Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat potensial dalam mendukung
keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu sumber daya yang ada di hutan
adalah serangga permukaan tanah. Kehadiran serangga permukaan tanah
dibutuhkan untuk membantu dalam proses dekomposisi.Tujuan penelitian yang
dilakukan adalah untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman serangga
permukaan tanah pada dua habitat yang berbeda yaitu hutan homogen dan hutan
heterogen. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21-25 Juli 2008 di pusat
penelitian konservasi alam (PPKA) Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat. Pengambilan serangga permukaan tanah
dilakukan dengan menggunakan pitfall trap yang dipasang selama tiga hari.
Identifikasi dan analisa sampel dilakukan sampai tingkat suku. Hasil penelitian
menunjukkan perbedaan komposisi serangga permukaan tanah pada hutan
homogen didapatkan 8 ordo, 18 Famili (409 individu). Pada lokasi hutan heterogen
didapatkan 8 ordo, 16 Famili (992 individu). Indeks keanekaragaman pada hutan
homogen{0, lebih tinggi dibandingkan hutan heterogen. Indeks kesamaan pada
kedua habitat didapatkan sebesar 76%.
Kata Kunci: Serangga permukaan tanah, hutan homogen, hutan heterogen
PENDAHULUAN
Hutan merupakan sumber daya alam
yang sangat potensial dalam mendukung
keanekaragaman flora dan fauna, Salah
satu sumber daya hutan adalah serngga
tanah. Serangga tanah adalah serangga
yang hidup di tanah, baik yang hidup di
permukaan tanah maupun yang terdapat di
dalam tanah (Suin,1997 )
Serangga
permukaan
tanah,
sebenarnya memakan tumbuh-tumbuhan
yang hidup , tetapi juga memakan tumbuhtumbuhan yang sudah mati. Serangga
permukaan tanah berperan dalam proses
dekomposisi. Proses dekomposisi dalam
tanah tidak akan mampu berjalan cepat bila
Ruslan H
43
Ruslan H
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal
21- 25 Juli 2008, di Pusat Pendidikan
Konservasi Alam (PPKA) Bodogol, Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango,
Sukabumi, Jawa Barat.
PPKA Bodogol didirikan atas kerjasama
Conservation International (CI) Indonesia
Program Yayasan Alam Mitra Indonesia
(Alami) dan Balai Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. PPKA Bodogol
44
C. Cara Kerja
2. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara memasang sepuluh
perangkap jebak pada kedua habitat.
Perangkap diisi dengan larutan alkohol
70% dan ditambahkan larutan asam
asetat 5% sebanyak 1 tetes pada
masing-masing perangkap. Perangkap
dipasang secara random dan dibiarkan
selama 3 hari kemudian sampel yang
tertangkap dikumpulkan.
1.
Penentuan Lokasi
Lokasi pengambilan sampel dipilih
pada 2 (dua) kondisi habitat yang
berbeda yaitu hutan homogen dan
hutan heterogen. Lokasi pengambilan
sampel dilakukan di jalur Cikaweni dan
pengumpulan
data
dilakukan
menggunakan metode perangkap jebak
(pit fall trap).
Ruslan H
45
D. Analisis Data
1. Untuk
mengetahui
indeks
keanekaragaman digunakan rumus
Shannon-Wienner (Magurran, 1988) :
H = -Pi ln Pi
Keterangan :
H = indeks keanekaragaman
ni = jumlah suku yang didapat
N = jumlah total suku yang didapat
2. Untuk mengetahui ada/tidaknya
perbedaan indeks keanekaragaman
antara dua habitat dihitung dengan
Uji Hutchinson (Magurran, 1988) :
3. Indeks kesamaan suku serangga pada
dua habitat dihitung dengan Uji
Sorenson :
IS =
2C
x 100%
A+B
Keterangan :
IS = indeks kesamaan.
C = jumlah suku serangga yang ada
di kedua habitat
A = jumlah suku serangga yang
hanya ada di habitat pertama
B = jumlah suku serangga yag hanya
ada di habitat kedua
Pi = ni/N
Ruslan H
46
Tabel 1. Jumlah famili (F) dan jumlah individu (I) serangga permukaan tanah yang
didapatkan di hutan homogen dan hutan heterogen di PPKA, Bodogol,
Jawa Barat
No.
