Você está na página 1de 4

3/13/2016

ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja

YouareloggedinasSofian021318142(Logout)

NAVIGATION

DASHBOARD>PROGRAMFEKON,FISIP,FMIPA,FKIP(NONPENDAS)>FISIP>

NAVIGATION

Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja

Dashboard

Pengertian Pekerja

Sitehome
Sitepages
Currentcourse
HukumKetenagakerjaan.03
Participants
Badges
General
29February6March
7March13March
Diskusi2
Inisiasi2:Pengusaha
danSerikatPekerja
Pengayaan1
Pengayaan2:Konflik
PekerjadanPengusaha
Pengayaan3:Buku
PeganganuntukSerikat
Pekerja
Mymail
Mycourses
Courses

ADMINISTRATION
Courseadministration

Pada dasarnya pengertian Tenaga kerja sebenarnya sangat kompleks yang mencakup pekerja/buruh,
pegawai negeri, tentara ataupun orang yang sedang mencari pekerjaan. UU No. 13 tahun 2003
memberikan definisiPekerja (Buruh)adalah tenaga kerja yang bekerja didalam hubungan kerja
pada pengusaha dengan menerima upah. Sedangkan definisiPekerja Tetapadalah Pekerja yang
terikat dalam hubungan kerja dengan pengusaha, yang tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu
atau selesainya pekerjaan tertentu .Tenaga Kerjaadalah setiap orang baik lakilaki atau wanita
yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Serikat pekerja
Data dariAsian Food Workermenunjukkan bahwahanya 3%dari seluruh kelas pekerja Indonesia yang
menjadi anggota serikat buruh. Ada dua hal, setidaknya, yang cukup mengkuatirkan jika melihat
data ini.
1. betapa rendahnya posisi tawar kelas pekerja berhadapan dengan kelas pemilik modal,
ketika hampir 30% dari angkatan kerja (data Depnakertrans) tidak memperoleh pekerjaan alias
menganggur. Sekalipun seluruh anggota serikat buruh bergerak untuk mengadakan perlawanan,
apa susahnya bagi pemilik modal untuk menyingkirkan 3% pekerja yang "bandel" ini dan
menggantikannya dengan orang lain. Masih ada lebih dari 38 juta orang yang putus asa mencari
kerja. Jika ini terjadi, maka para pekerja baru ini akan lebih "jinak" karena mereka pasti takut
kehilangan pekerjaan yang telah dengan susahpayah mereka dapatkan.
2. kesulitan untuk menumbuhkan solidaritas antar kelas pekerja. Mungkin kondisi ini telah pula
memberi sumbangan untuk kelemahan serikat pekerja Indonesia yang telah kita bahas terdahulu.
Sangat minimnya tingkat partisipasi kelas pekerja dalam serikatserikat pekerja, antara lain
disebabkan oleh dua hal yang saling berkaitan.
Yang pertama adalah serikat pekerja itu sendiri yang kurang memberi perhatian pada
anggotaanggotanya. Penyebabnya antara lain karena hampir tidak ada serikat pekerja yang
memberikan pendidikan politik dan keorganisasian pada anggotaanggotanya. Ini menyebabkan
jserikat buruh kurang daya saingnya dibandingkan organisasiorganisasi lain organisasi
keagamaanpun memberikan pendidikan yang teratur pada anggotaanggotanya. Pendidikan politik ini
penting karena seorang pekerja harus dapat melihat berbagai hal yang berada di luar tembok pabrik
atau kantornya. Seorang pekerja harus dapat membuat analisa mengenai situasi ekonomi dan politik
umum yang akan mempengaruhi tingkat upahnya. Seorang pekerja harus memahami bagaimana
perundangundangan dibuat dan bagaimana mempengaruhi para pembuat keputusan agar melahirkan
UU yang sesuai dengan kepentingan pekerja. Bahkan, seorang pekerja harus sanggup untuk duduk
bersama para birokrat untuk secara langsung menyuarakan kepentingan kelasnya di hadapan mereka.
Yang kedua, seringkali apa yang dilakukan oleh serikat pekerja justru merugikan anggota
anggotanya. Berkalikali muncul berbagai kasus di mana tingkat kesejahteraan umum pekerjajustru
berkurang setelah mereka melakukan pemogokan. Para pemimpin serikat buruh nampaknya jauh
lebih cepat menyerah pada tekanan pengusaha ketika mengadakan perundingan di ruang tertutup.
Berbagai hal ini tentunya menimbulkan kekecewaan di kalangan kelas pekerja. Sudah beberapa kali
ditemui sikap antipati umum pada serikat pekerja di beberapa perusahaan. Ini sangatlah berbahaya
karena, jika kelas pekerja sudah tidak percaya lagi pada serikat pekerja, dengan apa ia akan
berjuang?
Kronologis atauTata Urutan Waktu Terbentuknya Serikat Pekerja
Pergerakan buruh di Indonesia penuh dengan likuliku sejarah yang panjang danmelelahkan.
Beberapa tonggak sejarah besar dan berpengaruh terangkum di bawah ini:
1878
1879
1905
1906

