Você está na página 1de 22

HAK PATEN

Annisa Retno
Ningrum
Ela Nur Aini
Novitasari A
Annida Zahra
Bertinadiya

HAK PATEN
Pengertia
n

Macammacam

Sumber
Hukum

Objek
Hukum
Subyek
Hukum

Contoh &
Analisa
Karakterist
ik

PENGERTIAN HAK PATEN


Pengertian Hak Paten menurut bahasa :
Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere
yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah
letters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak
eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu.
Pengertian Hak Paten menurut UU hak paten No. 14 Tahun 2001 (UU hak paten
2001) :
hak paten diberikan untuk invensi yang memenuhi syarat kebaruan,
mengandung langkah inventif & dapat diterapkan dalam industri
selama 20 tahun.
Pengertian Hak Paten menurut Octroiwet :
Hak Paten adalah adalah hak khusus yang diberi kepada seseorang atas
permohonannya kepada orang itu yang menciptakan sebuah produk
baru, cara kerja baru atau perbaikan baru dari produk atau dari cara
kerja.

Pengertian hak Paten Menurut Adrian Sutedi :


Hak Paten adalah adalah hak khusus yang diberikan negara kepada
penemu atas hasil penemuannya dibidang teknologi, di mana untuk
jangka waktu yang telah ditentukan melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau memberikan persetujuan kepada orang
lain untuk melaksanakannya.
Menurut Pasal 2 UUHC
Hak cipta yaitu hak khusus bagi pencipta maupun bagi penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, maupun
memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan
pembatasan menurut peraturan perundang undangan yang berlaku.
Pengertian Hak Paten secara umum :
Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya dan juga
merupakan bentuk perlindungan hak kekayaan intelektual yang
sangat efektif karena dapat mencegah pelaksanaan invensi oleh
pihak lain tanpa seizin pemegang hak paten, walaupun pihak lain
tersebut memperoleh teknologinya secara mandiri (bukan meniru).

SUMBER HUKUM

Undang-undang No.14 Tahun 2001 tentang Paten (UUP);


Undang-undang No.7 Tahun 1994 tentangAgreement
Establishing the Word Trade Organization(Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia);
Keputusan persiden No. 16 Tahun 1997 tentang PengesahanParis
Convention for the protection of Industrial Property;
Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1991 tentang Tata Cara
Pemerintah Paten;
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1991 tentang Bentuk dan Isi
Surat Paten;
Keputusan Menkeh No. M.01-HC.02.10 Tahun 1991 tentang Paten
Sederhana;
Keputusan Menkeh No. M.02-HC.01.10 Tahun 1991 tentang
Penyelenggaraan pengumuman paten;

Keputusan Menkeh No. N.04-HC.02.10 Tahun 1991 tentang


Persyaratan, Jangka Waktu, dan Tata Cara Pembayaran
Biaya Paten;
Keputusan Menkeh No.M.06.- HC.02.10 Tahun 1991 tentang
Pelaksanaan Pengajuan Permintaan Paten;
Keputusan Menkeh No. M.07-HC.02.10 Tahun 1991 tentang
Bentuk dan Syarat-syarat Permintaan Pemeriksaan
Substantif Paten;
Keputusan Menkeh No. M.08-HC.02.10 Tahun 1991 tentang
Pencatatan dan Permintaan Salinan Dokumen Paten;
Keputusan Menkeh No. M.04-PR.07.10 Tahun 1996 tentang
Sekretariat Komisi Banding Paten;
Keputusan Menkeh No. M.01-HC.02.10 Tahun 1991 tentang
Tata Cara Pengajuan Permintaan Banding Paten.

