Você está na página 1de 10

2

ANALISIS SWOT

Deskripsi Singkat Topik :

Pokok Bahasan

: ANALISIS SWOT

Waktu

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100


menit).

Tujuan

: Membangun pemahaman dan skill praja mengenai


Teknik Analisis SWOT

Metode

: Pembelajaran (menjelaskan, diskusi, dan tugas


terstruktur)

2.1. MENGENAL ANALISIS SWOT


Analisis

SWOT adalah merupakan suatu bentuk analisis situasi, yang

memandang faktor internal dan faktor eksternal perusahaan/organisasi lembaga


sebagai faktor yang sangat menentukan bagi eksistensi perusahaan/organisasi/
lembaga ke depan. Dalam analisis SWOT berbagai faktor internal dan eksternal
diidentifikasi secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan/organisasi/
lembaga. Dalam analisis SWOT dirancang bagaimana untuk dapat memaksimalkan

11

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), sekaligus secara bersamaan


dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
SWOT merupakan singkatan dari kata-kata dalam bahasa Inggeris, yaitu :
Strengths (S) yang berarti kekuatan, Weaknesses (W) yang berarti kelemahan,
Opportunities (O) yang berarti peluang, dan Threats (T) yang berarti ancaman.
Dimana kata Strengths (S) yang berarti kekuatan dan Weaknesses (W) yang berarti
kelemahan mengacu pada faktor situasi internal. Kekuatan dan kelemahan adalah
dua faktor internal yang utama yang merupakan bawaan secara turun-termurun
melekat pada perusahaan/ organisasi/lembaga dari waktu ke waktu sejak lahirnya
perusahaan/ organisasi/lembaga tersebut. Di sisi lain, kata Opportunities (O) yang
berarti peluang dan Threats (T) yang berarti ancaman adalah dua faktor yang
berasal dari luar perusahaan/organisasi/lembaga atau berasal dari lingkungan
sekitar dimana perusahaan/organisasi/lembaga itu berada. Kedua faktor eksternal
(peluang dan dan ancama) selalu menyertai keberadaan suatu perusahaan/
organisasi/lembaga.

Karena

setiap

perusahaan/organisasi/lembaga

dalam

menjalankan aktivitasnya senantiasa melakukan interaksi dengan pihak lain baik


secara langsung maupun tidak langsung.
Analisis

SWOT

membandingkan

antara

faktor

eksternal

peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths)


dan kelemahan (weaknesses), sebagaimana yang digambarkan (Rangkuti, F.,
2009:19-20) dalam diagram berikut :

12

Berbagai
Peluang

3. Mendukung
strategi
turn-around

1. Mendukung
strategi
agresif

Kelemahan
Internal

Kekuatan
Internal

4. Mendukung
strategi
defensif

2. Mendukung
strategi
diversifikasi

Berbagai
Ancaman

Gambar 1 : Diagram Analisis SWOT

Kuadran 1 :

Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut


memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih


memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

13

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka


panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3 :

Organisasi menghadapi peluang pasar yang sangat besar, namun di


lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Di sini,
fokus strategi adalah meminimalkan kelemahan internal sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 :

Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi


menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi
bagaimana menekan/mengeliminir ancaman dan kelemahan.

2.2. TAHAPAN ANALISIS SWOT


Proses penerapannya analisis SWOT dilakukan dalam beberapa tahapan,
yaitu :
1. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
keperluan atas tujuan tertentu. Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik

dan

Pengumpulan

standar

data

untuk

merupakan

dikumpulkan digunakan untuk

memperoleh
langkah
analisis.

data

penting,

yang
karena

diperlukan.
data

yang

Oleh karena itu, data yang

dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data dapat


ditingkatkan jika teknik pengumpulan, alat pengukur dan cara peng ukurannya
berkualitas.