http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320

Muncul serikat buruh guru Bahasa Belanda yang dipengaruhi oleh pergerakan sosial demokratdi Belanda. Pada masa itu
serikat buruh tampil sebagai organisasi golongan yang hanya menampung kulit putih.
Lahir Nederland Indische Onderwys Genootschap(NIOG), Serikat Pekerja Guru Belanda.
Lahir Serikat Pekerja Pos (Pos Bond).
Lahir Serikat Pekerja Perkebunan (Cultuur Bond) dan Serikat Pekerja Gula (Zuiker Bond).

1/4

3/13/2016

ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja
1907
1908
1909

1911
1912
1913
1914
1915
1916
1917
1918

1919
1920

1920
1921

1922

1923

1924

1926
1930
1932

1937

1938

1940

1945

1946

1948

1957

1973
1990

1992

1993

1994

1995

http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320

Lahir Serikat Pegawai Pemerintah.


LahirVereniging SpoorTraam Personeel(VSTP) dipimpin olehSemaoen.
Pada 26 September di kalangan Tionghoa di Jakarta dibentuk Tiong Hoa Sim Gie dipimpin olehLie Yan Hoei. Empat
bulan kemudian kelompok ini merubah nama menjadi Tiong Hoa Keng Kie Hwee yang kemudian menjadi inti
dariFederasi Kaoem Boeroeh Tionghoa.
Lahir Perkumpulan Bumi Putra Pabean(PBPP).
Lahir Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bergerak di bidang perekonomian dan perdagangan,Serikat Islam sebagai
serikat buruh kaumpribumi dan Persatuan Guru Bantu (PGB).
Lahir Serikat Pekerja Kereta Api (Spoor Bond).
Lahir Persatuan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB).
Lahir Serikat Pekerja Perusahaan Swasta (Partikulir) /(SPPP)
Lahir Serikat Pekerja Opium Regie Bond (ORB).
Lahir Serikat Pekerja Pabrik Gula.
Pada bulan Agustus lahir PFB (Personeel Fabriek Bond) yang beranggotakan buruh tetap, Perkumpulan Tani dan
koperasi yang kemudian lazim disebut sebagai Sarekat Tani dengan anggota kuli kenceng atau pemilik tanah yang
disewa pabrik, serta Perserikatan Kaum Buruh Umum (PKBO) yang beranggotakan buruh musiman. Ketiga perhimpunan
itu diketuai Suryopranoto yang juga menyebut dirinya sebagai komandan Tentara BuruhAdidarmo.
Lahir Persatuan Pergerakan Kaum Buruh (PPKB) dipimpin oleh Semaoen
Pemogokan buruh terjadi pada 72 pabrik gula di seluruh Jawa. Dari jumlah itu 28 pemogokan terjadi pada masa
sebelum dan sesudah giling yang meliputi 4.700 pekerja; sedangkan pemogokan yang lain terjadi dalam masa giling
(dari bulan Mei sampai Oktober) dengan pemogokan terdiri dari 20.716 orang. Pemogokan yang terjadi di luar musim
giling biasanya terpaksa dilakukan sebagai reaksi tindakan pengusaha yang dianggap tidak adil dan sewenangwenang.
Dari jumlah 4.700 pemogok sebagian besar terdiri dari tukang yang berperan penting dalam menjalankan proses
produksi di pabrik gula. Pemogokan dalam musim giling biasanyadilakukan atas inisiatif buruh karena motifmotif
ekonomis. Gerakan telah dipersiapkansehingga meskipun pemogok yang terdiri dari buruh tetap hanya mencapai 1.997
orang tetapi mereka mampu memimpin sejumlah besar buruh musiman(7.584 orang) dan buruh tidak tetapsekitar
pabrik (11.135 orang).
Para pekerja anggota Personeel Fabrik Bond (PFB) mogok kerja, menuntut majikan supaya maumengakui keberadaan
SerikatPekerja mereka.
Harga gula, komoditas andalan Belanda di tanah jajahannya jatuh di pasaran dunia. Pemodal Belanda yang mengalami
