Você está na página 1de 23

ASI : Manfaat dan Keunggulannya

Pembimbing:
dr. Hj. Elief Rohana, Sp. A, M. Kes
dr. A. Septiarko, Sp. A

Dipresentasikan Oleh :
Sandhya Putri A, S. Ked
J510155022
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

A. Latar Belakang
Air susu ibu (ASI) adalah suatu
emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa, dan garam- garam anorganik
yang di sekresi oleh kelenjar mamae
ibu, yang berguna sebagai makanan
bagi bayinya (Win et al., 2006).

ASI ekslusif adalah ASI yang


diberikan
tanpa
pemberian
makanan
dan
minuman
tambahan atau pendamping dari
lahir sampai berusia 6 bulan
(Roesli, 2000).

Pemberian ASI eksklusif berperan


penting pada pertumbuhan bayi
dilihat
dari
protein,
lemak,
elektrolit,
dan
enzim
yang
terkandung dalam ASI (Sofyana,
2011).

Prevalensi pemberian ASI eksklusif


pada bayi usia 0-6 bulan di
Indonesia pada tahun 2012 sebesar
37,55 %. Angka ini lebih rendah
jika dibandingkan pada tahun 2010
dan 2011 yaitu sebesar 61,3% dan
61,5% (Kemenkes RI, 2012).

Susu formula

adalah produk
dengan bahan dasar susu sapi atau
dari hewan lain dan dari bahan lain
yang sudah dibuktikan sesuai
untuk makanan bayi (Riksani,
2012).
Kandungan susu formula yang
dibuat hampir menyerupai ASI.
Namun bila susu formula diberikan
secara
berlebih
dapat
menyebabkan obesitas. Bayi yang
diberi susu formula cenderung
tumbuh lebih dari seharusnya
(Sitepoe, 2013).

B.
Tujuan

Referat ini disusun sebagai salah satu tugas


persyaratan mengikuti ujian akhir dari serangkaian
kegiatan kepaniteraan klinik Bagian Ilmu Kesehatan
Anak.
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan
untuk menjadi kepustakaan untuk penyusunan karya

ilmiah lainnya.
C.
Manfaat
Mahasiswa mampu mengaplikasikan semua ilmu
yang telah diperoleh selama proses penyusunan
referat ini.
Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami
ilmu yang diperoleh selama proses penyusunan
referat ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Air Susu Ibu (ASI)


Definisi
ASI adalah suatu emulsi lemak
dalam larutan protein, laktosa, dan
garam- garam anorganik yang di
sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang
berguna
sebagai
makanan
bagi
bayinya (Win et al., 2006).

ASI peralihan
dari kolostrum
sampai
sebelum
menjadi ASI
mature
Kadar
imunoglobulin
dan protein
menurun,
lemak dan
laktosa
meningkat.

3. ASI Mature

ASI yang keluar


pertama kali
kaya akan zat
antibodi
Hanya
diproduksi hari
1-4, 10100cc/hari.
Mengandung
lemak dan
karbohidrat
lebih sedikit.
Mengandung
banyak
mengandung
faktor
immunosupresi
f.

2. ASI Transisi

1. Kolostrum

Tahapan Pembentukan ASI


Dikeluarkan
setelah hari ke10 persalinan
Komposisinya
stabil dan tidak
berubah
Foremilk
mengandung
lemak yang
rendah dan
tinggi laktosa,
gula, protein,
mineral, dan
air.
hindmilk yang
mengandung
lemak dan
nutrisi yang
tinggi (Riksani,

Komposisi ASI
Komposisi Kolostrum, ASI transisi dan ASI mature
(setiap 100 ml)

No

Kandungan

1.
2.
3.
4.
5.

7.
8.
9.
10.

Energi (kgkal)
Laktosa (gr)
Lemak (gr)
Protein (gr)
Mineral (gr)
Imunoglobulin
Ig A (mg)
Ig G (mg)
Ig M (mg)
Lisosin (mg)

11.

