Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A DENGAN DENGUE
HAEMORAGIC FEVER (DHF) DI RUANG KASWARI RSUD WANGAYA
TANGGAL 11 S.D. 14 FEBRUARI 2016
OLEH :
NI LUH PUTU SANTI SRININGSIH
(P07120014053)
(P07120014063)
Kasus:
An A umur 3 tahun 6 bulan menjalani rawat inap di Ruang Kaswari RSUD Wangaya atas
rujukan dari Puskesmas Densel I dengan tes Rumple lead positif. Ibu klien mengatakan anaknya
mengalami demam sejak 3 hari lalu serta mual, muntah, tidak mau makan dan bintik-bintik
merah pada lengan klien.Pasien tampak lemah, Nadi: 92 x /menit, Suhu: 380 C, dan pernapasan
22x/menit.
.
II.
IDENTITAS
A. Anak
1. Nama
:A
2. Anak yang ke
:1
3. Tanggal lahir/umur: 17 Agustus 2012 (3 tahun 6 bulan)
4. Jenis kelamin
: Laki-laki
5. Agama
: Hindu
B. Orang tua
1. Ayah
a. Nama
: Tn. B (kandung)
b. Umur
: 29 th
c. Pekerjaan
: Wiraswasta
d. Pendidikan
: S1
e. Agama
: Hindu
f. Alamat
: Jl. Pulau Moyo No. 22 Denpasar
2. Ibu
a. Nama
: Ny. C (kandung)
b. Umur
: 27 tahun
c. Pekerjaan
: IRT
d. Pendidikan
: SMA
e. Agama
: Hindu
f. Alamat
: Jl. Pulau Moyo No. 22 Denpasar
GENOGRAM ( dibuat apabila ada hubungan dengan kasus yang dibuat)
III.
ALASAN DIRAWAT
a) Keluhan Utama
:
Demam
b) Riwayat Penyakit
:
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 3 hari lalu. Pasien
debawa ke PUSKESMAS lalu dirujuk ke RS dengan tes Rumple lead positif.
Keluhan yang menyertai adalah mual, muntah, tidak mau makan dan bintik-bintik
merah pada lengan klien.
IV.
V.
menyukai semua jenis lauk, sayuran dan buah yang disediakan. An. A juga suka
jajan makanan ringan yang dibeli di warung. Dalam sehari mampu minum 8 10
gelas air putih.
Saat sakit nafsu makan An. A menurun dan makan tidak teratur, pasien tetap
makan 3 kali sehari namun hanya mampu menghabiskan 2 3 sendok makan.
Pasien juga hanya mampu menghabiskan 1-2 gelas air putih per hari. Terjadi
penurunan berat badan sebanyak 2 kg.
C. Eliminasi (BAB/BAK)
Ibu pasien mengatakan An. A tidak mengalami masalah dalam BAB/BAK. An. A
bisa BAB 1 x sehari pada pagi hari, berwarna kecoklatan, bau khas feses,
konsistensi lembek. BAK 1-2 kali sehari, warna kuning kecoklatan, 500 cc.
D. Aktifitas
Permainan
Ibu pasien mengatakan pasien suka bermain, pasien paling suka bermain mobilmobilan bersama kakak sepupunya.
E. Rekreasi
Ibu pasien mengatakan An. A suka berekreasi ke pantai atau hanya sekedar
menonton TV bersama keluarga.
F. Istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan An. A mempunyai kebiasaan mencucui kaki dan kencing
sebelum tidur, pasien tidur malam mulai pukul 20.00 sampai pukul 06.00, pasien
dapat tidur dengan nyenyak. Pasien juga mempunyai kebiasaan tidur siang selama
1-2 jam sehari.
G. Kebersihan diri
Mandi :
Ibu pasien mengatakan An. A mandi dengan dibantu di kamar mandi memakai
sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk, gosok gigi 2 x sehari pada pagi dan
sore hari mengunakan pasta gigi dengan dibantu
H. Pengaturan suhu tubuh
Ibu pasien mengatakan suhu badan An. A terasa hangat
I. Rasa nyaman
Ibu pasien mengatakan An. A merasa tidak nyaman dirawat di RS dan rewel
J. Rasa aman
Ibu pasien mengatakan merasa khawatir An. A jatuh dari tempat tidur serta takut
An. A tertular penyakit lain di RS.