kerugian cukup besar terpaksaharus menekan ongkos produksi secara besarbesaran, diantaranya adalah dengan
memangkas upah buruh. Buruknya kondisi kerja waktu itu memicu pergolakan aksi buruh. Pemerintah mengaktifkan
kantor PengawasanPerburuhan yang berada di bawah Departemen Kehakiman. Ia punya bagian yang secaraterpusat
mengawasi pergerakan serikat buruh dan mengamati kebutuhan dikeluarkannyaperaturan hukum baru menyangkut
perburuhan.
Para pekerja pelabuhan Surabaya melancarkan aksi mogok kerja, menuntut perbaikan nasib. PPKB danRevolutionaire
Vakcentraleberhasil membangun aliansi yang bernama PVH (PersatuanVakbond Hindia).
Pegawai Kereta Api mogok kerja. Tuntutan mereka kala itu kurang berhasil. Pemerintah kolonialmelarang adanya aksi
mogok kerja, yang dilakukan kaum pekerja dan segera dikeluarkan UndangUndang tentang larangan mogok kerja
(artikel 161 bis Buku Hukum Pidana) tanggal 10Mei 1923.Serikat Pekerja Kereta Api danTremVereniging van Spoor en
Trem Personeel(VSTP) menjadi anggota Gabungan Serikat Pekerja International yaituInternational Federation of
Trade Union(IFTU) yang bermarkas besar di Moskow Rusia.Revolutionaire Vakcentralemembangun hubungan
denganProfintern(Red International Labour Union) dan menjadi anggotanya.
Pada bulan Juni Serikat Pekerja Indonesia bersamasama Serikat Pekerja Filipina, India, Jepang dan Tiongkok diundang
untuk menghadiri Konferensi Serikat Pekerja Angkutan Laut di Kanton. Dengan demikian keberadaan dan kehidupan
Serikat Pekerja di samping Iebih erat menjalin hubungan kerja sama dengan SerikatSerikat Pekerja Internasional, juga
lebih memperkuat posisi.
PVH (Persatuan Vakbond Hindia) berakhir akibat dari kegagalan aksi politik PKI yang disusul penangkapan besar
besaran terhadap aktivis RV.
Serikat Kaum Buruh Indonesia (SKBI) dibubarkan oleh pemerintah kolonial, dicurigai turut aktifdalam kegiatan
perjuangan kebangsaan.
Lahir dua organisasi Serikat Pekerja, yaitu PersatuanVakbondenPegawai Negeri (PVPN) dan Persatuan Serikat Pekerja
Indonesia (PSPI), yang didirikan oleh dr. Soetomo.
Direktur Intemasional Labour Organization (ILO), Harold B. Butle berkunjung ke Indonesia padabulan Oktober untuk
memperoleh informasi tentang perkembangan kehidupan perburuhan diIndonesia yang akan dijadikan bahan laporan
dalam Konfrensi ILO.
Lahir gerakan politik yang bekerja sama dengan gerakan serikat pekerja untuk bersamasama melindungi dan
membebaskan hakhak dan kepentingan pekerja, memberantas pengangguran, mengantisipasi tantangan industrialisasi
yang menggusur lapangan usahakerajinan rakyat
Pemerintah kolonial mengeluarkanOrdonansi Regeling Arberdsverhouding(ORA), suatu peraturan yang mengatur
tentang jaminan dan perlindungan kaum pekerja di perusahaanperusahan swasta (partikelir).
Pada 15 September lahir sebuah organisasi massa buruh yang bernama BBI (Barisan Buruh Indonesia). BBI
mengutamakan barisan buruh untuk memudahkan mobilisasi oleh serikat sekerja dan Partai Buruh. Dalam kongresnya
pada bulan September 1945 yang dihadiri oleh kaum buruh dan tani, tercetuslah Partai Buruh Indonesia. BBI juga
sepakat untuk menuntaskan revolusi nasional. Untuk mempertahankan tanah air dari serangan musuh, BBI membentuk
Laskar Buruh bersenjata di pabrikpabrik. Untuk kaum perempuan dibentuk Barisan BuruhWanita (BBW).
