73

18

Desa Bumiwangi

230,059 Ha/M2

82

17

Sumber : Profil Desa

1.2 Analisis Demografis


Tabel 1.2. Jumlah Penduduk, Kepala Rumah Tangga/ Kepala Keluarga Per Desa,
Jumlah KK Dan Jiwa Miskin Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
Desa/
Jml
Jml KK
Jml Jiwa
No
Jml KK
Kelurahan
Penduduk
Miskin
Miskin
1.
Sumbersari
15674
4872
1254
4654
2.
Serangmekar
10726
3476
1867
4560
3.
Ciheulang
15448
3096
1621
6484
4.
Bumiwangi
13790
4168
1697
6137
Sumber : Profil Desa

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Puskesmas Sumbersari Tahun 2015
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
PUSKESMAS SUMBERSARI TAHUN 2015
DESA
1
Sumbersari
Serangmekar
Ciheulang
Bumiwangi
JUMLAH

JUMLAH
PENDUDU
K
2
15674
10726
15448
13850
55698

JUMLAH PENDUDUK
<1
3
54
114
116
113
397

1-4
4
534
465
509
497
2005

LAKI-LAKI (TAHUN)
5-14
15-44
45-64
5
6
7
1374
3965
1521
744
3176
904
3199
972
760
1761
2201
1732
7078 10314
4917

>=65
8
402
105
1997
563
3067

Sumber : Profil Desa

JML
9
7850
5505
7263
6867
27485

<1
10
45
169
126
134
474

1-4
11
474
485
446
527
1932

PEREMPUAN (TAHUN)
5-14
15-44
45-64
12
13
14
1499
3839
1395
725
2652
1068
2772
1047
698
1672
2347
1694
6668
9885
4855

>=65
15
425
122
1984
609
3140

JML
16
7677
5221
8185
6983
28066

Tabel 1.4. Jumlah Sasaran Penduduk Rentan Kesehatan

Desa/Kelurahan
Sumbersari
Serangmekar
Ciheulang
Bumiwangi

Bayi
(0-11 bl)
225
231
246
247

Jumlah Penduduk Rentan


Balita
Ibu
Ibu
Lansia
(12 -59 bl) Hamil Nifas
(>65)
1034
120
120
827
774
87
87
227
975
143
143
3085
1159
109
42
1172

Penduduk
Miskin
4654
1861
3258
6137

Tabel 1.5. Tingkat Pendidikan


DESA
Sumbersari
Serangmekar
Ciheulang
Bumiwangi
Jumlah

SD/MI

SLTP/ MTs

SLTA/ MA

4386
1720
4076
263
10445

3146
1868
3085
2887
10986

2346
1572
2096
1038
7052

AK / DIPLOMA
UNIVERSITAS
289
459
580
153
1481

1.3 Analisa Kesehatan


1.3.1 Sumber Daya Manusia
Karyawan di UPF Yankes Sumbersari berjumlah 16 orang, terdiri dari jabatan struktural
1 orang, jabatan fungsional 13 orang, bidan desa PTT 2 orang dan honorer 5 orang.
Perincian karyawan UPF Yankes Sumbersari sebagai berikut :
1 Dokter Umum 1 Orang
2 Tenaga Keperawatan 4 Orang
3 Sanitarian 1 Orang
4 Tenaga Gizi 1 Orang
5 Bidan Puskesmas 4 Orang
6 Bidan Desa 3 Orang
7 Tenaga Non Kesehatan 2 Orang

Tabel 1.6. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sumbersari Tahun 2015


No
1
2
3
4
5

Nama
dr.Arriyassatul M
Siti Maemunah,AM.Keb
Yeni Hanurayanti
Yurismadian,AM.Keb
Cucu Tresnasih, AM.Kep

Jabatan Fungsional/
Struktural
Ka. UPF
Bidan Penyelia
Bidan Penyelia
Bidan Penyelia
Perawat Penyelia
9

