Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MASYARAKAT
Masyarakat dalam wilayah kerja tertentu yang mempunyai masalah kebidanan tertentu atau
yang rentan terhadap kemungkinan timblnya masalah kebidanan/ kesehatan.
Prioritasnya adalah :
1. Masyarakat didaerah yang mempunyai masalah kesehatan yang menonjol dengan
Daerah sekitarnya:
- Angka kelahiran yang meningkat
- Angka kesakitan yang meningkat
- Angka kematian : ibu,bayi, balita yang meningkat
2. Masyarakat didaerah yang cakupan dalam kebidanan/ kesehatan rendah :
- Cakupan antenatal rendah
- Cakupan imunisasi rendah
- Cakupan KB rendah dll
3. Masyarakat dengan keadaan lingkungan kehidupan yang buruk:
- Daerah perkotaan yang kumuh
4. Masyarakat didaerah endemis suatu penyakit tertentu:
- Daerah gondok endemic
- Daerah DHF
- Daerah malaria
- Daerah diare
5. Masyarakat didaerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami
Hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya:
- Masyarakat tranmigrasi
- Masyarakat terasing
Sasaran tersebut melalui satu satuan yang utuh dipandangdari berbagai aspek kehidupan:
- Aspek fisik ( biologis )
- Aspek kejiwaan ( psikologis )
- Aspek kemasyarakatan ( sosial )
- Aspek budaya ( kultural )
- Aspek keyakinan ( spiritual )
Dan bukan hanya sebagai obyek pelayanan, jadi merupakan subyek dan patner yang aktif
PRINSIP PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS :
1. Tindakan kebidanan yang tepat dan aman.
2. Memberikan kepuasan klien.
3. Menghargai manusia dan hak-haknya untuk dapat mengambil keputusannya sendiri,
tindakan bidan: menghargai ibu/wanita sebagai individu mandiri dan mendukung hak
dan tanggung jawabnya untuk ikut menetukan/ mengambil keputusan yang berkaitan
dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan
4. Menghargai perbedaan sosial budaya seseorang
5. Asuhan keluarga adalah tindakan / asuhan yang diberikan dengan mengikut sertakan
keluarga sebagai komponen penting dalam masa: hamil, bersalin dan nifas, serta
meningkatkan decara optimal kesehatan keluarga, keinginan ibu dan keluarga.
6. Peningkatan kesehatan merupakan tindakan yang mendukung perilaku yang dapat
meningkatkan kesehatan ibu / wanita sepanjang kehidupannya.
7. Mengikut sertakan masyarakat melalui PSM dalam upaya menyadarkan masyarakat
untuk memahami masalah kesehatannya.
SEMBILAN SASARAN KIA adalah :
1. Penurunan 50% MMR---- MMR 4,5 / 1000 KH th 1986 turun menjadi
2,25/1000KH
2. Eliminasi Kritinisme baru ---- kapsul Lipiodol
3. Eliminasi Tetanus Neonatorum---- imunisassi TT pada bumil, pelatihan dukun
Bayi
4. Peningkatan penggunaan ASI eksklusif, ASI sampai 4 bulan, ASI diberikan
Sedini mungkin, colostrums jangan dibuang
5. Penurunan 33% anaemi besi pada bmil. Anaemi bumil 55% th 1987 menjadi
36,7%
6. Eliminasi kekurangan vit A,--- ibu nifas dan anak 1-4 th
7. Pemantapan UCI dengan strategi 80-80-80. UCI 80% seluruh propinsi,
Kabupaten, kodya, kecamatan, desa
8. Penurunan 50% gizi kurang dan buruk pada balita------- Posyandu
Gizi buruk 3% th 1980 menjadi 1,4% th 1989
9. Penurunan 33% kematian akibat ISPA
10. Peningkatan melek huruf pada anak usia sekolah
MAKING PREGNANCY SAFER ( MPS )
MPS adalah Strategi percepatan penurunan angka kematian ibu
Latar belakang :
1. Besarnya masalah kamatian dan kesakitan ibu dan BBL
2. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan safe motherhood
3. Makin terbatasnya sumber daya
4. Program pokok dalam mencapai Indonesia Sehat 2010
Besarnya masalah kematian ibu :
Tahun 1986---------450/100.000 KH
Tahun1992----------420/100.000 KH
Tahun 1994---------390/100.000 KH
Tahun 1997--------334/100.000 KH
Tahun 2002--------307/100.000 KH
Target 125/100.000 KH tahun 2010
Target :
1. AKI 125/100.000 kh pada akhir tahun 2010
2. Tersedianya tenaga pelayanan kesehatan kebidanan yang trampil disetiap desa
3. Cakupan pelayanan ANC menjadi 95% ( K1 95%, K4 90% )
4. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 85%
5. Penanganan kasus komplikasi obtetri/resiko tinggi 80% dari kasus
6. Tersedianya informasi dan pelayanan KB menjadi 90% bagi wanita usia subur
7. Imunisasi TT pada wanita hamil menjadi 90%