14

Selain penggunaan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan


memilih dan bahkan juga menyusun alat pengumpul data yang tepat/relevan.
Alat pengumpul data dikenal dengan sebutan instrument pengumpulan data.
Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data
sangat berpengaruh terhadap objektivitas hasil penelitian. Dengan kata lain,
teknik

dan

instrument

yang

tepat

dalam

pengumpulan

data

akan

memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel,


yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang
objektif.
Instrumen utama yang digunakan untuk pengumpulan data di sini adalah
human instrument. Dengan kata lain, alat penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Hal ini dilakukan agar instrumen mampu menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas
temuannya. Peran peneliti sebagai key instrument. Kedudukan peneliti sangat
kompleks, selain sebagai perencana, ia juga bertugas sebagai pengumpul data,
penafsir data, dan pada akhirnya juga ia harus berperan sebagai pelapor hasil
penelitian itu sendiri.
Kedudukan dalam pengumpulan data memiliki peran yang sangat strategis.
Dengan

keunggulan

fisik

dan

psikologisnya

yang

fleksibel,

ia

bisa

memanfaatkan segala kemampuan fisik maupun psikologinya itu sebagai alat


pengumpul data. Dalam dirinya, terkandung berbagai macam alat (instrument)
pengumpul data yang lengkap. Indra penglihatan, rasa, raba, bau

bisa

digunakan untuk mengenali objek yang ada dihadapannya. Pikirannya bisa

15

digunakan untuk mengungkap hal-hal yang tak terdeteksi oleh keenam indra
tubuhnya itu. Itulah keunggulan dari manusia (peneliti) sebagai instrumen.
Instrumen lainya adalah kuesioner (questionnaires) dan dokumentasi.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang halhal yang ia ketahui. Studi dokumentasi adalah menggali data melalui
dokumen-dokumen.
Data yang dikumpulkan adalah :
(1) Data internal, yaitu data-data tentang kondisi faktor internal suatu
wilayah.
(2) Data eksternal, yaitu data-data tentang kondisi faktor eksternal yang
berkaitan dengan wilayah tersebut.

2. Tahap Analisis Data


Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah : a. data reduction,

b. data

display. Masing-masing dapat dijelas sebagai berikut :


a. Reduksi Data (data reduction)
Semakirn lama pengumpulan data berlangsung, maka akan semakin
banyak data yang diperoleh. Data dari berbagai sumber tersebut ada yang
sama, ada yang berbeda, ada yang penting, ada yang tidak penting, ada
yang benar dan ada yang tidak benar. Dalam tahap reduksi ini peneliti
melakukan pengklasifikasian data, memilih data yang berguna, yang penting,
dan yang bermakna. Data yang tidak diperlukan dibuang. Melalui reduksi
data ini, maka gambaran hasil penelitian menjadi jeias dan tajam.

16

b. Penyajian Data (data display)


Setelah data direduksi, agar data tersebut mudah dipahami dengan baik
oleh diri sendiri, maupun oleh orang lain, maka data tersebut perlu disajikan.
Penyajian data dapat dilakukan melalui berbagai bentuk matrik. Dalam
analisis SWOT penyajian data dibuat dalam bentuk Matrik Faktor Internal dan
Matrik Faktor Eksternal.
Cara-cara penentuan faktor-faktor kondisi internal adalah sebagai
berikut :
(1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan faktor-faktor yang
menjadi kelemahan dalam wilayah di tingkat desa minimal sebanyak
5 10 item (tuliskan dalam kolom 1 pada tabel Faktor Internal).
(2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari
skor tertinggi 1,0 (untuk faktor yang paling penting) sampai dengan
skor terrendah 0,0 (untuk faktor yang tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis wilayah
(tuliskan dalam kolom 2 pada tabel Faktor Internal). Total bobot tidak
boleh melebihi 1,0.
(3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai tertinggi 4 sampai terendah 1 berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi wilayah. Untuk faktor kekuatan, makin
positif atau baik pengaruhnya terhadap kondisi wilayah makin tinggi
nilainya. Sebaliknya untuk faktor kelemahan, makin negatif atau tidak
baik pengaruhnya (melemahkan) kondisi wilayah makin kecil nilainya.
(4) Untuk memperoleh pembobotan pada kolom 4, kalikan bobot pada
kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor internal.
(5) Kolom 5, berupa keterangan atau komentar.