Laktoferin

Kolostru ASI Transisi


m
57,0
63,0
6,5
6,7
2,9
3,6
1,195
0,965
0,3
0,3

335,9
5,9
17,1
14,2-16,4
420-520

ASI
Mature
65,0
7,0
3,8
1,324
0,2

119,6
2,9
2,9
24,3-27,5
250-270

Manfaat ASI
Manfaat utama ASI pada bayi, yaitu:
1. Sebagai nutrisi terbaik.
2. Sebagai makanan tunggal pada bayi sampai usia
6
bulan
untuk
memenuhi
kebutuhan
pertumbuhan.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Meningkatkan kecerdasan.
5. Melindungi bayi dari alergi.
6. Meningkatkan jalinan kasih sayang orang tua.
7. Meningkatkan kepandaian dalam berbicara dan
daya penglihatan.
8. Mengurangi
insiden
terjadinya
enterokolitis
nekrotikans pada bayi preterm

Manfaat ASI untuk ibu, yaitu:


1. Mengurangi perdarahan setelah
melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia .
3. Menunda kehamilan karena pada 6 bulan
pertama.
4. Mengecilkan rahim.
5. Mengurangi kemungkinan menderita
kanker payudara.
6. Memberi kepuasan bagi ibu.

Kontraindikasi Pemberian ASI


Sedang menjalani terapi radiasi.
Mengonsumsi agens kemoterapi kanker,
seperti antimetabolit yang dapat
mengganggu replikasi DNA.
Penyalahgunaaan obat pada ibu.
Ibu menderita hepatitis B.
Ibu menderita Cytomegali virus.
Tuberculosis aktif.
Ibu menderita HIV.
Bayi memiliki cacat metabolisme (seperti
galaktosemia) yang membutuhkan susu
formula.

Susu Formula
Definisi
Susu formula adalah produk dengan
bahan dasar susu sapi atau dari hewan
lain dan dari bahan lain yang sudah
dibuktikan sesuai untuk makanan bayi
(Munassir, 2008). Susu formula adalah
susu
yang
dimanusiakan
atau
dimanipulasi agar menyerupai susu
manusia (Riksani, 2012).

Klasifikasi Susu Formula


European Society for Paediatric Gastroenterology and Nutrition
(ESPGAN) Comitte on Nutrition dalam publikasinya di tahun 1977
membagi formula bayi (infant formula) dalam 2 jenis yaitu:

1. Formula Awal (Starting Formula)


a) Formula Awal (Adapted Formula)
Disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir

b) Formula Awal Lengkap (Complete Starting Formula)


Kadar protein lebih tinggi daripada formula awal
Untuk usia 4-6 bulan

2. Formula Lanjutan (Follow-Up Formula)


Untuk usia 6 bulan 3 tahun.

Jenis Susu Formula


1. Susu formula dengan bahan dasar susu sapi
Mengandung 20% produk yang dapat menimbulkan
produksi antibodi. Protein utamanya adalah whey yang
mengandung
beta-laktoglobulin,
alfa
laktalbumin,
immunoglobulin dan albumin sapi.
2. Susu formula dengan bahan dasar kedelai
Untuk bayi alergi susu sapi, tidak mengandung gula susu
laktosa, mengandung sedikit alumunium.
3. Susu formula dengan bahan dasar susu kambing
Kurang menimbulkan alergi jika dibandingkan dengan
susu sapi karena tidak mengandung enzim gama-kasein.

Komposisi Susu Formula


Komposisi
pada
susu
formula
didesain dengan jumlah tertinggi pada
kelompok usianya, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan bayi sesuai
dengan kelompok usia tersebut.

Perbandingan ASI dan susu formula


Unsur

ASI

Susu sapi

Pencemaran
bakteri
Zat anti-infeksi
Protein
kasein
whey
Asam amino
taurin

Tidak ada

Mungkin ada

Banyak

40%
60%

Cukup untuk pertumbuhan


otak
Ikatan panjang untuk
pertumbuhan otak
Cukup untuk pertumbuhan
otak
Ada
7%
Tepat untuk pertumbuhan

Tidak

80%
20%

Tidak ada

Lemak
kolesterol
lipase
Laktosa
Garam
Mineral
kalsium
fosfat
Zat besi
Vitamin
Air

350 mg
150 mg
Jumlahnya sedikit diserap
baik
Cukup
Cukup

Ikatan pendek & sedang


Tidak cukup
Tidak ada
3%-4%
Terlalu banyak

1440 mg
900 mg
Jumlah sedikit diserap tidak
baik
Tidak cukup
Diperlukan lebih banyak

Keunggulan ASI dibanding Susu Formula


1.

