Você está na página 1de 4

Nama

: Frimanda Pebrinta Ginting


NPM
: 1506806676
Hukum Perbankan
ASEAN BANK INTEGRATION FRAMEWORK
Pada bulan Desember 2014, ASEAN Central Bank Governors menyetujui ASEAN
Banking Integration Framework (ABIF) dan Pedoman yang menyertainya. Ketentuan ini
memungkinkan pelaksanaan ABIF dalam Protokol Pelaksanakan 6 Paket Komitmen pada
Jasa keuangan di bawah Kerangka Kerja ASEAN Perjanjian Jasa (AFAS), yang
ditandatangani oleh Menteri Keuangan ASEAN Maret 2015.1
Dimana awalnya, integrasi bank ini hendak dicapai melalui perjanjian bilateral
Reciprocal antara Negara "ASEAN-5" (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand)
dan Indonesia dan Malaysia menandatangani heads of kesepakatan untuk mengejar ini pada
bulan Desember 2014. Tujuan utamanya adalah kesepakatan multilateral di Integrasi sektor
perbankan ASEAN yang akan dicapai pada tahun 2020, dimana jadwal ini merefleksikan,
antara lain, yang ditandai dengan perbedaan sektor keuangan di seluruh wilayah di negara
saat ini dan pengembangan perbankan.
ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) ini ditujukan untuk mencapai
manfaat dari peningkatan integrasi keuangan (dan efektif memberikan keuntungan untuk
Regional dibandingkan bank non-regional dalam ekspansi lintas batas di wilayah ini) serta
diperkenalkan konsep Qualified ASEAN Banks (QABs). Bank yang ditunjuk akan dapat
mengoperasikan cabang di negara-negara ASEAN lain di bawah peraturan yang sama seperti
cabang negara asal2:

1 ASEAN Banking Integration: Stronger Regional Banks, More Robust and


Inclusive Growth (Internet). 2015 Oktober.hlm. 1 Tersedia pada
http://www.asean.org/storage/images/2015/October/outreach-document/Edited
%20ASEAN%20Banking%20Integration%20Framework-1.pdf diakses 5 April 2016

"Dua negara ASEAN dapat mengadakan perjanjian bilateral timbal balik untuk
memberikan QABs dengan akses pasar yang lebih besar, dan fleksibilitas operasional
yang konsisten dengan bank-bank domestik di negara-negara tuan rumah masingmasing. Pelaksanaan Kerangka akan disertai dengan penguatan kerjasama Negara
asal terkait pengaturan dan pengawasan pengaturan untuk mendukung pengawasan
yang efektif dan pengawasan terhadap QABs." (AFMGM 2015)
ABIF memungkinkan bank memenuhi kriteria tertentu ("Qualified ASEAN Banks"
atau QABs) untuk memiliki akses lebih besar ke pasar lain di ASEAN dan lebih fleksibilitas
beroperasi di sana. ABIF mengakui bahwa beberapa negara yang lebih siap daripada Negara
yang lain untuk lebih membuka sektor perbankan mereka dan bahwa kesenjangan dalam
akses pasar di seluruh Asset Management Strategy (AMS) masih bertahan. Oleh karena itu,
fokus saat ini adalah untuk mengejar pengaturan timbal balik bilateral. Integrasi perbankan
berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan. Sebuah sektor perbankan
terpadu berarti persaingan yang lebih besar dan peningkatan kualitas layanan, yang pada
gilirannya akan memacu perdagangan dan investasi di ASEAN. Usaha kecil dan menengah
(UKM) dan yang tidak memiliki rekening bank akan memiliki akses yang lebih baik dalam
pembiayaan sebagai kapasitas pinjaman dari bank ASEAN. Bank regional yang lebih kuat
juga dapat memanfaatkan teknologi modern untuk menjangkau segmen yang lebih luas dari
masyarakat. 3
Integrasi Perbankan, bagaimanapun, juga bisa berarti bahwa risiko terhadap stabilitas
keuangan di satu negara dapat meluas lebih cepat ke yang lain. Oleh karena itu, AMS telah
2 Kevin Davis. 2015. Asian Banking Integration, Depositor Preference, and
Deposit Insurance (Internet). Tersedia pada
http://www.kevindavis.com.au/secondpages/workinprogress/Asian%20Banking
%20Depositor%20Preference%20and%20Deposit%20Insurance.pdf, hlm. 8
diakses 5 April 2016
3 Asean Banking, Loc. Cit

