Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.
Penjualan, yaitu jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang
yang dijual, baik secara tunai maupun secara kredit. Retur dan potongan penjualan
serta diskon penjualan dikurangkan dari jumlah ini untuk mendapatkan penjualan
bersih.
2. Retur dan Potongan Penjualan, diberikan kepada pelanggan untuk barang yang
rusak atau cacat. Misalnya, daripada pembeli mengembalikan barang yang rusak atau
cacat, penjual menawarkan potongan sebagai kompensasi atas barang yang rusak
atau cacat tersebut. Retur dan potongan penjualan diakui ketika barang dagang
dikembalikan atau ketika potongan diberikan oleh penjual.
3.
UD MAKMUR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Pendapatan dari penjualan :
Penjualan
720.185.000
Dikurangi : Retur dan potongan penjualan 6.140.000
Diskon penjualan
5.790.000 (11.930.000)
Penjualan bersih
708.255.000
Harga pokok penjualan
(525.305.000)
Laba kotor
182.950.000
Beban operasi :
Beban penjualan :
Beban gaji penjualan
56.230.000
Beban iklan
10.860.000
Beban penyusutan peralatan took
3.100.000
Beban penjualan rupa-rupa
630.000
Total beban penjualan
70.820.000
Beban administrasi :
Beban gaji kantor
21.020.000
Beban sewa
8.100.000
Beban penyusutan peralatan kantor
2.490.000
Beban asuransi
1.910.000
Beban perlengkapan kantor
610.000
Beban administrasi rupa-rupa
760.000
34.890.000
(105.710.000)
77.240.000
600.000
(2.440.000)
(1.840.000)
75.400.000
Laba bersih
4. Harga Pokok Penjualan, adalah harga barang yang terjual kepada konsumen.
Seperti telah kita ketahui, bahwa
pelanggan untuk pembayaran lebih awal atas tagihan mereka. Diskon semacam itu
merupakan diskon pembelian bagi pembeli. Diskon pembelian mengurangi harga
pokok barang dagang. Pembeli mungkin mengembalikan barang dagang kepada
penjual (retur pembelian), atau pembeli menerima pengurangan dari harga awal
barang yang dibeli (potongan pembelian). Seperti diskon pembelian, retur dan
potongan pembelian mengurangi harga pokok barang yang dibeli selama suatu
periode. Sebagai tambahan, biaya transportasi yang dibayar pembeli atas barang
dagang menambah harga pokok barang dagang yang dibeli. Misalnya, selama tahun
2006 UD Makmur membeli barang dagang seharga Rp. 521.980.000,00, menerima
retur dan potongan pembelian
Rp. 521.980.000,00
Rp. 9.100.000,00
Rp. 2.525.000,00
Rp. 11.625.000,00
Rp. 510.355.000,00
Rp. 17.400.000,00
Rp. 527.755.000,00
Saldo awal persediaan barang dagang ditambahkan pada harga pokok barang yang
dibeli untuk mendapatkan barang dagang tersedia dijual (merchadise available for
sale). Misalnya, persediaan awal tahun 2006 sebesar Rp. 59.700.000,00 dan
persediaan akhir tahun 2006 sebesar Rp. 62.150.000,00 maka HPP dihitung sbb.:
Persediaan barang dagang, 1 Januari 2006
Pembelian
Rp. 59.700.000
Rp.521.980.000
(Rp.11.625.000)
Rp.510.355.000
Rp. 17.400.000
Rp 527.755.000
Rp. 587.455.000
(Rp. 62.150.000)
Rp. 525.305.000
metode
periodik,
catatan
persediaan
barang
dagang
tidak
memperlihatkan jumlah tersedia untuk dijual atau jumlah barang terjual selama periode.
Persediaan barang dagang akhir periode ditentukan dengan melakukan penghitungan
fisik persediaan barang dagang yang tersisa. Dengan metode perpetual, setiap pembelian
dan penjualan barang dagang diakui pada akun persediaan dan harga pokok penjualan.
Sebagai hasilnya, jumlah barang dagang tersedia dijual dan jumlah terjual secara terusmenerus (perpetually) diungkapkan dalam catatan persediaan.
Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung
Laporan laba rugi bentuk langsung (single-step income stetement)
menekankan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor-faktor yang
menentukan laba bersih. Kritik terhadap bentuk langsung timbul karena jumlah laba kotor
dan laba operasi tidak tersedia untuk digunakan dalam analisis lebih lanjut. Berikut ini
contoh laporan laba rugi bentuk langsung.
UD MAKMUR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Pendapatan :
Penjualan bersih
Pendapatan sewa
Total pendapatan
Beban :
Harga pokok penjualan
Rp.708.255.000
Rp.
600.000
Rp.708.855.000
Rp. 525.305.000
Beban penjualan
Beban administrasi
Beban bunga
Total beban
Laba bersih
Rp. 70.820.000
Rp. 34.890.000
Rp. 2.440.000
Rp.633.455.000
Rp. 75.400.000
Rp. 52.950.000
91.080.000
62.150.000
480.000
2.650.000
Rp.209.310.000
Rp. 20.000.000
Peralatan took
Akumulasi penyusutan
Peralatan kantor
Akumulasi penyusutan
Total aktiva tetap
Total aktiva
Rp.27.100.000
(5.700.000)
Rp.15.570.000
(4.720.000)
10.850.000
Rp. 52.250.000
Rp.261.560.000
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Utang usaha
Wesel bayar (bagian lancar)
Utang gaji
Sewa diterima dimuka
Total kewajiban lancer
Kewajiban Jangka Panjang
Wesel bayar (jatuh tempo 2007)
Total kewajiban
EKUITAS PEMILIK
Modal, Ny. Marmi
Total kewajiban&ekuitas pemilik
C.
21.400.000
Rp. 22.420.000
5.000.000
1.140.000
1.800.000
Rp. 30.360.000
20.000.000
Rp. 50.360.000
211.200.000
Rp.261.560.000
2)
3)
4)
5)
6)
beban angkut
Barang Dagang. Berikut ini adalah sebuah contoh daftar akun UD Makmur, sebuah
perusahaan dagang..
