Você está na página 1de 42

UJI STATISTIK

KEGUNAAN :
Untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian yang
Sifatnya analitik
Contoh hipotesis penelitian :
1. Ada perbedaan kadar Hb ibu yang menyusui eksklusif
dengan tidak menyusui eksklusif
2. Ada beda waktu kala II pada ibu yang melahirkan dengan
posisi litotemi dengan setengah duduk
3. Ada hubungan antara lama pemasangan keteter dengan
kejadian infeksi nosokomial saluran kencing

MACAM UJI STATISTIK


Sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji
Kebenarannya
1. UJI BEDA /KOMPARASI
2. UJI HUBUNGAN/KORELASI
Pemilihan uji statistik yang akan digunakan ditentukan :
1.
2.
3.
4.

Tujuan / hiopotesis penelitian yang akan diuji


Skala ukur data : ratio, interval, ordinal atau nominal
Distribusi data : Normal atau tidak
Sifat dari kelompok data yang akan dibandingkan :
independen atau berpasangan
Tabel uji

UJI BEDA RATA-RATA


DIGUNAKAN UNTUK :
1. MENGUJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI :
a. Sampel kecil ( n < 30 )
b. Sampel besar ( n > 30 )
2. MENGUJI HIPOTESIS PERBEDAAN RATA-RATA
DUA POPULASI :
a. Dua populasi independen
b. Dua populasi yang saling berhubungan
3. MENGUJI HIPOTESIS PERBEDAAN RATA-RATA
> DUA POPULASI

TAHAPAN UJI STATISTIK


1. Membuat hipotesis statistik, sesuai dengan
hipotesis penelitian yang mau diuji kebenarannya
Contoh hipotesis penelitian:
Terdapat perbedaan yang signifikan antara BB bayi
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan yang
tidak merokok
Hipotesis statistik :
Ho : A = B
Ha : A B

2. Menghitung statistik penguji sesuai dengan rumus


yang berlaku
3. Menentukan nilai yang membatasi daerah penolakan
dg daerah penerimaan Ho sesuai dengan derajat
signifikansi yang ditentukan ()
4. Menyimpulkan hasil uji statistik dengan cara
membandingkan nilai statistik penguji dengan nilai
batas penolakan

Z = - 2,5

- 1,96

1,96

HIPOTESIS : H0 : =
HA :
STATISTIK PENGUJI :

x
Zhit
/ n

x
Zhit
s/ n

KRITERIA PENOLAKAN : ditentukan besarnya


1. SAMPEL BESAR ( >30 ) :
Nilai Zskor pada distribusi normal standar
0,5 /2
2. SAMPEL KECIL ( <30 ) :
Nilai t pada distribusi student

n-1; /2

Z
t

CONTOH :

Bagian penyediaan obat Rumah Sakit A memesan kapsul Tetracyclin


dalam jumlah besar pada perusahaan Farmasi. Dari perusahaan tsb
diperoleh informasi rata-rata isi kapsul 250 mg dg simpangan baku 2
pihak RS ingin menguji kebenaran informasi tsb. Untuk itu diambil sa
100 kapsul dan diperoleh rata-rata isi kapsul 249,5 mg. Dg derajat
Buktikan bahwa informasi perusahaan Farmasi benar .
PENYELESAIAN :
HIPOTESIS : H0 : = 250 mg
HA : 250 mg
STATISTIK PENGUJI :

x
Zhit
/ n
Z hit = - 2,5

Zhit

249 , 5 250
2 / 100

0,5

2 / 10

Ztabel

tabel normal standar

Ztabel =

KESIMPULAN :
Zhit < Z tabel

H0 ditolak

Z = - 2,5

- 1,96

250 mg

1,96

Jadi informasi dr perusahaan Farmasi tidak terbukti

UJI HIPOTESIS RATA-RATA POPULASI


(UJI PIHAK KANAN SAMPEL KECIL)
HIPOTESIS : H0 : =
HA : >
STATISTIK PENGUJI :

thit

/ n

thit

x
s/ n

KRITERIA PENOLAKAN : ditentukan besarnya


Nilai t pada distribusi student
H0 ditolak bila : t hit
>t
n-1;

n-1;

CONTOH :