BBI dilebur menjadi GASBI (Gabungan Serikat Buruh Indonesia). Serikat buruh yang tidak sepakat dengan struktur GASBI
keluar dan membentuk GASBV (Gabungan Serikat BuruhVertikal). Tetapi pada bulan November, tahun yang sama,
atasusaha Alimin dan Harjono, GASBI dan GASBV berhasil dilebur menjadi SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh
Indonesia).
SOBSI sempat mengalami perpecahan akibat perbedaan sikap dalam menanggapi perjanjian Renville. Tetapi tidak lama
kemudian, SOBSI berhasil kembali mengkonsolidasikan pecahanpecahannya. Bahkan dalam pernyataan politiknya
tahun 1948, SOBSI kemudian menegaskanmenolak perjanjian Renville. SOBSI kemudian menyatakan keluar dari HISSBI
(Himpunan Serikatserikat buruh Indonesia) karena perbedaan garis politik.
Soekarno mengeluarkan dua konsepsi mengenai kabinet karya dan dewan nasional. Kabinet karya ini adalah kabinet
eksekutif yang menampung orangorang diparlemen dan partai politik. Buruh sebagai golongan fungsional
mendapatkan tempat di Dewan Perancang Nasional. Anggota Dewan ini 77 orang, dan dari 77 itu ada lima wakil
angkatan buruh/pegawai yaitu dari SOBSI, SOBRI, RKS dan dua orang dari KBKI. Sementara di Dewan Pertimbangan
Agung, duduk dua orang wakil dari buruh yaitu dari SOBSI dan KBKI.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) didirikan sebagai satusatunya serikat buruh yangdiakui pemerintah.
Pada bulan November serikat buruh independen pertama dibentuk dengan nama SerikatBuruh Merdeka Setia Kawan
(SBMSK) di bawah kepemimpinan HJC. Princen. Karena adanya konflik internal dan tekanan pemerintah, serikat
iniberhenti beraktivitas
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) didirikan pada 25 April oleh sekelompok aktivis prodemokrasi yang
mengadakan Pertemuan BuruhNnasional di Cipayung, Jawa Barat. Hadir sekitar 100 buruh dari 18 propinsi. SBSI
mendapat dukungan dari AbdurrahmanWahid (NU), Sabam Sirait (PDI) danAsmara Nababan, Mochtar Pakpahan,
seorang lawyer buruh dari Medan menjadi Sekjen SBSI.
Pada 14 Juni, 7 buruh pabrik udang, PT. Tambaksari Jalmorejo di Medan diPHK karena menjadianggota SBSI. Kongres
SBSI yang sedianya diselenggarakan pada tanggal 29 Juli tidak mendapat ijin pemerintah.
Konfederasi Serikat Pekerja Bebas Internasional mengajukan pengaduan resmi terhadap Indonesia ke Organisasi Buruh
Internasional, ILO. Mereka menuduh pemerintah menolak hak pekerja untuk membentuk serikat pekerja atas pilihan
mereka sendiri, mengganggu organisasi pekerja independen, dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan
standarILO mengenai kebebasan berserikat dan hak untuk tawarmenawar kolektif. Serikat buruh independen
ketiga,Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI), lahir padabulan Oktober. Permohonan Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) untuk didaftar sebagai serikat pekerja kembali ditolak pada bulan November. Departemen Tenaga
Kerja juga menghalangi niat SBSI untuk mendaftar pada Departemen Dalam Negeri sebagai organisasi sosial di bawah
Undangundang Keormasan. Pemerintah menganggap SBSI tidak sah.
Struktur Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dengan 13 federasi serikat pekerja sektoralnya berubah dari
kesatuan (sentralisasi) menjadi federasi (desentralisasi) dengan nama Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia

2/4

3/13/2016

ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja

1996

1998

2000

2003

2004

(FSPSI). Ke13 sektor industrinya didaftar sebagai serikat pekerja nasional yang terpisah; SPSI merupakan satusatunya
federasi serikat pekerja yang diakui oleh Departemen Tenaga Kerja. Menteri Tenaga Kerja menyatakan bahwa serikat
pekerja yang dibentuk harus berafiliasi dengan SPSI, dan bahwa pemerintah tidak akan mengakui setiap serikat pekerja
di luar federasi.
PPBI membantu mengorganisasi demo buruh pada bulan Juli di Surabaya. Dengan partisipasisekira 15.000 buruh dari 10
pabrik, demo ini barangkali merupakan demonstrasi terbesar dimasa Orde Baru.
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) diakuioleh pemerintah. Ketuanya, Mochtar Pakpahan,dibebaskan pada bulan
Mei setelahbeberapa tahun mendekam di penjara.
UndangUndang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh disahkan di Jakarta pada 4 Agustus oleh
Presiden Abdurrahman Wahid.
Kongres Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang merupakan gabungan dari 12 organisasi serikat pekerja melaksanakan
kongres pendirian pada bulan Januari diJakarta.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang bertujuan untuk memperjuangkan aspirasi Buruh Migran Indonesia ditingkat
nasioanal maupun internasional dideklarasikan di Semarang pada tanggal 10 Juli.Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) Sumatera Utara mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kongresWorld Federation of Clerical
Workers(WFCW) pada14 November. WFCW beranggotakan 70 negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika,
merupakanfederasi dariWorld Confederation of Labour(WCL), organisasiburuh dunia yang terkuat.