111
112
115
116
117
120
123
124
125
126
210
211
212
215
310
311
312
Akun Neraca
100 Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Piutang Usaha
Persediaan Barang Dagang
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar Dimuka
Tanah
Peralatan Toko
Akumulasi Penyusutan Perlt Toko
Peralatan Kantor
Akml. Penyusutan Peralatan Kantor
200 Kewajiban
Utang Usaha
Utang Gaji
Sewa Diterima Dimuka
Wesel Bayar
300 Ekuitas Pemilik
Modal Ny. Marmi
Penarikan Ny. Marmi
Ikhtisar Laba Rugi
410
411
412
510
520
521
522
523
529
530
531
532
533
534
539
610
710
Tanggal
2008
Januari 03
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Kas
Debit
Halaman :
Kredit
2.000.000
Penjualan
2.000.000
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagang
(untuk mencatat HPP)
Debit
Halaman :
Kredit
1.200.000
1.200.000
Tanggal
2008
Januari 31
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Beban Kartu Kredit
Kas
Debit
Halaman :
Kredit
350.000
350.000
Tanggal
2008
Januari 05 Piutang Usaha
Penjualan
Debit
Halaman :
Kredit
5.000.000
5.000.000
9
3.000.000
3.000.000
Diskon Penjualan
Apabila penjualan dilakukan secara kredit, biasanya syarat-syarat penjualan
ditunjukkan pada faktur atau tagihan yang dikirim oleh penjual kepada pembeli. Syaratsyarat kapan waktu pembayaran atas penjualan yang dibuat dan disetujui oleh pembeli
dan penjual, dinamakan syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran harus dilakukan
pada saat penyerahan barang, berarti syaratnya adalah kas atau tunai. Bila tidak,
maka kepada pembeli diberikan tenggang waktu untuk pembayaran yang disebut periode
kredit (credit period). Periode kredit biasanya dimulai dengan tanggal penjualan seperti
yang tercantum pada faktur penjualan. Jika pembayaran harus dilunasi dalam jumlah hari
yang ditentukan setelah tanggal faktur, misalnya 30 hari, maka syaratnya adalah bersih
30 hari (net 30 days). Syarat itu ditulis dengan n/30. Jika pembayaran harus dilunasi
pada akhir bulan (end of month) ketika terjadi penjualan, syaratnya ditulis dengan n/eom.
Untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum periode kredit berakhir,
penjual biasanya menawarkan potongan tunai, misalnya dengan 2/10, n/30. Diskon yang
diambil oleh pembeli untuk pembayaran yang lebih cepat dicatat sebagai Diskon
Penjualan oleh penjual. Akun Diskon Penjualan merupakan akun kontra (lawan)
terhadap akun Penjualan. Contoh, bila tanggal 14 Januari 2008 atas penjualan tanggal
5 Januari 2008 tersebut dibayar pembeli, maka ayat jurnal yang dibuat UD Makmur
adalah sebagai berikut :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
Januari 14 Kas
Diskon Penjualan
Piutang Usaha
Debit
Halaman :
Kredit
4.900.000
100.000
5.000.000
10
Tanggal
Uraian
2008
Januari 12 Retur dan potongan penjualan
Piutang Usaha
Debit
Halaman :
Kredit
500.000
500.000
12
350.000
350.000
11
dari CV Jaya, secara tunai seharga Rp. 2.000.000,00. Tanggal 15 Januari 2008 membeli
barang dagang dari UD Rejeki secara kredit seharga Rp. 3.000.000,00. Ayat jurnal yang
dibuat UD Makmur atas transaksi ini adalah :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
Januari 14 Persediaan barang dagang
Kas
Debit
Halaman :
Kredit
2.000.000
2.000.000
15
3.000.000
3.000.000
Diskon Pembelian
Diskon yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran yang lebih cepat
disebut diskon pembelian (purchase discounts). Diskon tersebut mengurangi harga
pokok barang yang dibeli. Kebanyakan perusahaan merancang sistem akuntansi mereka
sehingga semua diskon yang tersedia diambil. Pada sistem persediaan perpetual, pembeli
pada awalnya mendebit akun Persediaan Barang Dagang sebesar nilai faktur. Pada saat
membayar faktur, pembeli mengkredit akun Persediaan Barang Dagang sebesar diskon
yang diambil. Dengan demikian, persediaan barang dagang memperlihatkan harga pokok
bersih bagi pembeli. Contoh, tanggal 15 Maret 2008 UD Makmur membeli barang
dagang dari CV Rejeki seharga Rp. 3.000.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada
tanggal 25 Maret 2008, yaitu hari terakhir mendapat diskon, UD Makmur membayar
utang tersebut. Ayat jurnal yang dibuat UD Makmur adalah sebagai berikut :
Tanggal
2008
Maret
JURNAL UMUM
Ref
Uraian
Post
Halaman :
Debit
Kredit
3.000.000
3.000.000
25
Utang Usaha
Kas
Persediaan barang dagang
12
3.000.000
2.940.000
60.000
Jika UD Makmur tidak mengambil diskon karena tidak membayar faktur sampai tanggal
11 April 2008, maka pembayaran akan dicatat sebagai berikut :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
April
14 Utang Usaha
Kas
Debit
Halaman :
Kredit
3.000.000
3.000.000
Tanggal
2008
Maret
10 Utang Usaha
Persediaan barang dagang
(Memorandum Debit No. 003)
13
Debit
Halaman :
Kredit
1.000.000
1.000.000
Tanggal
2008
April
2
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Persediaan barang dagang
Utang Usaha
Debit
Halaman :
Kredit
5.000.000
5.000.000
Utang Usaha
Persediaan barang dagang
1.000.000
1.000.000
12
Utang Usaha
Kas
Persediaan barang dagang
(dibayar faktur, pot 2%
pembelian setelah retur)
4.000.000
3.920.000
80.000
dari
Biaya Transportasi
Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan hak kepemilikan atas barang
dangang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli. Hal ini akan menentukan pihak
mana (penjual atau pembeli) yang harus menanggung biaya transportasi.