Program Pokok MPS :
A. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan:
1. Mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan- abortus tak aman
kegiatannya: KIE, pelayanan KB berkualitas, meningkatkan partisipasi
2. Persalinan oleh tenaga kesehatan:
- Komplikasi dan kematian ibu sering terjadi pada saat sekitar prsalinan
- Kegiatan diarahkan pada upaya peningkatan cakupan dan kualitas:
> Penyediaan tenaga bidan
> Penyediaan fasilitas di semua puskesmas memberikan pertolongan persalinan
> Persiapan persalinan
> Kemitraan dukun bayi dan bidan
> Peningkatan kontribusi swasta
> Peningkatan pemanfaatan PWS-KIA
- kegiatan peningkatan kualitas pelayanan:
> Pendidikan dan pelatihan( pre-in-service)
> Program jaminan mutu ( termasuk AMP)
> Monitoring dan supervise
3. Penanganan kegawat daruratan:
- Data akurat tentang pelayanan sangat kurang
- Penyebab utama adalah :
Perdarahan
Eklamsia
Partus lama
Infeksi
Komplikasi abortus
- Angka kejadian komplikasi sangat beragam antar daerah. . Angka kejadian ini
mempengaruhi alokasi sumber daya
- Kegiatan terutama adalah menyediakan pelayanan kegawat daruratan yang
berkualitas, antara lain:
Penyediaan sumber daya
bidan-----PPGDON
puskesmas----mampu PONED
RS------mampu PONEK
Pelayanan masa nifas terutama masa dini
Persiapan dalam menghadapi kasus kegawat daruratan
III. Intervensi
Dalam strategi intervensi ada beberapa model pendekatan pengorganisasian
Komunitas ( ROTHMAN 1968 ) :
A. Pengembangan masyarakat - prinsip PHC untuk mencapai KBS th 2000
B. Perencanaan sosial :
1. Pengkajian
2. Pengorganisasian
3. Pendidikan& latihan
4. Formasi kemimpinan
5. Koordinasi intersektoral
6. Supervisi& evaluasi
C. Pendekatan sosial action:
Langkah 1 s/d 6 sejalan dengan pembinaan masyarakat ditingkat desa:
1. Pertemuan tingkat desa( loka karya)
2. Survey diri
3. Musyawarah masyarakat desa (MMD ) denga kader
4. Pelatihan kader
5. Pelaksanaan upaya kesehatan bersama-sama masyarakat
6. Pembinaan kader oleh tokoh masyarakat, bidan, perawat komunitas
Dalam intervensi ada perencanaan::
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai
2. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
Merumuskan tujuan, kriterianya :
1. Berfokus kepada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistik
5. Waktu dibatasi ( jangka pendek, menengah dan panjang )
6. Melibatkan peran serta masyarakat
Rencana tindakan terdapat langkah-langkah perencanaan :
1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan/ kebidanan
2. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
3. Libatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan ( MMD,
lokakarya mini )
4. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5. Rencana tindakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan
masyarakat
6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realistik
8. Disusun secara berurutan
9. Bersifat spesifik:
a. siapa yang akan melakukan
b. apa yang akan dilakukan
c. dimana dilakukan
d. kapan dilakukan
e. bagaimana melakukannya
f. frekwensi melakukan
10. Disusun secara berurutan
ANGKA KEMATIAN IBU di INDONESIA
Penyebab langsung angka kematian ibu:
- Perdarahan
- Infeksi
- Keracunan kehamilan
- Partus lama
Tidak langsung : Anaemi, kurang energi kronik, keadaan 4 terlalu : ( terlalu muda, terlalu
tua, terlalu sering dan terlalu banyak )
Kematian ini dapat dicegah melalui :
- perbaikan gizi
- keluarga berencana
- pencegahan abortus provokatus
- pelayanan obstetri berkwalitas tinggi ( kehamilan, persalinan dan pasca salin)
- transportasi dan komunikasi yang baik
- penyediaan darah yang cepat dan aman
- peningkatan pendidikan wanita dan
- perbaikan status wanita dalam lingkungan sosial budaya
Pengukuran kematian ibu menggunakan ratio dan rate =
Jumlah ibu yang meninggal akibat kehamilan, persalinan / nifas
100.000 kelahiran hidup
Rate kematian ibu =
Jumlah ibu yang meninggal akibat kehamilan atau persalinan/ nifas
Jumlah total wanita usia subur (15 - 49 tahun)
Tahun 1987 persatuan bidan internasional bersama WHO dan UNICEF mengadakan
konferensi seluruh dunia untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi bidan.