berkomitmen untuk pelaksanaan ABIF dengan pengaturan kerjasama pengaturan dan


pengawasan yang lebih kuat antara rumah dan tuan rumah negara ASEAN, sehingga akan ada
pengawasan yang lebih efektif dan pengawasan terhadap QABs.4
Juga terdapat Azas resiprokal menjadi salah satu prinsip utama ABIF dimana akses
pasar dan fleksibilitas operasional harus saling menguntungkan dan dapat diterima oleh
negara yang bersepakat. ABIF tetap memperhatikan pemenuhan persyaratan prudensial bagi
kandidat QAB yang akan masuk dan beroperasi di suatu negara ASEAN. Partisipasi suatu
negara dalam implementasi ABIF juga memperhatikan kesiapan sektor keuangan masingmasing negara anggota ASEAN. Dalam hal ini, negara-negara ASEAN utama akan saling
membantu kesiapan negara ASEAN lainnya dalam proses percepatan integrasi perbankan di
kawasan ASEAN melalui dukungan pendidikan, pelatihan dan tenaga ahli.5
Dampak positif ABIF bagi Indonesia adalah adanya peluang dan potensi bagi
perbankan dan pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan ekspansi ke pasar ASEAN. Dengan
dikedepankannya azas resiprokal dan disepakatinya mekanisme untuk mengurangi
kesenjangan dalam hal akses pasar dan fleksibilitas operasional dalam proses integrasi
perbankan ASEAN, maka akan terbuka peluang yang lebih besar kepada perbankan Indonesia
untuk mendapatkan akses pasar dan kegiatan usaha yang lebih luas di kawasan ASEAN
dimana QAB asal Indonesia akan mendapat perlakuan sama dengan bank lokal. Namun
demikian perbankan Indonesia juga harus mengantisipasi ABIF dengan memperkuat
permodalan, kualitas SDM dan efisiensi untuk dapat bersaing di tingkat regional maupun
global. Pelaku bisnis akan memperoleh keuntungan dengan peningkatan akses terhadap

4 Ibid.
5 http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_1610314.aspx diakses
6 April 2016

sumber pembiayaan yang lebih besar dan aman untuk perdagangan antar negara dan aktivitas
investasi.6

Indonesia-Malaysia ABIF Heads of Agreement


Rincian Heads of Agreement yang ditandatangani oleh Indonesia dan Malaysia untuk
efek bilateral pelaksanaan ABIF tidak tersedia. Namun, jelas bahwa ada sejumlah hambatan
untuk pelaksanaan yang efektif dan penunjukan bank dari masing-masing negara sebagai
QABs. Satu Komplikasi yang telah terlihat adalah ukuran persyaratan modal minimum yang
ditetapkan oleh Pihak berwenang Malaysia yang menghalangi bank di Indonesia yang lebih
kecil untuk mengakses pasar tersebut. Malaysia saat ini membutuhkan masuknya bank asing
melalui subsidiarisation sebaliknya, Indonesia saat ini melindungi cabang dari sejumlah bank
asing yang sebelumnya didirikan di negeri ini seperti dalam proses pembuatan undang
undang terkait keperluan penggabungan lokal dan memberi batasan kepemilikan asing.7

6 Ibid
7 Davies, Loc.cit

Você também pode gostar

  • 6 Disperindag 97
    6 Disperindag 97
    Documento17 páginas
    6 Disperindag 97
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • 6 Disperindag 97
    6 Disperindag 97
    Documento17 páginas
    6 Disperindag 97
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • 27 PDT.G 2016 PN - SMD
    27 PDT.G 2016 PN - SMD
    Documento5 páginas
    27 PDT.G 2016 PN - SMD
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • 1
    1
    Documento2 páginas
    1
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • Terbaru
    Terbaru
    Documento4 páginas
    Terbaru
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • Uu No 13 2016 PDF
    Uu No 13 2016 PDF
    Documento89 páginas
    Uu No 13 2016 PDF
    la huda
    Ainda não há avaliações
  • PPJB Dual Eng Ind
    PPJB Dual Eng Ind
    Documento4 páginas
    PPJB Dual Eng Ind
    Frimanda P Gintings
    50% (2)
  • Sertipikat
    Sertipikat
    Documento114 páginas
    Sertipikat
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • B Inggris
    B Inggris
    Documento2 páginas
    B Inggris
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações
  • Surat Berharga Pada Pasar Modal Dan Pasar Uang
    Surat Berharga Pada Pasar Modal Dan Pasar Uang
    Documento4 páginas
    Surat Berharga Pada Pasar Modal Dan Pasar Uang
    Frimanda P Gintings
    Ainda não há avaliações