Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
YouareloggedinasSofian021318142(Logout)
NAVIGATION
DASHBOARD>PROGRAMFEKON,FISIP,FMIPA,FKIP(NONPENDAS)>FISIP>
NAVIGATION
Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
Dashboard
Pengertian Pekerja
Sitehome
Sitepages
Currentcourse
HukumKetenagakerjaan.03
Participants
Badges
General
29February6March
7March13March
Diskusi2
Inisiasi2:Pengusaha
danSerikatPekerja
Pengayaan1
Pengayaan2:Konflik
PekerjadanPengusaha
Pengayaan3:Buku
PeganganuntukSerikat
Pekerja
Mymail
Mycourses
Courses
ADMINISTRATION
Courseadministration
Pada dasarnya pengertian Tenaga kerja sebenarnya sangat kompleks yang mencakup pekerja/buruh,
pegawai negeri, tentara ataupun orang yang sedang mencari pekerjaan. UU No. 13 tahun 2003
memberikan definisiPekerja (Buruh)adalah tenaga kerja yang bekerja didalam hubungan kerja
pada pengusaha dengan menerima upah. Sedangkan definisiPekerja Tetapadalah Pekerja yang
terikat dalam hubungan kerja dengan pengusaha, yang tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu
atau selesainya pekerjaan tertentu .Tenaga Kerjaadalah setiap orang baik lakilaki atau wanita
yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Serikat pekerja
Data dariAsian Food Workermenunjukkan bahwahanya 3%dari seluruh kelas pekerja Indonesia yang
menjadi anggota serikat buruh. Ada dua hal, setidaknya, yang cukup mengkuatirkan jika melihat
data ini.
1. betapa rendahnya posisi tawar kelas pekerja berhadapan dengan kelas pemilik modal,
ketika hampir 30% dari angkatan kerja (data Depnakertrans) tidak memperoleh pekerjaan alias
menganggur. Sekalipun seluruh anggota serikat buruh bergerak untuk mengadakan perlawanan,
apa susahnya bagi pemilik modal untuk menyingkirkan 3% pekerja yang "bandel" ini dan
menggantikannya dengan orang lain. Masih ada lebih dari 38 juta orang yang putus asa mencari
kerja. Jika ini terjadi, maka para pekerja baru ini akan lebih "jinak" karena mereka pasti takut
kehilangan pekerjaan yang telah dengan susahpayah mereka dapatkan.
2. kesulitan untuk menumbuhkan solidaritas antar kelas pekerja. Mungkin kondisi ini telah pula
memberi sumbangan untuk kelemahan serikat pekerja Indonesia yang telah kita bahas terdahulu.
Sangat minimnya tingkat partisipasi kelas pekerja dalam serikatserikat pekerja, antara lain
disebabkan oleh dua hal yang saling berkaitan.
Yang pertama adalah serikat pekerja itu sendiri yang kurang memberi perhatian pada
anggotaanggotanya. Penyebabnya antara lain karena hampir tidak ada serikat pekerja yang
memberikan pendidikan politik dan keorganisasian pada anggotaanggotanya. Ini menyebabkan
jserikat buruh kurang daya saingnya dibandingkan organisasiorganisasi lain organisasi
keagamaanpun memberikan pendidikan yang teratur pada anggotaanggotanya. Pendidikan politik ini
penting karena seorang pekerja harus dapat melihat berbagai hal yang berada di luar tembok pabrik
atau kantornya. Seorang pekerja harus dapat membuat analisa mengenai situasi ekonomi dan politik
umum yang akan mempengaruhi tingkat upahnya. Seorang pekerja harus memahami bagaimana
perundangundangan dibuat dan bagaimana mempengaruhi para pembuat keputusan agar melahirkan
UU yang sesuai dengan kepentingan pekerja. Bahkan, seorang pekerja harus sanggup untuk duduk
bersama para birokrat untuk secara langsung menyuarakan kepentingan kelasnya di hadapan mereka.