K. Belajar (anak dan orangtua)
Ibu pasien mengatakan tidak begitu memahami tentang makanan yang baik,
sebab-sebab penyakit, kesehatan lingkungan, personal hygiene, dan tumbuh
kembang anak
L. Prestasi
Ibu pasien mengatakan An. A sehari sebelum MRS tidak mau makan, namun saat
ini An. A sudah mau makan meskipun hanya sedikit-sedikit tapi sering.
M. Hubungan sosial anak
Ibu pasien mengatakan hubungan sosial anak baik, orang yang paling dekat
dengan anak adalah ayah dan ibu, komunikasi antara anak dengan keluarga sangat
baik.
N. Melaksanakan ibadah
Ibu pasien mengatakan An. A belum mampu melaksanakan ibadah dengan
mandiri, ibadah yang biasa dilakukan adalah melaksanakan puja tri sandhya
dimana An. A dibimbing oleh ayahnya untuk mengucapkan mantra.
VI.
PENGAWASAN KESEHATAN
Bila sehat diawasi di puskemas
Bila sakit minta pertolongan kepada dokter atau bidan
Ibu pasien mengatakan rutin melakukan kunjungan ke Posyandu
Di rumah anak biasanya diawasi oleh ayah, ibu dan anggota keluarga yang lain
Imunisasi ( 1 5 tahun)
Imunisasi
BCG
Umur
0 hari
Tgl diberikan
17/8/12
bulan,
4 17/10/12,
bulan, 6 bulan
HB I, II, III
CAMPAK
Tambahan / anjuran
VII.
hari,
Reaksi
Demam
Tempat Imunisasi
Rumah sakit
ringan
Demam
Posyandu, posyandu,
17/12/12,
12/2/13
1 17/8/12,
bulan, 6 bulan
17/9/12,
9 bulan
17/2/13
17/5/13
posyandu
Demam
RS,
posyandu
Demam
Posyandu
Jenis
Penyakit
Akut/Kronis
/Menular/tidak
Umur
saat
sakit
Lamanya
Pertolongan
posyandu,
VIII.
KESEHATAN LINGKUNGAN
Ibu pasien mengatakan lingkungan di sekitar rumahnya cukup padat dan banyak terdapat
genangan air.
IX.
X.
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor, tenggorokan merah muda, tidak
ada peradangan, tidak ada kesulitan menelan, gigi bersih, tidak ada gigi berlubang.
L. Leher:
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis,
kaku kuduk tidak ada, pergerakan leher normal.
M. Thoraks:
Bentuk dada normal, gerakan dada simetris kanan kiri, irama pernapasan reguler 22
x/menit, tidak ada tarikan otot bantu pernapasan, suara nafas vesikuler kanan kiri.
N. Jantung :
S1S2 tunggal reguler, mur-mur, ictus cordis (+) kuat, perkusi redup
O. Persarafan :
1. Nervus I (alfactorius) : penghidu: Normal, mampu membedakan bauan
2. Nervus II (opticus) : penglihatan: Tidak ada gangguan penglihatan
3. Nervus III,IV,VI (oculomotorius,trochlearis,abducens)
Konstriksipupil
: Normal
Gerakan kelopak mata : Normal terhadap rangsangan
Pergerakan bola mata
: Bola mata dapat digerakan kesegala arah
Pergerakan mata kebawah & dalam: Dapat digerakkan ke bawah dan ke
dalam
4. Nervus V (trigeminus)
Sensibilitas/sensori
Refleks dagu
Reflex kornea
5. Nervus VII (facialis)
Gerakan mimic
senyum, dll.
Pengecapan 2/3 di bagian depan: Mampu merasakan makanan
6. Nervus VIII (acusticus)
Fungsi pendengaran
: Normal tanpa alat bantu
7. Nervus IX & X (glosopharingius & vagus)
Refleks menelan
: mampu menelan dengan baik
Refleks muntah
: Mersepon rangsangan yang diberikan
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : mampu membedakan rasa
Suara
: Pelan
8. Nervus XI (assesorius)
Memalingkan kepala kiri dan kanan: Mampu memalingkan kepala kekiri
dan kekanan
Mengangkat bahu
: Mampu mengangkat bahu
9. Nervus XII (hypoglossus)
Deviasi lidah
: Tidak ada deviasi lidah
P. Abdomen :
Bentuk simetris, terjadi pembesaran hati dan limfe, nyeri tekan pada regio
epigastrium, peristaltik usus 15 kali/menit.