Status Kepegawaian
PNS PTT
Honorer
*
*
*
*
*

6
7

Asep Hermawan
Suryati

Wiwi Winarni

Ema Rohmawati

10

Dian Haeraningsih, AMK

11

Puji Wahyuni, AMKL

12

Iska Surtika F, AMKeb

13
14
15
16

Sumiyati, AMG
Sungkono
Nuniek Sriwahyuni, AMKeb
Ratih Puspitasari, AMKeb

Pelaksana / JFU
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Bidan Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Sanitarian Pelaksana
Lanjutan
Bidan Pelaksana /
Bidan Desa
Nutrisionis Pelaksana
Pelaksana / JFU
Bidan Desa
Bidan Desa

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

1.3.2 Sarana Puskesmas


Tabel 1.7. Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Swasta
No

Jenis Sarana

Jumlah

Keterangan
(Berizin/Tdk Berizin)

Rumah Sakit

2.

Balai Pengobatan

3.

Rumah Bersalin

4.

Apotek

Berizin

5.

Praktek Dokter

Berizin

6.

Praktek Bidan

11

Berizin

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana pelayanan kesehatan milik swasta yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari, diantaranya Balai Pengobatan, Apotek, Praktek dokter
dan Praktek bidan.Praktek Bidan merupakan sarana pelayanan kesehatan milik swasta yang paling
banyak yaitu sebanyak 11.

Tabel 1.8. Sarana Pelayanan Kesehatan (Jaringan Puskesmas)


Kondisi Sarana
No
1.

Jenis Sarana
Pustu

Lokasi
Desa Ciheulang
10

Rusak Berat

Rusak Ringan
*

Baik

2.

Pustu

Desa
Serangmekar 1
(Jongor)

Pustu

4.
5.
6.

Poskesdes
Poskesdes
Poskesdes

Desa
Serangmekar 2
(papakserang)
Desa Sumbersari
Desa Bumiwangi
Desa Ciheulang

*
*
*
*

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sumbersari


Catatan:

1. Poskesdes Sumbersari dibangun oleh desa Sumbersari dari dana Desa Peradaban,
belum memenuhi syarat sebagai poskesdes yang terdapat rumah tinggal untuk bidan
sehingga pemanfaatan poskesdes hanya dilaksanakan pada jam kerja.
2. Pembangunan Poskesdes Bumiwangi pada bulan Juli-Desember 2012 telah selesai
dilaksanakan.
3. Pembangunan Poskesdes Ciheulang pada bulan Juli-Desember 2012 telah selesai
dilaksanakan.
Tabel 1.9. Sarana transportasi puskesmas
No.

Jenis Kendaraan

Kendaran Roda 2 Merk


Honda/WIN
Kendaraan Roda 2
Merk Yamaha Vega R
Kendaraan Roda 2
Merk Honda
Kendaraan Roda 4
(ambulance)
Merk Suzuki APV

2
3
4

No. Kendaraan
D 3303 V
D 2740 V
D 2201 V

RB
*

Kondisi
RR

Baik

*
*

D 9987 V
*

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sumbersari


Puskesmas Sumbersari memiliki 3 unit sarana transportasi yaitu dua unit motor dinas yang
berada dalam kondisi Rusak dan satu unit motor dinas dalam kondisi baik. Pada akhir tahun 2015
Puskesmas Sumbersari mendapatkan 1 unit mobil ambulance yang digunakan untuk kegiatan
PUSKEL.

1.3.3 Visi dan Misi Puskesmas

11

A. Visi Puskesmas Sumbersari


Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat
Mandiri dalam lingkup Desa
Sumbersari, Desa Serangmekar, Desa Ciheulang dan Desa Bumiwangi melalui pemasyarakatan
PHBS dan dengan memberikan pelayanan prima meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative

B. Misi Puskesmas Sumbersari


Sebagai pusat pengembangan berwawasan kesehatan, meningkatkan kinerja, profesionalitas dan
hubungan lintas sektor yang dinamis,

yang mempunyai nilai-nilai dalam motto Puskesmas

Sumbersari yaitu JAGJAG WARINGKAS:

berWawasan ke depan
Amanah, dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Responsif terhadap masalah kesehatan
Indah , menjaga kebersihan, kerapihan serta asri dan hijau
taNGKas dan professional dalam bekerja
Senyum, Sapa, Salam tanpa pandang bulu kepada semua masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan

1.4 Program dan Kegiatan Puskesmas Sumbersari


Puskesmas Sumbersari melaksanakan Upaya Kesehatan wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan.
1.4.1 Upaya Kesehatan Wajib
(1) Program KIA :
Kegiatan program KIA di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari tahun 2015 yaitu:
a. Pemeriksaan ibu hamil
b. Pemeriksaan bayi sakit
c. Pelayanan imunisasi bagi bayi sehat dan ibu hamil
d. Pelayanan akseptor KB baru dan ulang
g. Penanganan bumil Resti
h. Penanganan bayi Resti
i. Penjaringan akseptor KB

12

j. Penjaringan neonatal
k. Konseling kegiatan KIA
l. Penyuluhan program KIA
m. Sosialisasi program KIA
n. Kemitraan dengan kader dan paraji
o. Pencatatan dan pelaporan
(2) Program Pencegahan Penyakit
(3) Program Promkes
(4) Program Gizi
(5) Program Kesling
(6) Program Pengobatan
1.4.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari adalah :

1.5

Kesehatan Mata,

Kesehatan Jiwa,

Usaha Kesehatan Anak Sekolah,

Lansia

Situasi Derajat Kesehatan


1.5.1

Angka Kematian Ibu


Angka kematian Ibu (AKI) di Puskesmas Sumbersari tahun 2015 berdasarkan

laporan tidak terdapat angka kematian ibu hamil, namun terdapat angka kematian
ibu pada saat proses persalinan sebanyak 1 orang dan terdapat kematian ibu paska
persalinan sebanyak 2 orang. Penyebab kematian ibu dikarenakan yang pendarahan

13

pada saat melahirkan dan 2 kasus kematian dikarenakan penyakit Decompensatio


Cordis.
Tabel 1.10. Angka kematian Ibu (AKI) di Puskesmas Sumbersari tahun 2015

TAHUN

2015

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL

JUMLAH
LAHIR
HIDUP

KEMATIAN

KEMATIAN

KEMATIAN

IBU HAMIL

IBU BERSALIN

IBU NIFAS

994

JUMLAH

Sumber :Laporan bulanan KIA Puskesmas Sumbersari

1.5.2

Angka Kematian Bayi dan Balita

Pada tahun 2015 ditemukan kematian bayi sebanyak 3 orang dengan penyebab
asfiksia dan kelainan kongenital.

TAHUN

LAHIR
HIDUP

2015

994

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA


PUSKESMAS SUMBERSARI
TAHUN 2015
JUMLAH
JML
JML
BAYI
LAHIR LAHIR HIDUP+
BALITA
MATI
MATI
LAHIR MATI
3

997

JML
BALITA
MATI

Sumber :Laporan bulanan angka Kematian Bayi dan Balita Puskesmas Sumbersari

BAB II
Analisis Situasi Upaya Puskesmas

2.1 Analisis Situasi Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Upaya pencegahan dan pengendalia penyakit (P2P) merupakan salah satu upaya dari
kelima upaya kesehatan esensial yang dilaksanakan oleh puskesmas berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Tujuan dari program P2P adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian,
14

dan kecacatan akibat penyakit, yang mendukung tujuan diselenggarakannya pembangunan


kesehatan di Puskesmas yaitu mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan, dan keampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Puskesmas Sumbersari melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular yang dipegang oleh 4 tenaga kesehatan, yang mana 4 tenaga
kesehatan tersebut memegang program selain P2P.