a. FOB tempat pengiriman (FOB shipping point)
Hak milik atas barang dagang beralih ke pembeli pada saat penjual
menyerahkan barang tersebut kepada perusahaan pengangkut. Pembeli menanggung
14
biaya transportasi bila syarat pengiriman adalah FOB shipping point. Biaya transportasi
(biaya angkut) merupakan bagian dari total biaya dalam pembelian barang dagang dan
harus ditambahkan ke harga pokok persediaan dengan mendebit Persediaan Barang
Dagang. Contoh, tanggal 15 Maret 2008 UD Makmur membeli barang dagang dari CV
Jaya secara kredit seharga Rp. 9.000.000,00 syarat penyerahan FOB shipping point, dan
membayar biaya transportasi sebesar Rp. 250.000,00. UD Makmur akan mencatat kedua
transaksi tersebut sbb. :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
Maret
15 Persediaan barang dagang
Utang Usaha
Debit
Halaman :
Kredit
9.000.000
9.000.000
15
250.000
250.000
15
Halaman :
Tanggal
Uraian
2008
Maret
17 Piutang Usaha
Penjualan
Ref
Debit
Kredit
10.000.000
10.000.000
17
6.000.000
6.000.000
17
Beban Pengiriman
Kas
300.000
300.000
Tanggal
2008
Maret
20 Piutang Usaha
Penjualan
(penj, kpd CV
shipping point)
20
Debit
Halaman :
Kredit
8.000.000
8.000.000
Cahaya,
FOB
4.500.000
4.500.000
20
Piutang Usaha
Kas
(pembayaran
350.000
350.000
dimuka
biaya
16
2.
Bila penjualan dilakukan secara kredit, penjual membebankan pajak kepada pembeli
dengan mendebit Piutang Usaha, mengkredit akun Penjualan sebesar nilai
penjualan, dan mengkredit akun Utang Pajak Pertambahan Nilai atau PPN
Keluaran. Contoh, tanggal 15 Maret 2008 UD Makmur menjual barang dagang secara
kredit kepada CV Bima seharga Rp. 5.000.000,00 PPN 10%. Ayat jurnal yang dibuat UD
Makmur atas transaksi ini adalah sebagai berikut :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
Maret
15 Piutang Usaha
Penjualan
Debit
Halaman :
Kredit
5.500.000
5.000.000
500.000
PPN Keluaran
(penj. kpd CV Bima, PPN 10%)
Dalam periode yang teratur, yaitu tanggal 15 bulan takwim berikutnya, penjual
menyetor pajak yang dipungut (dengan Surat Setoran Pajak) ke Kas Negara melalui bank
yang ditunjuk. Penjual akan mencatat penyetoran pajak tersebut sbb. :
JURNAL UMUM
Uraian
Ref
Tanggal
2008
April
15 PPN Keluaran
Kas
Debit
Halaman :
Kredit
500.000
500.000
3.
Diskon Dagang
Grosir atau pedagang besar adalah perusahaan yang menjual barang dagang ke
perusahaan lain dan bukan ke masyarakat umum. Grosir atau pedagang besar sering
menawarkan diskon khusus kepada kelompok pembeli seperti instansi pemerintah atau
17
perusahaan yang memesan dalam jumlah besar. Diskon semacam itu disebut diskon
dagang (trade discount). Penjual dan pembeli lazimnya tidak mencatat diskon dagang
dalam akun-akun. Contoh, suatu barang dagang mempunyai harga Rp. 5.000.000,00 dan
diskon dagang 30%. Dalam hal ini, penjual mencatat penjualan barang dagang tersebut
senilai Rp. 3.500.000,00 yaitu : Rp. 5.000.000,00 (30% x Rp. 5.000.000,00). Begitu
pula, pembeli mencatat pembelian tersebut sebesar Rp. 3.500.000,0
Illustrasi Akuntansi untuk Transaksi Barang Dagang
Setiap tarnsaksi barang dagang mempengaruhi pembeli dan penjual. Dalam
illustrasi berikut ini akan diperlihatkan bagaimana transaksi yang sama dicatat baik oleh
penjual mapun oleh pembeli.
Tanggal
2008
Desemb 31 Harga Pokok Penjualan
Debit
1.800.000
18
Halaman :
Kredit
1.800.000
Setelah ayat jurnal ini dicatat, catatan akuntansi menjadi cocok dengan
perhitungan fisik pada akhir periode. Karena penyusutan persediaan ini sangat sulit
dihindarkan dengan sistem dan prosedur manapun, maka penyusutan ini lazimnya
dianggap sebagai biaya operasi normal. Apabila jumlah penyusutan ini sangat besar,
maka hal ini diungkapkan seraca tersediri dalam laporan laba rugi. Dalam kasus ini,
penyusutan dapat dicatat pada akun tersendiri misalnya, Kerugian Penyusutan
Persediaan.
sistem
akuntansi
yang
terkomputerisasi.
Dalam
sistem
yang
19
Keterangan
UD Makmur
UD Rejeki
Penjualan bersih
41.366.000.000 31.846.000.000
Total aktiva awal tahun
50.409.000.000 19.742.000.000
Total aktiva akhir tahun
44.317.000.000 20.908.000.000
Rasio penjualan bersih terhadap aktiva untuk masing-masing perusahaan adalah sebagai
berikut :
Keterangan
Penjualan bersih terhadap aktiva :
UD Makmur :
41.366
------------------------- = 0,87
(50.409 + 44 317) : 2
UD Makmur
0,87
UD Rejeki
1,57
UD Rejeki
31.846
------------------------- = 1,57
(19.742 + 20.908) : 2
Berdasarkan rasio ini, UD Rejeki lebih baik daripada UD Makmur dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Perbandingan rasio ini dari waktu
ke waktu untuk UD Makmur dan UD Rejeki, dengan rata-rata industri akan memberikan
dasar yang baik untuk interpretasi kinerja keuangan masing-masing perusahaan
20
12
15
22
24
28
tanggal faktur.
Penerimaan Faktur UD MEKAR No. 025, untuk pernbelian barang
dagang seharga Rp. 8.000.000,00. Syarat pembayaran 2/10,n/30.
