Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
NURAFIFA DWI PUTRI INDAWAN
151610101079
LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisiologi yang
berjudul Laporan Praktikum Modalitas Rasa dalam Rongga Mulut.
Laporan Praktikum ini saya buat sebagai salah satu sarana untuk lebih
mendalami materi tentang Modalitas Rasa dalam Rongga Mulut. Jika dalam
laporan praktikum ini terdapat kesalahan saya mohon maaf yang sebesarnya. Saya
juga berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya untuk pendalaman materi pada Blok Stomatognasi 2 ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar isi..................................................................................................................3
BAB 1. DASAR TEORI..........................................................................................4
BAB 2. HASIL PENGAMATAN...........................................................................8
BAB 3. PEMBAHASAN.......15
BAB 4. KESIMPULAN...21
Daftar Pustaka........22
BAB I
DASAR TEORI
Dasar Teori
Cita rasa merujuk pada stimulasi bintil pengecap, reseptor yang ada pada
lidah. Ketika kita membicarakan tentang cita rasa makanan, umumnya yang kita
maksud adalah rasa makanan. Indra lain dalam konteks terpisah, tetapi akson
pengecapan dan penciuman bersatu pada sebuah sel di sebuah area yang disebut
korteks endopiriform (Fu, Sugai, Yoshimura, dan Onoda, 2004). Adanya
penggabungan tersebutlah yang memungkinkan pengecapan dan penciuman
menyatukan pengaruhnya dalam hal pemilihan makanan. Reseptor cita rasa
bukanlah neuron sejati, tetapi merupakan sel-sel kulit yang termodifikasi. Sama
seperti neuron, reseptor cita rasa memiliki membran yang dapat tereksitasi dan
melepaskan neurotransmitter untuk mengeksitasi neuron. Neuron tersebutlah yang
akan mengantarkan informasi ke otak. Seperti layaknya sel kulit, reseptor cita rasa
secara bertahap terkikis dan tergantikan, tiap reseptor bertahan selama 10 hingga
14 hari (Kinnamon, 1987). Reseptor cita rasa mamalia berada di dalam bintil
pengecap yang terletak di papilla (papillae), suatu struktur yang ada di permukaan
lidah. Tiap papilla mengandung nol hingga 10 atau bahkan lebih bintil pengecap
(Arvidson dan Friberg, 1980), dan dalam tiap bintil pengecap terdapat sekitar 50
sel reseptor. Pada manusia dewasa, sebagian besar bintil pengecap terletak pada
sepanjang sisi luar tepian lidah, pada bagian tengah hanya terdapat sedikit bintil
pengecap atau tidak sama sekali (Kalat, 2010).
Pengecap merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun
indera pembau juga sangat berperan pada persepsi pengecap. Selain itu, tekstur
makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari rongga mulut dan
keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung saraf
nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera pengecap adalah
bahwa fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan
keinginannnya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan
substansi nutrisi tertentu (Diah Savitri, 1997). Indera pengecap kurang lebih
4
terdiri dari 50 sel epitel yang termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel
sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus
digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa
diantaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah
bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997). Sensasi
rasa pengecap timbul akibat deteksi zat kimia oleh resepor khusus di ujung sel
pengecap (taste buds) yang terdapat di permukaan lidah dan palatum molle. Sel
pengecap tetap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi.
Proses ini bergantung pada pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut
dipotong maka akan terjadi degenerasi pada pengecap. (Sunariani et al., 2007).
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor
kimia (chemoreseptor). Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah
berupa tunas pengecap yang terdapat pada lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan,
zat itu harus larut dalam kelembapan mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup
rasa atau tunas pengecap. Kuncup rasa kebanyakan terdapat pada permukaan
lidah. Ada juga beberapa yang ditemukan pada langit-langit lunak di belakang
mulut dan lengkung langit-langit. Kemoreseptor ini dapat dibedakan menjadi
empat macam sensasi utama, yaitu rasa manis, rasa asam, rasa asin dan rasa pahit.
Dengan menggunakan larutan sukrosa, asam hidrokalat, NaCl dan kinina sulfat
encer, seorang dapat mengetahui keempat rasa sensasi utama tersebut yang
masing-masing ada di daerah khusus pada lidah. Akan tetapi, memetakan
percobaan semacam ini pun menunjukkan adanya daerah rasa yang sangat
tumpang tindih dan sangat bervariasi pada setiap orang (Pratiwi et al., 2006).
Daerah sensasi rasa manis terletak di bagian depan, rasa asin di bagian tepi, rasa
asam di bagian kedua sisi lidah dan rasa pahit di bagian tengah belakang lidah.
Pada lidah terdapat tiga papil pengecap, yaitu:
a)
b)
Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu
saluran pada daerah dekat pangkal lidah
c)
Masih
diperlukan
pengembangan
penilitian
untuk
menentukan
manis, pahit dan umami memiliki kemiripan (He et al., 2004). Apabila ada sebuah
molekul yang berikatan dengan salah satu reseptor cita rasa tersebut, maka hal
tersebut akan mengaktivasi protein G yang melepaskan penyampai pesan dalam
neuron (Kalat, 2010).
