Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DASAR HUKUM
Pasal 2 UU Nomor 36 Tahun 2008 (berlaku sejak 1 Januari 2009) tentang perubahan keempat
atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
PMK-215/PMK.03/2008 (berlaku sejak 16 Desember 2008) stdtd PMK-166/PMK.011/2012
(berlaku sejak 29 Oktober 2012) tentang penetapan organisasi-organisasi internasional dan
pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang tidak termasuk subjek PPh.
PER-43/PJ/2011 (berlaku sejak 28 Desember 2011) tentang penentuan Subjek Pajak Dalam
Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri.
SIAPA YANG MENJADI SUBJEK PAJAK
Yang menjadi subjek pajak adalah:
1.Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
2.Badan.
3.Bentuk usaha tetap.
Warisan termasuk subjek pajak, maksudnya bagaimana?contoh saja ada seorang kaya yang
meninggal dan mewariskan restoran, maka restoran tersebut jika belum terbagi masih sebagai
subjek pajak, menggantikan empunya yang telah meninggal.
10
2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu
dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
-Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
-Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
-Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dan
-Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Negara dan
Kewajiban pajak subjektif badan dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia dan berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat
kedudukan di Indonesia. (Pasal 2A ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2008)
3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
Kewajiban pajak subjektif warisan yang belum terbagi dimulai pada saat timbulnya warisan
yang belum terbagi tersebut dan berakhir pada saat warisan tersebut selesai dibagi. (Pasal 2A
ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2008)
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia;
Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan ini dimulai pada saat orang pribadi atau
badan tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (5) UU Nomor 36 Tahun 2008 dan berakhir pada saat tidak lagi menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap. (Pasal 2A ayat (3) UU Nomor 36
Tahun 2008)
2.Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
11
Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan ini dimulai pada saat orang pribadi atau
badan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada saat
tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut. (Pasal 2A ayat (4) UU Nomor 36
Tahun 2008)
12