Penerimaan Faktur Toko MAWAR No. 204, untuk pernbelian:
1 unit komputer seharga
= Rp. 4.000.000,00
Perlengkapan kantor seharga
= Rp. 1.000.000,00
Jumlah faktur
= Rp. 5.000.000,00
Syarat pernbayaran n/30.
Pembelian barang dagang dari UD MAJU seharga Rp. 9.200.000,00.
Faktur No. M-35, syarat pembayaran 2/10,n/30.
Pembelian perlengkapan toko dari UD LAKSANA seharga
Rp. 800.000,00. Faktur No. L-065, Syarat pembayaran 10 hari setelah
tanggal faktur.
Penerimaan Faktur PT EKA No. 269-E, untuk pembelian barang dagang
seharga Rp. 12.000.000,00. Syarat pembayaran 3/10,n/60.
Transaksi di atas dicatat dalam buku jurnal pembelian UD WIJAYA sebagai berikut:
J URNAL PEMBELIAN
Bulan: Juli 2008
DEBET
No.
faktur
Nama Kreditor
Ref
2008
Juli 05
Juli 08
Juli 12
Juli 15
M-01
L-05
025
204
UD Maju
UD LAKSANA
UD Mekar
Toko MAWAR
V
V
V
V
4.800.000
8.000.000
-
1.200.000
-
Juli 22
Juli 24
Juli 28
M-25
L-065
209 E
UD MAJU
UD LAKSANA
PT. EKA
TOTAL
V
V
V
9.200.000
12.000.000
34.000.000
800.000
2.000.000
(511)
(117)
Tgl
Pembelian
Perengkp
Toko
Serba Serbi
Akun
Ref
Juml
Perlt Ktr
Perlkp Ktr
-
121
116
-
KREDIT
Hutang
Dagang
4.000.000
1.000.000
5.000.000
4.800.0000
1.200.000
8.000.000
4.000.000
1.000.000
9.200.000
800.000
12.000.000
41.000.000
(v)
(211)
Dari Jurnal Pembelian tersebut Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) Berapa jumlah harga barang dagang yang dibeli secara kredit dalam bulan Juli 2008?
2) Berapa jumlah harga perlengkapan toko yang dibeli secara kredit dalam bulan Juli
2 008?
3) Berapa jumlah hutang UD WIJAYA yang terjadi dalam bulan Juli 2008?
Rekapitulasi data jurnal pembelian di atas sebagai berikut:
Akun-akun didebit
Pembelian
Rp. 34.000.000,00
Perlengkapan Toko
Rp. 2.000.000,00
Perlengkapan Kantor
Rp. 1.000.000,00
22
Peralatan Kantor
Rp. 4.000.000,00
Rp. 41.000.000,00
Akun-akun dikredit
Hutang Dagang
Rp. 41.000.000,00
Setelah data rekapitulasi diposting ke buku besar, dalam buku besar tampak sbb.:
UD WIJAYA
BUKU BESAR
Akun: Perlengkapan Kantor
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
No. 116
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
1.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
1.000.000
Keterangan
Saldo
Posting
No. 117
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
2.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
2.000.000
Keterangan
Saldo
Posting
2008
Juli 01
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
4.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
4.000.000
2008
Juli 01
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
No. 211
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
41.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
Akun: Pembelian
Tgl.
No. 121
41.000.000
No. 511
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
34.000.000
23
SALDO
DEBET
KREDIT
34.000.000
1) Semua akun tidak menunjukkan saldo pada 01 Juli 2008, untuk akun aktiva dan
kewajiban. Jika pada tanggal 30 Juni 2008 (periode yang lalu) mempunyai saldo, tentu
pada tanggal 01 Juli 2008 akun yang bersangkutan akan menunjukkan saldo awal.
2) Akun Hutang Dagang menunjukkan saldo kredit Rp. 19.000.000,00 (saldo awal
abaikan dulu), jumlah tersebut menunjukkan jumlah hutang UD WIJAYA kepada
semua kreditor secara kolektif (gabungan). Artinya di dalam buku besar umum tidak
ada informasi (catatan) mengenai hutang perusahaan kepada setiap kreditor secara
rinci.
Agar mudah diperoleh informasi mengenai jumlah hutang kepada setiap
kreditor, perusahaan menyediakan satu buku yang khusus digunakan sebagai tempat
mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditor, yaitu Buku Pembantu Hutang.
Pencatatan transaksi dalam Buku Pembantu Hutang dan hubungannya dengan Buku
Besar Umum, adalah sebagai berikut:
b.
24
Keterangan
Saldo
Faktur No. 209E
File : E.01
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
12.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
12.000.000
Keterangan
Saldo
Faktur No. L-015
Faktur No. L-065
Ref
DEBET
JPb-1
JPb-1
KREDIT
1.200.000
800.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
1.200.000
2.000.000
Keterangan
Saldo
Faktur No. M-01
Faktur No. L-065
Ref
DEBET
JPb-1
JPb-1
KREDIT
4.800.000
9.200.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
4.800.000
14.000.000
Keterangan
Saldo
Faktur No. 025
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
8.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
8.000.000
Keterangan
Saldo
Faktur No. 204
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
5.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
5.000.000
Amati Buku Pembantu Hutang UD WIJAYA di muka! Setiap akun diberi kode
file dengan huruf pertama dari nama kreditor yang bersangkutan. Nama kreditor Toko
MAWAR dengan kode file M, kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen) pencatatan
transaksi yang bersangkutan ada di file (tempat arsip) dengan kode M. Disusun demikian
untuk memudahkan mencari dokumen yang bersangkutan jika diperlukan.
25
Kolom referensi diisi dengan nomor halaman Jurnal Pembelian. Tanda yang
bersangkutan menunjukkan bahwa catatan (data) yang bersangkutan berhubungan dengan
catatan dalam Jurnal Pembelian halaman 1. Catatan dalam Jurnal Pembelian dan Buku
Besar Pembantu Hutang berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian. Dalam
artian catatan dalam Buku Besar Pembantu Hutang bukan bersumber dari catatan dalam
Jurnal Pembelian.