Terdapat beberapa program yang

dilakukan oleh pemegang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di Sumbersari ,


diantaranya Pelayanan Imunisasi dasar dan lanjutan, penemuan dan pengobatan kasus TB
positif, penemuan dan pengobatan diare, penemuan kasus pneumonia balita, konseling
penyakit, penyuluhan penyakit menular dan tidak menular, sistem kewaspadaan dini, dan
pengendalian KLB.
Angka kesakitan di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari secara umum menurun pada
cakupan penemuan dan penanganan pneumonia balita, diare, dan DBD, Tidak ditemukannya
kasus dan angka kesakitan penyakit filariasis, dan tidak ditemukannya kasus penyakit enular
yang dapat dicegah dengan imunisasi ( Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum,
Campak, Polio, Hepatitis B), Namun terjadi peningkatan pada penemuan kasus BTA positif
kategori dewasa dan TB kategori Anak.
2.2 Program Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Beberapa program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemegang upaya P2P
sumbersari, antara lain :
1. Pelayanan imunisasi dasar
- Imunisasi BCG
- Imunisasi DPTHB
- Imunisasi polio
15

- Imunisasi campak
2. Pelayanan imunisasi lanjutan
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) TT
- Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Campak
- Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT
- Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
UCI adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi yang berusia
0-11 bulan pada suatu desa/kecamatan dalam kurun waktu satu tahun
3. Sistem kewaspadaan dini
Merupakan sistem surveillans epidemiologi terhadap penyakit berpotensi
Kejadian

Luar

Biasa

(KLB)

beserta

faktor-faktor

resiko

yang

mempengaruhinya yang dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap


kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan, dan tindakan penanggulangan
kejadian KLB yang cepat dan tepat
4. Surveillans terpadu penyakit
Penyelenggaran surveillans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,
permasalahan, dan faktor resiko masalah penyakit menular dan tidak menular
5. Pengendalian KLB
Pengendalian timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam waktu tertentu
dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah
6. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
7. Penemuan dan pengobatan penderita pneumonia balita
8. Penemuan pasien baru TB BTA positif
9. Pengobatan pasien TB BTA positif
10. Penemuan penderita diare
11. Konseling
Konseling dilakukan pada semua pasien dengan kasus TB-Paru, ISPA,
Pneumonia, PPOK, Diare, Asma, dan HIV/AIDS
12. Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja pusesmas Sumbersari, yaitu 4 desa
2.3 Target dan Cakupan/Hasil Kegiatan P2P
Berdasarkan laporan tahunan UPF Puskesmas Sumbersari pada tahun 2015,
didapatkan hasil cakupan kegiatan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sasaran, Target, dan Hasil/Cakupan Kegiatan P2P
16

No.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.

14.
15.
16.
17.
18.

Jenis Kegiatan
Pelayanan Imunisasi Dasar
Cakupan BCG
Cakupan DPTHB1
Cakupan DPTHB3
Cakupan Polio 4
Cakupan Campak
Pelayanan Imunisasi
Lanjutan
Cakupan BIAS DT
Cakupan BIAS TT
Cakupan BIAS Campak
Cakupan Pelayanan Imunisasi
Ibu Hamil TT2+
Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
Cakupan Sistem Kewaspadaan
Dini
Cakupan Surveillans Terpadu
Penyakit
Cakupan Pengendalian KLB
Penemuan dan Penanganan
Penderita Penyakit
Cakupan Penemuan Penderita
Pneumonia Balita
Cakupan Penemuan Pasien
Baru TB BTA Positif
Cakupan Kesembuhan Pasien
TB BTA positif
Cakupan Penderita DBD yang
ditangani
Cakupan Penemuan Penderita
Diare