Taksa
1
2
3
Hutan Homogen
Hutan Heterogen
Blattodea
Coleoptera
Dermaptera
5
1
17
29
3
1
11
6
4
5
Diptera
Hemiptera
4
2
17
2
4
3
7
3
6
7
Hymenoptera
Lepidoptera
3
1
337
2
1
1
911
1
8
8
Ortoptera
Thysanura
1
1
2
3
2
0
2
0
18
409
16
942
Jumlah
Ruslan H
Habitat
Hutan Homogen
Hutan Heterogen
48
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian jangka
panjang terhadap serangga permukaan
tanah di Pusat Pendidikan dan Konservasi
Alam Bodogol, Sukabumi Jawa Barat
sehingga didapat data yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D.J., C.A. Triplehorn dan N. F.
Johnson.
Pengenalan
Pelajaran
Serangga. Edisi keenam. Soetiono
Porto
Soejono.
Gajah
mada
university Press. Yogyakarta. 1992.
Commonwealth Scientific and Industrial
Research Organisation (Division of
Entomology). The Insects Of
Australia Volume I & II. Cornell
University Press. Ithaca, New York.
1991.
Ruslan H
Elzingga,
R.J.
Fundamentals
Of
Entomology. Prentice Hall Of India,
Private limited, New Delhi. 1978.
Himpunan Mahasiswa Biologi Raflesia.
Survei Keanekaragaman Hayati di
Stasiun Penelitian Bodogol Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango.
Universitas
Islam
As-Syafiah.
Jakarta. 2002.
Magurran, Anne E. Ecological Diversity
and Its Measurement. Princeton
University Press. New Jersey. 1988.
Rahmawaty. Keanekaragaman Serangga
Tanah dan Perannya pada Komunitas
Rhizopora spp. Dan Komunitas
Ceriops tagal Di Taman Nasional
Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi
Tenggara.
Tesis
program
pascasarjana IPB. Bogor. 2000.
Suin, N.M. 1989. Ekologi Hewan Tanah.
Bumi Aksara. Jakarta.
Suin,
49
Ruslan H
No
1
2
Ordo
Blattodea
Coleoptera
3
4
Dermaptera
Diptera
Hymenoptera
Hemiptera
7
8
Lepidoptera
Orthoptera
Thysanura
Family
Blattidae
Staphylinidae
Histeridae
Scolytidae
Anthicidae
Anthribidae
Tenebrionidae
Labiduridae
Phoridae
Dolichopodidae
Cecidomyiidae
Drosophillidae
Muscidae
Syrphidae
Formicidae
Diapriidae
Evaniidae
Cicadellidae
Membracidae
Miridae
Lycaenidae
Gryllidae
Tetrigidae
Lepidotrichidae
Homogen
0
9
1
2
0
1
4
29
11
2
1
3
0
0
344
1
1
1
0
1
2
0
2
3
418
Heterogen
1
5
0
0
1
0
5
6
2
0
0
3
1
1
911
0
0
1
1
1
1
1
1
0
942
50
Bangsa
Suku
Dermaptera
Labiduridae
Hymenoptera Formicidae
Diapriidae
Evaniidae
Hemiptera
Cicadellidae
Miridae
Coleoptera
Staphylinidae
Histeridae
Scolytidae
Anthribidae
Tenebrionidae
Diptera
Phoridae
Dolichopodidae
Cecidomyiidae
Drosophillidae
Lepidoptera
Lycaenidae
Orthoptera
Tetrigidae
Thysanura
Lepidotrichidae
Ruslan H
I
29
344
1
1
1
1
9
1
2
1
4
11
2
1
3
2
2
3
418
K
0.9307804
11.040982
0.0320959
0.0320959
0.0320959
0.0320959
0.2888629
0.0320959
0.0641918
0.0320959
0.1283835
0.3530546
0.0641918
0.0320959
0.0962876
0.0641918
0.0641918
0.0962876
Pi
0.069378
0.8229665
0.0023923
0.0023923
0.0023923
0.0023923
0.0215311
0.0023923
0.0047847
0.0023923
0.0095694
0.0263158
0.0047847
0.0023923
0.007177
0.0047847
0.0047847
0.007177
ln Pi
-2.6681856
-0.1948398
-6.0354814
-6.0354814
-6.0354814
-6.0354814
-3.8382569
-6.0354814
-5.3423343
-6.0354814
-4.6491871
-3.6375862
-5.3423343
-6.0354814
-4.9368691
-5.3423343
-5.3423343
-4.9368691
Pi ln Pi
-0.1851134
-0.1603466
-0.014439
-0.014439
-0.014439
-0.014439
-0.0826419
-0.014439
-0.0255614
-0.014439
-0.0444898
-0.095726
-0.0255614
-0.014439
-0.0354321
-0.0255614
-0.0255614
-0.0354321
-0.8425001
(Pi ln Pi)^2
0.034267
0.025711
0.0002085
0.0002085
0.0002085
0.0002085
0.0068297
0.0002085
0.0006534
0.0002085
0.0019793
0.0091635
0.0006534
0.0002085
0.0012554
0.0006534
0.0006534
0.0012554
0.0845343
VAR H
0.0066925
51
Lampiran 3. Indeks keanekaragaman serangga permukaan tanah pada hutan heterogen di PPKA, Bodogol, Jawa Barat.