Seorang dokter Puskesmas menyatakan bahwa rata-rata perbulan


Mengirim pasien ke RS sebanyak 40 orang. Untuk membuktikan pe
Nyataan dari dokter tersebut diambil sampel secara random seban
5 bulan dan diperoleh rata-rata 45 penderita dengan varian 4 oran
Buktikan bahwa rata-rata pasien yang dikirim ke Rs lebih besar da
Pernyataan doter Puskesmas pada derajat kepercayaan 5 %
PENYELESAIAN :
HIPOTESIS :

H0 : = 40
HA : > 40

STATISIK PENGUJI :
x
thit
s/ n
BATAS PENOLAKAN :

thit

45 40
2/ 5

t n-1;

KESIMPULAN : t hit > t tabel

= 5 / 0,89 = 5,62

t tabel = 2,132
H0 ditolak

SOAL LATIHAN

1. Sebuah industri Farmasi memproduksi obat antibiotik menyatakan bahwa


tersebut rata - rata dapat menyembuhkan pasien dalam waktu 3 hari.
Untuk menguji kebenaran informasi tsb dilakukan pengujian pada 200 oran
pasien, ternyata rata-rata penyembuhan 4 hari dengan simpangan baku 1
Buktikan apakah pernyataan industri farmasi benar dgn derajat kepercaya

2. Seorang ahli Farmasi menyatakan 70 % dari segala macam nyeri dapat sem
dengan menggunakan obat produk yg dihasilkannya. Untuk itu dilakukan p
pada 250 org dan ternyata ada 220 org saja yang sembuh. Dengan deraja
kepercayaan 5 % dapatkah dibuktikan pernyataan ahli Farmasi tersebut be

INDEPENDENT T-test

TUJUAN :
Menguji hipotesis perbedaan rata-rata
dari dua sampel ( n < 30 )
SYARAT PENGGUNAAN :
- Skala pengukuran data : INTERVAL / RATIO
- Data berdistribusi normal
- Kedua sampel yang diuji saling independent

PROSEDUR UJI
1. Tentukan hipotesis :
H0 : A = B
Ha : - A B ( dua pihak )
- A > B ( pihak kanan )
- A < B ( pihak kiri)
2. Tentukan derajat kemaknaan ()

3. Uji Homogenitas kedua sampel :


- dengan statistik penguji : F hit
SA2
F hit =
SB2

Sebagai pembilang varian yg terbesa


- kedua sampel homogen bila :
F hit < F ( ; nA 1 , nB 1 )

4. Menghitung statistik penguji : t hit


a. Varian homogen :
XA - X B
t hit =
s

1/nA + 1 / nB

(nA -1 ) SA2 + (nB -1) SB2


s=
nA + nB - 2

b. Varian heterogen :
XA - XB
t hit =

sA2/nA + sB2 / nB

5. Menentukan batas kritis ( t tabel ) :


a. Varian homogen
- t
- t

/2 ; n A + nB -2
; n A + nB -2

( dua pihak )
( satu pihak )

b. Varian heterogen :
w1t1 + w2t2
t tabel =
w1 + w2
W1 = sA2/nA
W2 = sB2/nB

t1 = t

1- /2 ; nA -1

t2 = t

1- /2 ; nB -1

6. Kesimpulan uji hipotesis :

Membandingkan t hit dengan t tabel :


Ho ditolak apabila :
t hit > t tabel atau - t hit < - t tabel
Kesimpulan :
- rata-rata kedua sampel berbeda
secara bermakna (dua pihak)
- rata-rata sampel I lebih besar dari rata-ra
sampel II (pihak kanan)
- rata-rata sampel I lebih kecil dari rata-rat
sampel II (pihak kiri)

CONTOH SOAL :
1.