Q. Ekstremitas :
Bentuk ekstremitas atas dan bawah normal, Kuku tampak bersih, Pengisian kapiler <
2 detik, terpasang IVFD RL pada tangan kiri
a. Motorik
- Pergerakan kiri/kanan
Atas
Bawah
R.
S.
T.
U.
XI.
N
N
N
N
Atas
5
Bawah
5
- Tonus otot kanan/kiri
5
5
Atas
Bawah
- Massa kiri/kanan
Atas
N
N
Bawah
N
N
- Koordinasi gerak
: Baik
b. Refleks
Atas
- Biceps kanan/kiri
: Fleksi terhadap perkusi
- Triceps kanan/kiri
: Ekstensi terhadap perkusi
Bawah
- KPR kiri/kanan
: positif
- APR kiri/kanan
: positif
c. Sensori
- Nyeri
: mampu merespon rangsangan nyeri
- Rangsang suhu
: mampu merespon rangsangan suhu
- Rasa raba
: mampu merespon perabaan
Alat kelamin : tampak bersih, tidak ada nyeri tekan
Anus : tampak bersih, tidak ada nyeri tekan
Antropometri (ukuran pertumbuhan)
1. BB = 16 kg
2. TB = 92 cm
3. Lingkar kepala= 45 cm
4. Lingkar dada = 50 cm
5. Lingkar lengan= 11 cm
Gejala kardinal :
1. Suhu
= 38oC
2. Nadi
= 92 x/menit
3. Pernafasan
= 22 x/menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Pemerikasaan
WBC
RBC
HGB
2.
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
Dengue
Hasil
7.5 x 103/L
4.4 x 106/L
13,8 g/dL
Nilai normal
5 10 x 103/L
4 5 106/L
L=13-16 g/dL, P=12-14
36,5 %
82 fL
30.9 Pg
38.0 g/dl
130 x103 /mm3
g/dL
40-48 %
70-92 fL
27-31 Pg
28-36 g/dL
150-400 x103 /mm3
Anti Dengue
Ig G
Ig M
XII.
Hasil
Non reaktif
reaktif
Nilai rujukan
Non reaktif
Non reaktif
HASIL OBSERVASI
1. Interaksi anak dengan orang tua: baik
2. Bentuk/arah komunikasi: 2 arah
3. Ambivalensi/kontradiksi Prilaku: tidak ada
4. Rasa aman anak: anak tampak gelisah
ANALISA DATA
TGL/JAM
DATA FOKUS
11 Februari 2016 DS: Ibu klien
mengatakan
pukul 08.30
anaknya
demam
INTERPRETASI/PENYEBAB MASALAH
Invasi virus dengue
Peningkatan
DO:
- TTV
Nadi: 92 x
/menit
Suhu: 380 C
Pernapasan:
22x/menit
- Klien
tampak
gelisah
- Pemeriksaan
Melepaskan endotoksin
Respon tubuh
Terjadi inflamasi
tubuh
suhu
Dengue
reaktif
Merangsang hipotalamus
pukul 08.30
DO:
- Klien tampak
lemah
- BB = 16 kg
- Porsi makanan
tidak habis
11 Februari 2016 DS:
pukul 08.30
ibu pasien
mengatakan
anak malas
minum
DO:
- Suhu: 38oC,
Nadi: 98x/m,
RR:22x/m
- Bibir kering
- Konjungtiva
pucat
- Klien
berkeringat
banyak
- Turgor kulit
menurun
tubuh
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
Anoreksia
Anoreksia
Mual/muntah
Resiko kekurangan
volume cairan
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Muncul
11 Februari Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
invasi virus dengue ditandai dengan
2016
DS: Ibu klien mengatakan anaknya demam
Tanggal
14
Teratasi
Februari
2012
DO:
- TTV
Nadi: 92 x /menit
Suhu: 380 C
Pernapasan: 22x/menit
- Klien tampak gelisah
- Pemeriksaan Dengue reaktif
2
14
Februari
2012
DO:
- Klien tampak lemah
- BB = 16 kg
- Porsi makanan tidak habis
3
14
2012
Februari
TTD
XV.
