203 Turner.

Idealogy and Utopia 203

classes. Thus. hegemony' may be a more complex notion than dominant ideology' but they
still come out of the same stable. For example, David Morleys very important audience
studies (1980), which did much to improve our idea of reception theory, have not gone
beyond the original paradigm of ideology. The main addition to the original Althusserian
paradigm has been to reject the idea of the passive audience which is interpellated by
ideology in favour of the idea of resistance (Hall and Jefferson, 1976). Morley's version of
reception theory show that the way audiences receive messages is more active and more
complex than orthodox Althusserian versionof ideology allow. The interest in Michel de
Certeaus The Practice of Everyday Life (1984) is centred on the idea the in everyday life
people appropriate space, technologies and utilities which they adapt to their mm needs.
Thus, while there has been much theoretical elaboration and empirical illustration, the
dominant intellectual pandigm has focused on the production of culture and its ideological
effects; In many accounts of the role of culture, there is a reluctance to face up to the fact
that people derive pleasure from their cultural pursuits and that this pleasure requires
explanation (Abercrombie, 1990: 199). This theoretical relutance is connected to the fact
that the sociology of consumption in general is a neglected area of socioloty. The absence of
such a theory makes it very dificult for sociologlsts (not to mention economists) adequately to
under-stand the meaning of consumption for social actors. Perhaps the only important
contributions to this problem in recent years heve been Colin Campbells The Romantic Ethic
and the Spirit of Modern Consumerism (1987), Nicholas Xenoss Scarcity and Modernity
(1989) and Mary Douglas and Baron Isherwoods The World of Good ( 1980).
The second feature is the continuing dependence on continental Europeen social theory as the
principal source of analytical inspirationn. Of course, the strength of the Frankfurt School is
still obvious in the notion of the culture industry" (Bernstein. 1991), although Walter
Benjamins critique of those assumptions in his The Work of Art in the Age of Mechanical
Reproduction in Illuminations (1973) has probably been the most influence of Althusser,
Poulantzas and Gramsci has been partly replaced by that of Pierre Bourdieu, especially
through his work on cultural capital (Bourdieu and Passeron, 1990) and distinction
(Bourdieu, 1984). Here again

kelas. Demikian. 'Hegemoni' mungkin gagasan yang lebih kompleks daripada

'ideologi dominan' tetapi mereka masih keluar dari stabil sama. Sebagai contoh,
studi penonton sangat penting David Morley (1980), yang tidak banyak untuk
meningkatkan ide kami teori resepsi, belum melampaui paradigma asli ideologi.
Penambahan utama paradigma Althusser asli telah menolak gagasan penonton
pasif yang interpellated oleh ideologi yang mendukung ide perlawanan (Hall dan
Jefferson, 1976). Versi Morley penerimaan teori menunjukkan bahwa penonton
cara menerima pesan lebih aktif dan lebih kompleks daripada versi Althusser
ortodoks ideologi memungkinkan. Kepentingan dalam Michel de Certeau The
Practice of Everyday Life (1984) berpusat pada gagasan dalam kehidupan seharihari orang ruang yang tepat, teknologi dan utilitas yang mereka beradaptasi
dengan kebutuhan mereka mm. Jadi, sementara ada banyak elaborasi teoritis
dan empiris ilustrasi, yang pandigm intelektual yang dominan telah difokuskan
pada produksi budaya dan efek ideologis; 'Dalam banyak account dari peran
budaya, ada keengganan untuk menghadapi kenyataan bahwa orang-orang
mendapatkan kesenangan dari kegiatan budaya mereka dan bahwa kesenangan
ini memerlukan penjelasan (Abercrombie, 1990: 199). Ini 'relutance' teoritis
terhubung dengan kenyataan

bahwa sosiologi konsumsi pada umumnya

merupakan

socioloty.

daerah

diabaikan

Tidak

adanya

teori

seperti

itu

membuatnya sangat dificult untuk sociologlsts (belum lagi ekonom) cukup untuk
di bawah-berdiri arti konsumsi bagi pelaku sosial. Mungkin satu-satunya
kontribusi penting untuk masalah ini dalam beberapa tahun terakhir download
heve pernah Colin Campbell Romantis Etika dan Roh Modern Konsumerisme
(1987), Nicholas Xenos ini Kelangkaan dan Modernitas (1989) dan Mary Douglas
dan Baron Isherwood The World of Baik (1980).
kedua adalah ketergantungan melanjutkan teori sosial Eropa kontinental sebagai
sumber utama inspirasi analitis. Tentu saja, kekuatan Frankfurt Sekolah masih
jelas dalam gagasan 'industri budaya "(Bernstein. 1991), meskipun kritik Walter
Benjamin dari asumsi-asumsi dalam bukunya' The Work of Art di Era Teknik
Reproduksi 'di Illuminations (1973) mungkin telah pengaruh sebagian Althusser,
Poulantzas dan Gramsci telah sebagian digantikan oleh Pierre Bourdieu,
khususnya melalui karyanya pada modal budaya (Bourdieu dan Passeron, 1990)
dan perbedaan (Bourdieu, 1984). di sini lagi