Berikut ini adl hasil uji coba dua metode Penyuluhan (A & B). Metode
yang baik akan Menghasilkan nilai test yg tinggi. Semua Faktor yang
berpengaruh dikondisikan sama.Dengan derajat kemaknaan () = 5
% akankah bisa disimpulkan bahwa metode A lebih jelek dari B,
dengan asumsi distribusi nilai test adalah normal
Nilai test metode A : 50 55 60 65 70
dan standar deviasi
Nilai test metode B : 70 72 75 80 83
dan standar deviasi

75 dengan rata-rata = 62,5


= 9,35
82 dengan rata-rata = 77
= 5,44

2. Rata-rata nilai ujian statistika program reguler 65 dg standar deviasi 1,5


sedangkan rata-rata nilai progsus 50 dg standar deviasi 3,5. Dengan 10 %
apakah dapat disimpulkan nilai statistika kedua program tersebut berbeda.
Jumlah mahasiswa program reguler yang diamati 13 orang dan progsus 15
orang

Penyelesaian :
1. - Hipotesis : H0 : A = B
HA : A < B
- Uji homogenitas :
F hit = SA2 / SB2 = 9,352 / 5,442 = 87,42 / 29,59 = 2,95
F (;V1,V2) = F (0,05; 5, 5) = 5,05
F hit < F tab

varian homogen

- Nilai statistik penguji :


(6-1). 9,352 + (6-1) 5,442

585,05
=

S=

10

10
62,5 77
t hit =

- 14,5
=

7,65

1/6 + 1/6

= - 3,28
4,416

= 7,65

t 1- ; n A + nB -2 =
t hit < t tabel

t 0,05 ; 10 = - 1,81
H0 ditolak

- 3,28

- 1,81

Kesimpulan : Metode penyuluhan A lebih jelek dr metode penyuluhan B

Penyelesaian soal latihan no.2


- Hipotesis

H0 : A = B
HA : A B

- Uji homogenitas :
F hit = SA2 / SB2 = 3,52 / 1,52 = 12,25 / 2,25 = 5,4
F (;V1,V2) = F (0,05; 14,12) = 2,64
F hit > F tab
- Nilai

varian heterogen

statistik penguji :
65 50

t=

15
=

2,25 / 13 + 12,25 / 15

15
=

0,17 + 0,82

= 15, 075
0,995

- Batas kritis :
0,17 . T0,05 ; 12 + 0,82 . T0,05 ; 14
t=

0,17 x 1,782 + 0,82 x 1,761


=

0,17 + 0,82

0,99

t = 1,74 / 0,99 = 1,76


15,075

- 1,76
- Kesimpulan
t hit > t tab

1,76

:
H0 ditolak

Jadi rata-rata nilai statistika progsus tidak sama dengan prog.reguler

PAIRED T-TEST
TUJUAN :
Menguji hipotesis perbedaan rata-rata dari
dua
sampel yang saling berhubungan
Kelompok yang dikenai perlakuan adalah sama
Ada 2 kemungkinan yg dapat dilakukan pada
subyek :
1. Kelompok subyek berada dalam kondisi yang kurang
lebih sama dikenai dua perlakuan yang berbeda shg
menghasilkan dua kelompok data
2. Sekelompok subyek yang sama sengaja dikondisikan
secara berbeda, kemudian diberi perlakuan yang sama

Langkah 1 dan 2 sama dengan independent t test,


tidak perlu dilakukan uji homogenitas
Statistik penguji :
D
t=
n D2 ( D)2

D = X1 X2
n = jl. pasangan

n-1

Batas kritis : t n-1 ;

Kesimpulan : H0 ditolak bila - t hit < - t tab atau


t hit > t tab

Contoh soal :
Berikut ini adalah hasil test pengetahuan Penjamah makanan sebelum dan sesudah
mengikuti kursus penyehatan makanan
NOMO
R
SUBYE
K
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
N=15

NILAI HASIL TEST


SEBELUM
SESUDAH
(X1)
(X2)
75
80
75
78
76
75
70
73
75
70
70
70
65
70
72
68
65
68
68
65
63
65
60
65
65
62
58
60
54
60
X1 = 1011 X2 = 1029
X = 67,4

X = 68,6

Berdasarkan data tersebut dengan 5 %


Dapatkah disimpulkan nilai test sebelum
kursus Lebih rendah dari sesudah kursus

Tabel bantu untuk menghitung nilai t :


NOMO
R
SUBYE
K
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
N=15

NILAI HASIL TEST


SEBELUM
SESUDAH
(X1)
(X2)
75
80
75
78
76
75
70
73
75
70
70
70
65
70
72
68
65
68
68
65
63
65
60
65
65
62
58
60
54
60
X1 = 1011 X2 = 1029
X = 67,4