ASI mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan


konsentrasi yang sesuai kebutuhan bayi.
2.
ASI mengandung antibodi untuk melindungi bayi dari penyakit
infeksi.
3.
ASI aman dari kontaminasi karena diberikan langsung dari tubuh
ibu sehingga kecil kemungkinan tercemar zat berbahaya.
4.
Kecil resiko alergi pada bayi .
5.
ASI sebagai perantara hubungan kasih sayang ibu dengan
bayinya.
6.
Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi.
7.
Kecil kemungkinan bayi tersedak saat menyusu ASI.
8.
ASI mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi.
9.
ASI lebih ekonomis karena tersedia setiap waktu dengan suhu
ideal dan dalam keadaan segar
10. ASI mengandung kadar laktosa yang tinggi:
Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang menghasilkan
berbagai asam organik.
Menghambat pertumbuhan bakteri patologis.
Memudahkan pengendapan kalsium casenat atau protein susu.
Memudahkan penyerapan mineral.

Kekurangan Susu formula


1. Susu formula dapat meningkatkan resiko penyakit atopik.
2. Bayi akan sulit buang air besar karena saluran cerna bayi
belum tumbuh sempurna untuk mencerna susu formula.
3. Dapat terjadi infantile malnutrision atau Kurang Kalori
Protein (KKP) pada bebrapa kasus sehingga dapat
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan fisik atau
mental dimasa mendatang pada bayi.
4. Bertambahnya resiko gastroenteritis (peradangan pada
lambung dan usus karena infeksi bakteri atau virus).
5. Perlu perhatian dalam sterilisasi pada peralatan susu
formula.
6. Pemberian susu formula yang berlebih dapat menimbul
obesitas dan muntah.
7. Bayi dengan susu formula kemungkinan untuk dirawat di
rumah sakit empat kali lebih sering jika dibandingkan
dengan bayi ASI eksklusif karena infeksi bakteri.
8. Pengenceran yang salah terlalu encer atau terlalu kental
mengakibatkan sering terjadinya hiper/hiponatremia,
obesitas, hipertensi, enterocolitis necrotikans dan pada
larutan yang hiperosmolar dapat mengakibatkan

BAB III
KESIMPULAN

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa,


dan garam- garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae
ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (Win et al., 2006).
ASI merupakan makanan alami yang pertama kali diberikan
pada bayi yang mengandung energi dan nutrisi untuk bayi pada
bulan-bulan pertama (WHO, 2012).
ASI mengandung protein utama, yaitu: whey dan casein
dalam kadar yang tinggi. Whey merupakan protein yang halus dan
lembut sehingga mudah dicerna (Riksani, 2012).

Rekomendasi pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan


berdasarkan bukti ilmiah. Keunggulan ASI yang berperan pada
pertumbuhan dilihat dari protein, lemak, elektrolit, dan enzim yang
terkandung dalam ASI (Sofyana, 2011).
Manfaat utama ASI untuk bayi, yaitu: Sebagai nutrisi terbaik,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, dan
meningkatkan jalinan kasih sayang orang tua.
Manfaat ASI untuk ibu, yaitu: Mengurangi perdarahan setelah
melahirkan, mengurangi terjadinya anemia, menunda kehamilan pada
6 bulan pertama, mengecilkan rahim, mengurangi kemungkinan
menderita kanker payudara, dan memberi kepuasan bagi ibu.

ASI lebih bermanfaat


dan lebih unggul jika
dibandingkan dengan
susu formula, dilihat
dari kandungan dan cara
penyajiannya.

Terima
Kasih

Você também pode gostar