MACAM-MACAM
Hak Paten

Hak Paten

Hak Paten
Sederhana

Perbedaan Hak Paten dengan Hak Paten


SederhanaPATEN
KETERANGAN
PATEN SEDERHANA
Jumlah Klaim

1 invensi/beberapa invensi
yg merupakan satu
kesatuan invensi

1 invensi

Masa Perlindungan

20 thn terhitung sejak


tanggal penerimaan
permohonan paten

10 thn terhitung sejak


tanggal penerimaan

Pengumuman
Permohonan

18 bulan setelah tanggal


penerimaan

3 bulan setelah tanggal


penerimaan

Jangka Waktu
Mengajukan
Keberatan

6 bulan terhitung sejak


diumumkan

3 bulan terhitung sejak


diumumkan

Yang diperiksa
dalam pemeriksaan
substantif

Kebaharuan (novelty),
langkah inventif & dapat
diterapkan dalam industri

Kebaharuan (novelty) &


dapat diterapkan dalam
industri

Lama Pemeriksaan
Substantif

36 bulan sejak tanggal


penerimaan permohonan
pemeriksaan substantif

24 bulan sejak tanggal


penerimaan
permohonan
pemeriksaan substantif

Objek Paten

Produk dan Proses

Produk atau alat

SUBYEK HUKUM
Subjek hukum pada hak paten adalah Inventor, yang
kemudian jika inventor tersebut mendaftarkan hasil
karyanya (mengajukan hak paten) baru ia akan disebut
sebagai Pemegang Paten.

HAK DAN KEWAJIBAN


SUBYEK HUKUM
Hak yang dimiliki oleh inventor dan pemegang
paten

Hak Prioritas
Hak Eksklusif
Pemegang paten juga berhak melaksanakan paten yang
dimilikinya, dan melarang orang lain yang tanpa persetujuan
Pemegang paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain
berdasarkan surat perjanjian lisensi
Pemegang paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan
negeri setempat, kepada siapapun, yang dengan sengaja dan
tanpa hak melakukan perbuatan yang dianggap melanggar
perjanjian pemegang paten
Pemegang paten berhak menuntut orang yang sengaja dan tanpa
hak melanggar hak pemegang paten dengan melakukan salah
satu tindakan sebagaimana yang dianggap melanggar perjanjian
dengan pemegang paten.
Selain itu, pemegang paten juga berhak mendapat lisensi dan

Kewajiban yang dimiliki oleh inventor dan


pemegang paten

Mereka yang mempunyai hak paten tentu harus membayar semua


biaya pemeliharan paten atau yang biasa disebut biaya tahunan.
Wajib dalam melaksanakan paten yang berlaku di wilayah
Indonesia kecuali pelaksanaan paten yang demikian dilakukan
secara ekonomi hanya layak dalam skala regional serta terdapat
adanya pengajuan permohonan tertulis dari pemegang paten
dimana permohonan tersebut harus disertai dengan berbagai alas
an serta bukti yang sudah diberikan oleh instansi yang berwenang
dan juga telah disetujui oleh Ditjen HKI.

OBJEK HUKUM
Objek Hukum Paten menurut UU Objek paten tidak
mencakup proses, penggunaan, komposisi, dan produk yg
merupakan proses dari produk. Objek paten sederhana hanya
dibatasi pada hal-hal yang bersifat kasat mata, bukan yang
tidak kasat mata.
Kesimpulannya adalah hak paten ini tidak dapat diberikan
kepada proses pra produksi dari suatu produk yang prosesnya
dapat dilihat

KARAKTERISTIK/CIRI KHAS
Yang membedakan dalam HKI Paten,
dengan HKI lain yang ada di Indonesia
adalah prosedur serta alur permohonan
pengajuan untuk memperoleh hak paten
itu sendiri.

ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN PATEN


Alur pengajuan permohonan paten merupakan tahapan
yang harus dilalui oleh pemohon hingga memperoleh
bukti/tanda bukti mengajukan permohonan paten.
Bukti/tanda telah mengajukan permohonan, bukan
merupakan Sertifikat Paten. Setelah tahapan ini, akan
diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam peraturan perundang-undangan masingmasing rezim HKI hingga dengan dikeluarkannya
keputusan akhir.