Saldo akun Hutang Dagang dalam buku besar pada akhir periode harus sama
dengan total saldo akun-akun kreditor dalam Buku Pembantu Hutang. Jika terjadi
perbedaan, menunjukkan adanya kesalaban pencatatan. Kesalahan pencatatan bisa terjadi
pada saat mencatat transaksi dalam Jumal Pembelian, atau terjadi pada saat mencatat
dalam Buku Pembantu Hutang. Untuk mencek kesamaan antara saldo akun Hutang
Dagang dengan total saldo akun-akun Buku Pembantu Hutang, biasanya tiap akhir
periode tertentu secara periodik dari Buku Pembantu Hutang disusun Daftar Saldo
Hutang.
Amati kembali saldo akun-akun Buku Besar Pembantu Hutang di muka,
kemudian jumlahkan! Total saldo akun-akun itu harus Rp. 41.000.000,00 (lihat saldo
akun Hutang Dagang). Selanjutnya bagaimana menurut Anda:
1) Mengapa kolom debet pada akun PT EKA, UD LAKSANA, UD MAJU, UD
MEKAR, dan Toko MAWAR dalam Buku Besar Pembantu Hutang UD WIJAYA
masih kosong?
2) Transaksi-transaksi apa yang harus dicatat disisi debet pada akun-akun tersebut
diatas?
2. Pencatatan Transaksi Pengeluaran Kas
Pada perusahaan dagang yang menggunakan Jurnal Khusus, transaksi-transaksi
pengeluaran kas tentu dicatat ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment
Journal). Seperti pada bahasan di muka, pada bagian ini bahasan terutama ditekankan
kepada pemahaman Anda mengenai hubungan antara catatan dalam Jurnal Pengeluaran
Kas, Buku Besar Umum, dan Buku Pembantu Hutang. Oleh karena itu hal yang sangat
perlu Anda cermati dalam bahasan ini adalah pencatatan transaksi pengeluaran kas untuk
pembayaran hutang kepada kreditor.
26
:
:
Juli 05
Juli 07
Juli 12
Juli 15
Juli 17
Juli 20
Juli 22
Juli 24
Juli 27
Juli 30
27
Juli 31
Dari transaksi pengeluaran kas yang teradi pada UD WIJAYA di atas, tampak
transaksi pembelian barang dagangan dan transaksi pembayaran hutang relatif sering
terjadi dibanding dengan transaksi lainnya. Oleh karena itu transaksi-transaksi
pengeluaran kas UD WIJAYA bisa dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas sebagai
berikut:
UD WIJAYA
BUKU BESAR PEMBANTU HUTANG
Akun: EKA, PT. JI.Purbasari No. 201 Bandung
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 28
Keterangan
Saldo
Faktur No. 209E
File : E.01
Ref
DEBET
KREDIT
KPb-1
12.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
Keterangan
Ref
DEBET
2008
Juli 01
Juli 08
Juli 24
Saldo
Faktur No. L-015
Faktur No. L-065
JPb-1
JPb-1
KREDIT
1.200.000
800.000
File L.01
SALDO
DEBET
KREDIT
-
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
2008
Juli 01
Juli 05
Juli 22
Saldo
Faktur No. M-01
Faktur No. L-065
JPb-1
JPb-1
4.800.000
9.200.000
28
12.000.000
1.200.000
2.000.000
File M.01
SALDO
DEBET
KREDIT
-
4.800.000
14.000.000
File M.02
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 12
Keterangan
Saldo
Faktur No. 025
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
8.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
8.000.000
Keterangan
Saldo
Faktur No. 204
File. 03
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
2.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
2.000.000
UD WIJAYA
JURNAL PENGELUARAN KAS
Tgl
2008
Juli 01
Juli 02
Juli 05
Juli 07
Juli 12
Juli 15
Juli 17
Juli 20
Juli 22
Juli 24
Juli 27
Juli 30
Juli 31
DEBET
No.
Faktr
Ket./Akun
Ref
K-71
K-72
K-73
K-74
K-75
K-76
K-77
K-78
K-79
K-80
K-81
K-82
K-83
Beban Gaji
Ass dibayar dmk
Pembelian tunai
Perlengkp kantor
Beban list & telp
Beban iklan
Biaya angk masuk
UD Mekar
Beban lain-lain
Pembelian tunai
UD LAKSANA
UD MAJU
Prive Hamid
515
118
116
518
517
512
V
519
V
V
312
Serbaserbi
8.400.000
600.000
400.000
1.080.000
1.200.000
200.000
Pembelian
KREDIT
Hutang
Dagang
Potng
Pemb.
8.000.000
160.000
1.200.000
9.200.000
184.000
10.800.000 18.400.000
344.000
8.400.000
600.000
3.600.000
400.000
1.080.000
1.200.000
4.200.000
7.840.000
1.300.000
3.200.000
1.200.000
9.016.000
2.000.000
44.036.000
(514)
(111)
3.600.000
4.000.000
1.300.000
3.200.000
2.000.000
15.180.000
(V)
(511)
29
KAS
(211)
Perhatikan Jurnal Pengeluaran Kas di atas, untuk setiap kolom dengan seksama! Dari
data yang terdapat dalam jumal tersebut, Anda akan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini:
a) Data jurnal sudah diposting ke buku besar dan bukti transaksi yang bersangkutan
sudah dicatat ke dalam buku besar pembantu hutang. Apa alasannya menurut Anda?
b) Berapa jumlah akun buku pembantu hutang yang harus didebet? Dan mengapa harus
didebet?
c) Berapa jumlah kas uang tunai dan cek) dikeluarkan UD WIJAYA bulan Juli 2008?
d) Berapajumlah hutang UD WIJAYA yang dibayar selama bulan Juli 2008?
Selanjutnya perhatikan transaksi berikut:
1) Pencatatan transaksi 17 Juli 2008, biaya angkut pembelian Rp. 200.000,00 dicatat
terpisah dari harga pembelian barang, yaitu debet pada akun biaya angkut masuk
seperti tampak dalam kolom serba-serbi.
Sementara akun pembelian didebet dengan jumlah Rp. 4.000.000,00.