RENCANA KEPERAWATAN
No
1
Hari,
Diagnosa
Intervensi
Tgl.
Keperawatan
Kamis, 11 Peningkatan
1. Observasi tanda-tanda
Februari
suhu tubuh
keperawatan selama 3 x 24
2016
berhubungan
vital
2. Berikan kompres hangat
3. Anjurkan untuk banyak
dengan invasi
virus dengue
normal (36,5-37,5oC)
mengatakan Nadi dalam rentang normal
(70-110 x/menit)
anaknya
RR dalam rentang normal
demam
(20-30x/m)
Tidak ada perubahan warna
kulit
- TTV
Nadi: 92
x /menit
Suhu: 380 C
Pernapasan:
22x/menit
- Klien
tampak
gelisah
Nama/T
TD
DO:
Rasional
minum
4. Kolaborasi dalam
pemberian antipiretik :
Paracetamol syrup 3 x
120 mg (1 sendok teh)
1. Dengan mengobservasi
tanda-tanda vital dapat
menunjukkan respon
dan efek peningkatan
suhu tubuh
2. Dengan kompres hangat
dapat menurunkan suhu
tubuh
3. Dengan banyak minum
dapat menggantikan
cairan yang keluar
4. Dengan pemberian
antipiretik dan
antibiotik dapat
mengontrol demam dan
panas
- Pemeriks
aan
Dengue
reaktif
2
Kamis, 11 Gangguan
Februari
pemenuhan
keperawatan selama 3 x 24
mengidentifikasi
2016
nutrisi kurang
kebutuhan nutrisi
dari kebutuhan
tubuh
kriteria hasil:
berhubungan
dengan
muntah
Nafsu makan pasien
anoreksia
ditandai dengan
DS:
meningkat
Tidak terjadi penurunan BB
yang berarti
- Ibu klien
Pasien mampu
mengatak
menghabuiskan porsi
an
makanannya
anaknya
sering
mual dan
muntah
- Ibu klien
disukai
2. Jelaskan pada pasien
tentang pentingnya
makanan bagi
kesembuhan
penyakitnya
3. Lakukan perawatan
mulut sesudah dan
sebelum makan
4. Anjurkan makan
dengan porsi kecil tapi
sering
5. Timbang berat badan
pasien
6. Delegasi dalam
pemberian terapi
Ranitidin 2 x 50 mg
1. Membantu dalam
pasien
2. Memotivasi pasien
untuk makan
3. Memberikan rasa segar
pada saat makan
4. Mencegah pasien
merasa mual
5. Memberikan terapi
tentang keektifan
terapi
6. Ranitidine dapat
mengurangi rasa mual
mengatak
an nafsu
makan
anaknya
menurun
DO:
-
Klien
tampak
lemah
BB = 16 kg
Porsi
makanan
tidak habis
Kamis, 11 Resiko
Februari
ketidakseimbang
keperawatan selama 3 x 24
2016
an elektrolit
jam diharapakan
vital
2. Anjurkan pasien untuk
berhubungan
dengan
peningkatan
kriteria hasil:
suhu tubuh
ditandai dengan
800 ml /hari
Suhu, nadi dan RR dalam
DS:
banyak minum
3. Observasi intake output
4. Kolaborai pemberian
cairan infus sesuai
kebutuhan
5. Observasi hasil
pemeriksaan
ibu pasien
mengatakan
anak malas
minum
DO:
-
muda
Suhu: 38oC, Tidak ada tanda-tanda
Nadi: 98x/m,
dehidrasi, elastisitas turgor
RR:22x/m
Bibir kering
Konjungtiva
pucat
Klien
berkeringat
20-30x/m)
Bibir lembab
Konjungtiva berwarna merah
banyak
Turgor kulit
menurun
kulit baik.
laboratorium
cairan
4. Menggantikan cairan
yang keluar
5. Sebagai patokan klinis
dalam menentukan
diagnosis banding
CATATAN PERKEMBANGAN
No
1
Tanggal
Kamis, 11
Februari 2016
No
Dx
I/II
Jam
Pk. 09.00 WITA
Implementasi
Mengukur tanda-tanda vital pasien
Evaluasi
DS: Ibu pasien mengatakan suhu
tubuh pasien panas dan pasien
gelisah.
