Você está na página 1de 22

Analisis Manajemen Strategi UKM

STMJ MITO

Disusun Oleh :
Bobby Yoga Hutomo
(135020207111017)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

Profil Perusahaan
Nama Usaha

: STMJ Mito

Bidang Usaha

: Produk Minuman

Jenis Produk

: STMJ (Susu Telor Madu Jahe)

Alamat Usaha

: Griya Shanta samping pos satpam

No. Telepon

: 085231313171

Mulai Berdiri

: 2000

Profil Pemilik
Nama Pemilik

: Sasmito

Jabatan

: Pemilik Usaha

Tempat/ Tgl. Lahir : Malang, 20 Oktober 1979


No. Telpon

: 085231313171

Analisis Faktor Internal


Kekuatan (Strenght)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi yang berdekatan dengan perumahan dan kostan.


Harga yang ditawarkan terjangkau.
Menyediakan berbagai variasi dari STMJ.
Menggunakan susu sapi murni.
Produk bebas bahan pengawet.
Pelayanan dilakukan dengan optimal untuk mencapai kepuasan
konsumen.

Kelemahan (Weakness) :
1.
2.
3.
4.
5.

Kurangnya lahan tempat parkir.


Media promosi yang dilakukan kurang.
Kurangnya pegawai untuk membantu melayani pelanggan.
Pembagian kerja pegawai kurang jelas.
Pencatatan keuangan yang kurang lengkap.
Analisis Faktor Eksternal

Peluang (Opportunity)
1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatkan permintaan konsumen akan produk STMJ yang inovatif.


Masih sedikit usaha STMJ yang brani menggunakan berbagai variasi.
Jumlah mahasiswa di kota Malang semangkin meningkat.
Banyak pelanggan yang loyal terhadap STMJ Mito.
Segmen pasar untuk remaja dan dewasa.

Ancaman (Threat)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Banyak pesaing UKM yang memiliki usaha yang sama.


Naik turunnya bahan baku di pasaran.
Banyak konsumen yang mudah merasakan bosan akan produk STMJ.
Penurunan daya beli pada saat musim liburan.
Banyak pesaing produk STMJ yang harga lebih murah.
Kenaikan darif daya listrik dan air yang cukup tinggi.

Analisis SWOT

Berdasarkan analisa internal dan eksternal, maka dapat diperoleh data


tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Melalui proses
pembobotan penilaian, maka dapat dilihat pentingnya data - data Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman, kemudian setelah diolah, diperoleh bobot
dan rating setiap unsur matriks SWOT.
Bobot setiap faktor dari Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat
diberi nilai = 1,00, sedangkan untuk Rating setiap faktor diberi kriteria, berikut :

Rating 1
Rating 2
Rating 3
Rating 4

Kurang berpengaruh
Cukup berpengaruh
Berpengaruh
Berpengaruh kuat

Dan untuk kriteria bobot , yaitu :

Bobot 0,00 - 0,03


Bobot > 0,03 - 0,06
Bobot > 0,06 - 0,09
Bobot > 0,09 - 0,12

Kurang penting
Cukup penting
Penting
Sangat penting

Internal Factor Evaluation


Keterangan :
= skor bobot tertinggi
Faktor Internal

= skor bobot terendah


Bobot

Rating

Skor

Program Kerja

Kekuatan
1. Lokasi yang berdekatan dengan
perumahan dan tempat kostan.

0,10

0,40

Menata lokasi lebih menarik lagi agar


konsumen tertarik.

2. Harga yang ditawarkan cukup


terjangkau

0,11

0,44

Melihat perkembangan pasar agar bisa


menyesuaikan harga produk STMJ di pasar.

3. Menyediakan berbagai variasi dari


STMJ.

0,12

0,48

Melakukan inovasi untuk membuat produk


menjadi lebih baik lagi.

4. Menggunakan susu sapi murni

0,08

0,24

Mencari susu sapi murni dengan standar


yang berkualitas baik.

5. Produk bebas bahan pengawet

0,09

0,27

Mencari produk bahan baku yang

berkualitas bebas bahan pengawet.

6. Pelayanan dilakukan dengan optimal


untuk mencapai kepuasan konsumen

0,10

Total Kekuatan

0,60

0,30

2,13

Melatih tenaga kerja dan melakukan


pelayanan dengan lebih baik lagi.

