Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai
pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 70% wanita hamil dalam 16
minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami
mual- mual dan 44% mengalami muntah muntah. Wanita hamil memuntahkan
segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor
kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut
hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan
insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan.
Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (selflimiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi.
Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi
pada kehamilan berikutnya.
Hingga
kini,
diketahui,meskipun
penyebab
pasti
hiperemesis
gravidarum
belum
cairan,
dan
tata
laksana
farmakologis.
Keberhasilan
dalam
I.2
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui definisi,
etiologi,
patogenesis,
manifestasi
klinik,
diagnosis,
diagnosis
banding,
I.3
Tujuan penulisan
Memahami definisi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis,
diagnosis
banding,
komplikasi,
penatalaksanaan
dan
prognosis
hiperemesis gravidarum
Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik di Bagian
Ilmu
Penyakit
Kebidanan
dan
Kandungan
Fakultas
Kedokteran
Universitas ......
I.4
Metode Penulisan
Referat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak
II.2
mola
II.4
Manifestasi Klinik
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
(4,9, 10)
1. Tingkatan I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
5
2. Tingkatan II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver : Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam hawa
pernafasan (12,13)
e. Kadang kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya
mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkatan III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler :nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal : ikterus semakin berat, terdapat timbunan aseton yang makin
tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal : oliguria semakin parah dan menjadi anuria
II.5
Diagnosis
Anamnesis yang teliti dan pemeriksaan fisik yang akurat dan pemeriksaan
penunjang merupakan data penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Pada
diagnosis harus ditentukan adanya tanda pasti kehamilan dan muntah yang terusmenerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum.
Tanda pasti kehamilan (6) :
1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
2) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ). Dengan stetoskop laennec
BJJ terdengar pada kehamilan pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat doppler
BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
ANAMNESA (8)
o Keluhan Utama : mual, muntah > 10 x / hari
o Riwayat penyakit sekarang : berat badan menurun, lemas, riwayat muntah
ada darah, riwayat miksi, hasil usg,
o Riwayat penyakit dahulu : pernah hamil dan mengalami hiperemesis
gravidarum sebelumnya,
o Riwayat Alergi
o Riwayat haid : adanya terlambat haid
o Riwayat persalinan : primigravida
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis (17)
o
o
o
o
o
o
o
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Berat Badan
: Tampak lemah
: dapat kompos mentis sampai koma
: hipotensi
: takikardi
: dapat normal atau takipnoe
: dapat normal atau febris
: menurun
ikterik,
Mulut : Mukosa bibir dapat kering, Lidah kering dan kotor , bau aseton
o
o
(12,13)
Ekstremitas
Abdomen :
: akral dingin
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
II.6
II.7
Penatalaksanaan (4, 17 )
Nonmedikamentosa :
hiperemesis
diberikan
pada
hiperemesis
tingkat
III.
10
c.
11
Algoritme Terapi Farmakologi untuk Mual dan Muntah dalam Kehamilan (9)
o Cairan parenteral: cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 3 liter/hari) (16)
o bila kekurangan protein dapat diberiakan asam amino secara intravena
o bila hiponatremi dikoreksi dengan NaCl atau diet luar, bila hipokalemi
dikoreksi dengan KSR atau diet luar, bila hipokloremi dikoreksi dengan
NaCl atau diet luar
o Menghentikan kehamilan dengan indikasi :
Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai
koma, terjadi gangguan jiwa.
12
II.8
Komplikasi (1)
II.9
Prognosis (15)
13
dan
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.
Hingga saat ini penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti dan multifaktorial. Ada yang membagi etiologi hiperemesis gravidarum
menjadi : faktor endokrin dan faktor non endokrin. Pendapat lain membagi
menjadi : Adaptasi dan hormonal, faktor alergi , atau faktor psikologis.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
Tingkatan I, II, dan III.
Anamnesis yang teliti dan pemeriksaan fisik yang akurat dan pemeriksaan
penunjang merupakan data penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Pada
diagnosis harus ditentukan adanya tanda pasti kehamilan dan muntah yang terusmenerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum.
Diagnosis banding :Muntah atau kehamilan dengan gastritis, ulkus
peptikum, hepatitis, kolesistitis, infeksi Helicobacter pylori
, pielonefritis,
15
dan
gangguan
psikologis
perdarahan
retina,
kerusakan
ginjal,
III. 2 Saran
Hiperemesis gravidarum harus ditangani secara tepat dan cepat agar tidak
memperburuk keadaan pasien.
Keluarga pasien harus memberi dukungan penuh terhadap kondisi ibu dan
bayinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
18