2) Transaksi tanggal 20 Juli 2008, pembayaran hutang dalam periode potongan. Jumlah
hutang yang dibayar pada. tanggal 20 Juli 2008 sebesar Rp. 8.000.000,00, oleh karena
itu jumlah tersebut dicatat debet akun Hutang Dagang. Sementara potongan yang
diterima sebesar Rp. 160.000,00 dicatat kredit akun Potongan Pembelian. Akun
Kas dikredit sebesar jumlah uangyang dikeluarkan yaitu Rp. 7.840.000,00.
Dengan demikian jumlah yang dicatat di sisi debet dengan jumlah yang dicatat di sisi
kredit atas transaksi yang bersangkutan menjadi sama.
Seperti biasa sebelum dipindahbukukan ke dalam Buku Besar Umum, dari data Jurnal
Pengeluaran Kas dibuat rekapitulasi sebagai berikut:
Akun-akun didebit
Beban gaji
Asuransi dibayar dimuka
Perlengkapan kantor
Beban listrik dan telepon
Beban iklan
Beban angkut masuk
Beban lain-lain
Prive Hamid
Pembelian
Rp. 8.400.000,00
Rp.
600.000,00
Rp.
400.000,00
Rp. 1.080.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp.
200.000,00
Rp. 1.300.000,00
Rp. 2.000.000,00
Rp. 10.800.000,00
30
Hutang Dagang
Rp. 18.400.000,00
Rp. 44.380.000,00
Akun-akun dikredit
Potongan Pembelian
Kas
Rp.
344.000,00
Rp. 44.036.000,00
Rp. 44.380.000,00
Setelah data dia ats di postong ke dalam Buku Besar Umum, akun-akun yang
bersangkutan akan tampak sebagai berikut :
UD WIJAYA
BUKU BESAR UMUM
Akun: KAS
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
No. 111
Ref
DEBET
KREDIT
JKK-1
44.036.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
Keterangan
Saldo
Posting
Posting
Ref
JPb-1
JKK-1
No. 116
DEBET
400.000
400.000
KREDIT
-
SALDO
DEBET
KREDIT
400.000
800.000
Keterangan
Saldo
Posting
Ref
JKK-1
DEBET
600.000
2008
Juli 01
Juli 31
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
Posting
No. 118
KREDIT
-
SALDO
DEBET
KREDIT
600.000
No. 221
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
JKK-1
18.400.000
38.000.000
-
31
SALDO
DEBET
KREDIT
-
38.000.000
19.600.000
Keterangan
Saldo
Posting
No. 312
Ref
JKK-1
DEBET
2.000.000
KREDIT
-
SALDO
DEBET
KREDIT
2.000.000
Akun: PEMBELIAN
Tgl.
2008
Juli 31
Juli 31
Keterangan
Posting
Posting
No. 511
Ref
DEBET
KREDIT
JPb-1
JKK-1
34.000.000
10.800.000
SALDO
DEBET
KREDIT
34.000.000
44.800.000
Keterangan
Posting
Ref
JKK-1
2008
Juli 31
Keterangan
Posting
DEBET
200.000
KREDIT
-
SALDO
DEBET
KREDIT
200.000
2008
Juli 31
Keterangan
Posting
Ref
DEBET
JKK-1
KREDIT
344.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
2008
Juli 31
Keterangan
Posting
No. 515
Ref
JKK-1
DEBET
8.400.000
KREDIT
-
8.400.000
2008
Juli 31
Keterangan
Posting
No. 512
Ref
JKK-1
DEBET
1.200.000
KREDIT
-
1.200.000
Ref
DEBET
JKK-1
Keterangan
Ref
No. 513
KREDIT
1.080.000
SALDO
DEBET
KREDIT
344.000
SALDO
DEBET
KREDIT
No. 514
No. 512
SALDO
DEBET
KREDIT
-
1.080.000
No. 514
DEBET
32
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
2008
Juli 31
Posting
JKK-1
1.300.000
1.300.000
Pengeluaran Kas (JKK-1). Hal ini menunjukkan bahwa data dari kedua jurnal tersebut
bertemu di akun buku besar.
= Rp. 8.000.000,00
= Rp. 9.200.000,00
Transaksi diatas selain dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas, juga harus dicatat dalam
Buku Pembantu Hutang pada akun kreditor yang bersangkutan. Di dalam
Jurnal
Pengeluaran Kas dimuka ditunjukkan bahwa transaksi yang bersangkutan telah dicatat
dalam Buku Pembantu Hutang (tanda v pada kolom referensi). Oleh karena itu Buku
Pembantu Hutang UD WIJAYA per 31 Juli 2008 akan tampak sebagai berikut :
UD WIJAYA
BUKU BESAR PEMBANTU HUTANG
Akun: EKA, PT. JI.Purbasari No. 201 Bandung
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 28
Keterangan
Saldo
Faktur No. 209E
File : E.01
Ref
DEBET
KREDIT
KPb-1
12.000.000
Keterangan
Ref
DEBET
33
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
-
12.000.000
File L.01
SALDO
DEBET
KREDIT
2008
Juli 01
Juli 08
Juli 24
Juli 27
Saldo
Faktur No. L-015
Faktur No. L-065
Cek No.
JPb-1
JPb-1
JKK-1
1.200.000
1.200.000
800.000
-
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 05
Juli 22
Juli 30
Saldo
Faktur No. M-01
Faktur No. L-065
Cek No.
Ref
DEBET
JPb-1
JPb-1
JKK-1
9.200.000
KREDIT
4.800.000
9.200.000
-
File M.01
SALDO
DEBET
KREDIT
-
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 05
Juli 20
Saldo
Faktur No. 025
Cek No.
Ref
DEBET
JPb-1
JKK-1
8.000.000
KREDIT
8.000.000
-
1.200.000
2.000.000
800.000
4.800.000
14.000.000
4.800.000
File M.02
SALDO
DEBET
KREDIT
-
8.000.000
-
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 05
Saldo
Faktur No. 204
Ref
DEBET
JPb-1
File. 03
KREDIT
2.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
2.000.000
Untuk mencek kesamaan antara total salso akun-akun Buku Pembantu Hutang
dengan saldo akun Hutang Dagang dalam Buku Besar Umum, dari data Buku Pembantu
Hutang pada tanggal 31 Juli 2008 dibuat Daftar Saldo Hutang sebagai berikut:
Nomor
1
2
3
4
5
UD WIJAYA
DAFTAR SALDO HUTANG
31 Juli 2007
NAMA KREDITOR
PT EKA
UD LAKSANA
UD MAJU
UD MEKAR
Toko MAWAR
JUMLAH
34
SALDO HUTANG
Rp. 12.000.000,00
Rp.