Analisis Kekuatan

Tertinggi

Dalam Tabel kekuatan di atas maka terdapat satu variabel yang memiliki bobot
tertinggi, yaitu variabel Menyediakan berbagai variasi dari STMJ Faktor ini
sangat penting dan berpengaruh pada UKM STMJ. Hal ini karena STMJ Mito
mampu menyediakan variasi STMJ seperti STMJ coklat, STMJ kopi, dan
lainnya.
Program Kerja : Melakukan inovasi untuk membuat produk menjadi lebih
baik lagi.
Terendah

Sedangkan Skor bobot terendah terdapat pada variabel Menggunakan susu sapi
murni Meskipun variabel ini rendah tetapi faktor ini penting dan berpengaruh
pada UKM. Dimana berpengaruh pada prospek kedepannya karena rata rata
STMJ menggunakan susu sapi murni akan tetapi harus diperhatikan standar
susu sapi murni tersebut.
Program Kerja : Mencari susu sapi murni dengan standar yang berkualitas
baik.

Faktor Internal

Bobot

Rating

Skor

Program Kerja

Kelemahan

1. Kurangnya lahan tempat parkir

0,07

0,07

Mencari cara untuk menambah lahan


parkiran lagi.

2. Media promosi yang dilakukan


kurang

0,10

0,20

Melakukan promosi tambahan agar para


konsumen bisa merasakan STMJ
tersebut.

3. Kurangnya pegawai untuk


membantu melayani pelanggan

0,08

0,16

Menambah beberapa pegawai agar bisa


melakukan kerja lebih optimal.

4. Pembagian kerja pegawai


kurang jelas

0,06

0,06

Melakukan program kerja yang jelas


agar pegawai mengikuti program kerja
dengan baik.

5. Pencatatan keuangan yang


kurang lengkap
Total Kelemahan
Total Internal

0,09

0,18

0,40

0,67

2,80

Melengkapi pencatatan keuangannya.

Analisa Kelemahan
Tertinggi

Dalam Tabel kelemahan di atas maka terdapat satu variabel yang memiliki
bobot tertinggi, yaitu variabel Media promosi yang dilakukan kurang variabel
ini menjadi kelemahan utama, karena STMJ Mito kurang aktif melakukan
promosi sehingga perlu dilakukan promosi tambahan agar lebih menarik
konsumen.
Program Kerja : Melakukan promosi tambahan agar para konsumen bisa
merasakan STMJ tersebut.

Terendah

Sedangkan Skor bobot terendah terdapat pada variabel Pembagian kerja


pegawai kurang jelas variabel ini menjadi kelemahan yang terendah karena
dengan pembagian kerja yang kurang jelas tidak mempengaruhi pelayanan dari
STMJ Mito.
Program Kerja : Melakukan program kerja yang jelas agar pegawai mengikuti
program kerja dengan baik.

Eksternal Factor Evaluation


Keterangan :
= skor bobot tertinggi
Faktor Eksternal

= skor bobot terendah


Bobot

Rating

Skor

Program Kerja

Peluang
1. Meningkatkan permintaan
konsumen akan produk STMJ yang
inovatif

0,12

0,48

Mengikuti saran dan keiinginan konsumen


agar produk STMJ lebih inovatif.

2. Masih sedikit usaha STMJ yang


berani menggunakan berbagai variasi

0,11

0,33

Meningkatkan berbagai varian rasa pada


STMJ dengan inovasi baru.

3. Jumlah mahasiswa di kota Malang


semangkin meningkat

0,11

0,44

Menambahkan promosi kepada mahasiswa


di kota Malang.

4. Banyak pelanggan yang loyal


terhadap STMJ Mito

0,10

0,30

Menjalin hubungan yang lebih baik pada


pelanggan.

5. Segmen pasar untuk remaja dan

0,09

0,27

Melakukan promosi lebih baik lagi agar

dewasa

segmen pasar lebih luas.

6. Banyak bahan baku yang ada di


pasar dan mudah di dapatkan

0,08

Total Peluang

0.61

0,24

2,06

Mencari bahan baku yang berkualitas


dengan harga yang sesuai.