Yang kedua, seringkali apa yang dilakukan oleh serikat pekerja justru merugikan anggota
anggotanya. Berkalikali muncul berbagai kasus di mana tingkat kesejahteraan umum pekerjajustru
berkurang setelah mereka melakukan pemogokan. Para pemimpin serikat buruh nampaknya jauh
lebih cepat menyerah pada tekanan pengusaha ketika mengadakan perundingan di ruang tertutup.
Berbagai hal ini tentunya menimbulkan kekecewaan di kalangan kelas pekerja. Sudah beberapa kali
ditemui sikap antipati umum pada serikat pekerja di beberapa perusahaan. Ini sangatlah berbahaya
karena, jika kelas pekerja sudah tidak percaya lagi pada serikat pekerja, dengan apa ia akan
berjuang?
Kronologis atauTata Urutan Waktu Terbentuknya Serikat Pekerja
Pergerakan buruh di Indonesia penuh dengan likuliku sejarah yang panjang danmelelahkan.
Beberapa tonggak sejarah besar dan berpengaruh terangkum di bawah ini:
1878
1879
1905
1906
http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320
Muncul serikat buruh guru Bahasa Belanda yang dipengaruhi oleh pergerakan sosial demokratdi Belanda. Pada masa itu
serikat buruh tampil sebagai organisasi golongan yang hanya menampung kulit putih.
Lahir Nederland Indische Onderwys Genootschap(NIOG), Serikat Pekerja Guru Belanda.
Lahir Serikat Pekerja Pos (Pos Bond).
Lahir Serikat Pekerja Perkebunan (Cultuur Bond) dan Serikat Pekerja Gula (Zuiker Bond).
1/4
3/13/2016
ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
1907
1908
1909
1911
1912
1913
1914
1915
1916
1917
1918
1919
1920
1920
1921
1922
1923
1924
1926
1930
1932
1937
1938
1940
1945
1946
1948
1957
1973
1990
1992
1993
1994
1995
http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320
2/4
3/13/2016
ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
1996
1998
2000
2003
2004
(FSPSI). Ke13 sektor industrinya didaftar sebagai serikat pekerja nasional yang terpisah; SPSI merupakan satusatunya
federasi serikat pekerja yang diakui oleh Departemen Tenaga Kerja. Menteri Tenaga Kerja menyatakan bahwa serikat
pekerja yang dibentuk harus berafiliasi dengan SPSI, dan bahwa pemerintah tidak akan mengakui setiap serikat pekerja
di luar federasi.
PPBI membantu mengorganisasi demo buruh pada bulan Juli di Surabaya. Dengan partisipasisekira 15.000 buruh dari 10
pabrik, demo ini barangkali merupakan demonstrasi terbesar dimasa Orde Baru.
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) diakuioleh pemerintah. Ketuanya, Mochtar Pakpahan,dibebaskan pada bulan
Mei setelahbeberapa tahun mendekam di penjara.
UndangUndang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh disahkan di Jakarta pada 4 Agustus oleh
Presiden Abdurrahman Wahid.
Kongres Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang merupakan gabungan dari 12 organisasi serikat pekerja melaksanakan
kongres pendirian pada bulan Januari diJakarta.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang bertujuan untuk memperjuangkan aspirasi Buruh Migran Indonesia ditingkat
nasioanal maupun internasional dideklarasikan di Semarang pada tanggal 10 Juli.Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) Sumatera Utara mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kongresWorld Federation of Clerical
Workers(WFCW) pada14 November. WFCW beranggotakan 70 negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika,
merupakanfederasi dariWorld Confederation of Labour(WCL), organisasiburuh dunia yang terkuat.