Target

Cakupan

98.00
98.00
90.00
90.00
90.00

100.00
97.33
95.37
93.62
93.21

95.00
95.00
95.00
90.00

98.97
98.88
-

100.00

100.00

90.00

100.00

100.00

100.00

100.00

86.00

76.31

80.00

57.14

85.00

83.33

100.00

100.00

75,00

96.36

2.4 Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan pada Upaya Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit
Sistem Cakupan
informasi kesehatan
UpayaLaporan
P2P yangKegiatan
ada di UPF
PuskesmasLB1,
Sumbersari
Laporan
Imunisasi
Bulanan
LB3
terdiri dari pencatatan dan pelaporan data cakupan pelayanan imunisasi dasar dan lanjutan,
Laporan penemuan dan pengobatan penderita penyakit
Laporan Kegiatan TahunanKepala Puskesmas
penemuan dan penanganan penderita penyakit

17

Dinas Kesehatan

Laporan Cakupan Imunisasi

Laporan Kegiatan Bulanan

LB1, LB3

Laporan penemuan dan pengobatan penderita penyakit


Laporan Kegiatan TahunanKepala Puskesmas

Dinas Kesehatan

Gambar 2.1 Alur Pelaporan Upaya P2P

2.5 Identifikasi Masalah pada Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Identifikasi permasalahan pada upaya P2P dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2 Kesenjangan Sasaran, Target, dan Hasil/Cakupan Kegiatan P2P
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Kegiatan
Cakupan DPTHB1
Cakupan Penemuan
Penderita Pneumonia Balita
Cakupan Penemuan Pasien
Baru TB BTA Positif
Cakupan Kesembuhan
Pasien TB BTA positif

Target
98.00
86.00

Cakupan
97.33
76.31

Kesenjangan
-2.67
-9.69

80.00

57.14

-22.86

85.00

83.33

-1.67

2.6 Penetapan Masalah Prioritas pada Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

18

Masalah yang terdapat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di


identifikasi dan ditentukan prioritas masalah dengan metode CARL
Tabel 2.3 Masalah Prioritas
No. Jenis Kegiatan
1.
Cakupan DPTHB1
2.
Cakupan Penemuan
Penderita
Pneumonia Balita
3.
Cakupan Penemuan
Pasien Baru TB
BTA Positif
4.
Cakupan
Kesembuhan
Pasien TB BTA
positif
Keterangan :

C
1
7

A
1
7

R
1
6

L
2
7

Total
2
2058

Peringkat
IV
II

5184

III

C = Capability
A = Accessibility
R = Readiness
L = Leverage
Total = CxAxRxL
Penentuan prioritas masalah di atas di lakukan dengan metode skoring CARL dan
didapatkan cakupan penemuan pasien baru dengan BTA positif sebagai prioritas masalah
dengan skor terbesar yaitu 5184.
2.7 Analisis Unsur Manajemen pada Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Masalah yang timbul dalam penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit dapat dilihat dari unsur manajemen yaitu 7m dan 1i yang terdiri dari man, money,
material, machine, methode, market, minute, dan informasi :
1. Manusia (Man)
Pemegang program P2P dipegang oleh beberapa tenaga kesehatan yang
merupakan lulusan keperawatan, kebidanan dan kesehatan lingkungan. Pemegang
program penemuan dan pengobatan TBC dan penyakit kusta dipegang oleh satu orang

19

tenaga kesehatan lulusan keperawatan yang sudah melakukan pelatihan pemegang


program DOTS-TB.

Pemegang program penemuan dan pengobatan

pneumonia

balita dipegang oleh satu orang tenaga kesehatan lulusan kebidanan yang juga
merupakan pemegang program KIA-KB. Pemegang Program Imunisasi dipegang oleh
satu orang tenaga kesehatan lulusan kebidanan. Pemegang program HIV dipegang
oleh tenaga kesehatan lulusan keperawatabn yang juga memegang upaya
pengembangan dan Home Visit. Pemegang program kewaspadaan dini dan KLB
dipegang oleh satu tenaga kesehatan lulusan kesehatan lingkungan yang juga
memegang program kesehatan lingkungan.
Pemegang program P2P dalam menjalankan programnya dibantu oleh bidan
desa, dan

para Kader dari masing masing desa.