800.000,00
Rp.
4.800.000,00
Rp.
Rp.
2.000.000,00
Rp. 19.600.000,00
35
Jurnal Pembelian, karena hanya menyangkut akun Piutang Dagang dan akun
Penjualan.
Sebagai illustrasi, misalkan dari kegiatan UD WIJAYA dalam bulan Juli 2008
diperoleh informasi sebagai berikut:
1) Daftar Piutang UD WIJAYA pada tanggal 1 Juli 2008 sebagai berikut:
Nomor
Nama Debitor
Saldo
A-01
UNG JAYA
Rp.
7.600.000,00
A-02
PD AGUNG JAYA
Rp.
10.000.000,00
C-01
PD CIPTA JAYA
Rp.
9.000.000,00
L-01
Toko LIBRA
Rp.
8.000.000,00
R-01
Toko RISMA
S-01
Toko SAHABAT
Rp.
6.000.000,00
Total piutang
Rp.
40.600.000,00
UD WIJAYA
JURNAL PENJUALAN
Bulan: Juli 2008
TANGGAL
2008
Juli
06
10
15
19
27
30
NOMOR
FAKTUR
D-031
D-032
D-033
D-034
D-035
D-036
DEBITOR
Toko RISMA
Toko ARISTA
UD AUNG JAYA
Toko SAHABAT
PD CIPTA JAYA
Toko LIBRA
JUMLAH
REF
JUMLAH
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
16.000.000,00
12.000.000,00
9.600.000,00
8.800.000,00
13.000.000,00
6.400.000,00
65.800.000,00
(112/441)
36
Keterangan
Saldo
Posting
No. 112
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
65.800.000
SALDO
DEBET
KREDIT
40.600.000
106.400.000
Akun: PENJUALAN
Tgl.
2008
Juli 31
Keterangan
Posting
No. 411
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
65.800.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
65.800.000
Keterangan:
1) Di dalam kolom referensi ditulis JPn-1, artinya data yang bersangkutan berasal dari
Jurnal Penjualan halaman 1.
2) Saldo akun Piutang Dagang 01 Juli 2008 sebesar Rp. 40.600.000,00 sama dengan
total Daftar Piutang 01 Juli 2008 dimuka. Sementara jumlah Rp. 65.800.000,00
adalah piutang yang timbul dari penjualan kredit bulan Juli 2008, sehingga total saldo
piutang dagang pada 31 Juli 2008 menjadi Rp. 106.400.000,00. Jumlah tersebut
merupakan piutang secara kolektif (gabungan). Artinya dalam Buku Besar Umum
tidak ada data jumlah piutang pada tiap debitor secara individual. Oleh karena itu,
diperlukan buku pembantu sebagai tempat mencatat piutang pada setiap debitor.
Pencatatan Transaksi dalam Buku Pembantu Piutang
Seperti disebutkan dimuka, untuk mengetahui informasi mengenai tagihan
(piutang) perusahaan kepada tiap debitor, transaksi penjualan barang dagang secara kredit
selain dicatat ke dalam Jurnal Penjualan, juga harus dicatat ke dalam Buku
Pembantu Piutang. Sumber pencatatan dalam Buku Pembantu Piutang adalah buktibukti transaksi yang mengakibatkan perubahan pada piutang. Misalnya, faktur penjualan,
bukti penerimaan kas, nota debit atau nota kredit.
Dalam perusahaan yang menyelenggarakan Buku Pembantu Piutang, faktur
penjualan dicatat dalam Buku Pembantu Piutang dengan mendebit akun debitor yang
37
bersangkutan. Sementara bukti penerimaan kas untuk piutang dan nota debit atau nota
kredit untuk barang yang diterima kembali (retur atau pengurangan harga faktur) dicatat
disisi kredit akun debitor yang bersangkutan.
Apabila tidak terjadi kesalahan pencatatan baik dalam Jurnal Penjualan maupun
dalam Buku Pembantu Piutang, total saldo akun-akun debitor dalam Buku Besar
Pembantu Piutang harus sama dengan saldo Piutang Dagang dalam Buku Besar Umum.
Berdasarkan data Daftar Piutang per 01 Juli 2008 dan transaksi penjualan kredit
yang dilakukan UD WIJAYA bulan Juli 2008, catatan dalam Buku Pembantu Piutang
tampak sebagai berikut:
UD WIJAYA
BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG
Akun: ARISTA, Toko
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 06
Keterangan
Saldo
Faktur No.
File: A-01
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
12.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
7.600.000
19.600.000
Keterangan
Saldo
Faktur No.
File: A-02
Ref
JPn-1
DEBET
9.600.000
KREDIT
-
SALDO
DEBET
KREDIT
10.000.000
19.600.000
Keterangan
Saldo
Faktur No.
2008
Juli 01
Juli 30
Keterangan
Saldo
Faktiur No.
File: C-01
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
13.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
9.000.000
22.000.000
File: L-01
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
6.400.000
38
SALDO
DEBET
KREDIT
8.000.000
6.400.000
File: R-01
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 06
Saldo
Faktur No.
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
16.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
16.000.000
File: L-01
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 19
Saldo
Faktiur No.
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
8.800.000
SALDO
DEBET
KREDIT
6.000.000
14.800.000
DEBIT
No.
Bukti
Ket/Akun
M-021
M-022
Toko SAHABAT
UD AGUNG JAYA
Ref
SerbaSerbi
Penjualn
Piutang
Dagang
6.000.000
10.000.000
39
KREDIT
Potongn
Kas
Penj.
