Você está na página 1de 18

1

Definisi

: 3 atau lebih keguguran spontan


yang berurutan pada UK < 20
mgg atau berat janin < 500 gr
3x abortus 73% abortus lagi
3x abortus, lahir hidup (-) 55 60% hidup
1 lahir hidup 70% hidup
usia wanita besar resiko u abortus
2

I. Faktor Genetik

a. kromosom
1. Trisomi autosomal trisomi 16
2. Triploidi fertilisasi ganda pada
satu ovum
3. Monosomi X
hilangnya kromosom X pada saat fertilisasi
nondisjunction selama meiosis pada pria atau
wanita
4. Tetraploidi kegagalan pemisahan sitoplasma
setelah pemisahan kromosom pada sel
germinal
5. pengaturan ulang struktur kromosom
ketidakseimbangan translokasi + inversi
b. multifaktorial
3

II. Faktor anatomik

a. kongenital
1. kelainan Mullerian uterus bersepta +
bikornual suplai darah tidak adekuat
pd hsl konsepsi krn implantasi tjd pada
daerah avaskuler
2. Eksposur Dietil stilbestrol hipoplasi
endometrium inkompetensi serviks
3. Anomali a. uterina gangguan
peredaran darah ke daerah implantasi
4. inkompetensi serviks

b. akuisita
1. inkompetensi serviks
2. sinekia infx IU + trauma bedah pd
retensi produk konsepsi stlh
abortus / persalinan
3. leiomioma
4. endometriosis, adenomiosis
anatomis + imunologis

III. Faktor endokrin

a. Insufisiensi fase luteal


- ggn produksi oleh corpus luteum
- sekresi LH abnormal
pertumbuhan oocyte
pematangan dini endometrium abortus
b. kelainan tiroid hipotiroid Ggn
produksi hormon dari corpus luteum
c. DM ggn aliran darah di uterus DM
lanjut
- kenaikan Hb A1
d. kelainan androgen
e. kelainan prolaktin
6

IV. Faktor infeksi masih kontroversial


V. Faktor immunologi

a. mekanisme humoral
1. antibodi antiphospholipid
+ tromboxan ,(-) sintesis
prostasiklin penempelan
trombosit pd PD di plasenta
2. antibodi antisperma
3. antibodi antitrofoblast
4. blocking antibodi defisiensi
2,3,4 masih perdebatan
7

b. Mekanisme seluler

1.Respon imun seluler TH 1 pd antigen


reproduksi
2.Sitokin TH 2, growth factor dan defisiensi
onkogen
3. Defisiensi sel supresor + aktifasi makrofag
blm jelas
4. Antigen MHC kelas I non klasikal
merubah bx sitotrofoblast manusia + jar sel
trofoblast abortus

VI. Faktor lain

a. lingkungan keracunan logam


berat + terkontaminasinya makanan
dgn bhn pengawet jgk panjang
b. drugs antiprogestogen,
antineoplastik, obat2 anestesi
inhalasi, nikotin
c. penyakit kronis ggn peredaran
darah uterus
trombositosis (AT > 1 jt) abortus
spontan
9

d. hubungan seksual

e. latihan/exercise
f. male faktor

10

A. Anamnesa

- pendataan riwayat suami istri


T I ~ etiologi
T II kelainan anatomis ( incompetensi
cerviks, mioma), infeksi yang berat
pd uterus /serviks
B. Riwayat penyakit dahulu
1. kapan tjd abortus?
2. cari adanya toksin, lingkungan, pecandu
obat
3. infx ginekologi + obstetri
11

4. faktor genetik suami istri


5. riw keluarga (+)
6. pengobatan yg pernah didpt
7. gmbrn sind anti phospholipid
C. pemeriksaan fisik
D. pemeriksaan laboratorium
1. kariotik darah tepi kedua orang tua
2. HSG histeroscopi/ laparoskopi
( kel anatomi uterus)
3. biopsi endometrium fase luteal ( def
progesteron )
12

4. pmx TSH + antibodi antitiroid


5. antibodi antiphospholipid (
cardiolipin, phoshatidylserine)
6. lupus antikoagulan
7. darah lengkap
8. kultur cairan serviks (mycoplasma,
ureaplasma, chlamydia)

13

E. Pengobatan

- incompetensi serviks cerclage


- infeksi ascenderen AB
- defisiensi corpus luteum
suplementasi progesteron slm
kehamilan
- lupus antikoagulan menormalkan
PTT
- antibodi antiphospholipid
aspirin dosis rendah ( 80 mg/hr )
prednison ( 40 - 60 mg/hr )
heparin subkutan ( 5000 U/12j )
14

- Antibodi anticardiolipin supresi peningkatan

konsentrasi antibodi dan mperthnkan AT yang


normal
Komplikasi :
- Prednison : BB , moon face, jerawat, striae,
toleransi glukosa abnormal
- Heparin : osteoporosis, nekrosis aseptik caput
femoris, kerusakan nevus optikus

15

16

IV. KESIMPULAN
1. Penyebab abortus habitualis yang plg

banyak adalah faktor kromosom.


Penyebab lain faktor endokrin, faktor
anatomik, infeksi, genetik, dan faktor lain
2. Makin tinggi usia ibu makin tinggi
resiko tjdnya abortus
3. Manajemen abortus habitualis meliputi
anamnesa, RPD, pmx fisik, pmx lab, dan
pengobatan
17

18

Você também pode gostar