PROSEDUR PEMBERIAN HAK PATEN


Permohonan paten
Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir
yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik
rangkap 4 (empat). Pemohon wajib melampirkan:
surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui
konsultan paten terdaftar selaku kuasa;
surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh
pihak lain yang bukan inventor;
deskripsi, klaim, abstrak:masing-masing rangkap 3 (tiga)

BERAKHIRNYA PATEN
Suatu paten dapat berakhir bila : Menurut UndangUndang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
(UURD), khususnya : pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwaRahasia Dagang adalah informasi yang
tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/
atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

CONTOH KASUS DAN


ANALISI
Perusahaan jaringan telekomunikasi Ericsson akhirnya
menuntut Samsung Electronics ke pengadilan dengan tuduhan
melanggar hak paten. Keputusan ini diambil Ericsson setelah
kedua perusahaan gagal mencapai kata sepakat dalam
perundingan yang telah berjalan dua tahun terakhir."Kami
sudah bernegosiasi dengan susah payah dan lama untuk
mencapai kesepakatan dengan Samsung," kata Kasim Alfalahi,
Kepala Intelektual Property Ericsson. "Kami menggugat
sebagai langkah terakhir. Gugatan ini terkait penggunaan
teknologi jaringan nirkabel." Gugatan ini menambah "musuh"
Samsung, yang sebelumnya telah digugat Apple Inc dalam
kasus pelanggaran intelektual properti telepon seluler iPhone.
Apple juga menambahkan gugatan kepada Samsung dengan
memasukkan enam ponsel lainnya, selain Galaxy SIII. Pada
putusan tingkat pertama, Pengadilan Distrik San Jose
memenangkan Apple dengan sanksi sebanyak sekitar US$
1,05 miliar (sekitar Rp 9,9 triliun).

Samsung mengajukan kasasi dan melakukan gugatan balik terhadap


Apple. Saat ini, proses persidangan lanjutan Apple versus Samsung
masih dalam tahap dokumentasi dan baru akan digelar Maret tahun
depan. Dalam kasus Samsung versus Ericsson, juru bicara perusahaan
asal Korea Selatan itu mengatakan kesepakatan tidak tercapai terkait
besaran royalti yang harus dibayarkan. "Ericsson meminta harga lebih
tinggi untuk portofolio paten yang sama," kata juru bicara Samsung. Itu
sebabnya, Samsung akan meladeni jalur hukum ini. Menurut Samsung,
kesepakatan kedua perusahaan seharusnya mengacu pada prinsipfair,
reasonable,dannondiscriminatory(FRAND). Artinya, paten yang sama
harus dikenakan harga yang sama kepada pihak yang berbeda.
Ericsson berpotensi meraup ganti rugi dalam nilai besar jika pengadilan
memenangkan gugatannya. Menurut perusahaan ini, ada ratusan juta
piranti buatan Samsung yang tidak menggunakan teknologi milik
Ericsson.

ANALISIS
Hak paten menawarkan perlindungan bagi para penemu
bahwa
penemuan
mereka
tidak
dapat
digunakan,
didistribusikan, dijual, dihasilkan secara komersial, diimpor,
dieksploitasi, dll tanpa persetujuan dari pemilik sekarang. Ini
merupakan satu bentuk monopoli yang diberikan negara
kepada seorang pemohon hak dengan imbalan pengungkapan
informasi teknis mereka. Pemiliki paten memegang hak khusus
untuk mengawasi cara pemanfaatan paten penemuan mereka
untuk jangka waktu 20 tahun. Untuk menegakan hak,
pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu
pelanggaran hak paten. Jika ada pihak ketiga, yang berhasil
membuktikan ketidaksahihan suatu paten, pengadilan dapat
memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah.

DAFTAR PUSTAKA

http
://www.hukumsumberhukum.com/2014/06/apa-itu-pengertian
-hak-paten.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-hak-pa
ten.html
OK. Saidin, 2010.Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual
(Intelectual Property Rights). Penerbit PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
https://binchoutan.files.wordpress.com/2008/02/hki-all-about
-ipr.pdf
http://agungnetworks.blogspot.co.id/2015/04/obyek-subyekhak-paten.html
http://119.252.161.174/?p=61
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/28/072444588/Eri
csson-Gugat-Samsung-Soal-Pelanggaran-Hak-Paten

Você também pode gostar