120.000
200.000
5.880.000
9.800.000
10
12
15
18
20
23
24
27
31
M-023
M-024
M-025
M-026
M-027
M-028
M-029
M-030
M-031
214
4.000.000
800.000
4.800.000
513
5.400.000
5.200.000
6.800.000
16.400.000
(411)
16.000.000
8.000.000
7.600.000
9.000.000
56.600.000
4.000.000
5.400.000
320.000 15.680.000
8.000.000
5.200.000
7.600.000
800.000
9.000.000
6.800.000
640.000 78.160.000
(112)
(413)
(111)
UD WIJAYA
BUKU BESAR UMUM
Akun: KAS
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 31
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
Posting
No. 111
Ref
DEBET
KREDIT
JKK-1
JKM-1
78.160.000
44.036.000
-
SALDO
DEBET
KREDIT
34.124.000
Keterangan
Saldo
Posting
Posting
No. 112
Ref
DEBET
JPn-1
JKM-1
65.800.000
-
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
40.600.000
106.400.000
56.600.000 49.800.000
Keterangan
Saldo
Posting
No. 214
Ref
DEBET
JKM-1
KREDIT
4.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
4.000.000
Akun: PENJUALAN
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 31
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
Posting
No. 411
Ref
DEBET
KREDIT
JPn-1
JKK-1
65.800.000
17.400.000
SALDO
DEBET
KREDIT
-
65.800.000
83.200.000
No. 413
SALDO
40
Tgl.
2008
Juli 01
Juli 31
Keterangan
Saldo
Posting
Ref
JKM-1
DEBET
640.000
KREDIT
DEBET
KREDIT
640.000
Keterangan
Saldo
Posting
No. 513
Ref
DEBET
JKM-1
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
8.400.000
8.400.000
UD WIJAYA
BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG
Akun: ARISTA, Toko
Tgl.
Keterangan
Ref
DEBET
2008
Juli 01
Juli 06
Juli 23
Saldo
Faktur No.
Bukti kas No.
JPn-1
JKM-1
12.000.000
-
KREDIT
7.600.000
File: A-01
SALDO
DEBET
KREDIT
7.600.000
19.600.000
12.000.000
File: A-02
Tgl.
Keterangan
Ref
2008
Juli 01
Juli 08
Juli 15
Saldo
Bukti kas No.
Faktur No.
JKM-1
JPn-1
DEBET
9.600.000
KREDIT
10.00.000
-
SALDO
DEBET
KREDIT
10.000.000
9.600.000
File: C-01
Tgl.
Keterangan
Ref
DEBET
2008
Juli 01
Juli 27
Juli 27
Saldo
Faktur No.
Bukti kas No.
JPn-1
JKM-1
13.000.000
-
KREDIT
9.000.000
SALDO
DEBET
KREDIT
9.000.000
22.000.000
13.000.000
File: L-01
Tgl.
Keterangan
Ref
DEBET
2008
Juli 01
Juli 18
Juli 30
Saldo
Bukti kas No.
Faktiur No.
JKM-1
JPn-1
6.400.000
KREDIT
8.000.000
-
SALDO
DEBET
KREDIT
8.000.000
6.400.000
File: R-01
SALDO
41
Tgl.
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
2008
Juli 01
Juli 06
Juli 15
Saldo
Faktur No.
Bukti kas No.
JPn-1
JKM-1
16.000.000
-
16.000.000
DEBET
KREDIT
16.000.000
-
Keterangan
2008
Juli 01
Juli 05
Juli 19
Saldo
Bukti kas No.
Faktiur No.
File: L-01
Ref
JKM-1
JPn-1
DEBET
8.800.000
KREDIT
6.000.000
-
SALDO
DEBET
KREDIT
6.000.000
8.800.000
Nomor
1
2
3
4
5
6
UD WIJAYA
DAFTAR SALDO PIUTANG
31 Juli 2008
NAMA KREDITOR
Toko ARISTA
UD AGUNG JAYA
PD CIPTA JAYA
Toko LIBRA
Toko RISMA
Toko SAHABAT
JUMLAH
SALDO PIUTANG
Rp. 12.000.000,00
Rp.
9.600.000,00
Rp. 13.000.000,00
Rp.
6.400.000,00
Rp.
8.800.000,00
Rp. 49.800.000,00
42
Kas dan Jurnal Pengeluaran Kas. Transaksi-transaksi yang dicatat ke dalam jurnal umum
antara lain :
1. Retur pembelian dan retur penjualan yang berasal dari transaksi pembelian atau
penjualan kredit.
2. Retur pembelian dan retur penjualan yang berasal dari pembelian atau penjualan
tunai, dalam hal harga barang yang dikembalikan diperlukan sebagai uang muka
(advance payment).
3. Koreksi kesalahan pencatatan yang dilakukan dalam buku jurnal misalnya, pembelian
barang dagang secara kredit seharga Rp. 5.400.000,00, dicatat dalam jurnal pembelian
dicatat dengan jumlah Rp. 4.500.000,00.
4. Penyesuaian saldo akun-akun buku besar umum pada akhir periode, untuk
kepentingan penyusunan lapaoran keuangan.
5. Penutupan akun-akun buku besar umum yang bersifatnya sementara seperti akun
penghasilan, beban, ikhtisar laba rugi, dan prive.
6. Pengembalian saldo akun-akun neraca yang berfungsi sebagai akun perantara yang
muncul dari pos penyesuaian ke dalam akun asalnya. (reversing entries).
Transaksi retur pembelian kredit mengakibatkan pengurangan terhadap hutang
perusahaan, oleh karena itu transaksi tersebut disamping dicatat dalam Jurnal Umum
juga harus dicatat dalam Buku Pembantu Hutang. Demikian pula transaksi retur
penjualan kredit, transaksi tersebut mengakibatkan pengurangan terhadp piutang
perusahaan sehingga harus dicatat juga dalam Buku Pembantu Piutang.
REFERENSI
Buku Wajib
1. Warren, Reeve, Fess, Accounting, South-Western of Thomson Learning, 2005
2. Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. Accounting Principles,
Salemba Empat, 2008.
Buku Bacaan yang disarankan
1. Haryono Yusup AL., Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 1 dan 2, Yogyakarta : Bagian
Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN
2. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat,
2007
3. Sugiarto dan Suwardjono, Pengantar Akuntansi, Jakarta : Karunika, Universitas
Terbuka.
43
44