Daftar masalahnya :
1. penyebaran/ penempatan bidan di masyarakat
2. kedudukan wanita dalam keluarga dan masyarakat lingkungannya
3. sikap petugas pelayanan kesehatan
10
11
Jumlah wanita 50,04 % dari seluruh penduduk, PUS nya 66,03 % dari jumlah wanita
Tahun 1980 - 2000 pertambahan penduduk 1,35 %
Angka kelahiran kasar 22/1000 penduduk
Angka harapan hidup : laki-laki 64,3 th, wanita 68,2 th
Angka kesuburan th 20022003 : 2,6 %
Pertumbuhan penduduk 20002002 : 1,25 %
PHC (PRIMARY HEALTH
CARE )
Strategi global untuk mencapai KESEHATAN BAGI SEMUA TAHUN 2000 yang
digunakan adalah strategi PHC
Konfrensi Internasional 12 September 1978 di Alma Ata Rusia --- Deklarasi Alma Ata,
Tahun 2000 membangun masyarakat sehat. Secara operasional di Indonesia : PKMD
UNSUR UTAMA PHC :
1. Pelayanan kesehatan dasar
2. PSM
3. Kerja sama lintas sektoral
LIMA PRINSIP DASAR PHC :
1. Pemerataan upaya kesehatan
2. Penekanan pada upaya preventif
3. Menggunakan tehnologi tepat guna
4. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
5. Kerja sama lintas sektoral
Yang mendorong pengembangan PHC:
1. Kegagalan penerapan teknologi medis tanpa disertai aspek sosial, ekonomi, politik
2. Pentingnya keterpaduan, kerjasama dengan sektor lain serta pemerataan upaya kesehatan
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta masyarakat
Cara pelaksanaan PHC
Terpadu dengan pelayanan kesehatan dasar oleh pemerintah dengan organisasi masyarakat
( Community Based Health Care = CBHC ) :
- Masyarakat bersama-sama dengan tenaga Puskesmas dalam menentukan
- Prioritas masalah
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, sejak dari
perencanaan program, penggalian dana masyarakat,mengangkat kader kesehatan
sampai dengan evaluasi program
- Tugas Puskemmas : membina, menunjang, dan mengevaluasi
- Pelaksanaan oleh masyarakat( kader kesehatan dan masyarakat )
- Kelemahannya : kegiatan terlalu lama,dampak tidak tampak,biaya besar
- Keterlibatan masyarakat mencakup:
- Pengenalan masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah, melaksanakan
kegiatan, pembinaan, menilai hasil kegiatan
12
Lingkup kegiatan :
1. Pelayanan kesehatan dasar : UPGK, immunisasi, KIA/KB, penanggulangan diare,
pemberantasan sarang nyamuk, penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi serta
penyuluhan kesehatan
2. Peran serta masyarakat
3. Kerja sama lintas sektoral
Timbul selektif PHC : tehnologi yang lebih murah dan mudah : konsep GOBI- 3F
1. Growth onetoring KMS
2. Oral Rehydration - Penanggulangan diare
3. Breast Feeding - Manajemen Laktasi
4. Immunization
5. Food suplement- PMT
6. Female Education - PKK
7. Female Spacing - harapan hidup
PHC di Indonesia dilaksanakan dalam bentuk PKMD yang kegiatannya :
- swadaya masyarakat dan gotong royong
PENGEMBANGAN MASYARAKAT dalam KESEHATAN
Ada 5 langkah pokok :
1. Pendekatan tingkat desa
2. Survei diri ( Community Self Survey )
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan dan penelitian
5. Pemantapan dan pembinaan
KRITERIA KADER:
1. Berasal dari masyarakat sendiri
2. Diterima oleh masyarakatnya
3. Ada kesediaan dan kemauan
4. Mempunyai waktu untuk tugas kekaderannya
5. Dapat membaca, menulis dan berbahasa Indonesia
Pembentukan / pemilihan kader diserahkan kepada LKMD dan TOMA, ada 2 pertemuan
pokok :
- pertemuan dengan Kades, LKMD dan TOMA
- pertemuan dengan kader terpilih
Survei diri / CSS , ada 3 kegiatan pokok:
4. Orientasi / latihan
5. Pengumpulan data
6. Penyajian data
Ad 1. Orientasi perbandingan:
Kader dibawa ke desa lain yang sudah maju lebih dahulu, kader akan sadar
bahwa desanya masih perlu ditingkatkan
13
14
Tahap pelaksanaan :
16
17
18
19