Analisa Peluang

Tertinggi

Dalam Tabel peluang di atas maka terdapat satu variabel yang memiliki bobot
tertinggi, yaitu variabel Meningkatkan permintaan konsumen akan produk
STMJ yang inovatif Faktor ini sangat penting dan sangat berpengaruh karena
dengan meningkatkan permintaan konsumen maka kita bisa mengetahui
keingginan konsumen tersebut.
Program Kerja : Mengikuti saran dan keiinginan konsumen agar produk STMJ
lebih inovatif.

Terendah

Sedangkan Skor bobot terendah terdapat pada variabel Banyak bahan baku
yang ada di pasar dan mudah di dapat Faktor ini penting untuk STMJ Mito
tetapi memiliki skor terendah, karena bahan baku yang dicari banyak berada di
pasar pasar.
Program Kerja : Mencari bahan baku yang berkualitas dengan harga yang
sesuai

Faktor Eksternal

Bobot

Rating

Skor

Program Kerja

Ancaman
1. Banyak pesaing UKM yang
memiliki usaha yang sama

0,10

0,20

Meningkatkan variasi produk ST


unggul dari pada para pesaing

2. Naik turunnya bahan baku di


pasaran

0,06

0,06

Mencari beberapa suplai bahan b


dengan harga yang sesuai

3. Banyak konsumen yang mudah


merasakan bosan akan produk STMJ

0,08

0,08

Menambahkan beberapa rasa bar


STMJ agar konsumen merasa sen

4. Penurunan daya beli pada saat


musim liburan

0,07

0,07

Meningkatkan promosi agar daya


saat liburan bisa optimal.

5. Banyak pesaing produk STMJ yang


harga lebih murah

0,09

0,18

Menyesuaikan harga di STMJ di


melakukan promosi dengan baik.

6. Kenaikan tarif daya listrik dan air


yang cukup tinggi

0,09

0,18

Melakukan penghematan ldalam


menggunakan istrik dan air.

Total Ancaman

Total Eksternal

0,49

0,77

2,83

Analisis Kelemahan
Tertinggi

Dalam Tabel Ancaman di atas maka terdapat satu variabel yang memiliki bobot
tertinggi, yaitu variabel Banyak pesaing UKM yang memiliki usaha yang
sama Dengan banyak pesaing yang sama dan hampir sama dengan produk
STMJ maka konsumen akan mempunyai banyak pilihan untuk membeli STMJ.
Program Kerja : Meningkatkan variasi produk STMJ agar unggul dari pada
para pesaing
Terendah

Sedangkan Skor bobot terendah terdapat pada variabel Naik turunnya bahan
baku di pasar Faktor variabel tersebut cukup penting, karena dengan
mengetahui beberapa supplier bahan baku kita bisa mengetahui kenaikan dan
turunnya harga tersebut.
Program Kerja : Mencari beberapa suplai bahan baku dengan harga yang
sesuai

Hasil Analisis
Dari analisis yang didapat dari hasil hasil internal dan eksternal pada tabel
diatas, hasil dapat dilihat disimpulan sebagai berikut :
Total skor strength
: 2,13
Total skor weakness
: 0,67
Total skor opportunity : 2,06
Total skor threat
: 0,77
Analisis IFAS dan EFAS
INTERNAL

EKSTERNAL

STRATEGI

S>W
2,13 > 0,67

O>T
2,06 > 0,77

Agresif

Jadi, penentuan bisa digambarkan sebagai koordinat matrik SWOT sebagai


berikut :
ANALISIS INTERNAL :
Sumbu x
= (Skor Kekuatan Skor Kelemahan)/2
= (2,13 0,67) : 2
= 0,73
KOORDINAT ANALISIS EKSTERNAL :
Sumbu y
= (Skor Peluang Skor Ancaman)/2
= (2,06 0,77) : 2
= 0,645

Banyak peluang lingkungan

Quadran II Strategi Bebenah


Quadran diri
I Strategi agresif
Kelemahan Intern yang krisis

Kekuatan Inter

Quadran III Strategi


Quadran
defensif
IV Strategi diversifikasi

Ancaman Lingkungan Yang besar


Gambar Diagram Analisa SWOT

umber, Cristensen dalam Fred R. David,

(1997:P.192)

UKM STMJ Mito menggunakan strategi agresif yang terletak di Quadran I


dengan metode integrasi ke belakang, pengembangan pasar, pengembangan
produk, penetrasi pasar, diversifikasi terkait.
Dari hasil analisis di atas, strategi yang memungkinkan dilakukan oleh
UKM STMJ Mito adalah :