Sumber:http://www.scribd.com/doc/115716159/SEJARAHSERIKATPEKERJA

Serikat pekerja tidak memiliki perspektif jangka panjang


Tidak banyak serikat pekerja yang memahami dengan jelas untuk apa mereka berserikat,
kecuali untuk memperjuangkan kepentingan jangka pendek anggotaanggota mereka, yakni upah
atau tunjangan. Hampir tidak ada serikat pekerja yang memiliki keinginan untuk, misalnya, tumbuh
menjadi seperti serikatserikat pekerja di benua Amerika atau Eropa, bahkan juga Afrika Selatan,
yang sanggup memaksa pemerintah memperhatikan terus kepentingan pekerja.
Oleh karena ini pulalah kelemahan yang kedua, yang telah kita bahas di atas, muncul. Tidak
mungkin sebuah serikat pekerja akan tahu bahan apa yang diberikannya dalam pendidikan
penyadaran anggotaanggotanya jika ia tidak memiliki wawasan jangka panjang. Palingpaling, yang
dijadikan bahan pendidikan hanyalah soal ketentuanketentuan perundangundangan perburuhan
atau ketentuanketentuan ILO. Tapi, tidak ada pembahasan sampai di tingkat basis massa kelas
pekerja di pabrikpabrik atau kantorkantor mengenaistrategiuntuk membuat ketentuan perundang
undangan itu sesuai dengan kepentingan kelas pekerja atau supayasecara nasionalketentuan ILO
diberlakukan.
Padahal, ini adalah langkah yang terhitung moderat untuk sebuah serikat pekerja. Serikat
serikat pekerja di Eropa dan Amerika Latin kini telah bicara tentang bagaimana kelas pekerja harus
berpolitik, harus turut serta dalam proses pengambilan keputusan di tingkat nasional. Bagi kami, ke
sinilah serikatserikat pekerja Indonesia harus melangkah. Namun, secara realistis, ini adalah tujuan
jangka panjang. Penyadaran kelas pekerja mengenai hakhak mereka dan penajaman kemampuan
kelas pekerja untuk merumuskan sebuahstrategi nasionaluntuk merebut dan mempertahankan hak
hak itu inilah yang pertamatama harus dilakukan.
Serikat pekerja tidak mandiri dalam soal pendanaan
Ini juga sebuah masalah yang serius. Kebanyakan serikat pekerja mendapatkan dananya dari
LSM, atau dari jaringan pendanaan internasional seperti yang digalang oleh AFLCIO/ACL. Bahkan
banyak pula organiser serikat buruh yang menggantungkan penghidupannya pada bantuan dana luar
ini. Masalah ini menjadi serius karena ketergantungan dana biasanya kemudian juga merupakan
sumber ketergantungan politik. Untuk menjaga agar aliran dana tetap lancar, biasanya sebuah
organisasi bersedia menyesuaikan program dan tindakantindakan politiknya dengan kemauan
penyandang dana. Ini berarti serikat pekerja kemudian terikat dan tidak bebas untuk
mengembangkanaspirasinya sendiri. Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, diniatkan atau tidak,
serikat pekerja kemudian akan menjadi perpanjangan tangan dari kebijakan penyandang dana.
Padahal iuran untuk serikat pekerja dipotong langsung dari upah. Kemana dana ini pergi, bagaimana
dana ini didayagunakan untuk kepentingan organisasi? Dengan adanya dana ini, sesungguhnya
kemungkinan serikat pekerja untuk jadi mandiri dalam pendanaan sangatlah besar.
Persoalan penghidupan menjadi persoalan besar bagi banyak organisasi serikat pekerja.
Banyak pekerja yang tadinya menjadi aktivis serikat pekerja di pabrik atau kantor kemudian diPHK.
Jika sudah demikian, si pengusaha pasti memberi tahu rekanrekannya sesama pengusaha untuk
tidak menerima si A atau si B karena dianggap "pengacau". Telah diketahui pasti bahwa di kalangan
pengusaha beredar berbagai "daftar hitam" yang berisi namanama dari mereka yang pernah diPHK
karena mengorganisir perlawanan di perusahaan mereka. Karenanya banyak organiser kemudian
tidak dapat memperoleh jaminan penghidupan apapun dan harus tergantung pada bantuan orang lain
kalau masih ingin aktif mengorganisir.
Oleh karenanya, pembangunan solidaritas di tengah kelas pekerja kemudian menjadi sebuah
persoalan yang sangat penting. Karena hanya dengan iuran anggotalah sebuah serikat pekerja akan
mampu membiayai penghidupan para organisernya. Biasanya, seorang organiser dapat mengorganisir
duatiga perusahaan. Maka, jika pekerja di duatiga perusahaan itu bersedia menyisihkan
penghasilan mereka untuk menyokong usaha bersama ini, organiser itu akan tetap dapat
menjalankan pengorganisirannya secara mandiri.
Kemungkinankemungkinan bagi serikatserikat pekerja Indonesia
http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320