17

(6) Nilai total hasil Bobot (B) x Rating (R) menunjukkan bagaimana
perusahaan/organisasi bereaksi terhadap faktor strategis internalnya.
Nilai ini dapat digunakan untuk membandingkan dengan perusahaan
lain dan untuk megambil keputusan.
Cara-cara penentuan faktor-faktor kondisi eksternal adalah sebagai
berikut :
(1) Tentukan faktor-faktor yang merupakan peluang dan faktor-faktor
yang menjadi ancaman bagi wilayah di tingkat desa minimal
sebanyak 5 - 10 item (tuliskan dalam kolom 1 pada tabel Faktor
Eksternal).
(2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari
skor tertinggi 1,0 (untuk faktor yang paling penting) sampai dengan
skor terrendah 0,0 (untuk faktor yang tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis wilayah
(tuliskan dalam kolom 2 pada tabel Faktor Internal). Total bobot tidak
boleh melebihi 1,0.
(3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai tertinggi 4 sampai terendah 1 berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi wilayah. Untuk faktor peluang, makin positif
atau baik pengaruhnya terhadap kondisi wilayah makin tinggi nilainya.
Sebaliknya untuk faktor ancaman, makin kuat ancamannya bagi
wilayah, makin kecil nilainya.
(4) Untuk memperoleh pembobotan pada kolom 4, kalikan bobot pada
kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor eksternal.
(5) Kolom 5, berupa keterangan atau komentar.
(6) Nilai total hasil Bobot (B) x Rating (R) menunjukkan bagaimana
perusahaan/organisasi

bereaksi

18

terhadap

faktor

strategis

eksternalnya. Nilai ini dapat digunakan untuk membandingkan


dengan perusahaan lain dan untuk megambil keputusan.

Contoh : Matriks Faktor Internal


Faktor Internal
KEKUATAN :
- Kepedulian masyarakat tinggi
- SDA melimpah
- Spirit gotong royong tinggi
- Pemdes yang visioner
- Semangat juang masyarakat tinggi
KELEMAHAN :
- Masih ada penduduk miskin
- PADes yang rendah
- Sanitasi masih rendah
- Tingkat putus sekolah tinggi
- Masih ada penduduk menganggur
Total

Bobot
(B)

Rating
(R)

BxR

0,20
0,10
0,15
0,15
0,20

4
3
4
3
3

0,80
0,30
0,60
0,45
0,60

Faktor kunci pemb.


Modal pembangunan
Partisipasi masyarakat
Kunci sukses
Memacu percep pemb

0,03
0,05
0,02
0,07
0,03

2
2
1
1
1

0,06
0,10
0,02
0,07
0,03

Perlu perhatian masy.


Hambatan keuangan
Menimbul gangguan kes
Melemahkan kual SDM
Dpt tiimbul gangguan
kamtib

1,00

Komentar

3,03

Contoh : Matriks Faktor Eksternal


Faktor Eksternal
PELUANG :
- Fasilitas transportasi darat baik
- Ada bantuan dana dari Pemda
- Situasi politik kondusif
- Hubungan dengan daerah lain baik
- Arus brg keluar masuk desa lancar
ANCAMAN :
- Sering gangguan kamtib
- Peraturan yang sering berubah
- Rawan banjir
- Harga produk lokal tidak stabil
- Sering perubahan cuaca scr ekstrim
Total

Bobot
(B)

Rating
(R)

BxR

0,20
0,10
0,08
0,15
0,10

4
4
3
3
4

0,80
0,40
0,24
0,45
0,40

Transportasi lancar
Stimulan pemb.
Stabilitas
Peluang pasar
Tjd pertukaran produk

0,10
0,05
0,08
0,09
0,05
1,00

1
2
1
2
2

0,10
0,10
0,08
0,18
0,10
2,85

Rasa aman rendah


Kepastian hkm rendah
Merusak pemb fisik/kes
Penghsl masy tdk stabil
Gangguan usaha pert

Komentar

Faktor-faktor kondisi internal dari Matrik Faktor Internal dan faktor-faktor


kondisi eksternal dari Matrik Faktor Eksternal di atas selanjutnya di masukkan
ke dalam Diagram Matrik SWOT, sebagai berikut :

19

A L I
A L E

Strengths (S)

Weaknesses (W)

1.
2.
3.
4.
5.
dst

1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
dst

Opportunities (O)

STRATEGI S-O

1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
Dst

Treaths (T)

STRATEGI S-W

1. ..
2. ..
3. ..
4. ..
5. ..
dst

Keterangan :
ALI
ALE

.
.
.
.

STRATEGI W-O

STRATEGI W-T

....

= Analisis Lingkungan Internal


= Analisis Lingkungan Eksternal

2.3. LATIHAN
1. Peserta pelatihan secara berkelompok mempraktekkan Penerapan Teknik
Analisis SWOT.
2. Peserta pelatihan secara individu mempraktekkan Penerapan Teknik
Analisis SWOT untuk kasus-kasus sederhana.

20

Você também pode gostar