Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISA GULA 1
Analisa pol gula metode bobot normal
Oleh :
Fransiska Rossa Bastia (15.001.014)
I.
II.
III.
JUDUL
Analisa pol gula metode bobot normal
TUJUAN
Untuk mengetahui % pol dengan metode bobot normal
DASAR TEORI
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan
makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa
dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun
demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber
pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggur, atau bulir jagung, juga menghasilkan semacam
pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa sebagai komponen utama. Proses untuk
menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian
melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim
hangat seperti Australia, Brasil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang Indonesia)
pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an, namun kemudian
tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang
diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang
diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara
Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Lain halnya dengan gula bit yang diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih
sejuk seperti Eropa Barat Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah di Amerika
Serikat, musim penumbuhan bit berakhir pada pemanenannya di bulan September.
Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya
pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang
telah dipanen dapat disimpan untuk di proses lebih lanjut, namum bit yang membeku
tidak bisa lagi diproses.
kadar
kepekatan
atau
tingkat
konsentrasi
dari
senyawa
yang
dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya
V.
Bahan : 1. Gula
2. Aquadest
Cara Kerja
a. Timbang gula 26,000 gram menggunakan analitis
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
VI.
PERHITUNGAN
A. Berat kosong gelas kimia
Gula putih (Gula I)
= 61,3185
= 26,0000
87, 3185
98,2+ 98,2
2
= 98,2
Rata-rata gelap bawah (Gula I)
98,2+ 98,4
2
= 98,3
= 61,3165
= 26,0000
87,3165
99,3+98,3+99,1
=
2
= 99,2
99,2+ 99,5+99,3
=
2
= 99,3
Pol rata-rata
=
VII.
98,2+ 98,3
2
= 99,25
PEMBAHASAN
Sebelum melakukan praktikum, usahakan semua alat dan bahannya disiapkan
terlebih dahulu. Praktikum kali ini adalah pengamatan pol dengan polarimeter. Hal
pertama yang dilakukan disini adalah membuat larutan dan menapis larutan gula I dan
gula II sampai jernih. Mengapa bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ada dua?
Karena untuk membedakan berapa besar pol dari perbedaan warna. Mengapa warna
disini juga berbeda? Karena pada gula warna coklat itu megandung banyak gula dan
bukan gula yang terlarut didalamnya. Ini disebabkan karena kemungkinan proses
karbonatasi dan sulfitasi nya kurang baik. Dan pada gula putih sebagaian warnanya
tertinggal dip roses dan kehilangan gula tinggi .Setelah ditapis, melakukan pengamatan
pol menggunakan polarimeter. Hasil pengamatan pol yang diperoleh pada gula putih
(Gula I) adalah 98,25. Dan pada gula coklat (Gula II) sebesar 99,25. Hasil pol disini juga
membedakan bahwa kedua bahan berbeda. Hal ini disebabkan karena gula yang di
gunakan masih mengandung air. Mengapa bisa dikatakan hasil yang diperoleh
mengandung air? Karena hasil pol yang di dapat kurang dari 100. Seharusnya pol gula
adalah 100.
VIII.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengamatan
pol yang di dapat pada gula putih (Gula I) adalah 98,25. Dan pada gula coklat (Gula II)
sebesar 99,25. Hal ini disebabkan karena gula yang di gunakan masih mengandung air.
Hasil pol yang di dapat kurang dari 100.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gula
http://pengencerandanpelarutan.blogspot.co.id/
https://multimeter-digital.com/pengertian-derajat-pol-dan-brix-dalam-analisa-gula.html
http://www.risvank.com/2011/12/21/pengertian-pol-brix-dan-hk-dalam-analisa-gula/
Pembimbing,
(Ari Suryanti)