1. Integrasi ke belakang
Merupakan strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali lebih
besar atas pemasok perusahaan
Dasar penggunaan strategi : Strategi ini dilakukan dengan cara melakukan
kerja sama dengan pemasok bahan baku terutama untuk susu murni agar suplai
bahan baku untuk lalapan tetap lancar dan berkualitas bagus.
2. Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar yaitu memperkenalkan produk atau jasa saat ini
ke wilayah geografis baru.
Dasar

Penggunaan Strategi :

Strategi ini dilakukan dengan cara aktif

mempromosikan STMJ Mito menggunakan berbagai media promosi agar


mencapai tujuan pengembangan pasar.

Lampiran Keuangan

Biaya Investasi Fisik


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Barang
Grobak
Meja
Kursi
Gelas
Sendok
Panci
Toples
Ember
Kompor Gas
Gas Elpiji
Total Biaya Fisik

Jumlah/
Unit
1
4
8
30
30
2
4
2
2
4

Harga Satuan

Jumlah

2.000.000
100.000
60.000
5.000
1.500
60.000
10.000
20.000
350.000
90.000

2.000.000
400.000
480.000
150.000
45.000
120.000
40.000
40.000
700.000
360.000
4.335.000

Biaya Oprasional
N
o
1

Jenis Barang
Susu

Telor

Jumlah
Barang
350 lt

Harga Satuan

Jumlah

5.000

1.750.000

500
butir

1.500

750.000

Madu

7 botol

120.000

840.000

Jahe

2 kg

20.000

40.000

Coklat

250.000

250.00

Kopi

150.000

150.000

Gula Pasir

15 kg

13.000

195.000

Garam

5 kg

5.000

25.000

Air

25
Galon

16.000

400.000

Total Biaya Oprasi

4.400.000

Biaya Overhead / Bulan


No Keterangan

Jumlah
1

Total Harga /
bln
Rp. 500.000

Gaji Pegawai

Sewa Ruko

Rp. 500.000

Biaya Lain - Lain

Rp. 100.000

Total Biaya Overhead (per


Bulan)
Total Biaya Produksi (per
Bulan)
Laba Yang Diinginkan 50%

Rp. 1.100.000

Harga Jual per Bulan

Rp. 8.250.000

Rp. 5.500.000
Rp. 2.750.000

Harga Penjualan
Tahun

Total Penjualan

2015

99.000.000

Harga Pokok Penjualan (HPP)


Tahun
2015

Biaya
Oprasional
Rp. 52.800.000

Biaya Overhead

Total Biaya

Rp. 12.600.000

Rp. 65.400.000

Laporan Laba Rugi


Tahun 2015

Penjualan Bersih

Rp. 99.000.000

HPP

Rp. 65.400.000

Laba Kotor

Rp. 33.600.000

Laba Bersih sebelom pajak

Rp. 33.600.000

Pajak

Laba Bersih setelah pajak

Rp. 33.600.000

Rasio Probabilitas
Margin Laba Kotor
Penjualan HPP =

Rp. 99.000.000 Rp. 65.400.000

Penjualan

Rp. 99.000.000
=

0,34

Margin Laba Bersih


Laba Bersih

Penjualan

Rp. 32.700.000
Rp. 99.000.000

0,33

Perkiraan Penjualan Tiap Bulan


Harga Jual / Asumsi Harga
=

Rp. 8.250.000 / 10.000

825 STMJ

Perhitungan BEP
Fixed Cost Meliputi :
Pegawai / bulan

= Rp. 500.000

Total Fixed Cost

= Rp. 500.000

Variabel Cost Meliputi :


= Biaya Oprasional + Biaya Lain
= Rp. 4.400.000 + Rp. 100.000
= Rp. 4.500.000
Variabel Cost / unit = Rp. 4.500.000 / 825
= Rp. 5.450

BEP dalam Unit


Biaya Tetap
Harga per Unit Biaya Variabel per Unit
BEP =

500.000
10.000 5.450

BEP =

500.000
4.550

BEP =

109

BEP dalam Rupiah


BEP = 109 x Rp. 10.000
= Rp. 1.090.000

Você também pode gostar