Sumber:http://www.scribd.com/doc/115716159/SEJARAHSERIKATPEKERJA
3/4
3/13/2016
ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
Yang pertamatama harus dilakukan, tentu saja, adalah pembenahan atas berbagai kelemahan
yang kini dialami oleh serikatserikat pekerja. Sebagaimana dapat dilihat, persoalanpersoalan ini
bukanlah menimpa satu atau dua serikat pekerja saja melainkan merupakan wabah yang umum
berjangkit di sebagian besar serikat pekerja Indonesia. Karenanya, jika kita berusaha berjuang
sendirian mengatasi masalah ini, kita pasti akan menemui kegagalan. Serikatserikat pekerja harus
mulai membangun partisipasi anggotanya dalam perumusan berbagai hal di dalam organisasi serikat
pekerja itu sendiri. Seluruh anggota serikat pekerja haruslah terlibat dalam perumusanperumusan
tujuantujuan berserikat dan strategitaktik untuk mencapai tujuantujuan itu. Rapatrapat dan
diskusidiskusi tidak boleh lagi hanya berlangsung di kalangan pengurus, melainkan harus secara
teratur berlangsung di SPTPSPTP, dan tidak hanya membahas persoalan lokal tingkat perusahaan
melainkan persoalan serikat buruh secara keseluruhan dan juga persoalanpersoalan nasional.
Seluruh anggota serikat pekerja harus dilibatkan dalam pembahasan mengenai situasi
ketenagakerjaan, bagaimana menghadapi tekanan ancaman PHK dalam situasi di mana tingkat
pengangguran begitu tinggi, bagaimana mencapai pendanaan mandiri, dll.
Serikatserikat pekerja harus mulai lebih sering menjalin kerjasama untuk memperjuangkan
tuntutantuntutan kesejahteraan, mulai dari tingkat pabrik dan wilayah. Jika satu serikat pekerja
melancarkan pemogokan untuk menuntut upah, serikat pekerja lain yang berada dalam satu pabrik
atau wilayah harus turut pula melancarkan pemogokan solidaritas. Di samping itu, prinsip "tiap
perundingan harus disertai tekanan massa" harus mulai ditradisikan. Setiap kali ada perumusan
kebijakan oleh pemerintah daerah atau nasional, baik itu soal UMP atau yang lainnya, serikat
pekerja harus menggalang diskusidiskusi sampai ke tingkat SPTP untuk menggali aspirasi anggota
mereka terhadap persoalanpersoalan itu. Jika aspirasi bersama ini telah berhasil dirumuskan maka
pemogokanpemogokan untuk menyuarakan tuntutan ini harus segera dilancarkan. Lebih jauh,
pemogokanpemogokan ini tidak boleh hanya melibatkan satu serikat pekerja melainkan harus semua
serikat pekerja dalam wilayah bersangkutan.
Serikatserikat pekerja juga harus mulai menjalin kerjasama internasional. Bukan dengan serikat
serikat pekerja yangtidak berlawan, melainkan dengan serikatserikat pekerja yang telah terbukti
melancarkan berbagai perlawanan untuk mempertahankan kesejahteraannya. Serikat pekerja yang
jinak biasanya mendapatkan berbagai kemudahan dari pemerintah. Sehingga, kalau kita hendak
sungguhsungguh belajar bagaimana mengelola sebuah perlawanan untuk menjaga kesejahteraan,
kita harus belajar pada serikatserikat pekerja yang tegas dalam berprinsip, yang berani dan
sanggup menggalang pemogokanpemogokan nasional menentang kebijakan pemerintah yang
bertentangan dengan kepentingan kelas pekerja.
Jika langkahlangkah ini telah dilakukan, baru kita bisa bicara lebih lanjut tentang pembangunan
wawasan jangka panjang perjuangan kelas pekerja. Langkahlangkah ini akan menyediakan
pengalaman dan pemahaman untuk apa kelas pekerja berjuang. Langkahlangkah ini adalah syarat
syarat perlu bagi pembangunan serikat pekerja yang tangguh dan berwawasan jangka panjang, baik
secara nasional maupun internasional.
Organisasi Pengusaha
Organisasi pengusaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama APINDO yang merupakan kepanjangan
dari Asosiasi Pengusaha Indonesia. Apindo merupakan organisasi yang mewakili pengusaha dalam
Lembaga Kerjasama Tripartit.
Sumber: dari berbagai media
Lastmodified:Tuesday,10March2015,8:37AM
UniversitasTerbuka2016
YouareloggedinasSofian021318142(Logout)
http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320
4/4