X = 68,6

D ( X1 X2)
-5
-3
1
-3
5
0
-5
4
-3
3
-2
-5
3
-2
-6
D = - 18

D2 (X1 X2)2
25
9
1
9
25
0
25
16
9
9
4
25
9
4
36
D2 = 206

Penyelesaian :
- Hipotesis : H0 : A = B
HA : A < B
- Nilai statistik penguji :

D
t=

- 18
=

n D2 ( D)2

- 18
=

15 x 206 (-18)2

n-1
15 - 1
- Batas kritis : t 14 ; 0,05 = - 2,145
- 1,28

- 2,145

- Kesimpulan : t hit > t tab


H0 diterima
nilai test sebelum kursus dan sesudah kursus sama

= -1,28
197,57

Soal latihan :
1.

Hasil penelitian kemampuan berbahasa Inggris 10 mahasiswa yang bertype


ekstrover dan 12 mahasiswa introver didapatkan data sebagai berikut :
Nilai mahasiswa
Ekstrover

70
70

75

80

70

Nilai mahasiswa
Introver

65
74

70
65

76
67
70

68
66

68
79

71
69

72
75

69
80

Berdasarkan data tersebut buktikan bahwa kemampuan berbahasa


Inggris kedua kelompok mahasiswa tersebut berbeda dengan 5 %
2. Untuk mengetahui keberhasilan dari metode pembelajaran baru bidang studi
matematika dilakukan test kemampuan 15 siswa sebelum dan sesudah
mengikuti pelajaran dengan metode baru ini. Hasil test yang dilakukan sebagai
berikut :
Nilai
sebelum

50 55
70 70
67
70
68

68

68

57

62

69

Nilai
sesudah

65 60
75 67
74
68
78

66

75

69

75

80

70
74

58
65

Buktikan dengan = 5% nilai matematika siswa sesudah


mengikuti pembelajaran dengan metode baru lebih tinggi dari sebelum
mengikuti program pembelajaran tersebut.

65
70

UJI BEDA PROPORSI


DIGUNAKAN UNTUK :
1. MENGUJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI :
2. MENGUJI HIPOTESIS PERBEDAAN PROPORSI
DUA POPULASI :
Dengan sampel besar ( n > 30 )

TAHAPAN UJI BEDA PROPORSI :


Sama dengan uji beda rata-rata

HIPOTESIS : H0 : P = .
HA : P ..
STATISTIK PENGUJI :

pP
( pxq) / n

BATAS PENOLAKAN
Nilai Zskor pada distribusi normal standar :
Z 0,5 /2
Z 0,5

(dua pihak)
(satu pihak)

CONTOH :
Dari hasil penelitian eksploratif pada suatu desa dinyatakan bahwa 40 %
penduduk menderita anemia. Untuk membuktikan pernyataan ini diambil
sampel random 250 orang ternyata terdapat 39 % penduduk anemia
Buktikan pada derajat kepercayaan 5 %.
PENYELESAIAN :
HIPOTESIS : H0 : P = 0,40
HA : P 0,40
STATISTIK PENGUJI :

pP

( pxq) / n

0,39 0,40
Z
= - 0,333
(0,40 0,60) / 250

KESIMPULAN :
Zhit > Z tabel

H0 diterima

Z = - 0,333

- 1,96

1,96

Jadi 40 % penduduk desa menderita anemia

1. Seorang ahli Farmasi menyatakan 70 % dari segala macam nyeri dapat sembuh
dengan menggunakan obat produk yg dihasilkannya. Untuk itu dilakukan percobaan
pada 250 org dan ternyata ada 220 org saja yang sembuh. Dengan derajat
kepercayaan 5 % dapatkah dibuktikan pernyataan ahli Farmasi tersebut benar.
2. Semacam obat anti gemuk dinyatakan 80 % dapat mengurangi BB sebanyak 10 kg
dalam waktu 3 bulan. Obat tersebut diberikan pada 100 orang gemuk ternyata 79
orang dapat memperoleh efek seperti pernyataan di atas. Dgn derajat kemaknaan
1 % apakah pernyataan tersebut dapat dipercaya