Ordo
Famili
Pi
ln Pi
Pi ln Pi
(Pi ln Pi)^2
Pi (ln Pi)^2
Dermaptera
Hymenoptera
Hemiptera
Labiduridae
Formicidae
Cicadellidae
Membracidae
Miridae
Staphylinidae
Anthicidae
Tenebrionidae
Gryllidae
Tetrigidae
Phoridae
Drosophillidae
Muscidae
Syrphidae
Lycaenidae
Blattidae
6
911
1
1
1
5
1
5
1
1
2
3
1
1
1
1
0.1925753
29.239344
0.0320959
0.0320959
0.0320959
0.1604794
0.0320959
0.1604794
0.0320959
0.0320959
0.0641918
0.0962876
0.0320959
0.0320959
0.0320959
0.0320959
0.0063694
0.9670913
0.0010616
0.0010616
0.0010616
0.0053079
0.0010616
0.0053079
0.0010616
0.0010616
0.0021231
0.0031847
0.0010616
0.0010616
0.0010616
0.0010616
-5.0562458
-0.0334624
-6.8480053
-6.8480053
-6.8480053
-5.2385674
-6.8480053
-5.2385674
-6.8480053
-6.8480053
-6.1548581
-5.749393
-6.8480053
-6.8480053
-6.8480053
-6.8480053
-0.0322054
-0.0323612
-0.0072696
-0.0072696
-0.0072696
-0.0278056
-0.0072696
-0.0278056
-0.0072696
-0.0072696
-0.0130676
-0.0183102
-0.0072696
-0.0072696
-0.0072696
-0.0072696
0.0010372
0.0010472
5.285E-05
5.285E-05
5.285E-05
0.0007731
5.285E-05
0.0007731
5.285E-05
5.285E-05
0.0001708
0.0003353
5.285E-05
5.285E-05
5.285E-05
5.285E-05
0.162838354
0.001082882
0.049782565
0.049782565
0.049782565
0.145661295
0.049782565
0.145661295
0.049782565
0.049782565
0.080429465
0.105272356
0.049782565
0.049782565
0.049782565
0.049782565
JUMLAH
-0.2242519
0.0046652
1.138771298
VAR H
0.001195482
Coleoptera
Orthoptera
Diptera
Lepidoptera
Blattodea
942
H1-H2
Var H1+Var H2
t
0.618248142
0.0888141
6.961151252
0.007887938
1.07151E-07
1.51717E-09
72587.62353
Berdasarkan hasil dari table distribusi t, tampak dengan derajat kebebasan dan nilai t seperti di atas maka di peroleh p<0.001.
Oleh karena itu, kedua jenis hutan berbeda signifikan dari sisi keanekaragaman spesiesnya. Hutan homogen memiliki jumlah keanekaragaman yang lebih tinggi
dibandingkan dengan hutan heterogen
Ruslan H
52
Tabel 4. Kesamaan famili serangga antara hutan homogen dan hutan heterogen
Hutan Homogen
Labiduridae
Formicidae
Diapriidae
Evaniidae
Cicadellidae
Miridae
Staphylinidae
Histeridae
Scolytidae
Anthribidae
Tenebrionidae
Hutan Heterogen
Labiduridae
Formicidae
Cicadellidae
Membracidae
Miridae
Staphylinidae
Anthicidae
Tenebrionidae
Gryllidae
Tetrigidae
Phoridae
Tetrigidae
Phoridae
Drosophillidae
Ruslan H
INDEKS
KESAMAAN
53