BAB II
HASIL PERCOBAAN
2.1
N
o
Bentuk spesimen
Persepsi
Ukuran
Orang
Persepsi :
coba
Asli (mm)
Waktu
(detik)
Persegi
Persegi
18
Segitiga
Segitiga
12
Lingkaran
Lingkaran
Oval
Oval
10
2.2
No
1
Samping ka - ki Lidah
Posterior Lidah
Palatum
Mukosa pipi
Gusi
Dahi
Hidung
Cuping Telinga
Jarak 1 mm
2
2
2
2
1
2
1
1
1
Jarak 2 mm
2
2
2
2
1
2
2
1
2
Jarak 3 mm
2
2
2
2
2
2
2
1
2
10
11
12
13
14
2.3
Bibir atas
Bibir bawah
Leher
Pipi Kiri-Kanan
Dagu
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
80o C
Anterior lidah
+++
+++
Samping ki ka lidah
+++
+++
Posterior lidah
++
++
Palatum
++
Mukosa pipi
+++
++
Gusi
++
+++
Dahi
++
+++
Hidung
++
++
Cuping telinga
+++
+++
Bibir atas
+++
+++
Bibir bawah
+++
+++
Leher
++
+++
+++
++
Dagu
++
++
Lokasi
2.4
Lokas
Air Gula
Cuka
Kina
Umami
++
+++
+++
+++
++
+++
++
+++
++
+++
++
++
+++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
2.5
Kedalaman (mm)
2.5.2
Rangsangan Panas
o
80
Waktu-nyeri
80
90
Lokasi
70
+++
++
++
++
++
++
++
++
++
++
+++
90
Waktu-nyeri
Waktu-nyeri 70
+++
10
10o
Waktu-nyeri 0
Waktu-nyeri 5
Waktu-nyeri
2.5.3
Lokasi
Rangsangan Dingin
0o
5o
10
+++
+++
+++
++
++
++
++
++
++
2.6
A.
B.
Labial 1/3
incisa incisa
Mesio bukal
cusp molar
D.
Respon
Dingin + nyeri
Dingin
C.
Lokasi
Air Panas
Suhu Kamar
Guttap
Burnisher
Biasa
Nyeri/ngilu
Biasa
Nyeri/ngilu
Respon
Terasa ditekan
Terasa nyeri
Respon
Terasa ngilu
Tidak ngilu
12
PERTANYAAN
1. Bagian mulut dan wajah yang mana yang lebih sensitive terhadap
pengenalan bentuk benda?
2. Bagian mulut dan wajah yang mana yang lebih sensitiv mengenali jarak
antara dua titik? Jelaskan mengapa?
3. Bagian lidah yang lebih sensitive terhadap suhu adalah, jelaskan mengapa!
4. Bagian lidah yang lebih sensitive terhadap nyeri adalah, jelaskan
mengapa!
5. Apakah percobaan anda sesuai dengan teori yang anda peroleh?
6. Bagian lidah mana yang lebih sensitive terhadap rasa manis, asin, pahit,
asam, dan umami?
7. Mengapa perlu dilakukan test vitalitas gigi?
8. Untuk apa test perkusi dan palpasi dilakukan?
JAWABAN
1. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan pada daerah ujung lidah bagian
depan, lidah bagian posterior, bibir atas, karena lapisannya yang tipis dan
dekat persarafan sehingga tingkat kesensitifannya lebih tinggi
2. Anterior lidah, gusi, bibir atas dan bibir bawah terdapat banyak saraf,
3.
4.
5.
6.
7.
sudah mati
8. Untuk mengetahui tingkat vitalitas pada gigi.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.2.1
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
14
saat
melakukan
percobaan
ini,
orang
coba
tidak
15
lidah hanya dapat menerima modalitas rasa asam dan umami. Pada
bagian anterior samping kiri lidah hanya tidak dapat menerima modalitas
rasa asin dan pahit. Rasa asin dibentuk oleh garam-garam yang
terionisasi. Kualitas rasanya berbeda beda antara garam yang satu
dengan yang lain. Karena garam-garam juga membentuk sensasi rasa
yang lain. Kaitan dari garam terutama berperan membentuk rasa asin
tetapi anionnya juga ikut berperan walaupun lebih kecil. Rasa manis
tidak di bentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja. Beberapa
tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa manis mencakup gula,
gikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, asam amino, beberapa protein
kecil, asam sulforat, asam halogenasi, dan garam anorganik dari timah.
Rasa asam disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa, hampir
sebanding dengan logaritma dari konsentrasi ion hidrogen, yaitu makin
asam suatu asam, maka makin kuat sensasi yang terbentuk. Rasa pahit
seperti rasa manis, tidak hanya dibentuk oleh satu substansi kimia, tapi
juga beberapa substansi yang hampir seluruhnya adalah substansi organik
mencakup bitrigen, alkoloid, juibib, kafein, strinki, dan nikotin.
3.2.5
timbulnya
respon
nyeri
dilakukan
dengan
70o C,
80o C dan
17
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah.
Waktu sensasi yang diperlukan oleh reseptor mengenali dan menanggapi
rangsangan akan diteruskan ke otak. Sel-sel reseptor untuk pengecapan
adalah sel-sel epithelium yang telah termodifikasi yang diorganisasikan
menjadi kuncup pengecapan yang tersebar di sejumlah bagian permukaan
lidah dan mulut. Dari setiap makanan dan minuman yang dikenali oleh
lidah , otak akan mengintegrasikan input yang berbeda dari kuncup
pengecapan dan mempersiapkan cita rasa yang kompleks. Reseptor rasa
manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan
bagian lidah, reseptor rasa asam terletak ditepi belakang lidah, reseptor
rasa pahit terletak di pangkal / dorsal lidah dan reseptor rasa umami
terletak pada ujung lidah.
DAFTAR PUSTAKA
20
21