DO: Suhu: 38 0 C,
N: 92x/m,
RR: 22x/m
Pasien tampak gelisah
Turgor kulit menurun
Konjungtiva pucat
Mengukur BB Pasien
II
Nama/Ttd
I/II
mg)
Pk. 11.00
II
disukai
Pk. 11. 30
II
kesembuhan pasien
Pk. 12.00
Ti
Pk. 14.00
x/m
Paracetamol 120 mg
DS: Ibu Pasien mengatakan pasien
Pk. 18.00
II
Pk. 22.00
I/II
2
Jumat, 12
I/II
Februari 2016
Pk. 06.00
Pk. 06.15
I/II
Pk. 07.00
III
Ranitidine 50 mg
DO :
cairan
Intake
Infus : 276 ml
Minum : 500 ml
Output
Kencing : 500 ml
IWL : 240 ml
BC=776-740=+36
Pk. 08.00
II
Pk. 08.30
III
DO:
laboratorium
WBC 7 x 103/L
RBC
4.4 x 106/L
HGB 13 g/dL
HCT 36 % 40-48 %
PLT
Pk. 09.00
Mengukur BB pasien
DO: BB= 16 kg
Pk. 10.00
II
II
Pk. 13.00
III
Pk. 14.00
I
Pk. 16.00
Paracetamol 120 mg
I/II
I
Pk. 17.00
II
II
I/II
3
Jumat, 13
Februari 2016
I/II
Pk. 06.00
III
Pk. 06.15
Pk. 07.00
Ranitidine 50 mg
DO :
cairan
Intake
Infus : 276 ml
Minum : 700 ml
Output
Kencing : 700 ml
IWL : 240 ml
BC=976-940=+36
II
Pk. 08.00
III
Pk. 08.30
DO:
laboratorium
WBC 6 x 103/L
RBC
4.5 x 106/L
HGB 14 g/dL
HCT 36 % 40-48 %
PLT
II
Pk. 09.00
Mengukur BB pasien
DO: BB= 16 kg
Pk. 10.00
II
Pk. 12.00
menghabiskkan porsi
makanan yang diberikan dari RS
DO: pasien tampak tidak lemas
DS:ibu pasien mengatakan pasien
minum sekitar 500 ml dari tadi pagi
III
Pk. 13.00
Pk. 14.00
I/II
Pk. 16.00
I
DO: Pasien kooperatif
Pk. 16.10
I
Pk. 17.00
II
Pk. 18.00
II
Pk. 22.00
I/II
Minggu, 14
Februari 2016
I/II
Pk. 06.00
Pk. 06.15
I/II
Ranitidine 50 mg
Pk. 07.00
III
DO :
cairan
Intake
Infus : 276 ml
Minum : 700 ml
Output
Kencing : 700 ml
IWL : 240 ml
BC=976-940=+36
Pk. 08.00
II
Pk. 08.30
III
DO:
laboratorium
WBC 6 x 103/L
RBC
4.5 x 106/L
HGB 14 g/dL
HCT 36 % 40-48 %
PLT
Pk. 09.00
Mengukur BB pasien
DO: BB= 16 kg
Pk. 10.00
II
I
EVALUASI
No
1
Hari/Tanggal
Minggu, 14 Februari
No
Evaluasi Sumatif
Dx
1
panas lagi
O : Suhu: 36,2oC, Nadi: 98 x/m, RR 26x/m
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mual
2016
Minggu, 14 Februari
2016
Minggu, 14 Februari
2016
disediakan
O : tidak terjadi penurunan berat badan, BB : 16 kg
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
S : Ibu pasien mengatakan pasien mampu minum 700
cc/hari
O : Bibir lembab, Konjungtiva berwarna merah
muda, Suhu: 36,2oC, Nadi: 98 x/m, RR 26x/m
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
TTD