3/4

3/13/2016

ADBI4336.03:Inisiasi2:PengusahadanSerikatPekerja

Yang pertamatama harus dilakukan, tentu saja, adalah pembenahan atas berbagai kelemahan
yang kini dialami oleh serikatserikat pekerja. Sebagaimana dapat dilihat, persoalanpersoalan ini
bukanlah menimpa satu atau dua serikat pekerja saja melainkan merupakan wabah yang umum
berjangkit di sebagian besar serikat pekerja Indonesia. Karenanya, jika kita berusaha berjuang
sendirian mengatasi masalah ini, kita pasti akan menemui kegagalan. Serikatserikat pekerja harus
mulai membangun partisipasi anggotanya dalam perumusan berbagai hal di dalam organisasi serikat
pekerja itu sendiri. Seluruh anggota serikat pekerja haruslah terlibat dalam perumusanperumusan
tujuantujuan berserikat dan strategitaktik untuk mencapai tujuantujuan itu. Rapatrapat dan
diskusidiskusi tidak boleh lagi hanya berlangsung di kalangan pengurus, melainkan harus secara
teratur berlangsung di SPTPSPTP, dan tidak hanya membahas persoalan lokal tingkat perusahaan
melainkan persoalan serikat buruh secara keseluruhan dan juga persoalanpersoalan nasional.
Seluruh anggota serikat pekerja harus dilibatkan dalam pembahasan mengenai situasi
ketenagakerjaan, bagaimana menghadapi tekanan ancaman PHK dalam situasi di mana tingkat
pengangguran begitu tinggi, bagaimana mencapai pendanaan mandiri, dll.
Serikatserikat pekerja harus mulai lebih sering menjalin kerjasama untuk memperjuangkan
tuntutantuntutan kesejahteraan, mulai dari tingkat pabrik dan wilayah. Jika satu serikat pekerja
melancarkan pemogokan untuk menuntut upah, serikat pekerja lain yang berada dalam satu pabrik
atau wilayah harus turut pula melancarkan pemogokan solidaritas. Di samping itu, prinsip "tiap
perundingan harus disertai tekanan massa" harus mulai ditradisikan. Setiap kali ada perumusan
kebijakan oleh pemerintah daerah atau nasional, baik itu soal UMP atau yang lainnya, serikat
pekerja harus menggalang diskusidiskusi sampai ke tingkat SPTP untuk menggali aspirasi anggota
mereka terhadap persoalanpersoalan itu. Jika aspirasi bersama ini telah berhasil dirumuskan maka
pemogokanpemogokan untuk menyuarakan tuntutan ini harus segera dilancarkan. Lebih jauh,
pemogokanpemogokan ini tidak boleh hanya melibatkan satu serikat pekerja melainkan harus semua
serikat pekerja dalam wilayah bersangkutan.
Serikatserikat pekerja juga harus mulai menjalin kerjasama internasional. Bukan dengan serikat
serikat pekerja yangtidak berlawan, melainkan dengan serikatserikat pekerja yang telah terbukti
melancarkan berbagai perlawanan untuk mempertahankan kesejahteraannya. Serikat pekerja yang
jinak biasanya mendapatkan berbagai kemudahan dari pemerintah. Sehingga, kalau kita hendak
sungguhsungguh belajar bagaimana mengelola sebuah perlawanan untuk menjaga kesejahteraan,
kita harus belajar pada serikatserikat pekerja yang tegas dalam berprinsip, yang berani dan
sanggup menggalang pemogokanpemogokan nasional menentang kebijakan pemerintah yang
bertentangan dengan kepentingan kelas pekerja.
Jika langkahlangkah ini telah dilakukan, baru kita bisa bicara lebih lanjut tentang pembangunan
wawasan jangka panjang perjuangan kelas pekerja. Langkahlangkah ini akan menyediakan
pengalaman dan pemahaman untuk apa kelas pekerja berjuang. Langkahlangkah ini adalah syarat
syarat perlu bagi pembangunan serikat pekerja yang tangguh dan berwawasan jangka panjang, baik
secara nasional maupun internasional.
Organisasi Pengusaha
Organisasi pengusaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama APINDO yang merupakan kepanjangan
dari Asosiasi Pengusaha Indonesia. Apindo merupakan organisasi yang mewakili pengusaha dalam
Lembaga Kerjasama Tripartit.
Sumber: dari berbagai media

Lastmodified:Tuesday,10March2015,8:37AM
UniversitasTerbuka2016
YouareloggedinasSofian021318142(Logout)

http://elearning.ut.ac.id/mod/page/view.php?id=108320

4/4

Você também pode gostar