Dalam pelaksanaannya masih

terdapat sebagian kecil kader yang belum tahu perannya dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit. Tingkat pengetahuan masyarakat juga menjadi salah satu
masalah dalam cakupan penemuan TB BTA postif, dan pneumonia Balita.
2. Dana (Money)
Biaya program pencehagan dan pengendalian penyakit berasal dari Biaya Operasional
Kesehatan (BOK), khusus program TB terdapat dana khusus Global Fund dari WHO.
Menurut para pemegang kegiatan, dana bukan menjadi hambatan atas masalah yang
terdapat pada upaya P2P
3. Sarana (Material)
Sarana yang terdapat di ruangan P2P terdiri dari satu meja, tiga kursi, dan satu lemari
dan rak untuk penyimpanan obat-obatan. Prasarana yang lain diantaranya buku
pelaporan penemuan penyakit, formulir TBC dan PAL, buku panduan pengobatan Tb
dan Kusta, serta poster dan brosur mengenai TBC dan MDR TB. Sarana lain yaitu
buku panduan diare dan pneumonia balita. Sarana yang ada di ruangan P2P sudah
cukup baik, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
4. Prasarana (Machine)
Gedung Puskesmas Sumber Sari memiliki satu ruangan P2P yang digunakan untuk
penyakit TBC dan Kusta, sedangkan untuk pengobatan penyakit diare dan ISPA serta
20

pelayanan Imunisasi dilakukan di ruang KIA/KB. Masalah dalam hal prasarana yang
terdapat di Puskesmas Sumber Sari yaitu belum adanya sarana laboratorium,
sementara itu penjaringan dan pengobatan penyakit terutama penyakit menular akan
sangat terbantu jika puskesmas ini memiliki laboratorium
5. Metode (Methode)
Penjaringan kasus penyakit menular, khususnya TBC masih dilakukan secara pasif di
puskesmas, pustu, ataupun poskesdes. Selain itu, proses penyuluhan dan pembinaan
terhadap kader dan masyarakat yang dilakukan belum merata yang mengakibatkan
tingkat pengetahuan kader dan masyarakat akan penyakit terutama penyakit menular
masih kurang. Kegiatan Kontak TB Serumah masih belum dilaksanakan secara
maksimal, sehingga dalam pengendalian TBC masih bermasalah.
6. Sasaran (Market)
Penjaringan kasus TBC dilakukan pada pasien yang datang ke puskesmas dengan
keluhan batuk yang lebih dari 2 minggu. Penjaringan kasus diare dilakukan pada
pasien yang datang ke puskesmas dengan keluhan Buang Air Besar lebih dari tiga kali
atau encer. Penjaringan kasus Pneumonia balita dilakukan pada pasien yang datang ke
puskesmas dengan keluhan batuk dan sesak dengan peningkatan laju pernapasan.
Penyuluhan dan pembinaan oleh pemegang program dilakukan kepada tenaga
kesehatan petugas Puskesmas, dan para kader dari masing-masing desa
7. Waktu (Minute)
Penjaringan kasus dan penyuluhan dilakukan sesuai jam kerja UPF Puskesmas
Sumbersari, yaitu pukul 08.00 14.00 WIB
8. Informasi (Information)
Informasi yang diberikan kepada masyarakat dan kader mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular masih kurang, karena biasanya informasi hanya
diberikan melalui konseling. Hal ini mengakibatkan penyampaian informasi mengenai
penyakit menular belum tersebar secara merata.
2.8 Analisis Fungsi Manajemen pada Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

21

Masalah yang timbul dalam penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian


penyakit dapat dilihat dari fungsi manajemen yaitu P1(Perencanaan), P2(penggerakan dan
Pelaksanaan), P3(Pengendalian, Pengawasan, dan Penilaian)
1. P1 (Perencanaan)
Perencanaan program upaya P2P dilakukan setiap 1 bulan melalui Loka Karya
Bulananan, setaip 3 bulan melalui Loka Karya Mini yang disisipi pengembangan
kader, dan setiap 1 tahun melalui Loka Karya Tahunan. Dalam pelaksanaannya masih
ada yang belum rutin dilaksanakan yaitu Loka Karya Mini.
2. P2 (penggerakan, dan pelaksanaan)
Kepala Puskesmas selalu menyampaikan tujuan dari program masing-masing upaya
sehingga semua tenaga kesehatan UPF Puskesmas Sumbersari mengetahui tujuan
program yang dilaksanakannya. Kepala Puskesmas, dalam meningkatkan kualitas
anggotanya, selalu memberikan kesempatan anggotanya untuk mengikuti pelatihanpelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.
Pelaksanaan program upaya P2P dilakukan sebagian besar didalam gedung oleh
pemegang kegiatan masing-masing, selain itu juga dilakukan diluar gedung dengan
kerjasama

lintas program, setiap bulannya para pemegang program bertanggung

jawab untuk melaporkan progres kegiatan yang dilakukan kepada kepala puskesmas.
Dalam pelaksanaan program upaya P2P belum ada sistem reward and punishment
3. P3 (pengawasan, pengendalian, dan penilaian)
Kegiatan yang dilaporkan setiap bulannya di evaluasi secara rutin oleh kepala
puskesmas, jika masih terdapat program yang belum mencapai target keberhasilan,
kepala puskesmas mengevaluasi dimana letak masalah yang menjadikan target belum
tercapai. Hasil evaluasi dijadikan acuan untuk melakukan kegiatanpada bulan
selanjutnya. Hasil kegiatan setiap tahunnya akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.
2.9 Analisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Faktor Eksternal
(Kesempatan dan Ancaman) Upaya P2P

22

Berikut adalah analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam program
pencegahan dan pengendalian penyakit yang dijalankan di Puskesmas Sumbersari
Tabel 2.4 SWOT Program P2P UPF Sumbersari
STRONG

1. Pemegang

WEAKNESS

program

sangat

berkomitmen terhadap program yang


dijalankan terlihat dari perkataan

1. Pemegang program dipegang oleh


tenaga

kesehatan

yang

juga

merupakan pemegang program lain.


2. Sarana dan prasarana untuk program

pemegang program yang menyatakan


ada dan tidak adanya biaya transport
bukan menjadi suatu halangan bagi
pemegang

program

P2P masih kurang dimanfaatkan.


3. Penjaringan
kasus
TB
masih
dilakukan secara pasif
4. Loka Karya Mini mmasih belum rutin

dalam

menjalankan kegiatan.
2. Sarana dan prasarana sudah cukup

dilaksanakan
5. Kepala
Puskesmas
menerapkan

sistem

belum

reward

dan

baik untuk mengembangkan program


punishment.
pencegahan

dan

pengendalian

penyakit
3. Terdapat Loka Karya Mini yang
dilakukan,

dengan

salah

satu

agendanya adalah pengayaan dan


pembinaan Kader
OPPORTUNITY

THREAT

1. Ketua RW masing-masing desa ikut

1. Dalam

pelaksanaan,

peran serta dalam pencegahan dan

pemegangprogram dibantu oleh kader

pengendalian

masing-masing desa, namun masih

penyakit.

Sebagai

contoh beberapa Ketua RW selalu

terdapat

membawa warganya yang sakit ke

mengetahui perannya dalam ikut serta

puskesmas atau ke Rumah Sakit

mencegah

23

kader

dan

yang

belum

mengendalikan

terdekat.
2. Setiap program puskesmas selalu
didukung oleh masing-masing Kepala
Desa

penyakit.
2. Tingkat pengetahuan
masih

kurang

masyarakat

terhadap

penyakit

tuberkulosis dan pneumonia.


3. Pembinaan kader dalam mengenali
gajala dan tanda Tuberkulosis untuk
membantu penemuan kasus TB masih
belum merata.
4. Letak UPF Sumbersari berjauhan
dengan 3 desa selain desa sumbersari,
sehingga masalah ini juga yang
menjadi alasan pasien lebih sering ke
dokter praktik swasta dibandingkan
ke puskesmas Sumbersari.