PENGUJIAN HIPOTESIS SELISIH DUA PROPORSI


(pengujian dua pihak)
HIPOTESIS : H0 : P1 = P2
HA : P1 P2
Statistik penguji :

p1 p 2

PQ (

p1 = proporsi sampel I
p2 = proporsi sampel II
P = proporsi populasi gabungan

1
1

)
n1
n2

n1 = besar sampel I
n2 = besar sampel II

n1. p1 n 2. p 2
n1 n 2

Q=1-P
Batas penolakan : Nilai Z pada distribusi normal sesuai dengan

Contoh soal :
Seorang ahli Farmakologi mengadakan percobaan 2 macam obat
anti hipertensi untuk mengetahui apakah ada perbedaan efek menurunkan tekanan darah antara kedua obat tersebut. Pada percobaan
ini digunakan tikus putih sebagai binatang percobaan
Kelompok I terdiri dari 100 ekor tikus diberi obat I, ternyata 60 ekor tikus
menunjukkan penurunan tekanan darah.
Kelompok II terdiri dari 150 ekor tikus diberi obat II, ternyata 85 ekor tikus
menunjukkan penurunan tekanan darah.
Buktikan apakah efek kedua obat tersebut memang berbeda pada derajat
kemaknaan 5 %

Penyelesaian :
HIPOTESIS : H0 : P1 = P2
HA : P1 P2

Statitik penguji :

p1 p 2

PQ (

n1 = 100
p1 = 60/100 = 0,6
P

1
1

)
n1
n2

n2 = 150
p2 = 85/150 = 0,567

(100 x 0,6) (150 x 0,567)


60 85,05

0,58
100 150
250

Q = 1 P = 1 0,58 = 0,42

0,6 0,567
1
1
0,58 x 0,42(

100 150

0,033

0,52
0,064

Kesimpulan :
Zhit < Ztabel

H0 diterima

Z = 0,52

-1,96

1,96

Jadi efek obat I dengan obat II tidak berbeda

PENGUJIAN HIPOTESIS SELISIH DUA PROPORSI


(pengujian pihak kiri)
Perawat A telah 10 tahun bekerja, sedangkan perawat B telah bekerja
selama 7 tahun.
Dokter Puskesmas beranggapan bahwa prosentase kesalahan diagnosa
Perawat A < dari perawat B. Untuk membuktikan kebenaran dari anggapan
ini diambil sampel 50 penderita yang didiagnosa perawat A ternyata terdapat
10 % kesalahan diagnosa.Dari sampel 60 penderita yg didiagnosa perawat B
ternyata terdapat kesalahan diagnosa sebesar 12 %. Dengan derajat
kemaknaan 1 % buktikan apakah anggapan Dokter Puskesmas tsb benar
HIPOTESIS : H0 : PA = PB
HA : PA < PB

Statitik penguji :

p1 p 2
PQ (

n1 = 50
p1 = 0,1

1
1

)
n1
n2

n2 = 60
p2 = 0,12

(50 x 0,1) (60 x 0,12)


5 7, 2

0,11
50 60
110
0,1 0,12
0,11x 0,89(

1
1

)
50
60

0,02
0,33
0,060

Kesimpulan :
Zhit > Ztabel

H0 diterima

Z = - 0,33

-2,33

2,33

Prosentase kesalahan diagnosa perawat A tidak berbeda


Dengan perawat B

Soal latihan :
1. Prevalensi kecacingan pada anak balita di daerah perkebunan diduga
lebih besar dari daerah pantai. Untuk membuktikan kebenaran dugaan
ini dilakukan penelitian pada sampel 500 anak balita di daerah perkebunan
dan 600 anak balita di daerah pantai. Hasilnya ditemukan ada 200 anak
balita di daerah perkebunan dan 162 anak balita di daerah pantai yang
menderita kecacingan. Berdasarkan hasil penelitian ini buktikan pada
pada derajat kemaknaan 1 % dugaan tersebut benar
2. Prevalensi penyakit jantung pada wanita obesitas diduga lebih besar dari
wanita dengan berat badan (BB) normal. Untuk membuktikan dugaan tsb
dilakukanpenelitian pada 200 wanita obesitas dan 250 wanita dg BB
normal. Hasilnya menunjukkan bahwa ada 15 % wanita obesitas dan 9 %
wanita dg BB normal yang menderita penyakit jantung. Berdasarkan hasil
penelitian ini buktikan pada derajat kemaknaan 5 % dugaan tersebut
benar

Você também pode gostar