24

Gambar 2.2 Pohon Masalah Cakupan Penemuan TB BTA positif


25

2.10 Analisis Prioritas Solusi dari Prioritas Masalah Upaya P2P


Berdasarkan perhitungan menggunakan metode CARL, prioritas masalah pada program
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah Cakupan penemuan pasien TB BTA
positif, maka dari itu dibuat beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu :
1. Penyuluhan kepada masyarakat di setiap desa tentang gejala dan tanda Tuberkulosis
2. Penyuluhan dan pembinaan kepada seluruh kader ke setiap Posyandu dari masingmasing desa tentang waspada gejala dan tanda Tuberkulosis
3. Penyuluhan dan pembinaan kader terpilih dari masing-masing desa tentang waspada
gejala dan tanda Tuberkulosis
4. Menambah jumlah sumber daya manusia untuk merealisasikan penjaringan TB BTA
positif secara aktif
Solusi diatas diprioritaskan menggunakan metode REINKE, sehingga didapatkan hasil
berikut :
Tabel 2.5 Identifikasi Prioritas Solusi dari Prioritas Masalah
NO
SOLUSI
M
I
1
Penyuluhan kepada masyarakat di
4
4
setiap desa tentang gejala dan tanda
Tuberkulosis
2
Penyuluhan dan pembinaan kepada
4
5
seluruh kader ke setiap Posyandu dari
masing-masing desa tentang waspada
gejala dan tanda Tuberkulosis
3
Penyuluhan dan pembinaan kader
4
5
terpilih dari masing-masing desa
tentang waspada gejala dan tanda
Tuberkulosis
4
Menambah jumlah sumber daya
3
3
manusia
untuk
merealisasikan
penjaringan TB BTA positif secara
aktif

V
3

C
3

P
16

RANKING
III

20

II

25

IV

Tabel diatas menunjukkan bahwa prioritas solusinya adalah penyuluhan dan pembinaan
kader terpilih dari masing-masing desa tentang waspada gejala dan tanda Tuberkulosis,

26

sehingga nantinya kader terpilih dapat meneruskan rantai komunikasi promosi Tuberkulosis
kepada kader di masing-masing Rukun Warga.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Upaya esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipegang oleh 4 tenaga
kesehatan yang terlatih, namun dalam pelaksanaannya terdapat masalah terutama
dalam cakupan penemuan TB BTA positif yang belum memenuhi target. Hal tersebut
diidentifikasi dan didapatkan akar dari permasalahan tersebut adalah :
1. Sumber daya manusia yang terbatas dalam penjaringan TB
2. Masyarakat masih ada yang menganggap bahwa pengobatan TB
memerlukan biaya yang besar
3. Fasilitas untuk mendiagnosis yaitu petugas dan fasilitas Laboratorium
diPuskesmas Sumbersari belum ada
4. Penemuan kasus TB masih secara pasif, belum berjalan penemuan TB
secara aktif
5. Kerjasama lintas program belum berjalan secara maksimal
6. Pengetahuan kader yang belum merata tentang penyakit Tuberkulosis
7. Pendataan penemuan kasus TB BTA positif masih kurang baik
dikarenakan kurangnya kordinasi dengan pelayanan kesehatan swasta.
Dari permasalahan tersebut didapatkan solusi berupa penyuluhan kader terpilih
tentang Tuberkulosis.
3.2 Saran
1. Meningkatkan intensitas pemantauan dan evaluasi program secara berkala untuk
meningkatkan kinerja pemegang program agar cakupan dapat memenuhi target,
2. Meningkatkan kerjasama lintas program
3. Meningkatkan pengetahuan kader tentang tuberkulosis, sikap dan perilaku yang
harus dilakukan kader dalam membantu mencegah dan mengendalikan penyakit
menular Tuberkulosis
27

4. Menambah jumlah sumber daya manusia agar program penjaringan secara aktif
dapat berjalan dan meningkatkan cakupan penemuan TB BTA positif.

28

Você também pode gostar